( PENYERBUKAN )
DIBUAT OLEH :
1. Henderina kamis
2. Krescentia w
3. Fitriani peni
4. Fransiska pano
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan juga waktu sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “POLINASI ( PENYERBUKAN )” dengan lancar dan tepat waktu. Terima
kasih kami ucapkan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah kami. Oleh karena
itu, kami berharap pembaca memberikan kritikan yang konstruktif dan logis untuk membangun
kesempurnahan makalah kami selanjutnya.
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertiaan Polinasi
Bunga yang siap untu penyerbukan, kepala sarinya akan pecah dan
mengeluarkan serbuk sarinya dan oleh karena sesuatu hal serbuk sari tersebut akan
jatuh dan menempel pada kepal putik dan terjadilah penyerbukan atau polinasi. Jika
serbuk sari jatuh pada kepala putik yang cocok, serbuk sari akan berkecambah,
terjadilah buluh serbuk sari yang tumbuh menuju ke arah bakal biji. Selama
pertumbuha ini, inti dalam serbuk sari akan membelah menjadi dua,satu di bagian
depan buluh dan yeng menjadi penuntun gerak tumbh buluh itu kearah baka biji
(inti vegetatif), yang kedua lalu membelah lagi menjadi dua intisperma (inti
generativ). Jika penyerbukan berhasil maka akan diikiuti dengan pembuahan. Bakal
buah akan menjadi buah, bakal biji akan menjadi biji, dan bagian-bagian bunga
lainya akan gugur.
C. Polinasi Jenis
1. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala puti.
Menurut Tjitrosoepomo (2009), berdasarkan asal serbuk sari yang jatuhke kepala
putik, penyerbkan dapat dibedakan sebagai berikut.
5
A. Penyerbukan sendiri ( autogamy )
Dapat dikatakan penyerbukan sediri apabila serbuk sari yang jatuh dikepala
putik berasal dari bunga itu sendiri (Tjitrosoepomo, 2009). Penyerbukan ini hanya
bisa dilakukan dan berhasil pada bunga hermaprodithus atau bunga banci. Pada
angiospermae, yang memiliki bunga kasmogam, artinya, disaatmekar, bunga
mendedahkan antera dan stigma yang telah dewasa kepada unsur penyerbuk yakni
polinator. Kasus ekstrim terjadi pada bunga kleistogamdimana bunga ini tidak
mekar, sehingga serbuk sari pasti jatuh pada stigma bunga itu sendiri.
6
1) Antar dua tumbuhan yang berbeda varietas atau pembastaran antara
varietas,
2) Antara dua jenis tumbuhan atau pembastaran antar jenis,
3) Antara dua jenis tumbuhan yang berbeda marga atau genusnya atau
pembastaran antar marga ( genus ),
7
Bunga yang diserbuki oleh burung biasanya memiliki ukuran yang besar,
memiliki warna merah atau kuning cerah dan tidak perlu yang berbabau.Burung
tidak terlalu memanfaatkan indra penciuman, sehingga tidak adatekanan selektif
yang mengunggulkan prosuksi wangi pada bunga. Akan tetapi untuk memenuhi
kebutuhan energi burung, dibutuhkan nektar dalam jumlah yang besar,nektar
adalah hadia bagi pelinator.
Bunga yang diserbuki oleh lalat memiliki warna kemerahan dan berdaging,
dengan bau seperti daging busuk. Lalat yang mengunjungi bunga bangkai yang
membusuk dan lalat tersebut bertelur diatasnya. Setelah proseslalat bertelur
tersebut, maka lalat tersebut pada tubuhnya akan dipenuhi oleh polen yang terbawa
ke bunga-bunga lain. Ketika telur tersebut menetas, larvatersebut salah mengira
bahwa itu adalah bangkai untuk dimakan, sehinggalarva tersebut akan mati.
Bunga yang diserbuki oleh kelelawar memiliki warna yang cerah dan
wangi,untuk memikat penyerbuk nokturnal. Pada saat memaman nektar dari
bunga,kelelawar menransfer polen dari satu tumbuhan ke tumbuhan yang lain.
D. Fertilisasi
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Preoses polinasi diawali dengan pecahnya kepala sari dan mengeluarkanserbuk sarinya dan
oleh karena sesuatu hal serbuk sari tersebut akan jatuhdan menempel pada kepal putik dan
terjadilah penyerbukan atau polinasi.Jika serbuk sari jatuh pada kepala putik yang cocok,
serbuk sari akan berkecambah, terjadilah buluh serbuk sari yang tumbuh menuju ke arah
bakal biji.
3. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik, polinasi dibedakan menjadi
penyerbuka sendiri, penyerbukan tetangga, penyerbukan silang, dan penyerbukan bastar.
Berdasarkan vektor atau perantara penyebab polinasi, polinasi dibedakan menjadi polinasi
oleh unsur abiotik dan biotik.Penyerbukan oleh unsur abiotik dilakukan oleh angin dan air.
Sedangkanunsur biotik dilakukan oleh lalat, lebah, kupu-kupu dan ngengat, burung, dan
kelelawar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Estiti B.. 1994. MORFOLOGI TUMBUHAN. Bandung: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Kartikawati, N. M.. 2008.Polinator pada Tumbuhan Kayu Putih. Jurnal Balai Besar Penelitian
Bioteknologi Tumbuhan. Jogjakarta
Rochedi, A. B.. 2004.Studi Polinasi pada Iles-Iles. Skripsi. Bogor: JurusanAgronomi dan Holtikultura.
Fakultas Pertanian. IPB
10