Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan II
Yang Dibina Oleh Dr. Murni Saptasari, M.Si dan Umi Fitriyati, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 6 Offering C 2018
Caroline D. Koirewa (180341600134)
Hapsari Kamaratih. K (180341617581)
Laurenz Mega Ayu. K (180341617531)
Maulina Asykuri (180341617556)
Merti Lestari (180341617518)
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan juga waktu
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “POLINASI
DAN FERTILISASI” dengan lancar dan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan
kepada Dr. Murni Saptasari, M.Si dan Umi Fitriyati, S.Pd., M.Pd selaku dosen
pembina mata kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan II. Semoga makalah
ini dapat dijadikan sebagai acuan dan juga sumber belajar mengajar di dalam
perkuliahan.
Tim Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. I
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………II
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………..…1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..…1
C. Tujuan…………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….
A. Pengertian Polinasi…………………………………………………………….
B. Faktor Yang Mempengaruhi Polinasi…………………………………………
C. Jenis-Jenis Polinasi……………………………………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Polinasi
Bunga yang siap untu penyerbukan, kepala sarinya akan pecah dan
mengeluarkan serbuk sarinya dan oleh karena sesuatu hal serbuk sari tersebut
akan jatuh dan menempel pada kepal putik dan terjadilah penyerbukan atau
polinasi. Jika serbuk sari jatuh pada kepala putik yang cocok, serbuk sari akan
berkecambah, terjadilah buluh serbuk sari yang tumbuh menuju ke arah bakal
biji. Selama pertumbuha ini, inti dalam serbuk sari akan membelah menjadi dua,
satu di bagian depan buluh dan yeng menjadi penuntun gerak tumbh buluh itu ke
arah baka biji (inti vegetatif), yang kedua lalu membelah lagi menjadi dua inti
sperma (inti generativ). Jika penyerbukan berhasil maka akan diikiuti dengan
pembuahan. Bakal buah akan menjadi buah, bakal biji akan menjadi biji, dan
bagian-bagian bunga lainya akan gugur (Tjitrosoepomo, 2009).
2
makanan dan sumber energi yang dibutuhkan. Hal tersebut ada hubungan yang
erat antara arsitektur pembungaan dengan tipe polinatornya.
C. Jenis Polinasi
3
c. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy)
1) antara dua tumbuhan yang berbeda varietas atau pembastara antar varietas,
3) antara dua jenis tumbuhan yang berbeda marga atau genusnya atau
pembastaran antar marga (genus).
4
Keberhasilan reproduktif pada polinasi ini tidak bergantung pada
usaha memikat penyerbuk, tidak ada tekanan selektif, yang mengumpulkan
bunga-bunga yang berwarna dan berbau harum. Sehingga, evolusi spesies-
spesies tanaman yang mengandalkan polinasi oleh angin, menghasilkan bunga
yang seringkali memiliki ukuran yang kecil, berwarna hijau, dan tidak menarik,
serta tidak menghasilkan nektar dan juga bau wangi. Spesies yang perantara
polinasinya angin, menghasilkan serbuk polen yang sangat banyak. Dan
polinasi oleh angin seringkali lebih efisien daripada yang terlihat karena
struktur bunga dapat menciptakan arus memutar yang membantu penangkapan
polen. Sekitar 20% spesies angios spermae diserbuki oleh angin (Campbell,
2008).
5
untuk memnuhi kebutuhan energi burung, dibutuhkan nektar dalam jumlah
yang besar. Nektar adalah hadiah bagi polinator (Campbell, 2008).
Bunga yang diserbuki oleh kelelawar memiliki warna yang cerah dan wangi,
untuk memikat penyerbuk nokturnal. Pada saat memaman nektar dari bunga,
kelelawar menransfer polen dari satu tumbuhan ke tumbuhan yang lain
(Campbell, 2008).
D. Fertilisasi
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik, polinasi dibedakan
menjadi penyerbuka sendiri, penyerbukan tetangga, penyerbukan silang, dan
penyerbukan bastar. Berdasarkan vektor atau perantara penyebab polinasi,
polinasi dibedakan menjadi polinasi oleh unsur abiotik dan biotik.
Penyerbukan oleh unsur abiotik dilakukan oleh angin dan air. Sedangkan
unsur biotik dilakukan oleh lalat, lebah, kupu-kupu dan ngengat, burung, dan
kelelawar.
7
DAFTAR PUSTAKA