MAHLUK HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alllah SWT, dimana atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul Fertilisasi. Disusunnya makalah ini untuk
mempelari tentang proses fertilisasi dalam Genetika. Kedua, untuk memenuhi salah satu tugas
dari dosen mata kuliah Genetika.
Makalah ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunannya. Untuk itu kritik
dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan makalah ini.
Balikpapan, 16 agustus 2014
Penulis
PENGERTIAN FERTILISASI
Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau
sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya
melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami).
Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota,
dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti
pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi
serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar)
dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan
sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel,
dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi.
• Reproduksi Ikan
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat
kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan
ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum
tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan
bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di
dalam air.
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan
melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka,
sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung
sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-
telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam. Anak ikan yang baru menetas akan mendapat
makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam
perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang
dapat bertahan hidup.
• Reproduksi Amfibi (Amphibia)
Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak
betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin,
katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel
pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan
mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur
(membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang
ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.
Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung
yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya
berkelok-kelok dan bermuara di kloaka. Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak
jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah
sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan
ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal,
ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal
yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air
dengan alat hisap. Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan
herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau
insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan
paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan
anggota gerak depan.
Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak
depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-
parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan
paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek
hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai.
• Reproduksi Reptil (Reptilia)
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun
ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal
akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan
makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum
kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di
dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis,
yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di
hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat
dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil
mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin
betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui
oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan
mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis
reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur
terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis
buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke
daratan ketika meletakkan telurnya.
• Reproduksi Burung (Aves)
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat
kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling
menempelkan kloaka. Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh
suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi
uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit
dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam
oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju
kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang
berupa zat kapur. Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan
membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan
memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih
tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam
sarang.
• Sepasang ovarium: Merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur)
dan menyekresi hormon estrogen dan progesteron
• Oviduk/tuba fallopii) : Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan
peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.
c. Uterus (rahim): Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus
mampu mengembang hingga 500 kali
d. Vagina: Tempat penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada proses
kelahiran
e. Organ kelamin luar:
- klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis
- Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil)
- Lubang saluran kencing
- Lubang vagina: bagian terluar vagina
- Fundus: bagian lipat paha
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi
tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot . Fertilisasi adalh
proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang. Sel
telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim. Setelah
zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya. Dalam waktu
bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigo. Zigot
menempel pada dinding rahim untuk berkembang. Zigot berubah menjadi embrio. Terbentuk
plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya. Embrio dikelilingi
cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan. Usia 4 minggu, embrio mulai
membentuk mata, tangan dan kaki. Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga
dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk . Usia 8
minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus). Setelah
usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.
Contoh-contoh Fertilisasi hewan
A.Hewan berdarah panas
- Penguin
Penguins untuk sebagian besar berkembang biak di koloni besar, pengecualian menjadi
spesies kuning bermata dan Fiordland; koloni ini mungkin berbagai ukuran dari sedikitnya 100
pasang untuk penguin gentoo, untuk beberapa ratus ribu dalam kasus Raja, makaroni dan
chinstrap penguin. Hidup dalam hasil koloni di tingkat tinggi interaksi sosial antara burung, yang
telah menyebabkan repertoar besar visual serta menampilkan vokal dalam semua spesies
penguin. agonistik menampilkan yang yang dimaksudkan untuk menghadapi atau mengusir, atau
bergantian menenangkan dan menghindari konflik dengan, orang lain. Penguins membentuk
pasangan monogami untuk musim kawin, meskipun tingkat pasangan yang sama recouples
bervariasi secara drastis. Kebanyakan penguin berbaring dua telur dalam kopling, meskipun dua
spesies terbesar, Kaisar dan penguin raja , berbaring hanya satu. Dengan pengecualian dari
penguin kaisar, di mana laki-laki tidak semuanya, semua penguin berbagi inkubasi tugas.
pergeseran inkubasi ini dapat berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu sebagai salah
satu anggota dari pasangan feed di laut.
Penguins umumnya hanya berbaring satu induk; pengecualian adalah penguin kecil, yang dapat
meningkatkan dua atau tiga merenung dalam satu musim. Telur Penguin lebih kecil daripada
jenis burung lainnya jika dibandingkan secara proporsional dengan berat burung induk; pada 52
g (2 oz), telur penguin kecil adalah 4,7% dari berat ibu yang ', dan 450 g (£ 1) telur penguin
2.3%. Bentuk shell relatif tebal antara 10 dan 16% dari berat telur penguin, mungkin untuk
meminimalkan risiko kerusakan di lingkungan bersarang merugikan. Kuning telur juga, besar,
dan terdiri dari 22-31% dari telur. Beberapa kuning sering tetap ketika cewek dilahirkan, dan
diperkirakan untuk membantu mempertahankan ayam jika orang tua ditunda dalam kembali
dengan makanan. Ketika ibu kehilangan cewek, mereka kadang-kadang mencoba untuk
"mencuri" cewek lain ibu, biasanya tidak berhasil sebagai perempuan lain di sekitarnya
membantu ibu membela dalam menjaga anak Pada beberapa spesies, seperti penguin kaisar ,
penguin muda merakit dalam kelompok besar disebut crèches .
- Gurita
Ketika gurita mereproduksi, laki-laki menggunakan lengan khusus yang disebut
hectocotylus untuk mentransfer spermatophores (paket sperma) dari organ terminal saluran
reproduksi (yang Cephalopoda "penis") ke dalam rongga mantel betina.The hectocotylus di
bentik gurita biasanya lengan kanan ketiga. Pria meninggal dalam beberapa bulan kawin. Pada
beberapa spesies, gurita betina bisa menjaga sperma hidup dalam dirinya selama berminggu-
minggu sampai telurnya matang. Setelah mereka telah dibuahi, wanita meletakkan sekitar
200.000 telur (angka ini secara dramatis bervariasi antara keluarga, genera, spesies dan juga
individu).
- Buaya
Buaya berkembang biak dengan bertelur telur , yang baik diletakkan di dalam lubang atau
gundukan sarang , tergantung pada spesies. Sarang lubang biasanya digali di pasir dan sarang
gundukan biasanya dibuat dari vegetasi. Nesting rentang periode beberapa minggu sampai enam
bulan. Pacaran berlangsung dalam serangkaian interaksi perilaku yang mencakup berbagai
moncong menggosok dan tampilan tunduk yang dapat memakan waktu yang lama. Perkawinan
selalu terjadi di air, di mana pasangan dapat diamati kawin beberapa kali. Wanita dapat
membangun atau menggali beberapa percobaan sarang yang muncul tidak lengkap dan
ditinggalkan kemudian. Telur peletakan biasanya terjadi pada malam hari dan sekitar 30-40
menit. Betina sangat protektif terhadap sarang mereka dan muda. Telur sulit dikupas tapi tembus
pada saat bertelur. Tergantung pada spesies buaya, sejumlah 7-95 telur diletakkan. Crocodile
embrio tidak memiliki kromosom seks, dan tidak seperti manusia, seks tidak ditentukan secara
genetik. Seks ditentukan oleh suhu , dimana pada suhu 30 ° C (86 ° F) atau kurang sebagian
tukik adalah perempuan dan 31 ° C (88 ° F) , keturunan adalah dari kedua jenis kelamin. Sebuah
suhu 32-33 ° C (90-91 ° F) memberikan sebagian besar laki-laki sedangkan di atas 33 ° C (91 °
F) pada beberapa spesies terus memberikan laki-laki tetapi pada spesies lain yang mengakibatkan
perempuan, yang kadang-kadang disebut sebagai tinggi betina suhu. Suhu juga mempengaruhi
laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup anak muda, yang mungkin menjelaskan dimorfisme
seksual di buaya. Rata-rata masa inkubasi sekitar 80 hari, dan juga tergantung pada suhu dan
spesies yang biasanya berkisar 65-95 hari. Pada saat menetas, awal muda menelepon dalam
telur. Mereka memiliki telur-gigi di ujung moncong mereka, yang dikembangkan dari kulit,
membantu mereka menembus keluar dari shell. Mendengar panggilan, wanita biasanya menggali
sarang dan kadang-kadang mengambil telur yang belum menetas dalam mulutnya, perlahan-
lahan bergulir telur untuk membantu proses tersebut. Kaum muda biasanya dibawa ke air dalam
mulut. Sekelompok tukik disebut pod atau melahirkan, dan mungkin dilindungi selama berbulan-
bulan.
- Kepiting
Kepiting sering menunjukkan ditandai dimorfisme seksual . Laki-laki sering memiliki
lebih besar cakar , kecenderungan yang sangat diucapkan dalam kepiting fiddler dari genus Uca (
Ocypodidae ). Dalam kepiting fiddler, laki-laki memiliki satu cakar yang sangat diperbesar dan
yang digunakan untuk komunikasi, khususnya untuk menarik pasangan. Perbedaan mencolok
lainnya adalah bentuk pleon ( perut ); dalam kepiting yang paling laki-laki, ini sempit dan
segitiga dalam bentuk, sementara perempuan memiliki luas, perut bulat. Hal ini disebabkan
fakta bahwa kepiting betina merenung telur yang dibuahi pada mereka pleopods .
Kepiting menarik pasangan melalui kimia ( feromon ), visual, akustik atau getaran
berarti. Feromon yang digunakan oleh sebagian besar kepiting sepenuhnya air, sementara
terestrial kepiting dan semi-terestrial sering menggunakan sinyal visual, seperti fiddler kepiting
jantan melambaikan cakar besar mereka untuk menarik betina. Jumlah besar kepiting brachyuran
memiliki pembuahan internal dan pasangan perut-ke-perut. Bagi banyak spesies air, kawin
terjadi setelah perempuan telah moulted dan masih lunak. Betina dapat menyimpan sperma untuk
waktu yang lama sebelum menggunakannya untuk membuahi mereka telur . Ketika pembuahan
telah terjadi, telur dilepaskan ke perut betina, di bawah flap ekor, dijamin dengan bahan lengket.
Di lokasi ini mereka dilindungi selama perkembangan embrio. Wanita yang membawa telur
disebut "berried" karena telur menyerupai buah bulat.
Ketika pembangunan selesai, perempuan melepaskan baru menetas larva ke dalam air, di
mana mereka adalah bagian dari plankton . Rilis ini sering waktunya dengan pasang . The kecil
berenang bebas larva zoea bisa mengapung dan memanfaatkan arus air. Mereka memiliki tulang
belakang, yang mungkin mengurangi laju predasi oleh hewan yang lebih besar. The zoea dari
sebagian besar spesies harus menemukan makanan, tetapi beberapa kepiting cukup memberikan
kuning telur dalam telur yang tahap larva dapat terus hidup dari kuning telur. Kepiting betina
Xantho poressa saat pemijahan di Laut Hitam , membawa telur di bawah perutnya.
Setiap spesies memiliki sejumlah tertentu tahap zoeal, dipisahkan oleh moults , sebelum
mereka berubah menjadi megalopa panggung, yang menyerupai kepiting dewasa, kecuali untuk
memiliki perut (ekor) mencuat di belakang. Setelah satu lagi mabung, kepiting adalah remaja ,
yang tinggal di bagian bawah daripada mengambang di air. Meranggas terakhir ini, dari
megalopa ke remaja sangat penting, dan itu harus terjadi dalam habitat yang sesuai untuk remaja
untuk bertahan hidup.Sebagian besar spesies kepiting darat harus bermigrasi ke laut untuk
melepaskan larva mereka; dalam beberapa kasus ini memerlukan migrasi sangat luas. Setelah
tinggal untuk waktu yang singkat sebagai larva di laut, para remaja harus melakukan migrasi ini
secara terbalik. Di banyak daerah tropis dengan tanah kepiting, migrasi ini sering mengakibatkan
cukup roadkill bermigrasi kepiting.
Setelah kepiting telah menjadi remaja mereka masih harus terus moulting banyak kali
untuk menjadi dewasa. Mereka ditutupi dengan cangkang keras, yang tidak akan mencegah
pertumbuhan. Siklus mabung dikoordinasi oleh hormon . Ketika mempersiapkan untuk mabung,
shell tua melunak dan sebagian terkikis, sedangkan awal dasar dari bentuk shell baru di
bawahnya. Pada saat moulting, kepiting mengambil dalam banyak air untuk memperluas dan
retak membuka shell tua di garis kelemahan sepanjang tepi belakang karapas . Kepiting
kemudian harus ekstrak semua sendiri - termasuk kakinya, mulut , eyestalks , dan bahkan lapisan
depan dan belakang saluran pencernaan - dari shell tua. Ini adalah proses yang sulit yang
membutuhkan waktu berjam-jam, dan jika kepiting terjebak itu akan mati. Setelah membebaskan
diri dari shell tua (sekarang disebut exuvia ) kepiting sangat lembut dan menyembunyikan
sampai shell baru telah mengeras. Sementara shell baru masih lunak, kepiting dapat memperluas
untuk membuat ruang untuk pertumbuhan di masa depan.
- Ular
Meskipun berbagai mode reproduksi yang digunakan oleh ular, semua ular menggunakan
pembuahan internal . Hal ini dilakukan dengan cara berpasangan, bercabang hemipenis , yang
disimpan, terbalik, di bagian ekor jantan. The hemipenis sering beralur, kecanduan, atau spined
untuk pegangan dinding betina kloaka.Sebagian besar spesies ular meletakkan telur , tapi
sebagian besar ular meninggalkan telur tak lama setelah bertelur. Namun, beberapa spesies
(seperti raja kobra ) benar-benar membangun sarang dan tinggal di sekitar tukik setelah inkubasi.
Kebanyakan ular melilit mereka telur-cengkeraman dan tetap bersama mereka sampai mereka
menetas. Seorang wanita python tidak akan meninggalkan telur, kecuali untuk sesekali berjemur
di bawah sinar matahari atau minum air. Dia bahkan akan "menggigil" untuk menghasilkan
panas untuk menetaskan telur.
Beberapa spesies ular yang ovoviviparous dan mempertahankan telur dalam tubuh
mereka sampai mereka hampir siap untuk menetas. Baru-baru ini, telah dikonfirmasi bahwa
beberapa spesies ular sepenuhnya vivipar , seperti boa constrictor dan anaconda hijau , bergizi
anak mereka melalui plasenta serta kantung kuning telur , yang sangat tidak biasa di antara reptil,
atau apa pun di luar hiu requiem atau mamalia plasenta. Retensi telur dan kelahiran hidup yang
paling sering dikaitkan dengan dingin lingkungan.
- Kalajengking
Kebanyakan kalajengking bereproduksi secara seksual, dan sebagian besar spesies
memiliki laki-laki dan individu perempuan. Namun, beberapa spesies, seperti Hottentotta
hottentotta , Hottentotta caboverdensis , Liocheles australasiae , Tityus columbianus , Tityus
metuendus , Tityus serrulatus , Tityus stigmurus , Tityus trivittatus dan Tityus urugayensis ,
mereproduksi melalui partenogenesis , sebuah proses di mana telur tanpa pemupukan
berkembang menjadi hidup embrio . Parthenogenic reproduksi mulai berikut meranggas final
kalajengking hingga jatuh tempo dan terus setelahnya. Reproduksi seksual dilakukan dengan
transfer dari spermatophore dari laki-laki untuk perempuan; kalajengking memiliki kompleks
pacaran dan kawin ritual untuk efek transfer ini. Perkawinan dimulai dengan laki-laki dan
perempuan locating dan mengidentifikasi satu sama lain menggunakan campuran feromon dan
getaran komunikasi. Begitu mereka telah memenuhi lain bahwa mereka adalah lawan jenis dan
spesies yang benar, kawin dapat dimulai.
Pacaran dimulai dengan laki-laki menggenggam pedipalpus betina dengan sendiri;
pasangan kemudian melakukan "tarian" yang disebut " promenade à deux ". Dalam hal ini "tari,"
laki-laki memimpin perempuan di sekitar mencari tempat yang cocok untuk deposit nya
spermatophore . Ritual pacaran bisa melibatkan beberapa perilaku lainnya, seperti juddering dan
ciuman cheliceral, di mana laki-laki chelicerae - penjepit - memahami betina dalam versi yang
lebih intim yang lebih kecil dari laki-laki menggenggam pedipalpus betina dan dalam beberapa
kasus menyuntikkan sejumlah kecil racun ke dalam pedipalp dia atau di tepi cephalothorax nya,
mungkin sebagai sarana menenangkan perempuan. Ketika laki-laki telah mengidentifikasi lokasi
yang cocok, ia deposito spermatophore dan kemudian memandu perempuan di atasnya. Hal ini
memungkinkan spermatophore untuk memasukkan alat kelamin nya opercula , yang memicu
pelepasan sperma, sehingga pupuk betina. Proses kawin dapat mengambil dari 1 sampai 25 + jam
dan tergantung pada kemampuan laki-laki untuk menemukan tempat yang cocok untuk deposit
spermatophore nya. Jika kawin terus terlalu lama, wanita mungkin kehilangan minat, mengakhiri
proses. Setelah kawin selesai, pria dan wanita akan terpisah. Laki-laki umumnya akan mundur
cepat, kemungkinan besar untuk menghindari terkanibal oleh perempuan, meskipun kanibalisme
seksual ini jarang terjadi dengan kalajengking.
- Katak
Dalam katak jantan, dua testis yang melekat pada ginjal dan air mani masuk ke dalam
ginjal melalui tabung halus yang disebut saluran eferen . Kemudian perjalanan di melalui ureter,
yang akibatnya dikenal sebagai saluran urinogenital. Tidak ada penis, dan sperma dikeluarkan
dari kloaka langsung ke telur sebagai perempuan meletakkan mereka. Ovarium dari katak
perempuan samping ginjal dan telur mewariskan sepasang saluran telur dan melalui kloaka ke
luar. Ketika katak kawin, laki-laki naik di bagian belakang perempuan dan membungkus kaki
kedepan nya bulat tubuhnya, baik di belakang kaki depan atau hanya di depan kaki belakang.
Posisi ini disebut amplexus dan dapat ditahan selama beberapa hari. Katak jantan memiliki
tergantung hormon tertentu karakteristik seksual sekunder . Ini termasuk pengembangan bantalan
khusus untuk ibu jarinya di musim kawin, untuk memberinya memegang teguh. Cengkeraman
katak jantan selama amplexus merangsang wanita untuk melepaskan sel telur, biasanya
dibungkus jelly, sebagai bibit. Dalam banyak spesies laki-laki lebih kecil dan lebih ramping dari
betina. Pria memiliki pita suara dan membuat berbagai croaks, terutama di musim kawin, dan
pada beberapa spesies mereka juga memiliki kantung vokal untuk memperkuat suara.
- Kuda Laut
Sebelum pemuliaan, kuda laut dapat pengadilan selama beberapa hari. Para ilmuwan
percaya bahwa pacaran perilaku mensinkronisasikan gerakan hewan dan negara reproduksi
sehingga pria dapat menerima telur ketika si betina siap untuk deposito mereka. Selama waktu
ini, mereka akan berubah warna, berenang berdampingan memegang ekor atau pegangan untai
sama rumput laut dengan ekor mereka, dan roda di sekitar serempak dalam apa yang dikenal
sebagai "tarian fajar". Mereka akhirnya terlibat dalam "benar pacaran tarian" berlangsung sekitar
8 jam, di mana laki-laki memompa air melalui telur kantong di kopernya yang mengembang dan
terbuka untuk menampilkan kekosongan tersebut. Ketika telur betina mencapai kedewasaan, ia
dan pasangannya melepaskan setiap jangkar dan melayang moncong-moncong ke-atas, dari
rumput laut, sering spiral saat mereka naik. Betina memasukkan nya ovipositor ke induk kantong
dan deposit puluhan laki-laki untuk ribuan telur. Sebagai perempuan melepaskan telur-telurnya,
Slims tubuhnya sementara membengkak itu. Kedua hewan kemudian tenggelam kembali ke
padang lamun dan dia berenang menjauh.
Laki-laki melepaskan spermanya langsung ke air laut. di mana ia menyuburkan telur,
yang kemudian tertanam dalam dinding kantong dan menjadi dikelilingi oleh jaringan spons.
pria ini memasok telur dengan prolaktin , yang hormon yang sama yang bertanggung jawab
untuk susu produksi dalam hamil mamalia . Kantong memberikan oksigen, serta lingkungan
inkubator dikendalikan. Telur kemudian menetas di kantong, di mana salinitas air diatur; ini
mempersiapkan bayi yang baru lahir untuk hidup di laut. Sepanjang kehamilan, yang pada
sebagian besar spesies membutuhkan dua sampai empat minggu, kunjungan pasangannya dia
setiap hari untuk "pagi salam". Mereka berinteraksi selama sekitar 6 menit, mengingatkan
pacaran. Perempuan kemudian berenang pergi sampai keesokan paginya, dan laki-laki kembali
ke menghisap makanan melalui moncongnya.
Jumlah muda dirilis oleh rata-rata kuda laut jantan 100-1000 untuk sebagian besar
spesies, tetapi mungkin serendah 5 untuk spesies yang lebih kecil, atau setinggi 2.500. Ketika
goreng siap untuk lahir, laki-laki mengusir mereka dengan kontraksi otot. Dia biasanya
melahirkan di malam hari dan siap untuk batch berikutnya telur pagi ketika kembali
pasangannya. Seperti hampir semua jenis ikan lainnya, kuda laut tidak memelihara anak mereka
setelah lahir. Bayi rentan terhadap predator atau arus laut yang mencuci mereka jauh dari tempat
makan atau ke suhu yang terlalu ekstrim untuk tubuh mereka halus. Kurang dari 0,5% bayi
bertahan hidup sampai dewasa, menjelaskan mengapa tandu begitu besar. Tingkat kelangsungan
hidup ini sebenarnya cukup tinggi dibandingkan dengan ikan lain, karena kehamilan dilindungi
mereka, membuat proses sepadan dengan biaya besar untuk ayah. Telur dari sebagian besar ikan
lainnya ditinggalkan segera setelah pembuahan.
- Laba-laba
Laba-laba bereproduksi secara seksual dan pembuahan internal yang tapi tidak langsung,
dengan kata lain sperma tidak dimasukkan ke dalam tubuh betina dengan alat kelamin laki-laki,
tetapi oleh tahap peralihan. Tidak seperti banyak lahan-hidup arthropoda laba-laba jantan tidak
menghasilkan siap pakai spermatophores (paket sperma) tetapi memintal jaring sperma kecil di
mana mereka ejakulasi dan kemudian mentransfer sperma untuk suntik -seperti struktur di ujung
mereka pedipalpus . Ketika laki-laki mendeteksi tanda-tanda wanita dekatnya dia memeriksa
apakah dia dari spesies yang sama dan apakah ia siap untuk kawin; misalnya dalam spesies yang
menghasilkan jaring atau "tali pengaman", laki-laki dapat mengidentifikasi spesies dan jenis
kelamin benda-benda ini dengan "bau"
Laba-laba umumnya menggunakan rumit pacaran ritual untuk mencegah betina besar dari makan
laki-laki kecil sebelum pembuahan, kecuali laki-laki jauh lebih kecil bahwa ia tidak layak
makan. Dalam spesies web-tenun pola yang tepat dari getaran di web adalah bagian utama dari
ritual, sementara pola sentuhan pada tubuh wanita adalah penting dalam banyak laba-laba yang
berburu secara aktif, dan dapat "menghipnotis" betina. Gestures dan tarian oleh laki-laki adalah
penting untuk melompat laba-laba , yang memiliki penglihatan yang sangat baik. Jika pacaran
berhasil, pria menyuntikkan sperma dari pedipalpus ke genital pembukaan betina, yang dikenal
sebagai epigyne , di bagian bawah perutnya. Saluran reproduksi betina bervariasi dari tabung
sederhana untuk sistem yang mencakup wadah mani di mana perempuan menyimpan sperma dan
melepaskannya ketika mereka siap. Pria dari genus Tidarren mengamputasi salah satu palps
mereka sebelum pematangan dan memasuki kehidupan dewasa dengan satu palp saja. The palps
adalah 20% dari massa tubuh laki-laki di spesies ini, dan memisahkan salah satu dari dua
meningkatkan mobilitas. Dalam Yaman spesies Tidarren argo , yang palp tersisa kemudian robek
oleh perempuan. Palp yang dipisahkan tetap melekat epigynum betina selama sekitar empat jam
dan tampaknya terus berfungsi secara independen. Sementara itu wanita feed pada palpless laki-
laki. Dalam lebih dari 60% kasus perempuan dari Australia Redback spider membunuh dan
makan laki-laki setelah memasukkan palp kedua ke dalam lubang kelamin betina; sebenarnya
laki-laki bekerja sama dengan mencoba untuk menusuk diri pada taring betina '. Pengamatan
menunjukkan bahwa sebagian besar laki-laki redbacks tidak pernah mendapatkan kesempatan
untuk kawin, dan "beruntung" yang meningkatkan jumlah kemungkinan keturunan dengan
memastikan bahwa perempuan baik-makan. Namun laki-laki dari sebagian besar spesies
bertahan beberapa perkawinan, terbatas terutama oleh masa hidup yang pendek mereka.
Beberapa bahkan hidup untuk sementara di jaring pasangan mereka '.
Wanita berbaring hingga 3.000 telur dalam satu atau lebih telur sutra kantung, yang
menjaga cukup konstan kelembaban tingkat. Pada beberapa spesies betina mati setelah itu, tapi
betina dari spesies lain melindungi kantung dengan melampirkan mereka untuk jaring mereka ,
menyembunyikan mereka di sarang, membawa mereka dalam chelicerae atau melampirkan
mereka ke pemintal dan menyeret mereka bersama. Laba-laba Bayi lulus semua mereka larva
tahap dalam telur dan menetas sebagai spiderlings, sangat kecil dan belum dewasa secara seksual
namun mirip dalam bentuk dengan orang dewasa. Beberapa laba-laba merawat anak mereka,
misalnya laba-laba serigala 's merenung melekat pada bulu kasar di punggung ibu, dan betina
dari beberapa spesies menanggapi "mengemis" perilaku anak mereka dengan memberi mereka
mangsa mereka, asalkan itu tidak lagi berjuang, atau bahkan memuntahkan makanan. Seperti
lainnya arthropoda , laba-laba harus meranggas tumbuh sebagai mereka kutikula ("kulit") tidak
dapat meregang. Pada beberapa spesies laki-laki kawin dengan perempuan yang berganti kulit,
yang terlalu lemah untuk membahayakan laki-laki. Sebagian besar laba-laba hidup hanya 1-2
tahun, meskipun beberapa tarantula dapat hidup di penangkaran selama lebih dari 20 tahun.
- Lalat
Alat kelamin lalat betina diputar sampai tingkat tertentu dari posisi yang ditemukan pada
serangga lain. Dalam beberapa lalat, ini adalah rotasi sementara saat kawin, tetapi di lain, itu
adalah torsi permanen organ yang terjadi selama tahap kepompong. Torsi ini bisa menyebabkan
anus yang terletak di bawah alat kelamin, atau, dalam kasus 360 ° torsi, untuk saluran sperma
yang melilit usus, meskipun organ eksternal berada di posisi yang biasa mereka. Ketika lalat
kawin, laki-laki awalnya terbang di atas perempuan, menghadap ke arah yang sama, tapi
kemudian berbalik untuk menghadapi dalam arah yang berlawanan. Hal ini akan memaksa laki-
laki untuk berbaring di punggungnya untuk alat kelamin untuk tetap terlibat dengan orang-orang
dari perempuan, atau torsi dari alat kelamin laki-laki memungkinkan laki-laki untuk kawin
sambil tetap tegak. Hal ini menyebabkan lalat memiliki kemampuan reproduksi lebih dari
kebanyakan serangga, dan pada tingkat yang jauh lebih cepat. Lalat terjadi pada populasi yang
besar karena kemampuan mereka untuk kawin secara efektif dan dalam waktu singkat selama
musim kawin.
Betina meletakkan telurnya sebagai dekat dengan sumber makanan mungkin, dan
pembangunan yang cepat, memungkinkan larva untuk mengkonsumsi makanan sebanyak
mungkin dalam waktu singkat sebelum mentransformasikannya menjadi dewasa. Telur menetas
segera setelah diletakkan, atau lalat ovoviviparous , dengan larva menetas dalam tubuh induk.
Lalat Larva tidak memiliki kaki yang benar. Beberapa larva dipteran, seperti spesies Simuliidae ,
Tabanidae , dan Vermileonidae , telah proleg disesuaikan dengan fungsi-fungsi seperti
memegang substrat dalam air yang mengalir, memegang jaringan inang, atau memegang
mangsanya. Secara kasar, ada beberapa perbedaan anatomis antara larva Nematocera dan
Brachycera (lihat Klasifikasi bagian, bawah); terutama di Brachycera, ada sedikit demarkasi
antara dada dan perut , meskipun demarkasi mungkin sangat terlihat di banyak Nematocera,
seperti nyamuk (lihat gambar, baik di sini maupun di nyamuk artikel); di Brachycera, kepala
larva tidak jelas dibedakan dari sisa tubuh, dan ada sedikit, jika ada, sklerit . Secara informal,
larva Brachyceran seperti itu disebut belatung, tetapi istilah ini sering digunakan nonteknis dan
acuh tak acuh untuk larva lalat atau larva serangga pada umumnya. Mata dan antena dari
Brachyceran larva berkurang atau tidak ada, dan perut juga tidak memiliki pelengkap seperti
Cerci . Kurangnya fitur merupakan adaptasi untuk makanan seperti bangkai, membusuk detritus,
atau jaringan inang sekitar endoparasit . Nematoceran larva umumnya memiliki mata dan antena
terlihat, meskipun biasanya kecil dan fungsi terbatas.
The pupa mengambil berbagai bentuk, dan dalam beberapa kasus berkembang di dalam
kepompong sutra. Meskipun mitos bahwa lalat hanya hidup satu hari (yang mungkin baik
muncul dari kebingungan dengan lalat capung atau fakta bahwa lalat di dalam rumah mungkin
mati kelaparan dalam beberapa hari), sebagian besar Diptera dewasa dapat hidup sekitar satu
bulan.
- Capung
Capung betina meletakkan telur di atau dekat air, sering pada mengambang atau muncul
tanaman. Ketika bertelur, beberapa spesies akan membenamkan diri sepenuhnya untuk bertelur
pada permukaan yang baik. Telur kemudian menetas menjadi naiads . Sebagian besar kehidupan
capung dihabiskan dalam bentuk Naiad, di bawah permukaan air, dengan menggunakan rahang
diperpanjang untuk menangkap lainnya invertebrata (sering jentik nyamuk) atau bahkan
vertebrata seperti berudu dan ikan. Mereka bernapas melalui insang di mereka rektum , dan dapat
dengan cepat mendorong diri mereka sendiri dengan tiba-tiba mengusir air melalui anus.
Beberapa naiads bahkan berburu di darat, bakat yang mudah mungkin lebih umum di zaman
kuno ketika predator terestrial yang clumsier.
Tahap larva capung besar mungkin berlangsung selama lima tahun. Dalam spesies yang lebih
kecil, tahap ini bisa berlangsung antara dua bulan dan tiga tahun. Ketika Naiad siap untuk
bermetamorfosis menjadi dewasa, itu memanjat sebuah buluh atau tanaman muncul lainnya.
Paparan udara menyebabkan Naiad untuk memulai pernapasan. Kulit terbagi pada titik lemah di
belakang kepala dan capung dewasa merangkak keluar dari kulit larva yang, pompa sayapnya,
dan terbang ke memakan pengusir hama dan lalat. Dalam penerbangan itu capung dewasa dapat
mendorong dirinya dalam enam arah; atas, bawah, depan, belakang, dan sisi ke sisi. Tahap
dewasa dari spesies yang lebih besar dari capung dapat berlangsung selama lima atau enam
bulan.