Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A dengan ALL

di RUANG ANAK Lt.1 RSUP DR.KARIADI

Resume
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Ajar
Keperawatan Anak

Disusun oleh:
Maria Ledy Tania
G3A017283

PROGRAM STUDI NERS TAHAP PROFESI FAKULTAS ILMU


KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Fokus
1. Identitas
Nama anak : An. A
Tempat/tanggal lahir : Semarang/ 11 Agustus 2014
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama orang tua : Tn. N
Alamat : Kedungpani, Semarang
Pekerjaan : Buruh
Agama : Kristen
Kewarganegaraan : WNI
Tanggal pengkajian : 6 Agustus 2018
Tanggal masuk RS : 3 Agustus 2018
Pemberi informasi : Tn. N
Hubungan dengan anak : Ayah pasien
2. Keluhan utama
Ayah pasien mengatakan pasien batuk sejak ± 1 minggu yang lalu, dahak
sukar untuk dikeluarkan.
3. Riwayat penyakit
Pasien didiagnosa ALL HR mulai Januari 2015. Pasien rutin kontrol dan
menjalani kemoterapi di RSDK. Saat ini pasien dibawa ke rumah sakit untuk
menjalani kemoterapi minggu ke-17 tetapi pasien batuk sehingga kemoterapi
ditunda dulu tunggu persetujuan dari dokter anak spesialis paru.
4. Tanda-tanda vital
Kondisi umum pasien saat ini baik, aktif, compos mentis. HR: 130 x/menit,
RR: 36 x/menit, suhu: 36,3 °C, SpO2: 97%.
5. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik terkait keluhan didapatkan data:
Inpeksi : dada simetris, pasien batuk tidak bisa mengeluarkan dahak,
terdengar suara “grok-grok” saat pasien batuk.
Palpasi : tidak teraba benjolan
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdengar suara ronkhi di lapang paru bagian atas
6. Pemeriksaan diagnostik
a. Laborat darah (3 Agustus 2018)
Hb : 14,4 g/dL
Ht : 44 %
Leko : 7,2 10^3/uL
Trobo : 264 10^3/uL
GDS : 79 mg/dL
Ureum : 24 mg/dL
Kreatinin : 0,3 mg/dL
As. Urat : 4,3 mg/dL
Kalsium : 2,5 mmol/L
Phosphat Anorganik: 5,3 mmol/L
Elektrolit
Natrium : 139 mmol/L
Kalium : 4,2 mmol/L
Chlorida : 106 mmol/L
b. Hasil pemeriksaan BMP (18 Januari 2018)
Kesan sesuai gambaran Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL-L1)
7. Diit
Hasil kolaborasi dengan ahli gizi, pasien medapat diit nasi lunak dan susu 5
kali 100 ml.
8. Terapi
Untuk saat ini pasien mendapat terapi N-Asetylsistein 100 mg/8 jam,
Paracetamol 180 mg (kalau suhu >38°C, Cetirizine ml/ 24 jam, Bicnat 1 tab/
8jam. Pasien mendapat obat kemo: Mtx (intra tekal), Vincristine ( intra vena),
dan Daunorubicine (intra vena).
B. Diagnosa Keperawatan Utama
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
ditandai dengan:
DS:
- Ayah pasien mengatakan pasien batuk sejak ± 1 minggu yang lalu, dahak
sukar untuk dikeluarkan.
DO:
- Pasien batuk tidak bisa mengeluarkan dahak
- Terdengar suara “grok-grok” saat pasien batuk
- Terdengar suara ronkhi di lapang paru bagian atas
- RR: 36 x/menit

C. Rencana Keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan ini yaitu setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan jalan nafas efektif dengan kriteria
hasil pasien mendemonstrasikan batuk efektif, pasien mampu mengeluarkan
sputum, irama nafas teratur, suara ronkhi berkurang, RR: 24-30 x/menit.
Intervensi keperawatan yang dilakukan yaitu monitor RR dan suara nafas
dengan rasionalisasi untuk mengetahui mengetahui kecukupan kebutuhan
oksigen yang diperlukan, lakukan fisioterapi dada dengan rasionalisasi
membantu mengeluarkan dahak yang sukar keluar, beri minum hangat sebelum
dilakukan fisioterapi dada dengan rasionalisasi untuk membantu mengencerkan
dahak pasien, kolaborasi pemberian mukolitik dengan rasionalisasi untuk
mengecerkan dahak, edukasi ayah pasien cara melakukan fisioterapi dada
dengan rasionalisasi melibatkan ayah pasien untuk melakukan fisioterapi dada
secara rutin sehari 3-4 kali sebelum makan dan sebelum tidur.

D. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien tanggal 6 Agustus
2018 pk 11.30 melakukan fisioterapi dada sekaligus mengedukasi ayah pasien
cara fisioterapi dada. Respon pasien dan ayahnya saat dilakukan tindakan ini
yaitu kooperatif, ayah pasien mengangguk-angguk sesekali bertanya terkait
dengan fisioterapi dada.
Tanggal 6 Agustus 2018 pk 12.00 memonitor RR dan suara nafas pasien.
Respon pasien yaitu pasien mengatakan dahak sukar keluar, saat pasien batuk
terdengar suara “grok-grok”, terdengar suara ronkhi di lapang paru bagian atas.
Tanggal 6 Agustus 2018 pk 13.00 memberikan terapi N-Asetylsistein
100mg (po). Respon pasien yaitu kooperatif.

E. Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, hasil evaluasi
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
S:
- Pasien mengatakan sudah bisa cara batuk efektif
O:
- Pasien mendemonstrasikan batuk efektif
- Pasien mampu mengeluarkan sputum
- Irama nafas teratur
- Suara ronkhi berkurang
- RR: 28 x/menit
A: Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi no. 1,2,3,4

Anda mungkin juga menyukai