Anda di halaman 1dari 3

Laporan Analisa Sintesa Pemberian Oksigen

Nama Mahasiswa : Maria Ledy Tania


NIM : G3A017283
Ruang : IGD RSUP Dr. Kariadi

1. Identitas klien
Nama : Tn. S

Umur : 54 th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Register : 9563930

Tanggal Masuk : 18 Mei 2018


2. Diagnosa Medis
UAP dd NSTEMI Killip II, DM tipe II
3. Dasar Pemikiran
STEMI adalah cermin dari pembuluh darah koroner tertentu yang
tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar terhenti, otot jantung
yang dipendarahi tidak dapat nutrisi dan oksigen yang akhirnya mati. Infark
miokard akut (IMA) merupakan salah satu diagnosa rawat inap
tersering di Negara maju. IMA dengan elevasi ST (STEMI) merupakan
bagian dari spektrum koroner akut yang terdiri atas angka pektoris yang tidak
stabil. IMA tanpa elevasi ST dan IMA dengan elevasi STEMI umumnya secara
mendadak setelah oklusi trombus pada plak arterosklerosis yang sudah ada
sebelumnya (Sudarjo, 2006).
Infark miokard merupakan akibat dari iskemia yang berlangsung lebih dari
30-45 menit yang memyebabkan kerusakan selular yang irreversible dan
kematian otot atau nekrosis pada bagian miokardium (Price &Wilson, 2006).
Tujuan dari terapi oksigen adalah memberikan transport oksigen yang
adekuat dalam darah sehingga jaringan tubuh tidak kekurangan oksigen.
Dengan mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan masalah
gangguan pemenuhan oksigen di miokard dapat teratasi. (Muttaqin, 2008 ).
4. Analisa Sintesa
Pembuluh darah koroner tersumbat

Kerusakan selular yang irreversible

Kematian otot atau nekrosis pada bagian miokardium

Transport oksigen ke seluruh tubuh tidak adekuat

Terapi oksigen membantu mencukupi kebutuhan oksigen dalam darah

5. Tindakan Keperawatan
Pemberian O2 3 lt/ menit melaui nasal kanul
6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
ventilasi perfusi
7. Data Fokus
Pasien mengatakan nyeri dada ampeg dirasakan hilang timbul sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit, bertambah bila beraktifitas. Nyeri
dirasakan meningkat dan menetap dengan durasi 5-15 menit. Kemudian 2 hari
sebelum masuk rumah sakit, nyeri dada dirasakan dengan durasi lebih dari 20
menit, berkurang bila istirahat. Pasien juga mengeluh sesak napas yang
bertambah saat beraktifitas. T: 130/92 mmHg, HR: 109 x/ menit, RR: 32 x/
menit,S: 36°C, tidak ditemukan bunyi jantung tambahan, irama jantung cepat,
tidak teratur, kuat, status mental: compos mentis, GCS: E4M6V5
8. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan
a. Bersih
Rasional: pemberian oksigen melalui nasal kanul bukan merupakan
tindakan infasif sehingga tidak membutuhkan prinsip steril.
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
Rasional: kebutuhan pasien akan oksigen dapat terpenuhi.
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
Rasional: menghindari kondisi hipokapneu dikarenakan konsentrasi O2
yang terlalu tinggi dalm darah.
9. Tujuan Tindakan
Memberikan transport oksigen yang adekuat dalam darah sehingga
jaringan tubuh tidak kekurangan oksigen.
10. Efek/ Komplikasi/ Bahaya yang Dapat Terjadi dari Tindakan keperawatan dan
Pencegahannya
Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus menerus pada klien
dapat menyebabkan timbulnya kondisi hipokapneu karena konsentrasi O2
dalam darah yang terlalu tinggi.
Pencegahan : Monitor pemberian O2 dengan pemeriksaan laborat BGA
11. Evaluasi
a. Kebutuhan oksigen di dalam darah terpenuhi, SpO2 dalam batas normal.
b. Sesak napas pasien berkurang
c. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda hipoksia.

Anda mungkin juga menyukai