Oleh :
Maria Ledy Tania
G3A017283
A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak napas saat beraktivitas.
2. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah masuk rumah sakit dengan keluhan sesak
napas atau nyeri dada sebelumnya. Tidak ada riwayat penyakit hipertensi
atau DM.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien rujukan dari RSUD Ungaran dengan diagnosa STEMI tanggal 5
Januari 2019 dengan keluhan nyeri dada hebat pukul 04.00. Nyeri seperti
tertimpa beban berat, terasa panas, pada ulu hati, skala VAS 10, lama nyeri ±
60 menit. Pasien mengatakan belum pernah merasakan nyeri seperti itu
sebelumnya. Pasien dirawat di Ruang ICCU sejak tanggal 5 Januari 2019.
Pasien post PCI dan pasang TPM tanggal 7 Januari 2018. Pasien
mengatakan tidak puas tidur selama di ruang ICCU. Pasien mengatakan
tidurnya semalam tidak nyenyak. Untuk mulai tertidur butuh waktu agak
lama. Pasien mengatakan sering terjaga mendengar suara keras alat monitor
dan alat-alat yang lain. Setelah terbangun pasien susah untuk tidur lagi.
Pasien mengatakan badannya terasa capek, mengantuk tapi tidak bisa tidur
nyenyak. Tampak lingkaran hitam disekitar mata, mata tampak sayu,
kelopak mata tampak bengkak, wajah pasien terlihat kusut dan lelah.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang menderita sakit seperti yang
dideritanya. Riwayat hipertensi (-), DM (-), dislipdemia (-).
B. Studi Kasus
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
HR: 70 x/ menit, irama: teratur, denyut: kuat. Tekanan Darah: 104/59
mmHg. SpO2: 99 %. Konjungtiva tidak anemis. JVP 5+2 cmH2O. Bunyi
jantung I-II reguler, tidak terdengar suara tambahan. Ektremitas: hangat.
Warna kulit: kemerahan. Pengisian kapiler: < 2 detik. Edema: tidak ada.
Terpasang infus: RL 80 ml/jam. Urine output: 1550 ml/24 jam. Diuresis:
0,97 ml/kgBB/jam. Balance cairan: +131 ml/24 jam.
4. Dissability
Kesadaran: compos mentis. Pasien mengatakan saat ini tidak merasakan
nyeri. Pasien mengatakan badan terasa capek. Nilai kekuatan otot-otot
eksremitas: 5.
5. Pemeriksaan diagnostik
a. Foto thorak ( 5 Januari 2019 )
Kesan: Cor tak membesar
Kalsifikasi arcus aorta
Pulmo tak tampak infiltrat
b. Laborat (6 Januari 209)
6. Terapi
Infus : RL 80 ml/jam
O2 : 3l/mnt nasal kanul
Injeksi : Arixtra 2,5 mg/24 jam
Lanzoperazole 30 mg/24jam
Per-oral : Miniaspi 80 mg/24 jam
Brilinta 90 mg/12 jam
Atorvastatin 40 mg/24 jam
Allopurinol 100 mg/24 jam
Diazepam 5 mg/24 jam
Laxadine IIC/ 24 jam
Paracetamol 500mg/8 jam bila Suhu ≥ 37,5 °C
7. Analisa Data
Waktu Data Etiologi Problem
8/1/2019 DS: Perubahan Penurunan curah
- Pasien mengatakan sesak
kontraktilitas jantung
napas saat beraktivitas
sekunder
- Pasien mengatakan badan
terhadap
terasa capek
DO: gangguan
- TTV:
konduksi
HR: 70 x/ menit, irama:
jantung
teratur, denyut: kuat.
Tekanan Darah: 104/59
mmHg.
SpO2: 99 %
RR: 21 x/menit dengan
O2 3l/menit
- Konjungtiva tidak anemis
- JVP 5+2 cmH2O
- Bunyi jantung I-II reguler,
tidak terdengar suara
tambahan.
- Ektremitas: hangat.
- Warna kulit: kemerahan.
- Pengisian kapiler: < 2 detik.
- Edema: tidak ada.
Urine output: 1550 ml/24
jam. Diuresis: 0,97
ml/kgBB/jam. Balance
cairan: +131 ml/24 jam.
8/1/2019 Ds: Hambatan Gangguan pola
- Pasien mengatakan tidak
lingkungan tidur
puas tidur selama di
ruang ICCU
- Pasien mengatakan
tidurnya semalam tidak
nyenyak
- Pasien mengatakan untuk
mulai tertidur butuh
waktu agak lama
- Pasien mengatakan sering
terjaga mendengar suara
keras alat monitor dan
alat-alat yang lain.
- Pasien mengatakan
setelah terbangun pasien
susah untuk tidur lagi.
- Pasien mengatakan
badannya terasa capek,
mengantuk tapi tidak bisa
tidur nyenyak.
Do:
- Tampak lingkaran hitam
disekitar mata
- Mata tampak sayu
- Kelopak mata tampak
bengkak
- Wajah terlihat kusut dan
lelah
C. Pembahasan
Diagnosa keperawatan 1
Penurunan curah jantung adalah ketidakadekuatan jantung memompa
daah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh ( Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2016 ). Karakteristik mayor yang terdapat dalam kasus Tn.B
berdasarkan teori dalam buku Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) adalah:
- DS: Pasien mengatakan sesak napas saat beraktivitas. Pasien mengatakan
badan terasa capek.
- DO: Tekanan Darah: 104/59 mmHg.
Sedangkan karakteristik minor yang terdapat dalam kasus Tn.B berdasarkan
teori belum diketemukan. Pasien belum pernah dilakukan ECHO yang
menunjukkan adanya tanda-tanda minor seperti yang ada dalam buku Tim
Pokja SDKI DPP PPNI (2016).
Berdasarkan triage keperawatan ABCD, penurunan curah jantung
menjadi prioritas diagnosa keperawatan dalam kasus ini. Sedangkan masalah
gangguan pola tidur menjadi yang kedua.
STEMI adalah cermin dari pembuluh darah koroner tertentu yang
tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar terhenti, otot jantung
yang dipendarahi tidak dapat nutrisi dan oksigen yang akhirnya mati.
Kerusakan ini bersifat irreversibel yang menyebabkan gangguan konduksi
jantung. Konduksi jantung yang terganggu menyebabkan kontraktilitas jantung
terganggu sehingga mengakibatkan penurunan curah jantung.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Rencana keperawatan
Keperawatan/ Tujuan dan Intervensi
Masalah Kolaborasi Kriteria Hasil
Penurunan curah jantung NOC : NIC :
Cardiac Pump 1. Monitor ttv
b/d gangguan irama jantung, 1.
effectiveness
stroke volume, pre load dan 2. Evaluasi adanya nyeri dada
Circulation Status
afterload, kontraktilitas Vital Sign Status 3. Monitor balance cairan dan edema
Tissue perfusion: perifer 2.
jantung.
Setelah dilakukan asuhan perifer
keperawatan 1 x 24 jam
selama penurunan kardiak 3.
Evaluasi
No. Tanggal/ Jam
Evaluasi Paraf
Dx
1 9/1/2019 S:
Pk.08.00 - Pasien mengatakan sesak napas saat beraktivitas
- Pasien mengatakan badan terasa capek
O:
- TTV:
HR: 80 x/ menit, irama: teratur, denyut: kuat.
Tekanan Darah: 128/80 mmHg. Ledy
SpO2: 100 %
RR: 20 x/menit dengan O2 3l/menit
S: 37°C
- Konjungtiva tidak anemis
- JVP 5+2 cmH2O
- Bunyi jantung I-II reguler, tidak terdengar suara tambahan.
- Ektremitas: hangat.
- Warna kulit: kemerahan, tidak ada sianosis
- Pengisian kapiler: < 2 detik.
- Edema: tidak ada.
- Urine output: 1550 ml/24 jam. Diuresis: 0,97 ml/kgBB/jam. Balance cairan: +131 ml/24
jam
A: Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1-9