Instrumen (PAP) 2
Instrumen (PAP) 2
(PAP)
Standar PAP 2
Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi serta koordinasi pelayanan dan asuhan kepada setiap pasien
Maksud dan Tujuan PAP 2 : Lihat SNARS 1
Pelaksanaan Asuhan Pasien Terintegrasi pusatnya adalah pasien dan mencakup elemen antara lain sebagai
berikut :
Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga. (lihat PAP 4, PAP 2, PAP 5);
DPJP sebagai Ketua tim PPA (Clinical Team Leader);
PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional, antara lain memakai Panduan Praktik
Klinis (PPK), Panduan Asuhan PPA lainnya disertai Alur Klinis terintegrasi/Clinical Pathway , dan Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi/CPPT;
PerencanaanPemulangan Pasien/Discharge Planning terintegrasi;
Pendokumentasian di rekam medis merupakan alat untuk memfasilitasi dan menggambarkan integrasi serta
koordinasi asuhan. Secara khusus, setiap PPA mencatat observasi dan pengobatan di rekam medis pasien.
koordinasi asuhan. Demikian juga, setiap hasil atau simpulan dari rapat tim atau diskusi pasien dicatat dlm CPPT.
(lihat juga PAP5, EP 2)
Elemen Penilaian PAP 2 Tulusuri Skor Keterangan
1. Ada regulasi yang R Regulasi tentang pelayanan dan asuhan 10 10 Dibuat
mengatur pelayanan terintegrasi, termasuk tentang : 5 regulasi
dan asuhan terintegrasi 1. pengintegrasian pelayanan oleh 0
antar berbagai unit MPP/CaseManager
pelayanan (R) 2. integrasi asuhan pasien sesuai butir-
butir di maksud-tujuan
3. asesmen dengan metode IAR
4. EP 2 dan 3, serta PAP 2.1 EP 3, 4, 5
5. komunikasi antar PPA dan
pendokumentasiannya sesuai EP 4
2. Rencana asuhan D Bukti di rekam medis tentang asuhan 10 10 MPP
diintegrasikan dan diintegrasikan dan dikoordinasikan di dan 5 diaktifkan
dikoordinasikan di dan antar berbagai unit pelayanan, juga untuk 0
antar berbagai unit bukti PAP 2.1, PAP 5
pelayanan. (lihat juga
ARK 2, EP 3). (D,O,W) O Lihat form antara lain form CPPT, form
tindakan askep/nurse’s note, form MPP
W PPA
Kepala unit pelayanan
MPP
3. Pemberian asuhan D Bukti di rekam medis tentang rencana 10 10
diintegrasikan dan asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan 5
dikoordinasikan di dan di dan antar berbagai unit pelayanan, juga 0
antar berbagai unit untuk bukti PAP 2.1, PAP 5
pelayanan. (D,O,W)
O Lihat form antara lain form CPPT, form
tindakan askep/nurse’s note , form MPP
W PPA
Kepala unit pelayanan
MPP
4. Hasil atau simpulan D Bukti di rekam medis tentang simpulan 10 10
rapat dari tim PPA atau rapat dari Tim PPA atau komunikasi 5
diskusi lain tentang keseharian dalam asuhan terintegrasi antar 0
kerjasama PPA
didokumentasikan W PPA
dalam CPPT. (D,W)
Standar PAP 2.1
Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat dan di dokumentasikan
Catatan: satu rencana asuhan terintegrasi dengan sasaran-sasaran yang diharapkan oleh PPA lebih baik daripada
rencana terpisah oleh PPA masing-masing. Rencana asuhan yang baik menjelaskan asuhan individual, objektif,
dan sasaran dapat diukur untuk memudahkan asesmen ulang serta revisi rencana asuhan.
Elemen Penilaian PAP 2.1 Tulusuri Skor Keterangan
1. Ada regulasi asuhan R Regulasi tentang rencana asuhan oleh PPA 10 0
untuk setiap pasien dengan metode IAR, termasuk tentang EP 5
direncanakan oleh 2, 3, 4 dan 5 0
dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP),
perawat, dan PPA
lainnya sesudah pasien
masuk rawat inap. (R)
2. Rencana asuhan dibuat D Bukti di rekam medis tentang rencana 10 10
untuk setiap pasien dan asuhan PPA 5
dicatat oleh PPA yang 0
memberikan asuhan di W PPA
rekam medis pasien.
(D,W)
Standar PAP 3
Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien risiko tinggi dan pemberian pelayanan risiko tinggi
diberikan berdasar atas panduan praktik klinis dan peraturan perundangan-undangan.
Maksud dan Tujuan PAP 3 : Lihat SNARS 1
W DPJP
PPA lainnya
Staf klinis
Diklat
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan pelatihan staf tentang 10 0 Tidak
pemberian pelayanan pemberian pelayanan pada pasien risiko 5 diadakan
pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi 0
tinggi dan pelayanan
risiko tinggi. (D,O,W) O Lihat bukti pelaksanaan pemberian
pelayanan pada pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi
W DPJP
PPA lainnya
Staf klinis
PELAYANAN RESUSITASI
Standar PAP 3.2
Pelayanan resusitasi tersedia di seluruh area rumah sakit
Maksud dan Tujuan PAP 3.2 : Lihat SNARS 1
Maksud dan Tujuan PAP 3.3 s/d PAP 3.9 : Lihat SNARS 1
Regulasi harus dibuat secara khusus untuk kelompok pasien yang berisiko atau pelayanan yang berisiko tinggi
agar tepat dan efektif dalam mengurangi risiko terkait. Sangatlah penting bahwa regulasi mengatur hal tersebut.
a. Bagaimana perencanaan dibuat termasuk identifikasi perbedaan pasien dewasa dengan anak atau keadaan
khusus lain
b. Dokumentasi yang diperlukan oleh pelayanan secara tim untuk bekerja dan berkomunikasi secara efektif
c. Pertimbangan persetujuan khusus bila diperlukan
d. Persyaratan pemantauan pasien d. Kompetensi atau keterampilan yang khusus staf yg terlibat dalam proses
asuhan
e. Ketersediaan dan penggunaan peralatan khusus
Pengobatan risiko tinggi lainnya selain kemoterapi termasuk antara lain radioterapi, KCl pekat, heparin, dsb.
Catatan: untuk standarPAP 3.3 s.d. PAP 3.9 maka elemen a) sampai dengan f) pada maksud dan tujuan harus
tercermin dalam regulasi yang disyaratkan
PELAYANAN DARAH
Standar PAP 3.3
Pelayanan darah dan produk darah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PAP 3.3 : Lihat SNARS 1 Pelayanan darah dan produk darah harus diberikan sesuai dengan
peraturan perundang-perundangan meliputi antara lain:
Staf kompeten dan berwenang melaksanakan pelayanan darah dan produk darah serta melakukan monitoring
dan evaluasi.
Standar PAP 5
Pasien dengan risiko nutrisi menerima terapi gizi terintegras
Maksud dan Tujuan PAP 5 : Lihat SNARS 1
3. Asuhan gizi terintegrasi D Bukti dalam rekam medis tentang asuhan 10 0 10 Bila
mencakup rencana, gizi terintegrasi mencakup rencana, 5 ditlusuri
pemberian, dan monitor pemberian, dan monitor terapi gizi 0 lebih lanjut
terapi gizi. (D,W)
W PPA
Staf klinis
Dietisien
4. Evaluasi dan monitoring D Bukti dalam rekam medis tentang evaluasi 10 0 10 Bila
terapi gizi dicatat di dan monitoring terapi gizi 5 dievaluasi
rekam medis pasien. 0 dan
(lihat AP 2 EP 1). (D) W PPA monitor
Staf klinis
Dietisien
Pasien/keluarga
PENGELOLAAN NYERI
Standar PAP 6
Rumah sakit menetapkan pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.
Maksud dan Tujuan PAP 6 : Lihat SNARS 1
3. Pasien dan keluarga D Bukti dalam rekam medis tentang edukasi 10 0 10 Dibuat
diberikan edukasi kepada pasien-keluarga mengenai 5 form
tentang pelayanan pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai 0 edukasi
untuk mengatasi nyeri dengan latar belakang agama, budaya, nyeri
sesuai dengan latar nilai-nilai pasien-keluarga
belakang agama,
budaya, nilai-nilai W PPA
pasien, dan keluarga. Staf klinis
(D,W) Pasien / Keluarga
4. Pasien dan keluarga D Bukti dalam rekam medis tentang edukasi 10 10
diberikan edukasi kepada pasien-keluarga mengenai 5
tentang kemungkinan kemungkinan timbulnya nyeri akibat 0
timbulnya nyeri akibat tindakan yang terencana, prosedur
tindakan yang pemeriksaan, dan pilihan yang tersedia
terencana, prosedur untuk mengatasi nyeri
pemeriksaan, dan
pilihan yang tersedia W PPA
untuk mengatasi nyeri. Staf klinis
(D,W,S) Pasien / Keluarga
3. Pasien dalam tahap D Bukti dalam rekam medis tentang asesmen 10 0 10 Form
terminal dilakukan awal dan asesmen ulang 5 assessment
asesmen awal dan 0 awal dan
asesmen ulang. (D,W) W PPA ulang
Staf klinis pasien
Pasien / Keluarga terminal
4. Hasil asesmen D Bukti dalam rekam medis tentang 10 0 10
menentukan asuhan penentuan asuhan dan layanan yang 5
dan layanan yang diberikan sebagai hasil asesmen 0
diberikan. (D,W)
W PPA
Keluarga
5. Asuhan dalam tahap D Bukti dalam rekam medis tentang asuhan 10 0 10
terminal dalam tahap terminal memperhatikan rasa 5
memperhatikan rasa nyeri pasien 0
nyeri pasien. (lihat juga
HPK 2.2). (D,W) W PPA
Staf klinis
Pasien / Keluarga
Standar PAP 7.1
Rumah sakit memberikan pelayanan pasien dalam tahap terminal dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan
keluarga serta mengoptimalkan kenyamanan dan martabat pasien yang didokumentasikan dalam rekam medis.
Maksud dan Tujuan PAP 7.1 : Lihat SNARS 1 Pasien dalam tahap terminal membutuhkan asuhan dengan rasa
hormat dan empati yang terungkap dalam asesmen (lihat PAP 1.7). Untuk melaksanakan ini, staf diberi
pemahaman tentang kebutuhan pasien yang unik saat dalam tahap terminal. Kepedulian staf terhadap
kenyamanan dan kehormatan pasien harus menjadi prioritas semua aspek asuhan pasien selama pasien berada
dalam tahap terminal.
Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola asuhan pasien dalam tahap terminal. Proses ini meliputi:
a) intervensi pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri;
b) memberikan pengobatan sesuai dengan gejala dan mempertimbangkan keinginan pasien dan keluarga;
c) menyampaikan secara hati-hati soal sensitif seperti autopsi atau donasi organ;
d) menghormati nilai, agama, serta budaya pasien dan keluarga;
e) mengajak pasien dan keluarga dalam semua aspek asuhan;
f) memperhatikan keprihatinan psikologis, emosional, spiritual, serta budaya pasien dan keluarga.