3425161050
Biologi A 2016
ULASAN JURNAL
A. PENDAHULUAN
Keberadaan logam berat Pb dapat diketahui dan dipantau melalui hewan laut Spons
(porifera). spons juga mengandung senyawa bioaktif serta memiliki sifat dasar yang ideal
yaitu dapat mengakumulasi bahan pencemar, hal ini berdasarkan pada pola makan dimana
makanan masuk melalui poripori dan disaring melalui sel-sel bulu cambuk sehingga heawan
ini disebut filter feeder. Dengan sifat inilah spons (porifera) dapat digunakan sebagai
organisme indikator cemaran logam berat pada suatu perairan khususnya pada laut
Kepulauan Spermonde, Pulau Sulawesi.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan 2 perlakuan yaitu terhadap porifera dan sedimen. Lokasi
pengambilan berada pada perairan Spermonde tepatnya di Pulau Samalona, Sulawesi Selatan.
Sampel yang digunakan yaitu 3 Jenis spons : Clathria reinwardhi, Callyspongia aerizuza dan
Haliclona fascigera dan sedimen dari pulau tersebut.
1. Perlakuan pada Spons (Porifera)
dikeringkan dalam
Percobaan
oven pada didinginkan dalam
diilakukan hingga di
temperatur 110 oC desikator.
peroleh bobot tetap.
selama 4 jam
2. Cara Analisa Sampel Spons (Porifera)
ditepatkan
dipanaskan pada Dimasukkan ke
didinginkan pada volumenya menjadi
suhu 150ᵒC selama dalam labu ukur 50
suhu kamar 50 mL dengan
dua jam. mL
aquabides
larutan disaring
dikocok sampai larutan dianalisis
dengan kertas
homogen dengan SSA.
saring Whatman 42
disimpan dalam
coolbox/icebox dimasukkan dalam
Sampel sedimen
untuk dibawa ke cawan petridis
laboratorium
dibilas 3 kali di
dikeringkan dalam
dalam gelas piala
oven pada suhu
1000 mL dengan
1150C selama 8 jam.
aquabidest.
5. Penentuan Logam Berat Pb dalam Sedimen
Dikeringkan dalam
Sedimen oven dengan suhu ditimbang
1150C selama 4 jam.
disaring menggunakan
digerus hingga 5 gram sampel
ayakan dengan ukuran
homogen sedimen
100 mesh.
didestruksi dalam
gelas kimia dengan Setelah larutan dingin, disaring dengan kertas
HNO3 pada suhu ditambahkan saring Whatman no.
100ᵒC menggunakan aquabides 42
hot plate hingga jernih
Kadar logam berat Pb yang diperoleh dalam penelitian lebih besar dalam sedimen pulau
Samalona yaitu 13,73 ppm dibandingkan spons jenis Callyspongia aerizuza (11,99 ppm),
Clathria reinwardhi (11,22 ppm) dan Haliclona fascigera (7,76 ppm). Hal ini dikarenakan
sedimen merupakan tempat terakhir terakumulasinya semua jenis logam yang tidak diserap
oleh biota-biota di dalam perairan.Hasil analisis logam timbal (Pb) menunjukkan bahwa
spons yang hidup di perairan Samalona memiliki kadar logam Pb yang berbeda untuk
masing-masing jenis spons (porifera). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, susunan
organ atau bentuk tubuh spons (porifera) yang berbeda-beda, usia dari spons (porifera) dan
dapat pula dipengaruhi oleh kandungan logam berat dalam sedimen di sekitar tempat
berkembangnya.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa; Spons
Clathria reinwardhi, Callyspongia aerizuza, Haliclona fascigera dan sedimen laut
mengandung logam berat timbal. Diantara ketiga jenis spons (porifera) yang diteliti, jenis
Callyspongia aerizuza merupakan jenis spons yang mempunyai kemampuan paling tinggi
untuk mengakumulasi logam berat timbal (Pb).