Anda di halaman 1dari 37

PROTOZOA

KELOMPOK 1

1. DESSY PUTRIANA SARI 3425161134


2. INTAN FEBRIANTY KUSUMA 3425161719
3. RIMBI BRAHMA CARI 3425161050

BIOLOGI A 2016
-OUTLINE-

1. DEFINISI
2. KARAKTERISTIK UMUM
3. KLASIFIKASI
4. CIRI-CIRI
5. ASPEK BIOLOGI
6. MANFAAT
7. KESIMPULAN
1. DEFINISI

Filum Protozoa merupakan hewan yang


tubuhnya terdiri dari satu sel.
Nama protozoa berasal dari bahasa Latin yang
berarti hewan yang pertama.
Hewan filum ini hidup di daerah yang lembab
atau berair. Misal di air tawar, air laut, air payau,
dan tanah bahkan di dalam tubuh organisme lain.
Hewan ini ada yang hidup secara individu
(soliter) dan ada pula yang membentuk koloni.
2. KARAKTERISTIK UMUM

1. Tubuh hewan ini tersusun atas satu sel


2. Umumnya hidup secara individual
3. Umumnya berkembang biak dengan membelah
diri, tetapi ada juga yang mengadakan
konyugasi, dan adapula yang membentuk spora
4. Makanannya berupa bakteri, hewan bersel satu
lainnya atau sisa-sisa organisme
5. Cara bergeraknya ada yang menggunakan
flagela, silia, atau pseudopodia
Struktur Tubuh
Tubuh protozoa yang hanya satu sel memiliki
bermacam-macam bentuk, ada yang tetap dan ada
yang tidak tetap
Bentuk tetap ini disebabkan telah memiliki pelliculus
(kulit) dan beberapa mempunyai cangkang kapur
Sitoplasma Protozoa sebagian besar tidak berwarna
Dua bagian sitoplasma dibedakan atas bagian
pinggiran yang disebut Ectoplasma dan bagian
sentral yang lebih padat dan bergranula disebut
Endoplasma
Struktur Tubuh
Protozoa umumnya memiliki satu nukleus
Vakuola yang terdapat dalam protozoa dapat
dibedakan atas vakuola kontraktil, vakuola makanan,
dan vakuola stasionari
Mitokondria terdapat dalam protozoa pada bagian
yang melakukan pernafasan secara aerobik.
Pada umumnya protozoa paling sedikit terbungkus
oleh membran yang mempunyai sedikit granula
seluas permukaannya.
Membran ini memegang peranan dalam sistem
pengangkutan enzim, sehingga menimbulkan
metabolisme yang efisien.
3. KLASIFIKASI
1. Rhizopoda/Sarcodina

2. Flagellata/Mastigophora

3. Ciliata/Ciliophora

4. Sporozoa/Apicomplexa
1. Rhizopoda/Sarcodina

Rhizopoda berasal dari bahasa Yunani, rhizo yang


berarti akar dan podos yang berarti kaki.
Rhizopoda berarti kaki yang menyerupai akar.
Anggota Filum ini bergerak menggunakan
pseudopodia (kaki semu).
Pseudopodia (Yunani, pseudes = palsu, pod = kaki)
Disebut pseudopodia atau kaki semu karena terbentuk
sebagai hasil penjuluran sitoplasma sel, yang seolah-
olah berfungsi sebagai kaki.
Selain untuk bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk
mencari makanan.
Contoh Rhizopoda

1. Amoeba proteus, hidup di tanah basah dan tidak


memiliki cangkang (telanjang).
2. Entamoeba gingivalis, hidup pada gusi dan gigi manusia
dengan memakan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi dan
dapat menyebabkan kerusakan gigi dan radang gusi.
3. Entamoeba coli, hidup di usus besar (kolon), tidak
bersifat parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan
diare.
4. Entamoeba histolytica, hidup parasit di usus manusia
dan menyebabkan penyakit disentri.
5. Difflugia, hidup di air tawar, mengeluarkan lendir yang
menyebabkan butir-butir pasir halus dapat melekat.
6. Arcella, hidup di air tawar. Cangkang Arcella tersusun
dari zat kitin atau fosfoprotein.
7. Oraminifera, memiliki cangkang dari bahan organik
dan kalsium karbonat yang keras.
8. Radiolaria, hidup di laut, cangkang serupa gelas,
dengan bentuk yang berbeda-beda pada setiap
spesies.
9. Heliozoa (hewan matahari), hidup di air tawar.
Pseudopodia Heliozoa bersifat kaku. Cangkangnya
mengandung kitin atau silika seperti kaca.
Amoeba proteus

Hewan ini hidup dilumpur-lumpur dibagian dasar kolam,


sawah, sungai, danau atau di tempat-tempat lain yang
berair dan banyak mengandung sisa-sisa organisme.
Ketika bergerak, Amoeba akan menjulurkan
pseudopodia dan mengaitkan ujungnya kemudian
mengeluarkan lebih banyak sitoplasma ke dalam
pseudopodia.
Gerak semacam ini disebut gerak amoeboid. Dengan
adanya kaki semu ini, berarti bentuk sel
rhizopoda berubah-ubah baik saat diam maupun saat
bergerak.
Amoeba mempunyai sitoplasma yang terdiri atas
ektoplasma dan endoplasma.
Ektoplasma yaitu plasma sel bagian luar yang
berbatasan dengan membran, sementara endoplasma
merupakan plasma sel di sebelah dalam ektoplasma.
Ciri yang paling mudah diamati pada Amoeba adalah
bentuknya yang tidak tetap atau selalu berubah-ubah.
Umumnya Amoeba berukuran sekitar 400-500 m.
Struktur Tubuh Amoeba
Fungsinya :

1. Plasmolemma, yaitu lapisan luar sebagai membran sel


yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat
melalui proses osmosis dan difusi
2. Ektoplasma, yaitu lapisan protoplasma yang sifatnya
bening
3. Endoplasma, yaitu lapisan protoplasma yang sifatnya
berbutir-butir
4. Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur kegiatan sel
5. Vakuola berdenyut, berfungsi untuk mengatur kadar air di
dalam tubuhnya, untuk mengatur tekanan osmosis sel dan
untuk mengatur pembuangan sisa-sisa metabolisme sel
(cairan atau gas);
6. Vakuola makanan, berfungsi untuk mencerna makanan
Cara amoeba mendapatkan makanan
Cara amoeba bereproduksi

Amoeba memperbanyak diri dengan cara pembelahan inti sel menjadi dua yang
diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Mula-mula, nukleus
membelah (kariokinesis) sehingga terjadi pelekukan membran plasma ke arah
dalam. Pelekukan ini menggenting dan terputus sehingga terbentuk dua sel anak.
Waktu yang diperlukan untuk proses pembelahan ini adalah 21 menit.
2. Flagellata/Mastigophora

Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora


(Yunani, mastig = cambuk, phoros = gerakan) adalah
Protozoa yang bergerak dengan menggunakan flagela
(bulu cambuk).
Salah satu anggota kelompok Mastigophora, yaitu
Flagellata heterotrof (tidak memiliki klorofil).
Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang
berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan
polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi)
Tubuhnya dilindungi selaput
fleksibel (pelliccle) dan
sebelah luarnya terdapat
selaput plasma
Flagellata memiliki tubuh yang
tetap meskipun tidak memiliki
rangka luar
Reproduksi pada Flagellata
ada 2 macam, yaitu vegetatif
dan generatif.
Hidup di air tawar, air laut, dan
parasit pada
manusia/organisme air
Flagellata memperoleh nutrisi
dengan bersifat holozoik,
holofilik, maupun parasitik.
Klasifikasi Flagellata

Fitoflagellata
Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan
karena memiliki kromotafora, sehingga dapat melakukan fotosintesis
(fotosintetik). Fitoflagellata mencernakan makananya dengan berbagai
cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik),
membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan
organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah
diperairan bersih dan diperairan kotor.

Zooflagellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak
berkloroplas dan bersifat heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup
bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun kebanyakan
bersifat parasit pada organisme lain.
Euglena viridis

Berukuran mikro yaitu kisaran 35-60 mikron.


Memperoleh makanan dengan sifat holozoik dan holofilik
Struktur tubuhnya yakni meruncing pada ujung tubuhnya
dengan satu buah flagel di bagian anterior dan tumpul pada
bagian posteriornya
memiliki stigma (bintik mata berwarna gelap) yang
berfungsi membedakan antara warna yang gelap dan
terang
Stigma ini berfungsi sebagai alat respirasi yang dilakukan
untuk pembakaran hidrogen yang terkandung di dalam
kornel. Oksigen digunakan untuk pelepasan energi secara
aerobic.
Bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan biner
Struktur Tubuh Euglena viridis
Tahap reproduksi aseksual euglena
Pada mulanya membelah menurut poros bujur.
Sebelum membelah, pirenoid melebar melintang dan kedua bulu
cambuknya saling berjauhan.
Pirenoid dan kloroplas lalu mengadakan lekukan dan selnya
akan membelah menjadi dua individu baru yang masing-masing
dengan satu bulu cambuk disertai dengan pembentukan stigma.
3. Ciliata/Ciliophora

Cilium = kelopak mata


Hidup di air tawar
Alat gerak berupa silia dengan cara bergetar
Silia pada ciliata selain berfungsi sebagai alat gerak juga
berfungsi sebagai alat menangkap makanan.
Bersifat heterotrof
Respirasi dan ekskresi terjadi melalui permukaan
tubuhnya (selaput plasma).
Proses reproduksi pada ciliata yaitu secara seksual
(konjugasi) dan aseksual (membelah diri secara
transversal).
Paramecium caudatum
Bentuknya seperti sendal (cenela), tumpul di bagian depan
dan meruncing di bagian belakang.
Seluruh permukaan tubuhnya diliputi beberapa ribu silia
yang digunakan sebagai alat gerak
Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang
disusun oleh sitoplasma padat
Mempunyai 2 inti: makronukleus (vegetatif, untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan) dan mikronukleus
(generatif, yaitu pada konyugasi)
Pada Paramecium dapat dijumpai mulut yang
disebut sitostoma yang merupakan lekukan permukaan sel.
Memiliki trikois yang berfungsi pertahanan diri dari musuh
Struktur Tubuh Paramecium caudatum
Cara Paramecium makan
Reproduksi Paramecium caudatum
1. Dua Paramecium yang akan bereproduksi secara seksual dengan
saling menempel (singami).
2. Mikronukleus mengalami meiosis menjadi 4 mikronukleus
haploid.
3. Dari hasil meiosis, 3 mikronukleus menghilang dan 1
mikronukleus mengalami mitosis menjadi 2 mikronukleus
haploid.
4. Kedua Paramecium saling bertukar mikronukleus/ materi genetik
(konjugasi).
5. Mikronukleus kedua sel yang telah melakukan konjugasi masing-
masing mengalami fusi inti menjadi 1 mikronukleus diploid.
Selanjutnya sel akan bereproduksi secara aseksual masing-masing.
6. Mitosis tiga tingkat menghasilkan 8 mikronukleus.
7. Dari hasil mitosis, 4 mikronukleus berubah menjadi 4
makronukleus, dan makronukleus milik sel itu sendiri
menghilang.
8. Pembelahan biner dua tingkat menghasilkan 4 sel baru.
4. Sporozoa/Apicomplexa

Sporozoa berasal dari bahasa Yunani,spora yang


berarti benih dan zoa yang berarti hewan.
Sporozoa merupakan salah satu kelompok Protozoa
yang membentuk spora dalam salah satu
tahapan silkus hidupnya.
Semua anggota Sporozoa hidup sebagai parasit
dalam tubuh organisme lain dan tidak memiliki alat
gerak. Pergerakannya dilakukan dengan mengubah
posisi tubuhnya.
Terdiri dari dua kelas yaitu Plasmodium dan
Toxoplasma gondii.
Plasmodium

Plasmodium adalah genus dari sporozoa atau protista


mirip hewan yang tidak memiliki alat gerak.
Plasmodium hidup menjadi parasit ditubuh hewan
dan manusia umumnya.
Plasmodium merupakan genus protozoa parasit.
Penyakit yang disebabkan oleh genus ini dikenal
sebagai malaria. Parasit ini sentiasa mempunyai dua
inang dalam siklus hidupnya: vektor nyamuk dan
inang vertebra.
Berdasarkan gejala yang ditimbulkan, ada empat jenis
Plasmodium penyebab penyakit malaria, yaitu
1. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana dengan
gejala demam setiap 48 jam atau 2 hari
sekali;
2. Plasmodium ovale, penyebab malaria tertiana;
3. Plasmodium malariae, penyebab malaria
kuartana dengan gejala demam setiap 72 jam atau 3
hari sekali;
4. Plasmodium falciparum, penyebab malaria
tropika dengan gejala demam tidak menentu yang jika
tidak segera diobati, dapat berakibat fatal.
Stuktur tubuh plasmodium sp
Siklus hidup Plasmodium
Siklus hidup Plasmodium

Plasmodium dapat mengalami dua fase siklus hidup,


yaitu fase sporogoni dan fase skizogoni. Setiap fase
tersebut terjadi pada inang yang berbeda.
Fase sporogoni terjadi di dalam tubuh
nyamuk Anopheles betina. Pada fase ini Plasmodium
berkembang biak membentuk spora yang
disebut sporozoit.
Sementara itu, fase skizogoni terjadi di dalam tubuh
manusia. pada fase ini terjadi pembentukan gamet yang
disebut gametosit. Dalam proses tersebut, dihasilkan dua
gamet, yaitu mikrogametosit (gamet jantan)
dan makrogametosit (gamet betina).
3. MANFAAT
1. Mengendalikan populasi bakteri, sebagian protozoa
memangsa bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat
mengontrol jumlah populasi bakteri di alam.
2. Sumber makanan bagi ikan, udang, kepiting dan ikan.
3. Indikator minyak bumi, fosil Foraminifera menjadi
petunjuk sumber minyak bumi, gas, dan mineral.
4. Bahan penggosok, endapan Radiolaria di dasar laut.
5. Protozoa khusunya Flagellata yang bersifat saprofitik
memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen
dalam tingkatan dekomposer dari rantai makanan.
6. Flagellata berperan sebagai phytoplankton dan
zooplankton di dalam lingkungan perairan yang berfungsi
sebagai sumber pakan alami organisme lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai