Anda di halaman 1dari 4

KLIPING

SUKU DAERAH
KEWARGANEGARAAN

Oleh:
Vanny Fitria Cahya - 18015003
Perkenalkan nama saya Vanny Fitria Cahya, mahasiswi ITB angkatan 2015 jurusan Teknik
Tenaga Listrik. Saya lahir di Surabaya tanggal 31 pada bulan Januari tahun 1999. Saya merupakan
keturunan asli suku Jawa dan lebih tepatnya suku Jawa Timur. Untuk tugas mata kuliah
Kewarganegaraan, saya memilih berita dengan tema ‘Mahakarya suku Jawa Timur’. Berikut berita yang
saya unggah di situs www.cnnindonesia.com yang diunggah pada tahun 2016 oleh Lesthia Kertopati.

REOG PONOROGO TEBAR PESONA DI FILIPINA

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian


Pariwisata bekerjasama dengan KBRI dan
KJRI Manila menggelar pertunjukkan
Reog Ponorogo di dua kota di Filipina,
yakni Manila dan Davao. Pertunjukkan
pertama akan digelar di University Of
Mindanao, Davao City, pada 20-23
Agustus dan yang kedua di Mall Of Asia
Manila, pada 24-27 Agustus 2016.

”Dengan Reog Ponorogo, kita goda


mereka untuk datang ke Indonesia dengan
benda dan seni budaya dan kekayaan dan keindahan Indonesia,” papar Deputi Pengembangan
Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana, dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis
(11/8).

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Bahkan, gerbang
kota Ponorogo dihiasi warok dan gemblak, dua sosok ‘ikonik’ Reog.

”Reog ini sangat unik dan menarik, kami yakin masyarakat Filipina akan terpesona dan akan datang ke
Indonesia,” ujar Pitana, sembari menambahkan, mereka juga akan memperlihatkan Tari Piring
Sumatera Barat, Tari Pendet Bali, dan Tari Saman Aceh.

Tidak hanya sekadar mempromosikan budaya Indonesia, gelaran tersebut juga dimaksudkan untuk
membuka jalur penerbangan baru dari Filipina ke Indonesia, misalnya antara Cebu Island-Manado, dan
atau Davao-Manado.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Filipina adalah pasar empuk bagi wisata Indonesia, seperti
Singapura, Hong Kong dan Malaysia. Terlebih banyak juga wisatawan asal Tiongkok dan Korea
Selatan yang berlibur ke Filipina.
“Tinggal kerjasama sesama maskapai, membuat paket sampai ke Manado dan beberapa kota di sekitar
Manado, seperti Gorontalo, Morotai, Sangihe, Ambon, Halmahera, dan lainnya,” ungkap Arief, yang
menargetkan 275.000 wisatawan mancanegara asal Filipina hingga akhir 2016.

Tahun lalu, kunjungan wisman Filipina ke Indonesia adalah 143.538 orang. Padahal, warga Filipina
yang bepergian ke luar negeri setiap tahunnya mencapai 7,85 juta orang.

“Itu sebabnya mengapa pasar Filipina sangat potensial untuk digarap. Dari jumlah jutaan itu, target kita
baru 3,22 persen. Artinya banyak potensi yang belum tergarap secara optimal,” papar Asisten Deputi
Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara, Rizki Handayani.

Selama ini masyarakat Filipina banyak menghabiskan waktu liburnya ke Singapura, Thailand, China,
Hong Kong, dan Taiwan. (les)

Tanggapan pribadi mengenai berita diatas:

Kesenian Reog Ponorogo merupakan salah satu dari sekian banyak budaya di Jawa Timur.
Budaya dari kesenian Reog Ponorogo adalah identitas nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Jati diri inilah yang dimiliki bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
lain. Selain itu, kesenian Reog Ponorogo merupakan salah satu contoh dari identitas kolektif atau
kelompok yang sudah melekat dan kental di Jawa Timur.

Menurut saya, kehadiran Reog Ponorogo di Filipina merupakan suatu kebanggaan. Disebutkan
dalam berita bahwa Reog Ponorogo menarik para wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Ini bukti bahwa Reog Ponorogo membedakan bangsa kita, Indonesia, dengan bangsa Filipina yang
merupakan identitas dari suku Jawa Timur.

Fungsi dari identitas nasional yang lain selain membedakan dengan bangsa yang lain adalah
tempat untuk berinteraksi antar bangsa dan identitas, menentukan peran dan status, dan menunjukkan
struktur sosial. Struktur sosial ini berhubungan erat dengan perkembangan ekonomi pada suatu
masyarakat. Dengan banyaknya wisatawan yang datang dan menikmati kesenian Reog Ponorogo
tentunya akan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Sebagai mahasiswa hendaknya paham akan idenditas sukunya. Kita harus bangga dengan
produk-produk yang dihasilkan oleh bangsa sendiri. Nasionalisme seharusnya sudah melekat pada diri
masing-masing. Siapa lagi yang akan menjaga dan merawat identitas-identitas bangsa ini. Saya
berharap saya dan generasi muda di seluruh Indonesia akan selalu bangga dan menjaga identitas bangsa.
Sumber Pustaka:

Kertopati, Lesthia. “REOG PONOROGO TEBAR PESONA DI FILIPINA”.


http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160811200036-269-150824/reog-ponorogo-tebar-
pesona-di-filipina/. Diakses: Agustus 2016.

Anda mungkin juga menyukai