Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN SAMPUL

TUGAS MAKALAH

EVALUASI YANKES

( UNIT PELAYANAN RAWAT JALAN )

OLEH KELOMPOK 1 :

o INDAH CAHYA LESTARI

o SARTIKA

o DENI SETIAWAN

o MISKAPRILI G BOLI

SEKOLAH TINGGI KESSEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR

PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

TAHUN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat
dan kasihNya, penyusun akhirnya dapat menyelesaikan makalah tentang “Unit
Pelayanan Rawat Jalan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Evaluasi Yankes dari Ibu Era Pratiwi, SKM.,MARS sebagai dosen
pembimbing.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan hal-hal yang belum


sempurna, oleh karena itu penyusun mohon maaf, serta kritik dan saran yang
sifatnya membangun yang penyusun harapkan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan penyusun, semoga makalah
ini memberikan manfaat dan menambah pengetahuan tentang masalah-masalah
yang ada di rumah sakit untuk pengembangan ilmu dari mata kuliah tersebut.

Makassar, 29 September 2018

Oleh Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG...............................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................6

C. TUJUAN...................................................................................................6

BAB II......................................................................................................................7

PEMBAHASAN......................................................................................................7

A. Pelayanan Rawat Jalan..............................................................................7

B. Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Yang Baik.............................................8

C. Prinsip - Prinsip Dasar Pelayanan Rawat Jalan.......................................10

D. Unsur pelayanan yang perlu dipertahankan kualitasnya.........................11

E. Pengendalian mutu pelayanan rawat jalan..............................................13

BAB III..................................................................................................................16

PENUTUP..............................................................................................................16

A. KESIMPULAN.......................................................................................16

B. SARAN...................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
sakit juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan

Menurut WHO, rumah sakit adalah institusi yang merupakan


bagian integral dari organisasi kesehatan dan organisasi social, berfungsi
menyediakan pelayanan kesehatan lengkap, baik kuratif maupun preventif
bagi pasien rawat jalan dan rawat inap kegiatan pelayanan medis serta
perawatan. Institusi pelayanan ini juga merupakan latihan personil dan
riset kesehatan

Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.


159b/MENKES/PER/II/1988 tentang rumah sakit, pelayanan kesehatan di
rumah sakit berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawatinap dan
pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan pelayanan
penunjangmedik. Menurut Roomer (1981) yang dikutip oleh Azwar
(1996), pelayanan rawat jalan tampak berkembang lebih pesat
dibandingkan dengan pelayanan rawat inap. Sesuai dengan perkembangan
yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk pelayanan rawat jalan
banyak diselenggarakan

4
Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah
sakit yang melayanipasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24
jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik.
Permenkes Nomor 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa setiap sarana
pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan rekam medis. Rekam Medis
(RM) adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan RM di rumah
sakit meliputi penerimaan pasien sampai pelaporan. Dalam makalah ini
kami akan coba menjelaskan prosedur apa saja yang ada dalam pelayanan
rawat jalan, dari mulai pasien mendaftar di loket pendaftaran
sampai mereka pulang

Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah


sakit yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24
jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang apa saja yang termasuk
prinsip dasar hingga pengendalian mutu dari pelayanan rawat jalan
tersebut

B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi Pelayanan Rawa jalan secara umum ?

5
2. Bagaimana prosedur pelayanan rawat jalan yang baik?

3. Apa saja prinsip dasar pelayanan rawat jalan ?

4. Apa saja unsur – unsur pelayanan rawat jalan ?

5. Bagaimana pengendalian mutu pelayanan rawat jalan ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari pelayanan rawat jalan

2. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pelayanan rawat jalan yang


baik

3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip dasar dari pelayanan rawat


jalan

4. Untuk mengetahui unsur – unsur apa saja dari pelayanan rawat


jalan

5. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian mutu pelayanan rawat


jalan

BAB II

PEMBAHASAN

6
A. Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan menurut Kotler (1994), pelayanan adalah aktivitas atau
hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang
biasanya tidak kasat mata, dan hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain
tersebut.
Pelayanan rawat jalan (ambulatory) adalah satu bentuk dari
pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan
rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien
tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization).
Pelayanan rawat jalan ini tidak hanya yang diselenggarakan oleh
sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal rumah sakit atau
klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien (home care) serta
di rumah perawatan (nursing homes).
Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan
kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap
(Wikipedia).
Salah satu pelayanan rumah sakit yang penting yaitu pelayanan
rawat jalan. Pengertian rawat jalan yaitu pelayanan medis kepada seorang
pasien untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan
pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat
inap.
Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja dirumah
sakit yang melayani pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam
pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik serta terapeutik.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan pelayanan
rawat jalan adalah suatu bentuk pelayanan kedokteran yang disediakan
untuk pasien dan tidak dalam bentuk rawat inap (tidak lebih dari 24 jam)
sehingga keuntungannya pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
menginap.

7
B. Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Yang Baik
Prosedur adalah peraturan. Dalam pengertian yang lebih lengkap,
prosedur adalah aturan bermain, aturan bekerja sama, aturan
berkoordinasi, sehingga unit-unit dalam sistem, subsistem, subsubsistem,
dan seterusnya dapat berinteraksi satu sama lain secara efisien dan efektif.

Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap


tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah
suatu kegiatan atau proses yang rutin dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan orang lain.

Prosedur pelayanan rawat jalan adalah aturan atau sistem yang di


buat untuk melayani atau memenuhi kebutuhan orang lain, dalam hal ini
pasien untuk mendapatkan perawatan tentang kesehatannya tanpa
memerlukan penginapan (hospitalize).

Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan


kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan
tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan (Standart Pelayanan Rumah
Sakit, Dirjen Yanmed Depkes RI Thn 1999).

Fungsi dari pelayanan rawat jalan adalah sebagai tempatkonsultasi,


penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli
dibidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang
membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak
memerlukan pelayanan perawatan.
Beberapa indikator untuk penilaian cakupan pelayanan rawat jalah
adalah:
1. Rata-rata kunjungan per hari
2. Rata-rata kunjungan baru per hari
3. Rasio kunjungan baru dengan total kunjungan

8
4. Rasio pasien rawat jalan terhadap jumlah penduduk dalam
catchment area
Zeithaml dalam Sedarmayanti (2010:254) mengemukakan 10
(sepuluh) dimensi yang harus diperhatikan dalam melihat tolok ukur
kualitas pelayanan publik, yaitu sebagai berikut :
1. Tangibles (terjamah), terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personil
dan komunikasi.
2. Reliability (handal), terdiri dari kemampuan unit pelsayanan
dalam menciptakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat.
3. Responsiveness (pertanggungjawaban), kemauan untuk
membantu konsumen, bertanggungjawab terhadap mutu
pelayanan yang diberikan.
4. Competence (kompeten), tuntutan dimilikinya pengetahuan dan
keterampilan yang baik oleh aparatur dalam memberi pelayanan.
5. Courtesy (sopan), sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap
terhadap keinginan konsumen serta mau melakukan kontak atau
hubungan pribadi.
6. Credibility (jujur), sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik
kepercayaan masyarakat.
7. Security (aman), jasa pelayanan yang diberikan harus dijamin
bebas dari berbagai bahaya dan resiko.
8. Access (kemudahan), untuk mengadakan kontak dan pendekatan.
9. Communications (komunikasi), kemauan pemberi layanan untuk
mendengarkan suara, keinginan atau aspirasi pelanggan, sekaligus
kesediaan untuk selalu menyampaikan informasi baru kepada
masyarakat.
10. Understanding the Customer (mengerti akan pelanggan),
melakukan segala usaha untuk mengetahui kebutuhan pelanggan.
Prinsip prinsip pelayanan rawat jalan yang baik adalah yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Fasilitas fisik rumah sakit yang memadai.

9
2. Jam praktek yang tepat, terdapat pelayanan 24 jam dan sistem
rujukan yang baik.
3. Penjadwalan kunjungan yang efisien, untuk memperpendek waktu
tunggu.
4. Tarif yang terjangkau oleh sasaran.
5. Kualitas pelayanan yang oleh pasien biasanya dinilai baik bila
pelayanan oleh dokter dan perawat dilakukan dengan ramah, penuh
perhatian terhadap kebutuhan pasien dan perasaannya.

C. Prinsip - Prinsip Dasar Pelayanan Rawat Jalan


Prinsip-prinsip pelayanan rawat jalan yang baik Jenis pelayanan
rawat jalan di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas 4 macam
yaitu
1. Pelayanan gawat darurat (emergency services) yakni untuk menangani
pasien yang butuh pertolongan segera dan mendadak
2. Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient
services) yakni yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesua
dengan kebutuhan pasien
3. Pelayanan rujukan (referral services) yakni hanya melayani pasien
paslen rujukan oleh sarana kesehatan lain Biasanya untuk diagnosis
atau terapl, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh
sarana kesehatan yang merujuk
4. Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services) yakni memberikan
pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama. Sama halnya
dengan berbagai pelayanan kesehatan lainnya, maka salah satu syarat
pelayanan rawat jalan yang baik adalah pelayanan yang bermutu.
Karena itu untuk dapat menjamin mutu pelayanan rawat jalan tersebut,
maka rogram menjaga mutu pelayanan rawat jalan perlu pula dilakukan.

D. Unsur pelayanan yang perlu dipertahankan kualitasnya


Unsur pelayanan yang termasuk unsur yang perlu untuk
dipertahankan kualitasnya merupakan unsur pelayanan yang mencapai

10
nilai dengan kategori Baik dan Sangat Baik. unsur pelayanan yang
termasuk kategori ini adalah sebagai beriktu.
1. Unsur Prosedur Pelayanan
Unsur prosedur pelayanan merupakan unsur pelayanan yang
memiliki nilai paling tinggi dimana unsur ini mencapai kategori Sangat
Baik. unsur prosedur pelayanan dianggap telah memehuni standar yang
telah ditentukan.

2. Unsur Kedisiplinan Petugas


Unsur kedisiplinan petugas memiliki kinerja pelayanan, dengan
kategori Baik, dimana pasien merasa kedisiplinan petugas telah
memenuhi standar yang telah ditentukan. Tenaga medis maupun staf
administrasi memberikan pelayanannya sesuai dengan jadwal atau jam
kerja sesuai dengan yang telah ditentukan.
3. Keamanan Pelayanan
Unsur pelayanan ini memiliki kategori kinerja pelayanan, Baik
sehingga perlu untuk dipertahankan. Keamanan di lingkungan RS atau
perusahaan dianggap telah memberikan rasa aman bagi pasien atau
costumer maupun keluarga pasien yang ikut untuk mengantar pasien.
Keamanan disini dimaksudkan pada keamanan pada alat-alat maupun
tingkat keamanan yang lainnya.
4. Kesopanan dan Keramahan Petugas
Unsur pelayanan ini perlu dipertahankan oleh pihak RS atau
perusahaan karena sikap dan perilaku petugas dinilai oleh masyarakat
dalam memberikan pelayanan sudah sopan dan saling menghargai
terhadap pasien.
5. Keadilan Mendapatkan Pelayanan
Unsur keadilan mendapatkan pelayanan termasuk dalam
kategori Baik dimana dapat dijelaskan bahwa unsur pelayanan ini perlu
untuk dipertahankan karena petugas pelayanan dinilai oleh pasien

11
sudah melakukan tugasnya secara adil pada pasien dengan tidak
membedakan status dan golongan pasien.
6. Persyaratan Pelayanan
Unsur ini perlu dipertahankan karena persyaratan untuk
mendapatkan pelayanan dinilai tidak sulit oleh pasien selain itu juga
persyaratan untuk mendapatkan pelayanan juga sudah sesuai dengan
standar pelayanan dari RS atau perusahaan. Unsur pelayanan ini
memiliki kinerja pelayanan dalam kategori Baik.
7. Kepastian Biaya Pelayanan
Unsur kepastian biaya pelayanan perlu untuk dipertahankan
karena unsur ini memiliki kategori pelayanan Baik serta biaya yang
dibebankan pada pasien sudah sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan di dalam standar pelayanan dari RS atau perusahaan.
8. Tanggung jawab Petugas Pelayanan
Petugas pelayanan baik tenaga medis maupun staf administrasi
di RS atau perusahaan dianggap telah bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya salah satunya adalah melayani pasien rawat
jalan sehingga unsur pelayanan ini memiliki kategori pelayanan Baik.
9. Kemampuan Petugas Pelayanan
Unsur kemampuan petugas pelayanan mencapai nilai dengan
kategori Baik. petugas pelayanan dinilai pasien sangat mampu untuk
menangani penyakit dan kesehatan pasien dengan baik, oleh karena itu
unsur ini perlu untuk dipertahankan.
10. Kenyamanan Pelayanan
Lingkungan dan pelayanan di RS atau perusahaan dianggap
telah memberikan kenyamanan kepada pasien dalam memperoleh
pelayanan rawat jalan. Sehingga hal ini memberikan nilai kinerja
pelayanan yang ditentukan standar pelayanan RS atau perusahaan
sehingga tidak membebani pasien.
11. Kecepatan Pelayanan

12
Unsur kecepatan pelayanan mencapai nilai dengan kategori
Baik dimana pelayanan yang diberikan oleh instalasi rawat jalan
kepada pasien dianggap sesuai dengan standar pelayanan yang
ditentukan standar pelayanan RS atau perusahaan sehingga tidak
membebani pasien.
12. Kepastian jadwal Pelayanan
Pasien beranggapan bahwa jadwal pelayanan di RS atau
perusahaan sesuai dengan jadwal pelayanan yang telah ditentukan dan
diberitahukan kepada pasien sehingga pasien tidak perlu untuk
menunggu lama atau tidak memperoleh kepastian jadwal pelayanan
sehingga nilai unsur pelayanan ini termasuk dalam kategori Baik.
13. Biaya
Biaya yang telah ditetapkan oleh RS atau perusahaan untuk
dipenuhi oleh pasien sebelum atau sesudah memperoleh pelayanan
rawat jalan dianggap tidak membebani pasien

E. Pengendalian mutu pelayanan rawat jalan


Pengendalian mutu (Quality Control), proses pengawasan yang
dilakukan oleh karyawan itu sendiri dalam menjalankan proses kegiatan untuk
mencapai tujuan produk/jasa pelayanan yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No:
129/Menkes/sk/II/2008 tentang standar pelayanan minimal ini dimaksudkan
agar tersediannya panduan bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
standar pelayanan minimal rumah sakit. Standar pelayanan minimal adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Juga
merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang
diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan
masyarakat atau perorangan terhadap assuhan kesehatan yang sesuai dengan

13
standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumberdaya secara wajar,
efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dalam
masayarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan
sesuai dengan norma dan etika yang baik (Azrul Azawar, 1999 dalam Bustami
2011). Mutu pelayanan kesehatan adalah kesesuaian pelayanan kesehatan
dengan standar profesi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara
baik, sehingga kebutuhan pelanggan dan tujuan untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal dapat tercapai (Bustami, 2011).
Salah satu upaya yang dilakukan rumah sakit adalah penegendalian
terhadap infeksi (Infection Control) yaitu upaya menghindari terjadinya
infeksi dalam rumah sakit (Nosocomial Infection). Infeksi nosokomial ini dpat
ditularkan melalui alat yang tidak steril, petugas yang menolong dan merawat
pasien, misalnya karena tidak mencuci tangan sampai bersih dan sebagainya.
Infeksi yang terjadi dalam institusi ini akan menurunkan mutu pelayanan
kesehatan. Upaya pengendalian infeksi di rumahs sakit ini harus mendapat
perhatian dari pihak-pihak dalam organisasi rumah sakit.
Berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No:
129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit,
standar minimal rawat jalan adalah sebagai berikut :

1. Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100% dokter


spesialis.
2. Rumah Sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik
penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
3. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00-13.00 setiap hari kerja, kecuali
hari jumat pukul 08.00-11.00.
4. Waktu Tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
5. Kepuasan pelanggan lebih dari 90%.
6. Ketersediaan pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa.

14
BAB III

PENUTUP

15
A. KESIMPULAN
Pelayanan rawat jalan (ambulatory) adalah satu bentuk dari
pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan
rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien
tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization).
Berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan Nomor :
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit,
Standar Minimal Rawat Jalan adalah sebagai berikut:
1. Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter
spesialis.
2. Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak,
klinik penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
3. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap hari kerja,
kecuali hari Jumat pukul 08.00 – 11.00.
4. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
5. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.

B. SARAN
Pihak rumah sakit diharapkan melakukan evaluasi untuk dapat
meningkatkan, dan mengendalikan Standar pelayanan minimal agar Unit
pelayanan Rawat Jalan menjadi lebih berkualitas dan diharapkan pihak
rumah sakit melakukan survei kepuasan pasien secara berkala dalam untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.pengertianahli.com/2014/06/pengertian-prosedur-apa-itu-
prosedur.html#

16
2. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis,
Perencanaan
3. Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
4. Standart Pelayanan Rumah Sakit, Dirjen Yanmed Depkes RI Thn 1999
5. Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar
6. Kesehatan, P., Rumah, D. I., & Haji, S. (2018). Skripsi analisis kepuasan
pasien terhadap pengendalian mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
haji makassar.

7. Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang


Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

8. Pelayanan Minimal Rumah Sakit


9. Ika Mariyati, Meirinawati, 2011 HEALTH SERVICE IN
HOSPITALIZATION INSTALLATION
10. (Ishaq et al. 2013)Ishaq, Penulis Mahandi, Reviewer Drs, Abdul Khaliq, M
Si, M Hadi Makmur, S Sos, M Ap, et al. 2013. “Community Satisfaction
Index in Outpatient Installation Pulmonary Hospital Jember,” 1–5.

17

Anda mungkin juga menyukai