Anda di halaman 1dari 10

HALAMAN SAMPUL

TUGAS MAKALAH

KAPITA SELEKTA

PENYAKIT KANDUNGAN

OLEH KELOMPOK 3 :

 ELSINTA AGUSTINA

 HAWIYAH DWIYANTI

 INDAH CAHYA LESTARI

 SURIYANTI USEMAHU

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR

PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat
dan kasihNya, penyusun akhirnya dapat menyelesaikan makalah tentang
“PENYAKIT KANDUNGAN ”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kapita Selekta dari dr. Citra Aprianti.,M.Kes sebagai dosen
pembimbing.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan hal-hal yang belum


sempurna, oleh karena itu penyusun mohon maaf, serta kritik dan saran yang
sifatnya membangun yang penyusun harapkan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan penyusun, semoga makalah
ini memberikan manfaat dan menambah pengetahuan tentang masalah-masalah
yang ada di rumah sakit untuk pengembangan ilmu dari mata kuliah tersebut.

Makassar, 22 November 2018


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kandungan merupakan suatu organ tubuh yang sangat penting dalam
kehidupan wanita, kandungan juga merupakan salah satu bagian yang
berfungsi sebagai tempat untuk benih calon bayi. Meskipun fungsinya bagi
kehidupan manusia terutama untuk wanita sangat penting, namun
kurangnya informasi atau sosialisasi tentang penyakit kandungan akan
menyebabkan wanita baru mengetahui adanya penyakit dalam
kandungannya setelah stadium lanjut. Padahal penyakit ini dapat
disembuhkan atau diobati apabila penyakit kandungan ini diketahui sejak
dini, Jika tidak diobati dengan baik maka penyakit yang menyerang
kandungan dapat menimbulkan kematian. Sudah semestinya kandungan
yang ada dalam tubuh dan sebagai organ tubuh yang sangat penting harus
dijaga kesehatannya.

Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan


pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah
yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang
tersebut Sistem pakar memberikan nilai tambah pada teknologi untuk
membantu dalam menangani era informasi yang semakin canggih
(Kusrini, 2006). Implementasi sistem pakar dapat diterapkan dalam dunia
kesehatan. Selain sebagai media informasi bagi masyarakat terutama
penderita penyakit untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita sebagai
tahap diagnosis awal. Pengetahuan yang disimpan di dalam sistem pakar
umumnya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam masalah
tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodologi dan kinerjanya
(performance). Salah satu implementasi yang menerapkan sistem pakar
dalam bidang kesehatan yaitu diagnosis penyakit.
Kesehatan reproduksi adalah keadaankesejahteraan fisik, mental, sosial
yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengansistem, fungsi-fungsi
dan proses reproduksi. Masalah kesehatan reproduksiyang dihadapi oleh
wanita pada saat iniadalah meningkatnya infeksi pada organreproduksi,
yang pada akhirnya menyebabkan kanker.

Salah satu kankeryang menyebabkan kematian nomor dua pada wanita


adalah kanker serviks. Menurut World Health Organization (WHO) tahun
2013 bahwa hampir 70% dari beban global terjadi di daerah dengan
tingkat perkembangan yang lebih rendah, dan lebih dari seperlima dari
semua kasus baru didiagnosis di India. Kanker di Indonesia menempati
peringkat ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan masalah maternal,
perinatal dan nutrisi (WHO, 2013). Menurut Institut Catala d’Oncologia
(ICO) Human Papillomavirus and Related Diseases Report Indonesia
(2014) kanker serviks menempati peringkat kedua kanker yang paling
banyak ditemukan pada wanita Indonesia setelah kanker payudara. Kanker
seviks akan menimbulkan masalah tersendiri bagi perempuan yang
mengalaminya karena kanker ini berhubungan dengan perubahan pada
organ reproduksi perempuan yang dianggap sebagai bagian yang sangat
penting bagi perempuan dan sangat mempengaruhi kualitas hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Gambaran Umum tentang Ilmu Kebidanan
2. Penyakit Ilmu Kebidanan dan Kandungan : Kanker Serviks
3. Sistem Pakar untuk Penyakit Ilmu Kebidanan dan Kandungan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Gambaran Umum tentang Ilmu
Kebidanan
2. Untuk mengetahui Penyakit Ilmu Kebidanan dan Kandungan : Kanker
Serviks
3. Untuk mengetahui Sistem Pakar untuk Penyakit Ilmu Kebidanan dan
Kandungan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Gambaran Umum


Ilmu Kebidanan dan Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang
berfokus pada perawatan sistem reproduksi wanita. Tugas utama seorang ahli
kandungan adalah melakukan pengawasan dan penanganan pada masa
kehamilan, selain itu, ahli kandungan juga bertanggung jawab untuk
mengawal proses melahirkan dan masa nifas, atau periode sampai 6 minggu
setelah kelahiran. Di sisi lain, seorang ginekolog juga berhubungan dengan
kesehatan sistem reproduksi wanita secara umum; pemeriksaan, perawatan,
pengelolaan komplikasi kebidanan, dan tindakan yang melibatkan komponen
pembedahan. Ilmu kebidanan dan ginekologi dipelajari bersamaan karena
memiliki dasar ilmu yang saling melengkapi, sehingga seorang dokter yang
telah menyelesaikan pelatihan itu disebut OB/GYN dan dapat melakukan
kedua peran itu secara bersamaan.

B. Penyakit Ilmu Kebidanan dan Kandungan : Kanker Serviks


Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita pada saat ini
adalah meningkatnya infeksi pada organ reproduksi, yang pada akhirnya
menyebabkan kanker. Salah satu kanker yang menyebabkan kematian nomor
dua pada wanita adalah kanker serviks.

Kanker leher rahim atau kanker servik merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh HPV atau Human Papilloma Virus onkogenik, mempunyai
persentase yang cukup tinggi dalam menyebabkan kanker serviks, yaitu
sekitar 99,7%.3 Kanker serviks merupakan penyakit kanker perempuan yang
menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit kanker

Kanker seviks akan menimbulkan masalah tersendiri bagi perempuan yang


mengalaminya karena kanker ini berhubungan dengan perubahan pada organ
reproduksi perempuan yang dianggap sebagai bagian yang sangat penting bagi
perempuan dan sangat mempengaruhi kualitas hidup.

Lemahnya fisik, pusing, dan seringnya darah yang dikeluarkan merupakan


hambatan partisipan untuk melakukan peran yang selama ini dijalankannya.
Peran sebagai ibu, istri, dan peran dalam mengurus rumah tangga harus
diserahkan kepada orang lain (Susanti, Yani & Afiyanti, 2011).
Gejala fisik yang sering dialami klien pada kanker serviks dengan stadium
lanjut setelah menjalani terapi adalah nyeri, fatigue, serta penurunan
kemampuan fungsi tubuh secara keseluruhan. Seluruh gejala fisik ini akan
menimbulkan ketidaknyamanan sehingga akan memperberat ansietas, depresi
dan gejala kelainan mental pada klien (Otto, 2001).

Sequelae umum mengganggu aspek psikologis kehidupan penderita kanker


serviks meliputi ketidakpastian di masa depan, kehilangan kesuburan, takut
kekambuhan, kesusahan, kecemasan, depresi, perubahan konsep diri seperti
berkurangnya rasa percaya diri, dan pengalaman diubah sebagai perempuan
(Bradley et al., 2006; Giwa et al., 2004)

Niat merupakan suatu prediktor yang kuat tentang bagaimana seseorang


bertingkah laku dalam situasi tertentu. Dalam teori reason action yang
dikembangkan oleh Fesbein dan Ajzen (1980) menekankan pentingnya
peranan dari intention atau niat sebagai alasan atau faktor penentu perilaku.
Selanjutnya niat ini ditentukan oleh sikap, norma subjektif, dan pengendalian
perilaku.

Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap


kesehatan dan penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang
terjadi dalam masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak
mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan
sangat diperlukan dalam tahap ini terutama deteksi dini.

Deteksi dini ialah usaha untuk mengidentifikasi atau mengenali penyakit


atau kelainan yang secara klinis belum jelas, dengan menggunakan tes (uji),
pemeriksaan, atau prosedur tertentu. Pentingnya deteksi dini dilakukan untuk
mengurangi prevelensi jumlah penderita dan untuk mencegah terjadinya
kondisi kanker stadium lanjut. Pap smear dan Inspeksi Visual Asam asetat
(IVA) merupakan alat skrining atau deteksi dini untuk mengetahui penyakit
kanker serviks.

C. Sistem Pakar untuk Penyakit Ilmu Kebidanan dan Kandungan


1. Definisi Sistem Pakar
Menurut Turban dalam (Tutik, 2009) ”Sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang
untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya
seorang pakar”. Dalam penyusunannya sistem pakar mengkombinasikan
kaidah-kaidah penarikan kesimpulan atau inferences rule dengan basis
pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam
bidang-bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam
komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Menurut (Kusrini, 2006) ada tiga orang yang terlibat dalam sistem pakar:

a. Pakar
b. Knowledge engineer (Perekayasa Sistem)
c. Pemakai
Menurut Durkin dalam (Tutik, 2009) ”Komponen utama pada
struktur sistem pakar meliputi Basis Pengetahuan/ Knowledge Base,
Mesin Inferensi/ Inference Engin, Working Memory, dan Antarmuka
Pemakai / User Interface. Struktur sistem pakar dapat ditunjukan pada
gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Struktur sistem pakar

Mesin inferensi merupakan otak dari sebuah sistem pakar dan


dikenal juga dengan sebutan struktur kontrol (control structure) atau rule
interpreter (dalam sistem pakar berbasis kaidah). Komponen ini
mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi akan
memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada
dalam basis pengetahuan dan workplace kemudian memformulasikan
kesimpulan.

2. Contoh Penerapan Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Sekitar Rahim


Wanita
Gambar 2.2 Desain Arsitektur Diagnosis Penyakit Sekitar Rahim

Penjelasan dari desain arsitektur untuk diagnosis penyakit pada sekitar


rahim wanita adalah sebagai berikut:
1) Interface Admin: media bagi admin untuk menginputkan parameter
rules. Rule yang diinputkan adalah syarat-syarat untuk menghasilkan
knowledge base.
2) Knowledge Base: kumpulan dari fakta dan aturan yang diperoleh
sistem selama proses berlangsung, yaitu aturan tentang permasalahan-
permasalahan yang telah didesain oleh admin. Dalam sistem pakar ini
knowledge base berupa data jenis penyakit pada sekitar rahim, data
gejala penyakit pada sekitar rahim, dan data pengobatan.
3) Database Pakar: digunakan untuk mengembangkan basis pengetahuan
apabila pakar ingin menambah atau mengubah rule.
4) Interface User: interface bagi user yang berfungsi untuk berinteraksi
dengan sistem, yaitu dengan menginputkan fakta-fakta untuk
mendapatkan suatu kesimpulan.
5) Inference Engine: mekanisme inferensi yang digunakan adalah dengan
menelusuri gejala-gejala yang ada untuk menghasilkan suatu
kesimpulan. Proses inferensi ditunjukkan dalam bentuk perhitungan
certainty factor.
6) Database User: digunakan untuk menyimpan dan memaster data-data
user.
Output: hasil yang didapatkan dari sistem yang bisa menunjukkan
jawaban dari gajala-gejala atau faktafakta yang telah diinputkan.
Keluaran yang dihasilkan sistem adalah hasil diagnosis penyakit pada
sekitar rahim wanita beserta pengobatannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. (Bariyak, Jusak, and A.B. Tjandrarini 2015)Bariyak, Choirul, Jusak, and


A.B. Tjandrarini. 2015. “Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Sekitar
Rahim Wanita Menggunakan Metode Certainty Factor” 4 (2):1–6.
2. Ningrum. 2017. “Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KANKER
SERVIKS WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN KAGOK SLAWI
KABUPATEN TEGAL TAHUN 2016 Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2
Juni 2017” 6:245–51.

(Minardi 2016)

Anda mungkin juga menyukai