Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA


MODUL H-02: TEKANAN HIDROSTATIS

Kelompok 7:

1. Andika Fadhlansyah 1706035952


2. Farhan Azhar Junaedi 1706036015
3. Rafly Muzady 1706035965
4. Rashtra Rahardiansyah Ananditto Widodo 1706035971
5. Rumaisha Amana Kartika 1706036002
6. Vania Callista 1706035984

Asisten Modul :
Tanggal Disetujui :
Nilai Laporan :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI, DAN SUNGAI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2018
H. 02 TEKANAN HIDROSTATIS

I. Tujuan
1. Mencari besarnya gaya hidrostatis pada bidang vertikal.
2. Mencari hubungan antara tinggi muka air dan massa beban pada alat
peraga.

II. Alat-Alat

D
E F G H I

A
M
Gambar 1. Alat Peraga Tekanan Hidrostatis.
Keterangan Gambar :
A. Bejana / Tangki
B. Penyipat datar (nivo)
C. Lengan piringan beban
D. Lengan timbangan
E. Benda kuadran
F. Sekrup pemegang lengan timbangan
G. Lengan timbangan
H. Poros tajam
I. Beban pengatur keseimbangan
J. Skala muka air
K. Bidang permukaan segi empat
L. Katup penguras
M.Kaki penyangga berulir
III. Teori
Setiap benda yang berada di dalam air akan mendapat tekanan
tegak lurus permukaannya sebesar ρ.g.h ( ρ adalah massa jenis air).

Gambar 2. Tekanan Terbagi Rata

Besarnya gaya tekan pada bidang rata adalah :


F = ρ.g.A.ycg ......(1)
dan titik kerjanya dari muka air adalah :
Icg
Zcf = (Ycg + A . ) sin 𝜃 ........ (2)
Ycg

Dimana :
ρ = Massa jenis air
g = Percepatan gravitasi
ycg = Jarak titik berat bidang dari muka air
A = Luas permukaan bidang rata
Icg = Momen inersia bidang rata terhadap sumbu horisontal yang
memotong titik berat bidang
θ = Sudut kemiringan bidang terhadap permukaan air
Zcf = Jarak titik kerja gaya dari muka air.
Untuk keadaan “ tenggelam sebagian
“ berlaku persamaan :
m. L = 0.5 . ρ. b. 𝑦 2 (a + d − )
𝑦
3
….. (1)
𝑚 ρb ρb(a+b)
Gambar 3. Alat Peraga = − 6𝐿 𝑦 + …........…(2)
𝑦2 2𝐿

Untuk keadaan “ tenggelam seluruhnya “ berlaku persamaan :

𝑦
m. L = 0.5 . ρ. b. 𝑦𝑂𝐺 2 (a + d − )
3
𝑑
𝑦𝑜𝑔 = 𝑦 − 2
ρ.b.d 𝑑 ρ.b.𝑑 2 (d+3a)
𝑚= [𝑎 + ] . 𝑦 −
L 2 L

Gambar 4. Alat Peraga


IV. Teori Tambahan
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang diam sesuai
dengan namanya (hidro: air dan statik: diam). Atau lebih lengkapnya
Tekanan Hidrostatik didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan oleh
cairan pada kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi.

Hal ini berarti setiap benda yang berada pada zat cair yang diam,
tekanannya tergantung dari besarnya gravitasi. Hal lain yang mempengaruhi
besarnya tekanan hidrostatik yaitu kedalaman/ketinggian dan massa jenis
zat cair.

Gambar 5. Rumus Tekanan Hidrostatis

Dari Penjelasan penurunan rumus tekanan hidrostatik di atas diperoleh


kesimpulan yaitu volume tidak mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik.
Besarnya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh kedalaman, gravitasi dan
massa jenis zat cair (fluida) Persamaan diatas menyatakan tekanan
hidrostatik tersebut yang disebabkan oleh zat cair itu sendiri, yang dimana
didalam zat cair yang diam tersebut tidak terjadi tegangan geser dan tekanan
pada suatu titik didalam zat cair tersebut adalah sama besar kesegala arah.
Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair,
dan dengan kedalaman didalam zat cair. Besarnya tekanan hidrostatis tidak
dipengaruhi oleh bentuk wadah zat cair.
Berikut ini adalah sifat-sifat dari tekanan hidrostatis, adalah sebagai
berikut :
1. Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya
semakin besar
2. Pada kedalaman yang sama, tekanannya juga sama
3. Tekanan zat cair kesegala arah adalah sama besar

Pengaruh tekanan hidrostatik memegang peranan penting dalam


kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
1. Kapal Laut
Kapal laut dapat mengapung di permukaan air karena adanya rongga
didalam tubuh kapal. Rongga yang berisi udara ini mampu memindahkan
volume air yang cukup besar, Kapal akan mendapat gaya ke atas yang
menyamai berat kapal. Gaya ke atas tersebut mampu menahan kapal laut
tetap berada dipermukaan air. Bagaimana dengan paku ? Sebuah paku kecil
akan mendapat gaya tekan ke atas yang lebih kecil daripada berat paku
sehingga paku akan tenggelam.
2. Kapal Selam
Kapal Selam adalah salah satu jenis kapal laut yang dapat
mengapung, melayang, dan tenggelam. Bagaimanakah cara kerja kapal
selam? Kapal selam memiliki rongga yang terletak di antaran lambung
dalam dan lambung luar yang berfungsi sebagai jalan keluar masuk udara
dan air.
3. Hidrometer
Hidrometer adalah sebuah alat berbentuk tabung kaca yang alasnya
diberi timbal dan berfungsi sebagai alat untuk menentukan massa jenis atau
kepekatan suatu zat cair. Hidrometer berfungsi sebagai alat untuk
menentukan massa jenis zat cair.
4. Konstruksi Bangunan
Konstruksi bendungan dibuat sedemikian rupa, yaitu semakin ke
bawah, bendungan dibuat semakin tebal/kuat karena untuk menahan
tekanan yang semakin dalam semakin kuat.
V. Langkah Kerja
1. Mengukur panjang a, L, d dan b pada alat peraga
2. Mengatur kaki penyangga agar bejana benar-benar datar
3. Meletakkan piringan beban pada ujung lengan timbangan
4. Mengatur beban pengatur keseimbangan sampai lengan timbangan
kembali datar (seimbang)
5. Meletakkan beban pada piringan beban
6. Menutup katup penguras dan isi bejana dengan air sedikit demi sedikit
sampai lengan timbangan kembali mendatar
7. Mencatat ketinggian muka air (y) pada kolom data yang sesuai
8. Melakukan langkah 5 s/d 7 sampai ketinggian muka air maksimum
9. Mengurangi beban, sesuai dengan penambahannya
10. Menurunkan muka air dengan membuka katup penguras sampai lengan
timbangan kembali mendatar
11. Mencatat ketinggian muka air (y) pada kolom data yang sesuai
12. Melakukan langkah 9 s/d 11 sampai ketinggian minimum.
VI. Data Pengamatan
a = 10 cm b = 7,5 cm d = 10 cm L = 27,5 cm

Tabel 1. Data Pengamatan.


FILLING TANK DRAINING TANK

Mass Height of water Mass Height of water

(gram) (mm) (gram) (mm)

50 48 350 134

70 57 330 130

90 64 310 125

110 70 290 119

130 77 270 114

150 83 250 109

170 88 230 105

190 94 210 99

210 98 190 94

230 106 170 86

250 109 150 84

270 115 130 78

290 120 110 71

310 125 90 64

330 130 70 56

350 134 50 48
VII. Pengolahan Data
a. Tenggelam Sebagian
Fhidrostatis = 0,5ρby²

Tabel 2. Tekanan Hidrostatis.

Massa Tinggi Air (m) Fhidrostatis

50 0.048 0.0000864
70 0.057 0.0001218
90 0.064 0.0001536
110 0.070 0.0001838
130 0.077 0.0002223
150 0.083 0.0002583
170 0.088 0.0002904
190 0.094 0.0003314
210 0.098 0.0003602

Hubungan h(x) terhadap m(y) pada percobaan tenggelam sebagian

Tabel 3. Regresi Linear Hubungan h dan m/h2

FILLING TANK DRAINING TANK Average


Height of Height of
Massa Water Massa Water h
(g) (cm) (g) (cm) (x) m/h² (y) x2 y2 xy

50 4.8 50 4.8 4.8 4.709502797


2.17 23.04 10.41667
70 5.7 70 5.6 5.65 2.19 31.9225 4.808418825 12.38938

90 6.4 90 6.4 6.40 2.20 40.96 4.827976227 14.0625


110 7 110 7.1 7.05 2.21 49.7025 4.898114153 15.60284

130 7.7 130 7.8 7.75 2.16 60.0625 4.684679612 16.77419

150 8.3 150 8.4 8.35 2.15 69.7225 4.62846108 17.96407

170 8.8 170 8.6 8.70 2.25 75.69 5.04453143 19.54023

190 9.4 190 9.4 9.40 2.15 88.36 4.623765365 20.21277

210 9.8 210 9.8 9.80 2.19 96.04 4.781171111 21.42857

 67.9 19.67 535.5 43.0066206 148.39122


y = bx + a

𝑛∑xy − [(∑x)(∑y)]
𝑏=
𝑛∑x 2 − (∑𝑥)2

= -0.001

(∑𝑥 2 )(∑𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑥𝑦)


𝑎=
𝑛∑x 2 − (∑𝑥)2
= 2.19

y = -0.001x + 2.19

𝜌. 𝑏 1.7,5
𝑏𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = − =− = −0.045
6. 𝐿 6.27,5

𝜌𝑏(𝑎 + 𝑑) 1.7,5(10 + 10)


𝑎𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = = = 2.7
2𝐿 2.27,5
Grafik Hubungan Antara Tinggi Muka Air dan Massa (gram) Saat
Tenggelam Sebagian

y = -0.001x + 2.19
2.26

2.24

2.22
Massa (gram)

2.2

2.18

2.16

2.14
0 2 4 6 8 10 12
Tinggi Muka Air (m)

Gambar 6. Grafik Tenggelam Sebagian

Kesalahan Relatif

𝑎𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑎𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
a= | | x 100%
𝑎𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

2,72−(2.193451883)
=| | x 100%
2.72

= 19,35 %

𝑏𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑏𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
b= | | x 100%
𝑏𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

(−0.04545455)−(−0.001016183x )
=| | x 100%
−0.04545455

= 9,9%
b. Tenggelam Seluruhnya
Fhidrostatis = ρ g b d ycg

Tabel 4. Tekanan Hidrostatis.

Massa Tinggi Air (m) Fhidrostatis

230 0,1055 40,7925

250 0,109 43,365

270 0,1145 47,4075

290 0,1195 51,0825

310 0,125 55,125

330 0,130 58,8

350 0,134 61,74

Hubungan h(x) terhadap m(y) pada percobaan tenggelam seluruhnya

Tabel 5. Regresi Linear Hubungan h-m

FILLING TANK DRAINING TANK Average


Height of Height of
Massa Water Massa Water
(g) (cm) (g) (cm) m(y) h(x) x2 y2 xy
230 10,6 230 10,5 230 10,55 111,303 52900 2426,5
250 10,9 250 10,9 250 10,9 118,81 62500 2725
270 11,5 270 11,4 270 11,45 131,103 72900 3091,5
290 12 290 11,9 290 11,95 142,803 84100 3465,5
310 12,5 310 12,5 310 12,5 156,25 96100 3875
330 13 330 13 330 13 169 108900 4290
350 13,4 350 13,4 350 13,4 179,56 122500 4690
 2030 83,75 1008,83 599900 24563,5
y = bx + a

𝑛∑xy − [(∑x)(∑y)]
𝑏=
𝑛∑x 2 − (∑𝑥)2

= 40,47

(∑𝑥 2 )(∑𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑥𝑦)


𝑎=
𝑛∑x 2 − (∑𝑥)2
= -194,29

y = 40,47x-194,29

𝑑
𝜌𝑏𝑑[𝑎+ ] 1 𝑥 7,5 𝑥 10 𝑥 [10+5]
2
bteori = = = 40,909
𝐿 27,5

𝜌𝑏𝑑^2(3𝑎+𝑑) 1 𝑥 7,5 𝑥 10^2(10+3𝑥10)


ateori =- =- = -181,8181
6𝐿 6 𝑥 27,5

Grafik Hubungan Antara Tinggi Muka Air dan Massa (gram) Saat
Tenggelam Seluruhnya

y = 40,47x-194,29
400

350

300
Massa Beban (gram)

250

200

150

100

50

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Tinggi Muka Air (m)

Gambar 7. Grafik Tenggelam Seluruhnya


Kesalahan Relatif

𝑎𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑎𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
a= | | x 100%
𝑎𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

−181,8181−(−194,29)
=| | x 100%
−181,8181

= 6,86 %

𝑏𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑏𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
b= | | x 100%
𝑏𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

40,909−40,47
=| | x 100%
40,909

= 1,08%
VIII. Analisis
a. Analisis Percobaan
Dalam percobaan kali ini, praktikan melakukan serangkaian tahapan
percobaan yang bertujuan untuk mencari besar gaya hidrostatis pada bidang
vertikal dan untuk mencari hubungan antara tinggi muka air dan massa
beban pada alat peraga. Untuk mencapai tujuan tersebut, praktikan
menggunakan alat peraga tekanan hidrostatis dan beban.

Pada awal percobaan, praktikan memastikan bahwa kaki dari alat


peraga sudah datar dan seimbang. Praktikan kemudian meletakkan lengan
piringan beban pada lengan timbangan tanpa diberikan beban terlebih
dahulu. Praktikan kemudian memasukkan air ke dalam bejana setelah
memastikan katup penguras bejana telah tertutup rapat. Air terus
dimasukkan hingga lengan timbangan pada alat sudah stabil (datar).
Ketinggian muka air yang ada pada skala kuadran kemudian dicatat dalam
satuan milimeter (mm) saat lengan timbangan sudah stabil. Air yang
dimasukan tidak boleh mengenai skala kuadran karena akan mempengaruhi
hasil pengukuran.

Praktikan meletakkan kepingan beban seberat 20 gram pada lengan


piringan beban. Pemberian beban tersebut kemudian mengakibatkan terjadi
kemiringan pada lengan timbangan. Praktikan kembali memasukkan air ke
dalam bejana hingga lengan timbangan kembali datar.

Praktikan kemudian mengukur dan mencatat ketinggian muka air


yang tertera pada skala yang berada di benda kuadran. Ketinggian muka air
dilihat dari bagian atas alat peraga agar lebih akurat. Pengukuran tersebut
terus dilakukan dimulai dari pemberian beban 50 gram hingga 350 gram
pada lengan beban dengan penambahan beban 20 gram setiap kali
pengukuran.

Tahapan berikutnya dari percobaan ini adalah pengurasan bejana


melalui pengurangan beban yang telah berada pada lengan piringan beban.
Beban dikurangi 20 gram tiap kali dilakukan pengukuran. Setelah beban
diangkat, lengan beban akan naik dan menyebabkan kemiringan pada
lengan beban. Kemudian praktikan membuang air yang berada dalam
bejana sedikit demi sedikit menggunakan katup penguras pada bejana.
Pengisian dan pengurangan air harus dilakukan secara teliti agar lengan
timbangan dalam kondisi yang stabil tidak hampir stabil dan menyebabkan
penambahan atau pengurangan air lebih dari satu kali sehingga menambah
waktu praktikum.

Air terus dibuang hingga lengan timbangan yang terbaca pada skala
kemiringan menunjukan lengan kembali datar. Selanjutnya, praktikan
mengukur ketinggian muka air pada skala dan mencatatnya. Pengukuran
terus dilakukan hingga beban kembali menjadi sebesar 50 gram seperti pada
awal pengukuran.

Setelah didapat data ketinggian muka air, praktikan kemudian


mencari besar nilai a, L, d, dan b pada alat peraga. Nilai nilai tersebut
nantinya bersama dengan data yang diperoleh akan digunakan dalam
pengolahan data.

b. Analisis Data
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, praktikan membagi
hasil data menjadi dua bagian yaitu benda yang tenggelam sebagian dan
benda yang tenggelam seluruhnya. Data benda tenggelam sebagian dimulai
dari massa beban 50 gram hingga massa beban 210 gram, sedangkan data
benda tenggelam seluruhnya dimulai dari massa beban 230 gram hingga
massa beban 350 gram. Benda dapat dikatakan tenggelam seluruhnya
ketika ketinggian air melebihi 100 mm pada skala kuadran.

Data yang diperoleh untuk tenggelam sebagian sudah sesuai dengan


landasan teori yaitu bahwa tinggi muka air berbanding lurus dengan massa
beban. Praktikan menggunakan metode Least Square untuk pengolahan
data. Nilai a yang diperoleh dari Least Square sebesar 2,19; sedangkan
berdasarkan teori nilai a adalah 2,72. Kesalahan relatif yang diperoleh untuk
nilai a adalah 19,35%. Nilai b yang diperoleh dari Least Square adalah -
0,00101; sedangkan nilai b berdasarkan teori adalah -0,04545. Kesalahan
relative yang diperoleh untuk nilai b adalah 9,9%.

Data yang diperoleh untuk tenggelam seluruhnya sudah sesuai


dengan landasan teori yaitu bahwa tinggi muka air berbanding lurus dengan
massa beban. Praktikan meggunakan metode Least Square untuk
pengolahan data. Nilai a yang diperoleh dari Least Square adalah -194,29;
sedangkan nilai a berdasarkan teori adalah -181,82. Kesalahan relatif untuk
nilai a adalah 6,86%. Nilai b yang diperoleh dari Least Square adalah 40,47;
sedangkan nilai b berdasarkan teori adalah 40,91. Kesalahan relatif untuk
nilai b adalah 1,08%.

c. Analisis Grafik
Grafik yang diperoleh untuk data tenggelam sebagian adalah y = -
0.001x + 2.19. Sumbu x pada grafik mewakilkan tinggi permukaan air dalam
satuan meter. Sumbu y pada grafik mewakilkan massa beban yang diberikan
dengan satuan gram. Gradien dari grafik bernilai negatif yang berarti grafik
merupakan grafik turun. Hal ini tidak sesuai dengan landasan teori yang
menyatakan massa beban berbanding lurus dengan tinggi muka air. Hal ini terjadi
karena beberapa kesalahan.
Grafik yang diperoleh untuk data tenggelam sebagian adalah y =
40,47x-194,29. Sumbu x pada grafik mewakilkan tinggi permukaan air dalam
satuan meter. Sumbu y pada grafik mewakilkan massa beban yang diberikan
dengan satuan gram. Gradien dari grafik bernilai positif yang berarti grafik
merupakan grafik naik. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang menyatakan
massa beban berbanding lurus dengan tinggi muka air.

d. Analisis Kesalahan
Pada percobaan kali ini terdapat beberapa kemungkinan penyebab terjadi
kesalahan yang mempengaruhi hasil pengolahan data yang diperoleh.
Kesalahan tersebut mencangkup kedalam beberapa hal, yaitu:
 Praktikan salah membaca skala kemiringan pada lengan timbangan,
sehingga ketinggian muka air diamati pada saat posisi lengan
timbangan belum datar.
 Praktikan salah membaca skala muka air pada saat pengukuran,
sehingga nilai ketinggian muka air yang didapat tidak sesuai dengan
yang tertera pada alat. Hal ini kemungkinan terjadi karena
permukaan air masih bergelombang pada saat dilakukan
pengamatan akibat air terlalu cepat dimasukkan kedalam bejana.
 Adanya kesalahan pada saat pengolahan data, baik dalam
perhitungan ataupun dalam mengikuti formula yang berkaitan
IX. Kesimpulan
1. Gaya hidrostatis pada bidang vertikal dipengaruhi oleh massa jenis
fluida, percepatan gravitasi, luas permukaan bidang vertikal, dan
kedalaman benda tersebut dari permukaan air. Nilai besar gaya
hidrostatis berbanding lurus dengan massa beban.
2. Hubungan antara tinggi muka air dan massa beban adalah berbanding
lurus. Jika massa beban bertambah, tinggi muka air juga akan
bertambah, begitu juga sebaliknya.

X. Aplikasi

Gambar 8. Bendungan Danau.


Cara kerja pada praktikum ini dapt diterapkan pada perancangan
pembuatan bendungan. Sarjana teknik sipil dapat menghitung banyaknya
air yang diperlukan untuk membuka bendungan secara otomatis.
XI. Referensi
Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia. 2016. Pedoman
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika. Depok: Laboratorium
Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai DTS FT UI.

Potter, Merle C., Wiggert, David C., and Ramadan, Bassem H. 2007.
Mechanics of Fluid. Michigan: The University of Michigan.
XII. Lampiran

Gambar 9. Praktium H02 di Laboratorium.

Gambar 10. Tinggi Muka Air pada Alat Peraga

Gambar 11. Alat Peraga Tekanan Hidrostatis.

Anda mungkin juga menyukai