Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

Penyuluhan merupakan ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses


perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang
lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluh pertanian merupakan
pendidikan di luar sekolah yang ditujukan kepada para peternak dan keluarganya,
proses pendidikan ini terjadi karena adanya komunikasi yang dalam penyuluhan
pertanian proses komunikasi ini berjalan dua arah, yaitu antara penyuluh pertanian
sebagai pemberi sumber informasi dan peternak beserta keluarganya itu sendiri
sebagai penerima sumberdan sebaliknya. Pada sebuah penyuluhan diperlukan
suatu metode, teknik dan media yang tepat agar apa yang dsampaiakan kepada
peternak dapat tercapai.

Tujuan

Mahasiswa dapat membuat dan melaksanakan kegiatan penyuluhan yang


berpedoman pada prinsip penyuluhan dan kaidah ilmiah dengan menerapkan
metode dan teknik komunikasi yang efektif dan efisien.

Manfaat

Mahasiswa lebih terampil dalam menyampaikan analisis, penjelasan-


penjelasan dan evaluasi kepada sasaran, mampu berpikir kritis terhadap
permasalahan yang dihadapi sasaran penyuluhan, dan memperoleh pengalaman
belajar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan dalam arti umum merupakan suatu ilmu sosial yang mempelajari
sistem dan proses perubahan pada individu dan masyarakat agar dengan
terwujudnya perubahan dapat tercapai apa yang diharapkan sesuai dengan pola
atau rencananya. Penyuluhan dengan demikian merupakan suatu sistem pendidikan
yang bersifat non formal atau suatu pendidikan diluar sistem persekolah yang biasa,
dimana orang ditunjukkan cara-cara mencapai sesuatu dengan memuaskan sambil
orang itu tetap mengerjakannya sendiri, jadi belajar dengan mengajarkan diri sendiri
(Kartosapoetra, 1996). Penyuluhan dapat membantu pelaku usaha atau target
penyuluhan agar mereka mau dan mampu menolong serta mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi yang dapat meningkatkan produktivitas usaha
sehingga pendapatan pelaku usaha dapat meningkat. Sistem penyuluhan adalah
seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, serta
sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan (UU RI Nomor 16 2006).
Penyuluhan bertujuan untuk mengubah perilaku (sikap, pengetahuan dan
keterampilan) petani. Mengubah perilaku merupakan suatu pekerjaan yang sangat
sulit yang memerlukan banyak energi menuju komunikasi yang efektif agar
perubahan perilaku dapat terwujud (Yulida, 2012).
Penyuluh pertanian adalah orang yang bekerja dalam kegiatan penyuluhan
yang melakukan komunikasi pada sasaran penyuluhan, sehingga sasarannya itu
mampu melakukan proses pengambilan keputusan dengan benar. Tugas pokok
penyuluh pertanian adalah menyuluh, selanjutnya dalam menyuluh dapat dibagi
menjadi menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi, dan
melaporkan kegiatan penyuluhan. Penyuluh merupakan agen bagi perubahan
perilaku petani, yaitu dengan mendorong masyarakat untuk mengubah perilakunya
menjadi petani dengan kemampuan yang lebih baik dan mampu mengambil
keputusan sendiri, yang selanjutnya akan memperoleh kehidupan yang lebih baik
(Mardikanto, 2009). Mosher (1997) menyatakan bahwa peran penyuluh pertanian,
yaitu: sebagai guru, penganalisa, penasehat, sebagai organisator, sebagai
pengembang kebutuhan perubahan, penggerak perubahan, dan pemantap
hubungan masyarakat petani. Kartasapoetra (1996) juga menjelaskan tentang peran
penyuluh yang sangat penting bagi terwujudnya pembangunan pertanian masa kini
yaitu pembangunan pertanian berbasis rakyat.

Metode dan Teknik Penyuluhan


Komunikasi dan metode penyuluhan yang dipakai merupakan hal terpenting
dalam suatu kegiatan penyuluhan agar terciptanya kondisi yang diharapkan dari
kegiatan penyuluhan. Penyuluh harus mempunyai metode komunikasi penyuluhan
yang efektif bagi kegiatan penyuluhan itu sendiri serta tingkat pendidikan seorang
penyuluh sangat mempengaruhi efektivitas penyuluh (Rasyid, 2012). Pengertian
metode penyuluhan adalah cara penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh
kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak
langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru (Kusnadi
2011).
Metode dan teknik penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau
teknik penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani
beserta keluarga petani baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka
tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru), sedangkan teknik
penyuluhan pertanian dapat didefinisikan sebagai keputusan-keputusan yang dibuat
oleh sumber atau penyuluh dalam memilih serta menata simbul dan isi pesan
menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan serta menentukan
bentuk penyajian pesan (Kementerian Pertanian, 2009).
Terdapat dua metode penyuluhan yaitu teknik komunikasi antara penyuluh
dan sasaran yang kedua yaitu cara-cara penyampaian materi penyuluhan secara
sistematis, sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan diterima
sasaran. Metode penyuluhan harus memiliki prinsip-prinsip pengembangan untuk
berpikir kreatif, dilakukan di lingkungan kerja atau kegiatan sasaran, setiap individu
terikat dengan lingkungan sosialnya, memberikan sesuatu untuk terjadinya
perubahan, dan menciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran (Ibrahim,
2003), sedangkan klasifikasi metode penyuluhan berdasarkan banyaknya sasaran
yang disuluh, yaitu metode perseorangan, dilakukan dengan mengunjungi sasaran
di rumah atau lahannya, memberi surat, dan lain-lain. Metode kelompok: pertemuan
kelompok, kursus-kursus, demonstrasi, dan lain-lain. Metode lewat media massa:
penyuluhan menggunakan media massa seperti radio, tv, surat kabar, majalah, dan
lain-lain. Media massa dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat
mewujudkan perilaku (Yusianto, 2010). Alat bantu penyuluhan adalah kurikulum,
papan tulis-papan temple, alat tulis, proyektor (overhead, slide, lcd-infocus), dan
perlengkapan ruangan seperti, pengeras suara, pengatur cahaya, pengatur udara
(Wastutiningsih, 2010).
BAB III
MATERI DAN METODE

Materi
Materi yang digunakan pada praktikum penyuluhan menggunakan alat bantu
antara lain adalah alat tulis, kamera, kuesioner, video, leaflet, poster.
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum penyuluhan menggunakan metode
penggolongan berdasarkan teknik komunikasi dengan cara komunikasi secara
langsung. Kunjungan lapangan dilakukan di MTs Al-Barokah Seyegan. Kunjungan
yang kita lakukan adalah berdiskusi dengan pengurus MTs Al-Barokah Seyegan.
BAB IV
KEADAAN UMUM KELOMPOK ATAU KOMUNITAS SASARAN

Sejarah Kelompok atau Komunitas Sasaran


Madrasah Tsanawiyah Al-Barokah berdiri tahun 2016 dan baru aktif dalam
kegiatan belajar pada tahun 2017. Madrasah ini didirikan oleh Yayasan Al-Barokah
Yogyakarta. Yayasan itu sendiri merupakan bibit dari berdirinya Pondok Pesantren
Al-Barokah yang didirikan oleh K.H. Rosim Al Fatih, L.c.. Atas permintaan Al-
Maghfurlah K.H. Ali Maksum kepada beliau berdirilah Yayasan Al-Barokah
Yogyakarta pada tahun 1988.
Madrasah Tsanawiyah baru dibuka untuk tahun ajaran pertama pada tahun
2017/2018 yang sedang dalam masa percobaan selama satu tahun dengan jumlah
siswa 7 orang dan guru 21 orang.

Visi dan Misi Kelompok atau Komunitas Sasaran

Visi
Menjadi lembaga pendidikan Tsanawiyah yang unggul berbasis Al-Quran,
nilai-nilai dan tradisi pesantren.

Misi
1. Mengembangkan pembelajaran berbasi hafalan Al-Quran untuk Madrasah
Tsanawiyah
2. Menyelenggerakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan
berorientasi pengembangan akademik, karakter, minat, dan potensi siswa
yang multidimensional.
3. Menumbuhkan atmosfir nilai-nilai akhlaqul karimah dalam lingkungan
madrasah, pergaulan, dan sosial, yang sehat dan suportif.
4. Mengembangkan capacity-building kelembagaan secara istiqomah,
sistemik, dan terukur
Lokasi dan Layout Kelompok atau Komunitas Sasaran
Madrasah Tsanawiyah Al-barokah terletak di desa Klaci, Kelurahan
Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Seyegan adalah
sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kecamatan Seyegan berada di sebelah Barat Daya dari Ibukota Kabupaten Sleman.
Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Sleman
adalah 9 Km. MTs Al-barokah Seyegan berada di 7045’2” LS dan 110025’5” BT.
Kecamatan Seyegan berada di dataran rendah. Ibukota Kecamatannya
berada pada ketinggian 165 meter di atas permukaan laut. Suhu tertinggi yang
tercatat di Kecamatan Berbah adalah 32 °C dengan suhu terendah 22 °C.
Bentangan wilayah di Kecamatan Seyegan berupa tanah yang datar dan berombak
serta sedikit yang berbukit.

Peta Letak MTs Al-barokah, Seyegan


Struktur
Kepala Sekolah: Najmu Tsakib Ahda, S.P., M.A.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Humas: Arif Munandar, M.Sc
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum: Esti Rahmah Pratiwi, S.Pd.I.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana: Irfan Hamdi, S.Pd.
Bendahara: Atik Ulin Nikmah, M.Pd.
Sekretaris: Samsiatun Mudzkhiyah, S.T.
Tata Usaha: Andre Setyo Mukminin, S.T.
Analisis Kebutuhan
Kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi tergantung dari tujuan
pemenuhannya, hal tersebut dapat dilihat dari fakta yang terjadi di lapangan. Fakta
adalah keadaan yang ditunjukkan oleh data yang terdapat pada saat akan disusun
suatu program. Fakta bersifat sangat penting karena akan mempengaruhi
persiapan-persiapan yang dilakukan saat penyuluhan (Suparta, 2002). Metode
pengumpulan fakta yang digunakan adalah observasi langsung pada siswa dan
pengurus Madrasah Tsanawiyah Al-Barokah. Teknik yang digunakan adalah
wawancara terhadap pengurus Madrasah Tsanawiyah serta mengamati kondisi
lingkungan sekolah.
Proses pengumpulan fakta yang diperoleh dari observasi meliputi : a)
Sekolah beternak ayam di samping sekolah dalam jumlah yang sedikit b) siswa
sebagian tinggal di pondok Madrasah dan c) permasalahan yang terdapat di pondok
yakni makanan yang di konsumsi sehari-hari berupa sayur-sayuran dan protein
nabati. Fakta yang diperoleh dari wawancara meliputi : a) jumlah siswa madrasah
yaitu 7 orang dengan jumlah pengajar sebanyak 21 orang b) Agenda rutin dilakukan
setiap waktu sekolah seperti tadarus, belajar, hafalan, dan lain-lain. Fakta-fakta yang
telah terkumpul digunakan untuk penyusunan program.
Analisis kebutuhan sasaran didasarkan pada hasil pengumpulan fakta.
Pengurus menyatakan bahwa masalah utama mereka adalah tidak ada pengurus
yang bertugas memperhatikan makanan yang dikonsumsi siswa meliputi nutrient
yang dibutuhkan oleh siswa untuk perkembangan dan pertumuhannya, hal tersebut
berdampak pada kurangnya konsumsi protein hewani. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka kelompok kami menyimpulkan Madrasah membutuhkan suatu
penyelesaian untuk permasalahan tersebut. Kelompok kami memutuskan untuk
melakukan penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi protein hewani untuk pelajar
di masa pertumbuhannya. Oleh karena itu hal yang akan kami bahas meliputi
macam macam olahan produk yang mengandung protein hewani yakni, susu, telur,
dan daging.
Apapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh,
pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu
kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Seringkali
penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang benar-
benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Hal ini disebabkan oleh karena
keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan yang
berbeda atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama.
Kesulitan lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran dan waktu
menjadi pembatas (Mardikanto, 1999).
Penyuluhan pembangunan, sebagai ilmu terapan, seharusnya mampu
berperan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama dalam
membentuk dan mengubah perilaku masyarakat untuk mencapai taraf hidup yang
lebih berkualitas. Pembentukan dan perubahan perilaku tersebut, baik dalam
dimensi seluruh asek kehidupan manusia, dimensi kemasyarakatan yang meliputi
jangkauan kesejahteraan dari materiil hingga non materiil, dimensi waktu dan
kualitas yakni jangka pendek hingga jangka panjang dan peningkatan kemampuan
dan kualitas untuk pelayanannya, serta dimensi sasaran, yakni dapat menjangkau
dari seluruh strata masyarakat (Karsidi, 2001).

Pelaksanaan Penyuluhan
Evaluasi Penyuluhan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Permasalahan yang ada di sekolah MTS Al Barokah yaitu kurangnya
konsumsi protein seperti kurang konsumsi daging, telur maupun susu yangmana
pada usia seperti mereka memerlukan protein yang banyak untuk pertumbuhannya.
Penyuluhan yang dilakukan di MTS Al Barokah adalah penyuluhan secara langsung
yaitu dengan berkunjung ke lapangan secara langsung.

Saran
Saran yang dapat diberikan untuk sekolah MTS Al Barokah ini yaitu lebih
ditekankan lagi pada peningkatan konsumsi makanan untuk anak-anak didik. Karena
meraka bertempat tinggal seperti pesantren yang makan dan minum sudah
disediakan. Serta adanya penambahan seperti peralatan tambahan berupa papan
nama untuk sekolah tersut sehingga orang akan tahu bahwa tempat itu adalah
sekolah. Perlu diperhatikan pula fasilitas pembelajarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Kartosapoetra, A.G. 1996. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.


Kementrian Pertanian. 2009. Dasar Dasar Penyuluhan Pertanian. Departemen
Pertanian, Perikanan dan Kelautan. Jakarta.
Kusnadi, D. 2011. Metode Penyuluhan Pertanian. Sekolah. Tinggi Penyuluan
Pertanian. Bogor.
Karsidi, R. 2001. Paradigma Baru Penyuluhan Pembangunan dalam Pemberdayaan
Masyarakat. Mediator. Volume 2. Nomor 1.
Mardikanto, T. 1999. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Mardikanto. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press.
Surakarta.
Mosher, A.T., 1997. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasa Guna.
Jakarta.
Rasyid, A. 2012. Metode komunikasi penyuluhan pada petani sawah. Jurnal Ilmu
Komunikasi. Vol.1:1.
Suparta, N. 2002. Penyuluhan Peternakan. Universitas Udayana. Denpasar.
Wastutiningsih, Sri Peni. 2010. Handout Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Yulida, R., Kausar, L. Marjelita. 2012. Dampak kegiatan penyuluhan terhadap
perubahan perilaku petani sayuran di kota Pekanbaru. Indonesian Journal of
Agricultural Economics (IJAE). Vol. 3:1.
Yusianto, R. 2010. Rancang Bangun Software "Suluh Tani" Sebagai Pengganti
Petugas Penyuluh Pertanian Dalam Upaya Peningkatkan Produktivitas
Pertanian. Program Studi Teknik Industri. Fakultas Teknik Universitas Dian
Nuswantoro. Semarang.
LAMPIRAN

Lampiran 4. Dokumentasi Praktikum

Gambar 1. Jadwal kegiatan Mts

Gambar 2. Jadwal pelajaran MTs Al-Barokah


Gambar 3. MTs Al-Barokah

Gambar 4. MTs Al-Barokah

Gambar 5. MTs- Al-Barokah


Gambar . Kandang ayam MTs-Al Barokah

Gambar 5. Kondisi kelas

Anda mungkin juga menyukai