Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Penambahan Crude Palm Oil Sebagai Bahan Pelapis


Dalam Pelleting Terhadap Kualitas Pellet

oleh

Dhamas Aji Panenggar


14/368189/PT/06834
• Kebutuhan protein hewani di Indonesia cenderung meningkat sejalan
dengan pertambahan penduduk dan meningkatnya kesadaran akan gizi
masyarakat Indonesia
• Usaha peternakan unggas diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
daging ayam sebagai sumber protein hewani
• Teknologi pengolahan pakan yang tepat dan efisien diperlukan agar
kebutuhan nutrisi ternak dapat terpenuhi
• Permasalahan umum yang terjadi pada proses pembuatan pellet pada
pakan broiler finisher yaitu mudah hancurnya pellet yang dihasilkan
• Kualitas fisik pellet juga dipengaruhi oleh komposisi dari jenis bahan baku
yang digunakan
• Perlu dilakukan penggunaan pelapis (coating) untuk menjaga kualitas fisik pellet
seperti tingkat kekerasan dan mengurangi debu dari pellet
• Proses coating pellet dapat diatur sebelum pembuatan pellet atau setelah
pembuatan pellet
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari penambahan Crude Palm Oil pada
pellet proses pelleting, dan juga menguji keefektifannya dalam pakan broiler finisher

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan menjadi sebagai bahan pertimbangan lebih
lanjut dalam penggunaan CPO pada proses pelleting sebagai bahan tambahan dalam
pembuatan pellet khususnya pada pakan ayam pedaging.
Tinjauan Pustaka
• Pakan merupakan campuran dari beberapa bahan baku pakan yang
disusun secara khusus untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis
ternaknya.Pakan unggas disusun sesuai dengan kebutuhan nutrien
berdasarkan umur dan tujuan pemeliharaan (Rizal, 2006)
• Pellet adalah bahan baku pakan yang telah dicampur, dikompakkan dan
dicetak dengan mengeluarkan dari die melalui proses mekanik (Nilasari,
2012)
• Kualitas pellet yang baik dapat dilihat dari kekerasan pellet, sedikitnya
jumlah pellet yang hancur dan kemampuan pellet untuk tetap
mempertahankan bentuknya yang utuh, baik saat pengangkutan maupun
pemberian pakan. Kualitas pellet ditentukan dengan durabilitas, kekerasan
(hardness) dan ukuran (Asrianti, 2015)
• Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati edibel yang
didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis
guineensis dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa.
(Reeves,1979)
• Komponen utama CPO adalah trigliserida dengan kandungan sampai 93%.
Kandungan gliserida yang lain dalam CPO adalah digliserida 4,5% dan
monolgliserida 0,9%. Selain itu, CPO juga mengandung pengotor seperti: asam
lemak bebas, dan gum dimana didalamnya terdapat phospolipid dan glikolipid.
Komponen asam lemak bebas utama penyusun CPO adalah palmitat (40-45%)
dan oleat (39-45%) (Herman, 2004).
Landasan teori
• Kualitas fisik pada pellet dipengaruhi oleh, ukuran, hardness pellet, dan nilai
Pellet Durability Index (PDI), Kualitas nutrien dipengaruhi oleh kualitas energi,
protein, lemak, dan nutrien lainnya dari bahan baku untuk pembuatan pellet.
Crude Palm Oil mengandung energi dan lemak yang tinggi.
• Efek pemberian CPO pada metabolisme asam lemak dalam pakan dilakukan dan
didapat hasil berupa peningkatan pertumbuhan, efisiensi pakan, dan komposisi
asam lemak daging akhir terkait dengan perubahan metabolisme lipid dan asam
lemak
Hipotesis
Penambahan Crude Palm Oil dalam proses pelleting dapat meningkatkan kualitas
pellet yang berupa peningkatan hardness dan durability pada pellet. Crude Palm Oil
dapat meningkatkan kualitas nutrisi pada pellet berupa peningkatan kadar energi
pada pellet, sehingga meningkatkan produktivitas ternak (peningkatan konsumsi
pakan, peningkatan penambahan bobot harian, dan menurunkan FCR).
Materi dan metode

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2019 di PT Cibadak
Indah Sari Farm.

Materi
• Bahan pakan yang digunakan dalam pembuatan pellet berupa bahan pakan
sumber energi, sumber protein dan bahan tambahan lainnya. Kebutuhan Energi
(ME) ayam pedaging fase finisher sebesar 3100 kkal/kg, sedangkan Protein Kasar
(PK) sebesar 20%.
• Alat penelitian yang digunakan antara lain mesin pellet, grinder, mixer, hammer
mill, steam boiler, fat sprayer, timbangan digital, timbangan analitik.
Bahan pakan yang digunakan
Bahan baku PK (%) ME (Kcal/Kg) Ca (%) P (%) Methionin (%) Lyisin (%)

Jagung 10,3 3862 0,06 0,26 0,11 0,34


Dedak halus 14 2461 0,07 1,59 0,22 0,52
Soft Red Wheat 10,6 3210 0,05 0,30 0,14 0,30
Bungkil Kedelai 48 2577 0,35 0,7 0,52 2,98
DDGS 27 2550 0,05 0,85 0,35 0,80
FFS 36 3350 0,25 0,60 0,50 2,16
MBM 49,5 2150 0,07 1,59 0,49 1,89
Tepung Batu 0 0 38 0,71 0,59 2,49
L-Lysine 58,7 3990 0 0 0 78,40
DL-Methionine 92,8 5020 0 0 99,00 0
CPO 0 7800 0 0 0 0
Garam 0 0 0 0 0 0
MCP 0 0 16 21 0 0
Cholin Cloride 0 0 0 0 0 0
Sodium Bicarbonat 0 0 0 0 0 0
Anti Toxin 0 0 0 0 0 0
Anti Jamur 0 0 0 0 0 0
Anti oxidan 0 0 0 0 0 0
Premix Vitamin 0 0 0 0 0 0
Premix Mineral 0 0 0 0 2 1,5
Metode
• Uji kekerasan (hardness tester)

• Durabilitas pellet

• Panjang pellet

• Kadar kehalusan

• Konversi pakan

• Konsumsi pakan

• Pertambahan bobot harian

• Feed Conversatio Ratio (FCR)


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai