Anda di halaman 1dari 4

Nama : Firdaus Titah Nh

NIM/Kelas : 160810301031/AKL 1-A

PENJUALAN KONSINYASI

“Konsinyasi” merupakan suatu perjanjian di mana salah satu pihak yang memiliki barang
menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan
komisi (tertentu).Pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut consignor atau
pengamat. Sedang pihak yang menerima barang disebut consignee, factor, commission
merchant atau komisioner. Di dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamat
kepada komisioner tidak diikuti adanya penyerahan hak milik atas barang yang berkaitan.
Meskipun telah terjadi perpindahan, hak milik atas barang bersangkutan tetap berada pada
pengamat. Barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamat.
Pengiriman barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak boleh
dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamat maupun
bagi komisioner sampai dengan saat barang dapat dijual kepada pihak ketiga. Ketentuan
dalam perjanjian konsinyasi: komisi penjualan, syarat-syarat pembayaran dan penyerahan
barang, pengumpulan piutang, penyimpangan dan penjualan barang, dsb. Hak dan kewajiban
yang berhubungan dengan perjanjian konsinyasi: 1. Hak-hak komisioner: berhak
mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang titipan
sesuai perjanjian, memberikan jaminan terhadap kualitas barang yang akan dijual,
memberikan syarat-syarat pembayaran kepada langganan yang berlaku umum untuk barang-
barang sejenis. 2. Kewajiban komisioner: mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk
menjual barang-barang milik pengamat sesuai dengan perjanjian, melindungi keamanan dan
keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak pengamat, mengelola secara terpisah
baik dari segi administratif terhadap barang milik pengamat, membuat laporan secara
periodik. Masalah akuntansi bagi pihak komisioner: prosedur akuntansi yang diikuti oleh
komisioner tergantung pada: 1. Apakah transaksi-transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah
sehingga pendapatan dan laba dari konsinyasi ditentukan secara terpisah dari laba (rugi) dari
kegiatan penjualan reguler. 2. Transaksi-transaksi konsinyasi tidak dicatat secara terpisah dari
transaksi-transaksi penjualan reguler dari perusahaan komisioner, sehingga tidak dibedakan
antara laba konsinyasi dengan laba (rugi) dari penjualan reguler. Masalah akuntansi bagi
pengamat: prosedur akuntansi yang akan diikuti tergantung pada: 1. Rekening pembukuan
atas tuan dan saksi konsinyasi, HPP, hasil penjualan dan biaya yang bersangkutan apakah
diselenggarakan terpisah/tidak dari transaksi penjualan reguler. 2. Metode administrasi
barang-barang dagangan apakah menggunakan metode fisik atau perpetual. Masalah
akuntansi untuk perjanjian penjualan konsinyasi yang belum selesai: apabila jangka waktu
perjanjian konsinyasi melampaui akhir periode akuntansi, sedang belum seluruhnya barang
konsinyasi berhasil dijual oleh komisioner, maka diperlukan penyesuaian terhadap biaya-
biaya yang bersangkutan dan terikat pada produk yang belum terjual baik yang berasal dari
pengamat maupun biaya yang dibebankan oleh komisioner. Contoh: biaya pengiriman, biaya
pengepakan, biaya asuransi dan ongkos angkut. Barang konsinyasi yang dikembalikan:
apabila barang konsinyasi dikembalikan kepada pengamat, rekening barang konsinyasi harus
dikredit dengan harga pokok barang bersangkutan. Biaya yang berhubungan dengan aktivitas
tersebut harus dibebankan kepada pendapatan untuk periode yang bersangkutan. Uang muka
dari komisioner: harus disajikan sebagai hutang dalam neraca sampai dengan perhitungan
penyelesaian atas barang-barang yang telah laku dijual, dibuat oleh komisioner yang
bersangkutan. Sedangkan untuk uang muka yang diterima pengamat tidak boleh dikredit pada
rekening barang-barang konsinyasi. Penyajian laba (rugi) penjualan konsinyasi dalam laporan
perhitungan rugi-laba: disajikan dalam laporan rugi laba pengamat dengan cara
menggabungkan data hasil penjualan, HPP dan biaya-biaya penjualan yang bersangkutan
dengan data yang sama untuk transaksi penjualan reguler atau dilaporkan secara terpisah dan
sejajar dari data transaksi penjualan reguler (jika penjual konsinyasi merupakan bagian
penting dalam kegiatan distribusi).

Soal!

PT. Mars membuka usaha barang-barang elektronik di Kota Malang. Dalam melakukan
penjualan barang elektronik tersebut PT. Mars mengadakan kerjasama dalam bentuk
perjanjian konsinyasi dengan PT. Bumi. Barang yang dititipkan berupa kipas angin.

Beberapa ketentuan mengenai perjanjian konsinyasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. PT. Mars diberi komisi sebesar 10% dari penjualan.


2. Harga jual yang ditetapkan Rp. 400.000,- untuk setiap unit kipas angin.
3. Ongkos kirim yang dikeluarkan PT. Mars diganti seluruhnya oleh PT. Bumi
Elektronik sebagai consignor.
4. Harga pokok kipas angin sebesar Rp. 240.000,- untuk setiap unit.

Transaksi-transaksi yang terjadi pada bulan November 2017 sebagai berikut:

Consignor Consignee
No. Transaksi No. Transaksi
1 Pengiriman 40 kipas angin kepada 1 Penerimaan barang komisi dari PT
PT. Mars dengan harga pokok Rp. Bumi sebesar 40 unit, untuk dijual
240.000,- dengan harga Rp. 400.000,-

2 Dibayar ongkos angkut 40 kipas 2 Penjualan 40 kipas angin dengan harga


angin sebesar Rp. 160.000,- Rp. 400.000,- dengan komisi penjualan
atas barang-barang tersebut 10%.
3 Diterima perhitungan penjualan atas
40 kipas angin dari PT. Mars, sebagai 3 Dibayar ongkos ongkos kirim 40 kipas
berikut: angin sebesar Rp. 70.000,-
a. Mencatat hasil penjualan.
b. Mencatat HPP 4 Penerimaan piutang dari pelanggan atas
penjualan 40 kipas angin yang terjadi
4 Menerima uang sebesar pada transaksi no (2).
Rp. 14.330.000 dari PT. Mars sebagai
penyelesaian atas penjualan 40 kipas 5 Perhitungan komisi penjualan atas
angin. penjualan 40 kipas angin.
6 Pengiriman perhitungan hasil penjualan
atas 40 kipas angin kepada PT. Bumi
dan sekaligus pengiriman uangnya
sebesar Rp. 14.330.000,-

1. Buatlah catatan jurnal transaksi pada buku-buku PT Mars dengan metode terpisah
perpetual!
2. Buatlah catatan jurnal transaksi pada buku-buku PT Bumi dengan metode terpisah!

Jawab:

Catatan Pada Buku PT. Mars

1. Memorandum
2. Piutang Dagang Rp. 16.000.000
Barang-barang Komisi Rp. 16.000.000
(40 x 400.000 = 16.000.000)
3. Barang-barang komisi Rp. 70.000
Kas Rp. 70.000
4. Kas Rp. 16.000.000
Piutang Dagang Rp. 16.000.000
5. Barang-barang komisi Rp. 1.600.000
Pendapatan komisi Rp. 1.600.000
(10% x 16.000.000= 1.600.000)
6. Barang-barang komisi Rp. 14.330.000
Kas Rp. 14.330.000
(16.000.000-1.600.000-70.000)

Catatan Pada Buku PT. Bumi

1. Barang-barang konsinyasi Rp. 9.600.000


Persediaan barang jadi Rp. 9.600.000
(40 x 240.000= 9.600.000)
2. Barang-barang konsinyasi Rp. 160.000
Kas Rp. 160.000
3. Piutang dagang Rp. 14.330.000
Penjualan konsinyasi Rp. 14.330.000
(transaksi consignee no 6)
HPP konsinyasi Rp. 9.600.000
Biaya penjualan konsinyasi Rp. 70.000
Barang-barang konsinyasi Rp. 9.670.000
4. Kas Rp. 14.330.000
Piutang Rp. 14.330.000

Anda mungkin juga menyukai