Anda di halaman 1dari 5

Kerjasama ASEAN di Bidang Sosial Budaya

Dengan tujuan untuk


memperkuat daya saing
di kawasan Asia
Tenggara, ASEAN perlu
meningkatkan kualitas
kerjasama antar negara
anggota melalui
peningkatan kualitas
sumberdaya manusia
dan lingkungan hidup.
Guna mewujudkan hal tersebut, kerjasama ASEAN di bidang sosial budaya
menjadi salah satu tolak ukur meningkatkan integrasi ASEAN melalui
berkembangnya “A Caring and Sharing Community” dan rasa we feeling atau
rasa “ke-kekita-an” demi menjaga kawasan Asia Tenggara yang damai,
tenteram, makmur, serta sejahtera untuk generasi sekarang maupun generasi
penerus.

Beberapa contoh konkrit dari adanya kerjasama antara negara-negara ASEAN


dalam bidang sosial budaya adalah sebagai berikut :

 Penanganan narkoba dan solusinya


 Penanggulanan dampak bencana alam
 Perlindungan terhadap difabel
 Acara-acara yang diadakan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
 Pertukaran pelajar antar negara-negara ASEAN
 Kegiatan olahraga internasional yang melibatkan seluruh anggota
ASEAN (SEA Games)
 Kerjasama untuk meningkatkan pariwisata
 Diadakannya kongres pemuda ASEAN
 Pertukaran acara program televisi ASEAN
 Misi kebudayaan dan kesenian dengan diadakannya festival lagu ASEAN
Kerja sama ASEAN di Bidang Politik Keamanan

Pembentukan Masyarakat
Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN
Political-Security Community/APSC)
ditujukan untuk mempercepat kerja
sama politik dan keamanan di ASEAN
dalam mewujudkan perdamaian di
kawasan regional dan global.
Masyarakat Politik-Keamanan ASEAN
bersifat terbuka, berdasarkan pada
pendekatan keamanan yang komperensif dan tidak ditujukan untuk membentuk suatu fakta
pertahanan/aliansi militer ataupun kebijakan luar negeri bersama. Usaha untuk
menciptakan stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia tenggara ditempuh melalui
beberapa penandatanganan dokumen atau kesepakatan berikut ini :

1) Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral (ZOPFAN)


ZOPFAN merupakan kerangka perdamaian dan kerja sama yang tidak hanya terbatas di
kawasan Asia Tenggara tetapi mencakup kawasan Asia Pasifik yang lebih luas, termasuk
dengan negara-negara besar (major powers) dalam bentuk tindakan menahan diri secara
sukarela (voluntary self-restraints). ZOPFAN tidak mengesampingkan peranan negara besar
di kawasan, namun memungkinkan keterlibatan negara-negara tersebut secara konstruktif
dalam penanganan masalah-masalah keamanan kawasan.

2) Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC)


TAC atau Traktat Persahabatan dan Kerjasama merupakan sebuah Traktat yang bertujuan
untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. TAC mengatur
mekanisme penyelesaian konflik di antara negara-negara pihak secara damai.

TAC ditandatangani pada tahun 1979 oleh 5 (lima) Kepala Negara pendiri ASEAN. TAC
diamandemen pada tahun 1987 untuk membuka aksesi negara-negara di kawasan lain.
Sampai tahun 2014, terdapat 32 (tiga puluh dua) negara, termasuk 10 negara ASEAN, yang
telah mengaksesi TAC.

3) Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ)


Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (Southeast Asia Nuclear-Weapon-Free Zone/
SEANWFZ) merupakan sebuah traktat yang bertujuan untuk mewujudkan Kawasan Asia
Tenggara yang bebas dari nuklir. Traktat itu ditandatangani pada KTT ASEAN di Bangkok, 15
Desember 1995. Penandatangan Traktat tersebut juga merupakan kontribusi terhadap
upaya menuju perlucutan senjata nuklir secara menyeluruh dan mendorong perdamaian
serta keamanan internasional. Selain itu, Traktat tersebut juga bertujuan untuk melindungi
Kawasan Asia Tenggara dari pencemaran lingkungan dan bahaya yang disebabkan oleh
sampah radio aktif dan bahan-bahan berbahaya lainnya.
Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan dan Ekonomi

Bidang Ekonomi :

1. Pembukaan pusat promosi


ASEAN

Dengan adanya pusat promosi,


ASEAN dapat membantu para
negara anggota untuk
memasarkan produk mereka
pada pangsa pasar yang lebih
luas dan dengan demikian
dapat meningkatkan
perekonomian dan taraf hidup
masyarakat.

2. Penyediaan cadangan pangan

Untuk menghindari risiko bahaya ekonomi akibat masalah pangan, ASEAN


menetapkan beberapa negara anggotanya sebagai lumbung cadangan pangan.
Adapun negara yang berkontribusi dalam langkah ini adalah Indonesia,
Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.

3. Penyelenggaraan proyek industri

Salah satu upaya ASEAN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah


mendirikan berbagai proyek industri, di antaranya:

- ASEAN Aceh Fertilizer Project -> pabrik pupuk di Aceh

- ASEAN Urea Project -> pabrik pupuk di Malaysia

- ASEAN Copper Fabrication project -> pabrik tembaga di Filipina

- ASEAN Vaccine Project -> produksi vaksin di Singapura


- Rock Salt Soda Ash Project -> produksi abu soda di Thailand

4. Kawasan Perdagangan Bebas

Untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan, ASEAN


menetapkan kawasan perdagangan bebas ASEAN (AFTA). Dengan cara ini,
setiap negara anggota ASEAN dapat berdagang dengan negara anggota lain
tanpa harus mengkhawatirkan bea impor.

5. Koperasi ASEAN

Koperasi ASEAN merupakan bentuk kerjasama yang bergerak di bidang


koperasi dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan para negara anggota
ASEAN

Bidang Pendidikan :

a. Dibentuknya The Southeast Asian Ministers of Education


Organization (SEAMEO) guna memajukan bidang pendidikan
terutama negara anggota ASEAN.
b. Pensinkronisasian standar ijasah antar negara anggota ASEAN.
c. Peningkatan ilmu pengetahuan kalangan pemuda ASEAN dalam
proses integrasi regional.
d. Pembentukan kelompok peneliti antar negara.
e. Pertukaran pelajar antar negara anggota.
f. Peningkatan kualitas sumber daya manusia negara anggota
ASEAN agar mampu bersaing baik di tingkat regional maupun
internasional.
g. Pembentukan kurikulum sekolah di negara – negara ASEAN
yang berprinsipkan demokrasi, berorientasi pada perdamaian,
serta menghargai HAM.

Kesimpulan

ASEAN memiliki kerjasama dalam berbagai bidang, bidang sosial


budaya, bidang politik, bidang ekonomi, dan juga bidang kemiliteran.
Khususnya ASEAN Socio – Cultural Community sangat berperan dan
berkontribusi pada realisasi tujuan ASEAN untuk berorientasi pada
perkembangan individu dan bertanggung jawab secara sosial untuk
mendapatkan solidaritas dan persatuan diantara masing-masing
negara dengan latar belakang yang sama, dengan penuh kepedulian
dan kebersamaan, harmoni untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai