P E R A T U R A N BUPATI PACITAN
N O M O R ^ - T A H U N 2008;:
\ TENTANG
^ PEDOMAN PEMBENTUKAN D A N P E M B I N A A N H I P P A M
: D I KABUPATEN PACITAN
i
I BUPATI P A C I T A N
Memmbang : a. bahwa air minum menipakan kebutuhan pokok manusia dan untuk
; itu pengelolaannya perlu diatur sedemikian rupa agar setitq; warga
; mendapat pelayanan yang cukiq> sebagaunana layaknya;
b.' bahwa potensi dan persediaan air khususnya air minum sangat
< teibatas, oleh karenanya pengelolaan dan pembagiannya harus
; dilaksanakan secara efektif dan efisien;
I -
Mengjngat : 1;
I Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
' (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaian
; Negara Nomor 4377);
2.' Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
• Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004
\ Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
3/ Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemermtahan
\ Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahaa
\ Lembaran Negara Nomor 4377);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi -
! Kegiatan Instami Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun,
! 1988 Nomor 19, Tambahaa Lembaran Negara Nomor 3373);
5.' Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
\ (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor32, Tambahan L ^ b a r a n
i Negara Nomor 4377);
6.' Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang
\ Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
t-
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal I
BAB n
ASAS, MAKSUD D A N TUJUAN
Pasal 2
(1). HIPPAM dibentuk berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945 sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2). HIPPAM menqiakan lembaga kemasyarakatan desa yang bersifat sosial
yang dilandasi semangat gotong royong dan kekeluargaan guna
pendayagunaan potensi sumber daya ajr untuk memenuhi kebutuhan
bersama.
Pasal 3
I Pasal 4
t
BABin
PEMBENTUKAN
Pasal 5
I Pasal 6
i
(1) HIPPAM merupakan lembaga kemasyarakatan sebagai mitra ke^a
pemerintah desa dalam pengelolaan air minum, yang dibentuk
berdasarkan prakarsa melalm forum musyawarah masyarakat desa
setempat yang dituangkan dalam Peraturan Desa.
\
i
i
I
I •
; Pasal?
i - '
i BABVI
ANGGARAN DASAR D A N ANGGARAN R U M A H TANGGA
i
1 Pasal 8
. Pasal9
Pasal 10
Pasal I I
i
i
t
i BAB I V
i ANGGOTA
I
\
I Pasal 12
i Pasall4
: BABY
I PENGURUS
i PasallS
i
(1) Pengurus HIPPAM thpUih dari dan oleh anggota melalui musyawarah
dan mufakat dalam tspat anggota.
(2) Masa bakti pengunis sebagaimana ayat (1) sekurang-kurangnya selama } 9
(6ga) tahun, selanjutnya masih dapaX dipilih kembali.
(3) Pengangkatan pengurus ditet^kan dengan Keputusan Kepala Desa.
(4) Kepala Desa / Perangkat Desa tidak boleh diangkat menjadi Ketua
HIPPAM.
(5) Struktur pengunis HIPPAM terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara .
d. Seksi Teknis
e. Ketua Kelompok.
(6) Struktur sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dapat ditambah dan
dikembangkan dengan lain-lain seksi sesuai kebutuhan.
1
!
I
>
i
^ Pasal 16
BABVI
PROGRAMKERJA
I PasallS
i Pasal20
I
: Pasal21
- I
: Pasal22
(2) Kemajuan sebagaimana dimaksud ayat (1) antara lain meliputi aspek-
aspek manajemen, keuangan, pelayanan, peranserta anggota dan lain-
I
I BABVn
! PEMBINAAN
I
\
\ Pasal 23
1
(1) Agar organisasi HIPPAM dapat melalsatuikaa fiingsinya secara
efektiC Bupati melakukan kegiatan pembinaan atau pemberdayaan.
i
t
(2) Materi pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) antara Iain
meliputi pengelolaan administrasi, organisasi, teknis, keuangan dan
Iain-Iain.
i
(
\
\
i
i
i
I Pasal 24
Pasal 25
t Pasal 26
(1) Tun Pembina Tmgkat Kecamatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 25
bedugas memberikan aratutn dan memfssilitasi pemeeahan masalah yang
dihadapi HIPPAM, membina koordinasi dan kerjasama antara HIPPAM
dalam satu kecamatan, dan menjembatani komunikasi antara HIPPAM
doigan Pembina Tingkat Kaupaten.
i Pasal27
i t
I ;
I BABVin
; KERJASAMA
j Pasal28
BAB DC
Pasal 29
Sumber-sumber pembiayaan untuk melaksanakan program kerja HIPPAM
dapat berasal dari:
a Swadaya anggota;
b. Sumt^gan, bantuan, hibah dan sumber-sumber lain yang tidak mengjkat;
c. Hasil usaha lain yang dilakukan oleh HIPPAM.
i
i
I
t
i
; BABK
j KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30
(1) Organisasi HIPPAM yang telah ada sebelum terbitnya peratunui ini
dinyatakan tetap sah dan berlaku sesuai aturan pembentukannya.
i BABX
PENUTUP
\ Pasal 31
\
I
I Pasal 32
Ditet£qikan di Pacitan
Pada tanggal ( - • 2008
BUPATI PACITAN
H.SUJONO
BAB I X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30
(1) Organisasi HIPPAM yang telah ada sebelum terbitnya peraturan ini
dinyatakan tetap sah dan berlaku sesuai aturan pembentukannya.
i BABX
I PENUTUP
I Pasal 31
i
Contoh-contoh bentuk Peraturan Desa beserta Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud Pasal 6, dan Keputusan
Kepala Desa sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (3) tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
Pasal 32
Ditetapkan di Pacitan
Pada tanggal 1 2008
BUPATI PACITAN
Ttd.
H. SUJONO
Diundangkan di Pacitan
Pada Tanggal 1 Pebruari 2008
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PACITAN
If. MULYONO. M M .
Pembina Utama Muda
NIP. 080 062 150
PEMERINTAH DESA
i
\ PERATURAN DESA
NOMOR T A H U N 2008
\ TENTANG
\ PEMBENTUKAN H I P P A M
\ DESA
i
\
DENGAN R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A ES A
j KEPALADESA
\
\ i
Memmbang : a. bahwa air minum menipakan kebutuhan pokok manusia dan untuk
; itu maka pengelolaannya perlu diatur sedemikian nipa agar s e t i ^
j warga m^dapat pelayanan yang culaqtsebagmmana layaknya;
i
s
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor32, Tatnbahan Lembaran
Negara Nomor 4377);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
6. Instruksi Gubemur Kepala Daaah Tingkat I Jawa Timur
Nomor 9 Tahun 1989 tentang Pembentukan Himpunan Penduduk
Pemakai Air Minum (HIPPAM) di Jawa Timur (Lembaran Daerah
Propinsi Daerah Hngkat I Jawa Timur Seri D4 Nomor 9 ) ;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 9 Tahun 2001
tentang Peraturan Desa Dalam Kabupaten Pacitan (Lembaran
Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2001 Nomor);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 13 Tahun 2006
i tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (Lembaran Daerah Tahun
2006 Nomor 7 ) ;
9. Peraturan Btqiati Pacitan Nomor 6 Tahun 2008 tentang
c Pembentukan dan Pembinaan HIPPAM di Kabupaten Pacitan;
10.' Keputusan Bupati Pacitan Nomor 178 Tahun 2001
t tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 9
i
B A D A N PERMUSYAWARATAN DESA •
Dan
KEPALA DESA —-
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal I
I BAB n
i PEMBENTUKAN
• Pasal2
i
(1) Dengan Peraturan ini dibentuk HIPPAM Desa
sebagai orgamsasi atau wadah masyarakat dalam pengelolaan mr
minum,
(2) HIPPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan
di Desa Kecamatan dan merupakan lembaga
kemasyarakatan yang berperan sebagai mitra Pemerintah Desa dalam
melaksanakan tugas pengelolaan dan pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan air minum bagj masyarakat desa setempat
! BABHI
: ASAS, MAKSUD D A N TUJUAN
\ Pasal 3
! PasalS
1
BABIV
j W I L A Y A H KERJA
• Posaie
{
\ BABV
\ PENGURUS
i Pasal?
\ BABVI
] PENUTUP
\ PasalS
1
(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan HIPPAM
akan diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sesuai
pedoman yang berlaku dan menqiakan ba^an tak terpisahkan dari
Peraturan Desa inL
(2) Segala iasilitas jaringan, sarana dan prasarana p^gelolaan air bersih
milik bersama yang telah ada di Desa dinyatakan sebagai aset
HIPPAM .
r
I Pasal 9
1
F
Ditet£q>kan di
Pada tanggal 2008
KEPALADESA —
LAMPIRAN I : PERATURAN DESA
NOMOR : TAHUN 2008
TANGGAL : - - 2008
TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal I
W I L A Y A H KERJA
Pasal 2
Wilayah keija HIPPAM — meliputi seluruh pengelolaan air minum / air bersih
yang melayanai masyarakat Desa •
' Pasal 3
1
(1) HIPPAM dibentuk berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 194S sebagai
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
i
(2) HIPPAM merupakan lembaga kemasyarakatan desa yang bersifat sosial y a i ^ dilandasi
semangat gotong royong dan kekeluargaan guna pendayagunaan potensi sumber daya
mr untuk memenuhi kebutuhan bersama.
I PasaI4
i
I
c. mengurangi sifat dan rasa ketergantungan akan pengelolaan sumberdaya air kepada
pemerintah. !
>
1
1 PasalS
i
Tujuan pembentukan HIPPAM adalah untuk mendukung peningkatao, kualitas taraf hidup
masyarakat pedesaan antara lain dalam bentuk:
a. Terwujiuhiya pembangunan, pemeliharaan dan pei^embangan jaringan dan sarana /
prasarana air bersih;
b. Peningkatan efisiensi dan kemudahan memperoleh pelayanan;
c. Pemenuhan persyaratan kesehatan;
d. Keberlangsungan ketersediaan air bersih;
e. Terwujutnya distribusi air secara lebih adil dan merata.
ANGGOTA
Pasal 6
Anggota HIPPAM • adalah semua kepala keluarga yang memperoleh pelayanan idr
bersih yang berasal dari sumber air dan jaringan tertentu yang dikelola HIPPAM
bersangkutan. •
[ PENGURUS
!
: Pasal?
i
1
(1) Pengurus HIPPAM dipilih dari dan oleh anggota melalui musyawarah dan mufakat dalam
rapat anggota. [ *r
(2) Masa bakti pengurus sebagmtnana ayat (1) sekurang-kurangnya selama ^-(tiga) tahun,
selanjutnya masih dapat dipilih kembali.
(3) Pengangkatan pengurus ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(4) Kepala Desa / Perangkat Desa tidak boleh diangkat menjadi Ketua HIPPAM.
(5) Struktur pengurus HIPPAM terdiri dari:
a. Ketua 1
b. Wakil Ketua ;
c. Sekretaris *
dBendahara ;
e. Seksi Tekms
f. Ketua Kelompok.;
j
(6) Struktur sebagaunana dimaksud dalam ayat (5) dapat ditambah dan dikembangkan
dengan lain-lain seksi sesuai kebutuhan.
TUGAS-TUGAS PENGURUS
PasalS
>
11. Sekretaris mempunyai tugas:
a. Menyusun dan menginventarisasi data jumlah anggota, pengurus dan semua aset
milik HIPPAM;
b. Bersama bendahara melaksanakan administrasi keuangan baik penraimaan maupun
pengeluaran |
c. Menyusim dan menyi^pkan bahan-bahan rapat anggota dan rapat pengurus
d. Menghimpun semua dokumen HIPPAM.
PEMBERHENTTAN PENGURUS
Pasal 9
I Pasal 10
i
(1) Pengunis berhenti rqiabila habis masa jabatannya, meninggal dunia, beiiialangan tetap
atau mengundurkan diri.
(2) Pengurus dlbeihentikan apabila telah melakukan tindakan yang melanggar hukum yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dan atau berdasarkan adat istiadat setempat
dipandang telah melakukan pelanggaran susila yang dapat merugikan organisasi.
t
; Pasal I I
i
(1) Pengunduran diri pengurus hanya dapat dilaksanakan ^labila alasan pengunduran diri
dapat disetujui dalam musyawarah khusus anggota.
3
(2) Kedudukan pengurus yang beihenti atau diberiieatikan dapat digantikan oleh pengurus
atau anggota yang lain yang diputuskan dalam musyawarah khusus anggota.
I
i
* i
i
j RAPAT PENGURUS
j Pasal 12
i
Rapat pengurus terdiri dari rapat kerja pengurus dan rapat koordinasi / konsultasi.
! PasalU
(1) Rapat kerja pengurus dilaksanakan sekurang-kurangnya setiap tiga bulan sekali, dihadiri
hanya oleh unsur pengurus.
(2) Rapal konsultasi / konsultasi dilaksanakan apabila. dihadiri oleh unsur-unsur diluar
pengurus. t
! PasalU
(2) Rapat pengurus tmtuk untuk mengambil keputusan sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya setengah dari jumlah pengurus.
I MUSYAWARAH ANGGOTA
PasallS
i
(1) Musyawarah anggota terdiri dari musyawarah umum dan musyawarah khusus.
; i
(2) Musyawarah umum dilaksanakan pada akhir masa bhakti kepengurusan, sekaligus
memilih pengurus baru.
!
(3) Musyawarah khusus dilaksanakan ^ b i l a ada hal-hal pentmg atau mcndcsak untuk
diselesaikan menyangkut kepentingan organisasi.
I Pasal 16
i
(1) Hal-hal penting sebagaimana dimaksud Pasal antara lain menyangkut hal-hal
pembebamm materiil kepada anggota, pembebanan teriiadap keuangan organisasi,
kebijakan pengelolaan aset organisasi dan atau menyangkut organisasi HIPPAM.
(2) Pengelolaan aset sebagaimana dimaksud ayat (1) antara Iain meliputi pembangunan,
pemeliharaan, pembelian, penjualan, pengah^msan, tukar menukar, penyewaan atau
kerjasama dengan pihak kedua dan Imn-laln.
; Pasal 17
\
Rapat pengurus atau musyawarah anggota dapat dilaksanakan pada masing-masing kelompok
sepanjang hanya menyangkut kepentingan kelompok bersangkutan.
\
i
i PENGAMBILAN KEPUTUSAN
i Pasal 18
(1) Keputusan dalam rapat anggota HIPPAM diambil melalui musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dapat terc^>ai
maka dapat dilakukan dengan cara suara terbanyak dari anggota yang hadir.
PRODUK H U K U M
1
! Pasal 19
I
Produk hukum HIPPAM terdiri dari Peraturan HIPPAM dan Keputusan Ketua HIPPAM.
i
S
\ PENUTUP
i
; Pasal 20
t
Hal- hal mengenai pengaturan organisasi yang belum cukup diatur dalam ai^garan dasar ini
dapat diatur lebih lanjut dalam Peraturan HIPPAM.
KEPALADESA
I
LAMPIRAN n PERATURAN DESA
NOMOR : TAHUN 2008
TANGGAL : - - 2008
\
I
\ SEKRETARIAT
I
[
Pasal 1
; SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN
i
I Pasal 2
Sumber-sumber pembiayaan organisasi HIPPAM dapat berasal dari:
d. Swadaya anggota; \
e. Sumbangan, bantuan, hibah dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat; '
f. Hasil usaha lain yang dilakukan oleh HIPPAM.
i
; Pasal 3
(1) Untuk melaksanakan kegiatan HIPPAM, anggota dikenai kewajiban membayar iuran.
1
(2) Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari iuran pokok, iuran bulanan dan
iuran pembangunan.'
1
Pasal 4
T
(1) Besamya iuran pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebesar Rp (••••)
per kepala keluarga, dlbayar sekali pada awal pembentukan HIPPAM.
(2) Besamya iuran bulanan dan iuran pembangunan ditetapkan dengan Keputusan Ketua
HIPPAM setelah mend^iat persetujuan dalam musyawarah anggota.
i
\ PasalS
Anggota dapat dipungut iuran pembangunan dalam rangka membiayai kegiatan
pembangunan yaog roembutubkan biaya besar y a i ^ tidak cukup dibtayai dari iuran pokok
dan iuran bulanan. \
I
I Pasal 6
Pengurus dapat memberikan kermganan atau pembebasan iuran bagt anggota yang dipanckmg
kurang mampu. !
i
I Pasal?
t
Semua penerimaan dan pengeluaran keuangan oiganisasi dikelola oleh Bendahara dengan
persetujuan Ketua dan dipertanggungjawabkan kepada anggota.
\ PENGEMBANGAN USAHA
i
\ Pasal 7
!
HIPPAM dapaX mengembangkan usaha-usaha ekonomi yang sah dengan tujuan untuk
penggalian dana. ;
! KELOMPOK W I L A Y A H KERJA
i
t
\ PasalS
(1) Untuk membantu tugas-tugas pengunis dalam melaksanakan koordinasi dan pelayanan,
wilayah keija HIPPAM dapaX dibagi menjadi kelompok-kelompok kerja HIPPAM
menurut Wilayah Dusun sebagai berikut:
1. Kelompok HIPPAM Dusun ;
2. Kelompok HIPPAM Dusun ;
3. Kelompok HIPPAM Dusun ;
4. Kelompok HIPPAM Dusun ;
5. Kelompok HIPPAM Dusun .
(2) Kepengurusan lengkap tiap kelompok ditetapkan dengan Keputusan Ketua HIPPAM.
t
i
s
j H A K D A N KEWAJIBAN ANGGOTA
j Pasal9
' Pasal 10
<
i
Anggota HIPPAM mempunyai hak - hak antara l a i n ;
e. Mengajukan usul dan pendfqmt dalam forum rapat anggota;
£. Memperoleh pemba^an air bosih.
g. Memilih dan dipUih menjadi pengurus.
h. Melakukanpengawasan atas jalannya orgamsasi.
I
I
j SANKSI ORGANISASI
\ Pasalll
[
Anggota yang melanggar kewajiban tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan d^iat
dikenai smiksi organisasi.
1 Pasal 12
(1) Sanksi organisasi sebagaimana dimaksud Pasal 11 dapat berupa peringatan dan tegoran
oleh pengurus. j
(2) Pelanggaran yaog menyebabkan kerugian atau kenisakan fasUitas HIPPAM diwajibkan
memperbaiki kerusakan tersebut atau mengganti biaya sebesar mlai kenisakan yang
ditimbulkannya. r
i PENUTUP
I Pasal 13
i
Hal hal mengenai pengaturan operasional rumah tangga organisasi yang belum cukup <hatur
dalam anggaran rumah tangga ini dapat diatur lebih lanjut dalam Peraturan HIPPAM.
KEPALADESA
t
(
n. CONTOH BENTUK KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PENETAPAN
PENGURUS inPPAM
KEPUTUSAN K E P A L A DESA
NOMOR TAHUN 2008
TENTANG
PENGANGKATAN PENGURUS H I P P A M —^
DESA PERIODE T A H U N 2008 - 2011
KEPALADESA
Mengingat I . Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
\ (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran
! Negara Nomor 4377);
2. Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
I Pemermtahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125,
! Tambahan Lembaran Negara Nomor 4377);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koorthnasi
- Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun
• 1988 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
i (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor32, Tambahan Lembaran
i Negara Nomor 4377);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang
\ Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
6. Instruksi Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur
; Nomor 9 Tahun 1989 tentang Pembentukan Himpunan Penduduk
; Pemakai Air Minum (HIPPAM) di Jawa Timur (Lembaran Daerah
; Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Seri D4 Nomor 9 ) ;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 9 Tahun 2001
j tentang Peraturan Desa Dalam Kabupaten Pacitan (Lembaran
Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2001 Nomor ) ;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 13 Tahun 2006
I tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (Lembaran Daerah Tahun
; 2006 Nomor 7 ) ;
" l1
MEMUTUSKAN
Menetapkan,
PERTAMA Mengangkat Pengurus HIPPAM Desa
periode Tahun 2008 - 2011 dengan susunan sebagaimana tersebut
dalam Lampiran Keputusan i n i
Ditct^kan di
Pada tanggal - -2008
KEPALADESA