Anda di halaman 1dari 9

KASUS MINIMASI METODE SIMPLEKS PRIMAL YANG DIREVISI

OLEH: KELOMPOK 2
Icha Winda Dian Safira 1708541002
Ni Kadek Setiawati 1708541004
Dominggas Theo 1708541017
Rain Fernando Bangun 1708541040
Savitri Devi 1708541042
Luh devi Maharani M. 1708541043

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
1.1 Metode Simpleks Primal yang Direvisi (Kasus Minimasi)

Langkah 1: Penentuan variabel masuk P j . Hitung Y =C B B−1 untuk setiap vector non
dasar P j hitung
z j−c j=Y P j −c j

Untuk kasus minimasi, vektor masuk P j dipilih yang memiliki z j−c j


paling positif (tentukan secara sembarang jika terdapat lebih dari satu yang sama).
Kemudian, jika semua maka pemecahan optimal telah dicapai dan diketahui
dengan
−1
X B ¿ B b dan z=C B X B

Langkah 2: Penentuan varibael keluar Pr . Dengan diketahui vector masuk Pj , hitung:


1. Nilai variabel dasar saat ini, yaitu:
X B ¿ B−1 b
2. Koefisien batasan dari variabel masuk, yaitu:
j −1
α ¿ B Pj

Variabel keluar Pr (baik pada kasus maksimasi maupun minimasi) harus


berkaitan dengan :
−1
B b
θ=mink { j k , α kj >0 }
αk

Langkah 3: Penentuan basis berikutnya. Dengan diketahui basis inversi saat ini B
−1
, maka
basis B−1
next inversi berikutnya diketahui dengan
−1 −1
B next =E B

Kemudian tetapkan B−1=B−1


next dan kembali ke Langkah 1
Contoh Kasus Minimasi:
Minimumkan: Z =x1−3 x 2

Dengan batasan: x 1−x 2 ≤ 2

x 1+ x 2 ≤ 4

x1 , x2 ≥ 0

Penyelesaian:
Minimumkan : Z =x1−3 x 2 +0 x 3+ 0 x 4

Dengan batasan: x 1−x 2+ x 3=2

x 1+ x 2 + x 4=4

x 1 , x 2 , x 3, x 4 ≥ 0

Diperoleh bentuk matriks sebagai berikut:

[]
x1

[ 1 −1 1 0 x 2 = 2
1 1 0 1 x3 4 ] []
x4

Pemecahan Awal:
X B=( x3, x 4 )

C B=(0,0)

[ ]
B=( P3, P4 )= 1 0 =I
0 1

B−1=I

Iterasi Pertama
Langkah 1: Perhitungan z j−c j untuk non dasar P1 dan P2
−1
Y =C B B =(0,0) I =( 0,0)

( z 1−c 1 , z 2−c2 ) =Y ( P 1, P2 ) −( c 1, c 2 )

(
¿(0, 0) 1 −1 −(1,−3)
1 1 )
¿ ( 0, 0 )−(1,−3)
¿(−1,3)
Karena P2 bernilai positif maka P2 merupakan vektor masuk

Langkah 2: Penentuan vektor keluar dengan diketahui bahwa P2 memasuki basis

X B=B−1 b=Ib=b= 2
4 ()
α 1=B−1 P =I P =P =(−1 )
2 2 2
1

Dalam bentuk tabel, perhitungan untuk langkah 1 dan 2 dapat diringkaskan sebagai berikut:
Dasar x1 x2 x3 x4 Pemecaha
n
z 1 -3 0 0 0
x3 -1 2
x4 1 4
Jadi
4
θ=min{−, }=4, yang bersesuaian dengan x 4
1
Sebagai hasilnya P4 adalah vektor keluar

Langkah 3: Penentuan inversi basis berikutnya. Karena P1 menggantikan P4 dan α 1


= (−1,1)T , maka diperoleh:

ξ=
(−(−1/1)
+(1/1) )=( 1)
1

dan

B−1 −1
next =E B =EI =E=
1 1
0 1 ( )
Basis baru ini berkaitan dengan vektor dasar
X B=(x3, x 2)

C B=(0,−3)

Iterasi Kedua
Langkah 1: Perhitungan z j−c j untuk non dasar P1 dan P 4

( )
C B B−1= ( 0,−3 ) 1 1 =(0,−3)
0 1

( z 1−c 1 , z 4 −c 4 ) =Y ( P1, P 4 ) −( c 1, c 4 )
( )
¿ ( 0,−3 ) 1 −1 −(1,0)
0 1

¿ ( 0,−3 )−(1,0)

¿(−1,−3)

Karena semua z j−c j ≤ 0 (optimal minimasi) terpenuhi maka basis terakhir telah
mencapai optimal
Pemecahan Optimal

()
x3
x2 ( )( ) ( )
=B−1 b= 1 1 2 = 2
0 1 4 4

()
z=C B X B =( 0,−3 ) 2 =( 0−12 )=−12
4

Kesimpulan:
x 1=0 ; x 2=4 ; z=−12
1.2 Metode Simpleks Dual yang Direvisi
Metode dual simpleks digunakan jika tabel optimal tidak layak. Jika fungsi kendala ada yang
menggunakan pertidaksamaan ≥ dan tidak ada = dalam bentuk umum PL, maka metode dual
simpleks dapat digunakan.
Langkah-langkah metode simpleks dual yang direvisi
Langkah 1 : Hitung X B = B−1 b , nilai saat ini dari variabel dasar . jika X B ≥ 0,
pemecahan itu layak; berhenti. Jika tidak pilih variabel yang memiliki nilai paling negatif di
antara semua elemen X B sebagai variabel keluar x r .
Langakah 2 :

(a) Hitung z j - c j = C B B−1 P j - c j untuk variabel non dasar x j .


(b) Untuk semua variabel non dasar x j , hitung koefesien batasan α rj yang
berkaitan dengan baris variabel keluar x r dengan menggunakan rumus
j
α r = (baris B−1 yang berkaitan dengan v r ¿ × P j
(c) Variabel masuk berkaitan dengan

θ ¿min
j
{| |}
z j−c j
αrj , α rj ¿ 0

( Jika semua α rj ≥ 0 , tidak ada pemecahaan yang layak .)

Langkah 3
Peloreh sebuah basis baru dengan menukar vektor masuk dan vektor keluar Pj dan Pr
dengan menggunakan rumus yang sudah kita kenal

B−1
next = EB−1

Tetapkan B−1 = B−1


next dan kembali ke langkah 1.
Contoh Kasus Minimasi
Minimumkan : Z = 2 x 1 + 3 x 2
Dengan batasan :
2 x1 + 3 x2 ≤ 30
x 1 + 2 x 2 ≥ 10

x1 , x2 , ≥ 0

Minimumkan Z = 2 x 1 + 3 x 2+ x 3 + x 4
2 x 1 + 3 x 2+ x 3 ¿ 30
−x 1 −¿ 2 x 2+ x 4 =10

Di peroleh :

[]
4=¿ 0
1
1=¿ 2
−1 [ ] []
3=¿ 1 P ¿
0
P¿
[ ]
2=¿ 3 P¿
−2
P¿

b= [ ]
30
−10

Langkah 1
X B = B−1 b

= [ ][ ] [ ]
1 0 30 = 30
0 1 −10 −10
( vektor keluar = P4 karena paling negatif )

Langkah 2

a) Hitung Z j −¿ C j = C B B−1 P j −¿ Cj

( Z 1−¿ C1 , Z 2−¿ C2 ) = ( 0 ,0 ) [ ] [
1 0
0 1
2 3
−1 −2 ] −¿ ( 2,3)
= ( 0 ,0 ) −¿ ( 2,3)
= ( -2,-3)
−1
α =B terhadap V r X Pj

¿ ( 0, 1 ) 2 3
−1 −2 [ ]
¿ [ ]
−1
−2

θ=min
{| | Z j−C
α j
r
j
, α rj ¿0

θ=min {|
−2 −3
,
−3 −2 |} = {2 ,
3
2 }
3
=
2
Yang bersesuaian dengan X 2 maka P2 adalah vektor masuk

DASAR X1 X2 X3 X4 PEMECAHA
N
Z -2 -3 0 0 0

X3 2 3 1 0 30

X4 1 -2 0 1 -10

Langkah 3
Karena P2 m engambahkan P4 dan α =( 3 ,−2 ) T
3
−( )
2

()
3
¿
1 2
=
−2 −1
+( ¿¿) 2
ε =¿

( )
3
1
2
EB−1 next =E EB−1=¿ E I = E =
−1
0
2

Iterasi 2
[ ]
3
1
X B=B−1 b= 2
0 −1/ 2
(−10
30
)
( )
¿ 15
5

( karena X B ≥ 0 , maka pemecahaan telah layak dan iterasi di hendakkan sehingga , di


peroleh pemecahan optimal sbb :

Z=(B- X B = ( 0 ,3 )
|
15
5
= 0 + 15 = 15

X 2=5

X 3=0

Anda mungkin juga menyukai