Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN

TIM PONEK TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia masih tinggi, yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan
AKB : 34/1000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-
2009 AKI : 226/100.000 KH dan AKB : 26/1000KH. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi
Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 tujuan
Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua
diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan
ibu, bayi dan anak yaitu :

1. Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun 1990
(menjadi 20 dan 25/1000 KH).
2. Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990 (menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab
kematian ibu terbanyak di Indonesia adalah pendarahan (28%), Eklampsia (24%) Infeksi
(11%), Partus macet/lama (8%) dan aborsi (5%) sedangkan penyebab kematian bayi baru
lahir yang terbanyak adalah karena BBLR (29%), Asfiksia (27%), Infeksi dan Tetanus
(15%) masalah pemberian minum (10%), gangguan hematologi (6%), lain-lain (13%).
Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan,
merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan pendarahan
(25%), infeksi (15%), pre-eklamsia/eklamsia (15%), persalinan macet dan abortus.
Mengingat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat
nasional dan regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan


bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga
kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.Untuk
mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dalam
pelayanan kepada pasien. Komplikasi obstetric tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya
dan mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang diidentifikasi normal. Oleh karena itu
kebijakan Rumah Sakit Aisyiyah Kudus adalah mendekatkan pelayanan obstetric dan
neonatal sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan Making
Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 peran kunci yaitu :

1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil


2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi penanganan
komplikasi abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya berkaitan dengan
kesehatan ibu selama kehamilan, kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses
pertolongan persalinan yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan
kematian/kesakitan maternal perinatal dengan Sistem Pelayanan Maternal Perinatal
Regional yaitu dukungan bagi MPS di Indonesia dengan upaya :

1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.


2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelatihan berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan.
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.
4. Bekerjasama dengan dinas dalam surveilance/audit kematian ibu dan bayi.
II. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Rumah Sakit Aisyiyah
Kudus
2. Khusus
a. Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
b. Sebagai bahan laporan kepada TIM Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
c. Untuk laporan kepada direktur Rumah Sakit Aisyiyah Kudus
d.
III. HASIL
Berikut data jumlah persalinan yg ada di RS Aisyiyah Kudus
1. Pada tahun 2016
NO BULAN JENIS PERSALINAN
PARTUS PARTUS SC
CITO ELEKTIF
SPONTAN TINDAKAN
1 JANUARI 47 1 11 22
2 FEBRUARI 44 4 8 16
3 MARET 55 6 12 25
4 APRIL 60 5 16 18
5 MEI 66 2 36 23
6 JUNI 80 2 15 45
7 JULI 57 6 27 36
8 AGUSTUS 60 3 47 29
9 SEPTEMBER 41 2 33 27
10 OKTOBER 69 5 35 29
11 NOVEMBER 55 1 34 32
12 DESEMBER 50 6 39 27
JUMLAH 648 43 313 329

2. Pada tahun 2017


NO BULAN JENIS PERSALINAN
PARTUS PARTUS SC
CITO ELEKTIF
SPONTAN TINDAKAN
1 JANUARI 54 5 24 53
2 FEBRUARI 67 5 42 28
3 MARET 80 8 36 62
4 APRIL 88 4 35 74
5 MEI 107 5 25 35
6 JUNI 99 8 46 48
7 JULI 143 10 40 70
8 AGUSTUS 102 4 40 59
9 SEPTEMBER 111 11 61 42
10 OKTOBER 109 11 50 51
JUMLAH 960 71 399 522

Evaluasi : berdasarkan data di atas jumlah persalinan dari tahun 2016 ke th 2017 terjadi
peningkatan.Untuk persalinan dg cara operasi SC CITO masih cukup tinggi di karenakan
banyak kasus rujukan dg partus macet,fetal distres,partus tak maju,presentasi bokong yg
harus segera di lahirkan dg jalan operasi SC.Sedangkan jumlah operasi SC yg elektif
terencana atas indikasi riwayat SC yg terlalu dekat,CPD,Presentasi di luar perestasi kepala
(bokong,kaki)
A. Indikator MDG’s
 Melaksanakan IMD (Inisiasi Munyusu Dini)
Berikut data pelaksanaan IMD

JANUARI – OKTOBER 2017


2016
IMD 691 971

NON IMD 642 921

Evaluasi : angka non IMD yang masih cukup tinggi di karenakan :

 Masih bnyak ibu yg melahirkan dengan cara SC


 Faktor ibu bersalin juga berperan pada kegagalan Inisiasi Menyusu Dini
antara lain rendahnya pengetahuan ibu dan sikap ibu yang kurang
mendukung Inisiasi Menyusu dini.

B. Indikator mutu Pelayanan PONEK


1. Kejadian kematian maternal
Jumlah kematian tahun 2016

Tahun PEB/Eklamsia HPP Kelainan Anemia Emboli Rupture


Jantung Air Uteri
Ketuban
2016 2
Jan- 1 1
oktober
2017

Evaluasi : selama 2 tahun terakhir terjadi kematian ibu karena kelainan


jantung,PEB dan HPP
RTL:

 Melakukan AMP internal di RS dan AMP Dinas Kesehatan Kabupaten


 Memperbaiki sietem rujukan
 Pemantapan ANC dan rujukan dini kasus Pre Eklamsia
 Melakukan screning Pre eklamsia pada semua ibu hamil
2. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
Berikut adalah tabel jumlah persalinan dengan seksio cesaria

Tahun 2016 Januari-Oktober 2017


Jumlah 462 921
Evaluasi : jumlah pertolongan persalinan melalui SC sebanyak 921 orang selama
tahun 2017.
3. Kejadian keterlambatan operasi seksio cesaria CITO lebih dari 30 menit
Berikut adalah tabel dan grafik kejadian keterlambatan operasi seksio cesaria
CITO lebih dari 30 menit

> 30
JUMLAH SC CITO ≤ 30 MENIT MENIT
2016 300 13
Januari-Oktober 2017 369 30

Evaluasi : Angka keterlambatan pasien SC cito sebanyak 43 dari jumlah total SC


cito sebanyak 669 selama 2 tahun terakhir.Hal ini terjadi karena kendala jumlah
tenaga personel IBS yang masih terbatas, dan rumahnya dengan Rumah sakit
lumayan Jauh dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.

4. Jumlah kunjungan Pasien Obsgyn di poli Kebidanan dan kandungan


Berikut adalah tabel kunjungan pasien obsgyn di poli kebidanan dan kandungan

Jumlah Pasien
2017 16.810
Januari-oktober 2016 14.372

Evaluasi : Jumlah kunjungan pasien Poli Obsgyn selama tahun 2017 sebanyak
14.372.Hal itu dikarenakan di RS Aisyiyah ada 4 Dokter Obgyn.
5. Jumlah Pasien Obsgyn Rujukan di UGD

a. Rujukan maternal periode Januari-Oktober 2017

Berikut adalah tabel jumlah data pasien obsgyn rujukan di UGD

Jumlah pasien obsgyn rujukan di


UGD
2016 233 orang
Januari-Oktober 2017 227 Orang
Jumlah rujukan berdasarkan diagnosis
No Kasus Jumlah
2016 Januari-
Oktober 2017
1 Kala 1 lama 6
2 HEG 1
3 KPD 66
4 DKP 6
5 Pre eklamsia 23
6 Retensio Plasenta 4
7 PPI 8
8 Fetal Distres 9
9 PRO SC 6
10 Janin Besar 2
11 Letak Lintang 6
12 Presbo 15
13 Partus tak maju 18
14 Partus Macet 35
15 Hipertensi 2
16 Anemia 2
17 Serotinus 11
18 IUFD 2
19 HPP 2
20 Kala 2 Lama 3
Jumlah 227

Evaluasi : Dari data di atas kasus rujukan terbanyak KPD dan Partus Macet.
Kasus Pre Eklamsia cukup tinggi yaitu 18 orang.Sehingga sangat diperlukan
kompetensi tim PONEK dan peralatan yang mendukung untuk pelayanan kasus-
kasus tersebut

b. Rujukan Neonatal periode Januari-Oktober 2017

Bulan Jml Luaran


Pulang Meninggal Rujuk APS
Rujukan
Januari 1 1 0 0 0
Feb 2 2 0 0 0
Maret 3 3 0 0 0
April - - - 0 0
Mei 5 5 0 0 0
Juni 3 3 0 0 0
Juli 1 1 0 0 0
Agustus 3 2 0 0 1
September 6 5 0 1 0
Oktober 6 6 0 0 0
Total 30 28 0 1 1
IV. ANALISA DATA
A. Secara umum
1. Dari data di atas dapat dilihat evaluasi kegiatan Pelayanan Obstetri Neonanatal
Emergency Komprehensif ( PONEK ) tahun 2017
2. Data tersebut diatas di peroleh dari unit terkait yaitu meliputi UGD, IBS, Poli
Obsgyn, Intalasi Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan( ruang khadijah)
3. Kegiatan Pelayanan diatas dapat di jadikan sebagai bahan untuk evaluasi bagi
TIM Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien dalam memberikan pelayanan di
Rumah Sakit Aisyiyah Kudus
4. Kegiatan pelatihan terkait PONEK di harapkan mampu meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan staf dalam peningkatan mutu PONEK.
A. REKOMENDASI
1. Untuk meningkatkan capaian mutu pelaksanaan IMD ,perlu ditingkatkan
dalam memberikan edukasi tentang pentingnya inisiasi menyusui dini.
2. Untuk meningkatkan pencapain respon time SC cito usul untuk petugas jaga
kamar operasi harus on site.

KUDUS, 31 Oktober 2017

Kabid. Pelayanan dan Penunjang Ketua TIM PONEK

dr. Alex Jusran dr. Rahmad Nur Ibrahim,SpOG


NIP: 196902112007011007

Direktur

Rumah Sakit Aisyiyah Kudus

dr. Hilal Ariadi, M.Kes


NIP : 196211161990101001

Anda mungkin juga menyukai