3.2.SASARAN PEMBELAJARAN
Mampu menggunakan algoritma Euclid dalam mencari sisa hasil bagi dalam himpunan
bilangan bulat, yang selanjutnya digunakan dalam menentukan pembagi bersama
terbesar. Mampu menjelaskan secara analitis proses dalam menghitung pembagi
bersama terbesar.
12
sifat (q + 1)a > b, maka berlaku qa ≤ b. Dipilih r = b−aq. Diperoleh
(q, r) memenuhi kondisi b = aq + r dan 0 ≤ r < a.
Selanjutnya, akan ditunjukkan ketunggalan pasangan (q, r) tersebut.
Diandaikan (q ′ , r ′ ) memenuhi kondisi b = aq ′ + r ′ dan 0 ≤ r ′ < a. Diperoleh
aq + r = aq ′ + r ′ , ekuivalen dengan a(q − q ′ ) = r ′ − r, yang berarti a|r′ − r.
Akibatnya |r ′ − r| ≥ a atau |r′ − r| = 0. Karena 0 ≤ r, r ′ ≤ a, maka |r ′ − r|
< a. Diperoleh |r′ − r| = 0, artinya r ′ = r, sehingga berakibat q = q ′ .
tersebut adalah 0, sehingga dalam kasus ini jelas r = 0. Dalam kasus a∤b, setiap
bilangan dalam barisan tak ada yang sama dengan 0. Jadi r > 0. Lebih jauh, terdapat
suatu bilangan bulat k sehingga r = b + ka. Karena r adalah bilangan bulat positif
terkecil dalam barisan tersebut, setelah dikurangi a, hasilnya adalah bilangan negatif r
a = b + (k 1)a < 0. Ini berarti r < a.
Jadi terbukti: dalam kasus a|b, r = 0 sedangkan dalam kasus a∤b berlaku 0 < r < a.
Contoh 3.1.
Diketahui bilangan 1059, 1417 dan 2312 memiliki sisa yang sama ketika dibagi oleh
d > 1. Tentukan nilai d.
Penyelesaian.
Misalkan sisanya adalah r. Berdasarkan Algoritma Pembagian, diperoleh
1059 = q1 d + r
1417 = q2 d + r
2312 = q3 d + r,
yang berarti d merupakan faktor dari 2.179, 7.179 dan 5.179. Karena d > 1, maka
diperoleh d = 179.
13
Contoh 3.2.
n
Diberikan bilangan bulat positif n. Tunjukkan bahwa 32 +1 habis dibagi oleh
2 tetapi tidak habis dibagi oleh 4.
Penyelesaian.
n
Diperhatikan bahwa 32 merupakan bilangan ganjil, sehingga diperoleh
2n n
3 + 1 bilangan genap, yang berarti habis dibagi oleh 2. Karena 32 =
n 1 n 1 n 1
(32 )2 = 92 = (8 + 1)2 , maka berdasarkan teorema Binomial
Newton:
𝑚 𝑚 −1 𝑚 𝑚 −2 2 𝑚
(𝑥 + 𝑦)𝑚 = 𝑥 𝑚 + 𝑥 𝑦+ 𝑥 𝑦 +...+ 𝑥 𝑦 𝑚 −1 + 𝑦 𝑚 ,
1 2 𝑚−1
1 2 2 −1
n n-1
Akibatnya 32 + 1 = (8 + 1)2 + 1 = (8K + 1) + 1 = 4(2K) + 2 untuk
n
suatu bilangan bulat positif K. Jadi, 32 +1 habis dibagi oleh 2 tetapi tidak
habis dibagi oleh 4. _
Algoritma Pembagian tidak hanya berlaku untuk bilangan bulat positif saja,
tetapi dapat diperluas untuk bilangan bulat. Bukti diserahkan sebagai
latihan.
Teorema 3.2.
Untuk setiap bilangan bulat a dan b (a = 0), terdapat dengan tunggal
pasangan bilangan bulat non-negatif (q, r) dengan sifat b = aq + r dan 0
≤ r < |a|.
Contoh 3.3:
Jika sebuah bilangan bulat positif kelipatan 305 dipilih secara acak, dengan
setiap kelipatan mempunyai peluang yang sama untuk dipilih, tentukan
peluang bilangan tersebut habis dibagi 2013?
Penyelesaian.
Berdasarkan Algoritma Euclid:
14
183 = 1.122 + 61
122 = 2.61 + 0,
Diperoleh (2013, 305) = (305, 183) = (183, 122) = (122, 61) = 61.
Diperoleh 2013 = 61.33 dan 305 = 61.5. Akibatnya, peluang yang
dimaksud sama dengan peluang suatu bilangan kelipatan 5 habis dibagi 33
1
yaitu 33 .
Contoh 3.4.
Tentukan nilai dari
Penyelesaian.
Misalkan d = (2014+2, 20142 +2, 20143 +2, . . .). Diperhatikan bahwa 20142
+ 2 = 20142 − 4 + 6 = (2014 − 2)(2014 + 2) + 6 = 2012(2014 + 2) + 6.
Berdasarkan Algoritma Euclid diperoleh
Bukti.
Berdasarkan Algoritma Euclid diperoleh bahwa
r1 = m − nq1 ,
r2 = −mq2 + n(1 + q1 q2 ), . . . .
15
Karena ri+1 = ri−1 + ri qi+1 , maka secara umum diperoleh ri = mαi + nβi
untuk i = 1, 2, . . . , k dengan
Akibat 3.1.
Diberikan bilangan bulat a, b, c. Persamaan ax + by = c memiliki
penyelesaian bulat (x, y) jika dan hanya jika gcd(a, b) membagi c.
Teorema 3.4. Diberikan bilangan bulat positif a, b dan bilangan bulat c. Jika
a|bc dan gcd(a, b) = 1, maka a|c.
Bukti.
Kasus c = 0 cukup jelas. Diasumsikan c = 0. Karena gcd(a, b) = 1,
maka berdasarkan Identitas Béout , ax + by = 1 untuk suatu bilangan
bulat x dan y. Akibatnya diperoleh acx = bcy = c. Karena a|acx dan a|bcy,
maka a|c.
Teorema 3.5.
Diberikan bilangan bulat positif a, b yang relatif prima. Jika c bilangan
bulat dengan sifat a|c dan b|c, maka ab|c .
Bukti.
Karena a|c, maka c = ax untuk suatu bilangan bulat x. Akibatnya b|ax.
Karena gcd(a, b) = 1 dan b|ax, maka b|x. Diperoleh x = by untuk suatu
bilangan bulat y, sehingga didapat c = aby atau ab|c.
Contoh 3.5.
Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan prima p dan bilangan bulat k dengan
𝑝
sifat 1 ≤ k < p berlaku p| .
𝑘
Penyelesaian.
16
Diambil sebarang bilangan prima p dan bilangan bulat k dengan sifat 1 ≤ k < p.
Diperhatikan bahwa
𝑝 𝑝−1
𝑘
=𝑝
𝑘 𝑘−1
𝑝
Diperoleh bahwa p membagi 𝑘 . Karena (p,k)= 1 maka diperoleh bahwa p
𝑘
𝑝
membagi .
𝑘
3.4.Penutup
Kesimpulan
1. Untuk setiap pasangan a, b ϵ Z dengan a > 0, terdapat pasangan q, r ϵZ dengan
17
5. Buktikan, setiap bilangan bulat positif bisa dinyatakan dalam bentuk
2 j0 + 2 1 + 2 j2 + … + 2 jm dengan m > 0 danj 0 ≤j0 < j1 < j2 … < jm.
7. Buktikan, apabila x = r/s adalah bilangan rasional yang tak bisa disederhanakan lagi
dan memenuhi xm = a, untuk suatu bilangan bulat a, maka s = 1.
8. Buktikan, jika x dan y adalah dua bilangan bulat ganjil, maka x2 + y2 bukan kuadrat
sempurna
9. Tunjukkan bahwa 15 + 25 + . . . + 995 + 1005 habis dibagi 10100, namun tidak
habis dibagi 3.
10. Tentukan bilangan bulat positif n terbesar sehingga n + 10 habis membagi
n3 + 100.
11. Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan bulat positif n berlaku n5 −5n3 +4n
habis dibagi oleh 120.
18