Female Male PDF
Female Male PDF
Laporan Penelitian Ini Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana
Kedokteran
OLEH :
JEWAQA BRAKO MUZAKKI
NIM: 11141030000063
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kahadirat Allah SWT, tuhan semesta
alam, yang dimana berkat rahmat, berkah dan kasih sayang yang selalu
dicurahkanNya, penulis dapat menyelesaikan sebuah laporan penelitian sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh sarjana kedokteran di Program Studi Kedokteran dan
Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dengan judul “PROPORSI PENDERITA BATU EMPEDU DENGAN
DISLIPIDEMIA DAN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT FATMAWATI PADA TAHUN 2015 DAN 2016” dengan Alhamdulillah
tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dengan selesainya pengerjaan laporan penelitian ini,
ini semua tidak lepas dari dukungan, doa, bantuan dan juga semangat yang diberikan
selama proses pembuatan laporan penelitian ini. Oleh karena itu, dengan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS, FACS, selaku Ketua Program Studi
Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
3. dr. Femmy Nurul Akbar, SpPD, K-GEH, FINASIM, selaku dosen
pembimbing 1 kami yang selalu meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya
dalam membimbing dari awal penelitian hingga terselesaikannya laporan
penelitian ini
4. Dr. dr. Mukhtar Ichsan, SpP(K), MARS, FIRS, selaku dosen pembimbing 2
kami yang selalu meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam
membimbing dari awal penelitian hingga terselesaikannya laporan penelitian
ini
5. dr. Hari Hendarto, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM, selaku dosen penguji 1
kami yang telah meluangkan waktu, dan pikirannya dalam menguji dan
memberikan masukan kepada penelitian ini
v
6. Dr. dr. Fransisca A. Tjakadidjaja, MS, SpGK, selaku dosen penguji 2 kami
yang telah meluangkan waktu, dan pikirannya dalam menguji dan
memberikan masukan kepada penelitian ini
7. Pak Chris Adhiyanto, S.Si, M.Biomed, PhD, selaku penanggung jawab riset
mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2014
8. Kedua Orang tua penulis, Jonedi Simbi dan Khuzaemah Asyufria, yang selaku
mendoakan, memberikan dukungan juga motivasi, dan yang selalu
mengingatkan penulis dalam mengerjakan laporan penelitian hingga selesai
sekarang
9. Para pengajar dan staf Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
10. Sahabat Seperjuangan Riset, Regi Azistha Amri, yang telah menjalani
penelitian ini dari awal hingga selesainya laporan penelitian dengan melewati
berbagai hal suka ataupun duka
11. Teman teman Penulis, Rahmy Nursafitri, Indira Khairunnisa, Fadhlurrahman
Ananditya, Fheby Syabrina, Silma Rahima Zahra, Sherly Trisna, Desy
Islamiati, Muhammad Abdurrahman Faris, Annisa Luthfi, Azifa Anisatul dan
teman teman Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter Angkatan 2014
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu juga
memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian
ini
12. Teman teman dari National Committee on Human Rights and Peace 2016-
2017 serta Official National CIMSA 2017-2018, terutama Adriana Damayanti,
Bonita Nabilla, Yolanda Wulandari, Athaya Ardellia, dan Audi Yudhasmara,
yang selalu memberikan semangat dan juga membantu segala hal disaat
penulis sedang mengerjakan laporan penelitian
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu pada kata
pengantar ini
Demikian yang bisa sampaikan, besar harapan penulis semoga penelitian ini
dapat bermanfaat bagi kita semua
Jakarta, Oktober 2016
Jewaqa Brako Muzakki. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Proporsi Penderita Batu Empedu dengan
Dislipidemia dan Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
tahun 2015 dan 2016. 2017
Latar Belakang: Penyakit batu empedu adalah partikel keras yang berkembang
didalam kandung atau saluran empedu, dan disebabkan oleh beberapa faktor risiko,
seperti obesitas, dislipidemia dan diabetes melitus. Prevalensi batu empedu di India
dengan dislipidemia sebesar 76%, dan diabetes melitus sebesar 29%. Tujuan:
Mengetahui proporsi dan gambaran pasien batu empedu dengan dislipidemia ataupun
diabetes melitus. Metode: Penelitian menggunakan metode observasional dengan
pendekatan cross sectional deskriptif, data diperoleh dari rekam medis yang
terdiagnosis batu empedu di RSUP Fatmawati tahun 2015-2016 serta memiliki risiko
dislipidemia dan diabetes melitus secara consecutive sampling dengan total sampel
sejumlah 69 sampel. Hasil: Karakteristik pasien batu empedu berdasarkan jenis
kelamin terbanyak pada perempuan sebesar 62,3%, dan kelompok usia terbanyak 56 –
65 tahun sebesar 40,6%. Proporsi pasien batu empedu dengan dislipidemia adalah
20,3%, dengan kelainan fungsi lipid berupa peningkatan kolesterol total sebesar
17,4%, peningkatan kolesterol LDL sebesar 26,1%, peningkatan trigliserida sebesar
7,2%, dan penurunan kolesterol HDL sebesar 5,8%. Dan juga proporsi pasien batu
empedu dengan diabetes melitus adalah 15,9%. Kesimpulan: Proporsi batu empedu
dengan dislipidemia sebesar 20,3% dan dengan diabetes melitus sebesar 15,9%.
ABSTRACT
Jewaqa Brako Muzakki. Medical Study Program and Doctor Profession UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Proportion of Cholelithiasis Patients with Dyslipidemia and
Diabetes Mellitus in Fatmawati Central General Hospital 2015 to 2016. 2017
Background: Gallstones disease is hard particles that develop in the gallbladder or
bile duct, and caused by many risk factors, such as obesity, dyslipidemia and diabetes
mellitus. Prevalence of gallstones in India with dyslipidemia of 76%, and diabetes
melitus by 29%. Aim: To know the proportion and description of cholelithiasis
patiens with dyslipidemia or diabetes mellitus. Methods: This study used
observational methods with descriptive cross sectional approach, data was obtained
from medical records of patients diagnosed with cholelithiasis in Fatmawati Central
General Hospital 2015 to 2016 that also has the risk factor of dylipidemia and
diabetes mellitus by consecutive sampling with 69 samples. Results: Characteristics
of cholelithiasis patients by gender was most frequent in women 62.3%, and age
group 56 to 65 years 40.6%. The proportion of cholelithiasis with dyslipidemia was
20.3%. Proportion of high total cholesterol by 17,4%, high LDL cholesterol by
26.1%, high triglycerides by 7,2%, dan low HDL cholesterol by 5,8%. The proportion
of cholelithiasis patients with diabetes mellitus was 15.9%. Conclusions: Proportion
of gallstones with dyslipidemia was 20.3% and with diabetes mellitus was 15.9%.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL....................................................................................................... i
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................v
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
DAFTAR ISI............................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ..........................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi
DAFTAR ISTILAH ................................................................................................. xii
ix
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Tabel Klasifikasi Batu Empedu ....................................................................9
Tabel 2.2 Jenis Lipoprotein, Apoprotein dan Kandungan Lipid ................................21
Tabel 2.3 Interpretasi kadar lipid plasma berdasarkan NECP ....................................24
Tabel 2.4 Pengaruh perubahan gaya hidup terhadap kadar lipid ................................26
Tabel 2.5 Klasifikasi statin menurut ACC/AHA 2013 ...............................................27
Tabel 2.6 Obat obat hipolipidemik .............................................................................28
Tabel 2.7 Proporsi profil lipid pada preoperasi kolesistektomi ..................................29
Tabel 2.8 Kadar tes laboratorium darah untuk diagnosis diabetes dan prediabetes ...34
Tabel 4.1 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin .................................................43
Tabel 4.2 Distribusi Sampel berdasarkan kelompok usia ...........................................44
Tabel 4.3 Proporsi Batu Empedu dengan Dislipidemia ..............................................45
Tabel 4.4 Sebaran Data Profil Lipid pada Pasien Batu Empedu dengan
Dislipidemia ................................................................................................46
Tabel 4.5 Mean ± Standar Deviation dari Laboratorium Fungsi Lipid pasien Batu
Empedu di RSUP Fatmawati ......................................................................48
Tabel 4.6 Proporsi Batu Empedu dengan Diabetes Melitus .......................................48
Tabel 4.7 Sebaran Data Glukosa Darah pada Pasien Batu Empedu dengan
Diabetes Melitus .........................................................................................50
Tabel 4.8 Mean ± Standar Deviation dari laboratorium glukosa darah pasien batu
Empedu .......................................................................................................51
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Anatomi Vesica Biliaris beserta duktusnya ............................................5
Gambar 2.2 Patogenesis Kolelitiasis di Kandung Empedu ......................................13
Gambar 2.3 Klinis Batu Empedu berdasarkan letak dari batu empedu ....................15
Gambar 2.4 Sintesis Kolesterol di Jaringan ..............................................................19
Gambar 2.5 Biosintesis dan Penguraian Asam Empedu Gambar .............................20
Gambar 2.6 Organ yang Berperan dalam hiperglikemia pada DM Tipe 2 ...............32
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR ISTILAH
Apo : Apolipoprotein
BB : Berat badan
CCK : Kolesistokinin
CT : Computerized tomographic
DM : Diabetes Melitus
DPP-4 : dipeptidyl peptidase-4
FFA : free fatty acids
FKIK : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
GDP : Glukosa darah puasa
GDS : Glukosa darah sewaktu
GD2PP : Glukosa Darah 2 jam post-prandial
GLP-1 : Glucagon-like Peptide 1
HbA1c : Hemoglobin A1c
HDL : High-density Lipoprotein
HGP : Hepatic Glucose Production
IDL : Intermediate-density Lipoprotein
IM : Intramuscular
IMT : Indeks Massa Tubuh
IV : Intravena
KoA : Koenzim-A
Kol : Kolesterol
LDL : Low-density Lipoprotein
MG : Monogliserida
MRI : Magnetic resonance imaging
NCEP ATP : National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel
NSAID : Non-Steroid Anti-Inflammatory Drug
NHANES : National Health and Nutritional Examination Survey
PF : Pemeriksaan Fisik
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SD : Standar deviasi
TB : Tinggi Badan
UDCA : ursodeoxycholic acid
UIN : Universitas Islam Negeri
USG : Ultrasonography
VLDL : Very low-density lipoprotein
WHO : World Health Organization
xii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
d. Faktor makanan
Di Negara barat, batu empedu berhubungan dengan makanan
rendah serat dan masa transit usus yang lama, dimana ini akan
menyebabkan dehidrooksilasi asam kolik di kolon oleh bakteri
feses sehingga akan menyebabkan asam deoksikolik di asam
empedu. Makanan rendah karbohidrat dan tidak makan
sepanjang malam akan melindungi dari batu empedu.
e. Umur
Prevalensi semakin meningkat pada usia 50 hingga 70 karena
masalah penuaan. Selain itu juga, terjadi sebuah peningkatan
prevalensi kolelitiasis yang signifikan pada usia diatas 40
tahun. (18)
f. Jenis kelamin dan estrogen
Batu empedu dua kali lebih banyak ditemukan pada perempuan
daripada laki-laki, terutama lebih meningkat pada wanita hamil
periode akhir, dan pemakaian pil estrogen pada wanita.
g. Faktor serum
Risiko tertinggi batu empedu ditemukan berhubungan dengan
HDL yang rendah dan trigliserida yang tinggi.
h. Sirosis
Pada penyakit hepatoseluler ini akan mengurasi sekresi asam
empedu, sering berhubungan dengan pembentukan batu
pigmen
i. Infeksi
Bakteri dapat mengalami dekonjugasi garam empedu, dimana
ini akan menyebabkan pengurangan kelarutan kolesterol
j. Diabetes melitus
Bata empedu dengan diabetes lebih berisiko dalam yang non
diabetes, dan mempunyai prevalensi yang cukup tinggi.
Dimana diabetes menyebabkan pengisian dan kontraksi
kantung empedu yang buruk, dimana kita menyebut dengan
kondisi “diabetic neurogenic gallbladder syndrome”. Selain
11
yang dihambat oleh batu empedu ini. Selain itu, kontraksi peristaltik dari
saluran empedu ini akan bersifat berulang, dimana empedu akan terus
merespon saluran empedu untuk terus melakukan kontraksi peristaltik
dengan guna mengeluarkan batu itu dari saluran empedu. Kontraksi yang
berulang ini bisa mengakibatkan distensi viskus saluran empedu yang
bahkan bisa mengakibatkan overdistensi, hal inilah yang akan
menstimulasi nervus vagal sehingga pada pasien batu empedu ditemukan
gejala mual dan muntah.(2)
Batu empedu yang berbentuk beraneka ragam (kecil maupun besar,
halus maupun kasar), terutama yang berbentuk kasar dan tajam, hal ini
dapat menimbulkan iritasi atau trauma pada epitel kandung atau saluran
empedu. Iritasi ini mengakibatkan pelepasan prostaglandin dan fosfolipase
A2 oleh epitel kandung atau saluran empedu. Fosfolipase ini akan
mengakibatkan pemecahan fosfotidilkolin menjadi lisolesitin.
Prostaglandin yang dilepaskan ini akan menstimulasi set point hipotalamus
yang akan mengakibatkan timbulnya gejala demam pada pasien batu
empedu.(20) Iritasi yang berkepanjangan pada kandung empedu ini dapat
mengakibatkan perforasi kandung empedu, dan juga dapat mengakibatkan
inflamasi yang dapat disebut oleh kolesistitis akut. Penyebab kolesistitis
akut ini biasanya karena terdapat infeksi bakteri, seperti Escherichia coli,
Klebsiella, Streptococcus spp., dan Clostridium spp. Gejala dari kolesistits
akut adalah nyeri memberat dan memanjang lebih dari 5 jam di perut
kanan atas, dapat disertai demam, mual, dan muntah. Pada PF, dapat
ditemukan nyeri tekan di perut kanan atas, dan juga Murphy’s Sign, yaitu
pasien merasakan nyeri pada inspirasi saat dilakukan palpasi di bawah
batas akhir kostae kanan. Pada pemeriksaan penunjang, sering
menyebabkan kelainan berupa leukositosis, dan dapat juga terjadi
kenaikan ringan faal hati dikarenakan dampak dari kompresi lokal pada
saluran empedu. Adapun patogenesis dapat terjadinya komplikasi
kolesistitis adalah akibat tertutupnya duktus sistikus oleh batu, sehingga
terjadi hidrops kandung empedu yang menyebabkan penambahan volume
atau edema kandung empedu. Dimana edema ini menyebabkan iskemi dari
15
Gambar 2.3 Klinis Batu Empedu berdasarkan letak dari batu empedu
(Wang, 2012)2
2.2 Dislipidemia
2.2.1 Sintesis Kolesterol di Hepar
Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan merupakan komponen
struktural esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma.
Senyawa ini disintesis di jaringan dari asetil koA, dan merupakan
prekursor dari beberapa hal, seperti kortikosteroid, hormon seks, dan asam
empedu. LDL Plasma berguna untuk membawa kolesterol dan ester
kolesterol ke banyak jaringan, sedangkan HDL plasma membawa
kolesterol bebas dari jaringan untuk diangkur ke hati.
Biosintesis kolesterol dibagi menjadi 5 tahap: (1) Biosintesis
mavelonat, berawal dari asetil KoA yang diubah menjadi asetoasetilKoA
dan dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase menjadi mevalonat, sintesis
HMG-KoA reduktase ini sendiri dihambat oleh mavelonat dan kolesterol.
19
dna akhirnya LDL yang diserap oleh reseptor LDL di hati dan jaringan
ekstrahepatik.
Asam empedu primer disintesis di hati dari kolesterol, dalam
bentuk asam kolat dan asam kenodeoksikolat. 7α-hidroksilase pada
kolesterol adalah tahap regulatorik pertama dan terpenting dalam
biosintesis asam empedu dan dikatalisis oleh kolesterol 7α-hidroksilase.
Asam empedu primer maupun sekunder diserap semata-mata di ileum, hal
ini disebut sirkulasi enterohepatik. Untuk lebih jelasnya, biosintesis asam
empedu dapat dilihat pada gambar 2.5 (23)
Tabel 2.2 Jenis lipoprotein, apoprotein, dan kandungan lipid (Arsana, 2015)25
Jenis Jenis Kandungan Lipid (%)
Lipoprotein Apoprotein Trigliserida Kolesterol Fosfolipid
Kilomikron Apo B-48 80-95 2-7 3-9
VLDL Apo B-100 55-80 5-15 10-20
IDL Apo B-100 20-50 20-40 15-25
LDL Apo B-100 5-15 40-50 20-25
HDL Apo A-1 dan 5-10 15-25 20-30
Apo A-2
Tabel 2.3 Interpretasi kadar lipid plasma berdasarkan NECP (National Cholesterol
Education Program) (Sosialine, 2011)26
Profil Lipid Nilai Laboratorium Kesimpulan Interpretasi klinis
Kolesterol <200 mg/dl Normal
Total 200-239 mg/dl Borderline
>240 mg/dl Tinggi
-
Kolesterol <100 mg.dl Optimal
LDL 100-129 mg/dl Mendekati optimal
130-159 mg/dl Borderline
160-189 mg/dl Tinggi Dapat terjadi pada
hiperlipidimia
bawaan atau pada
penyakit jantung
koroner. Dan DM
>190 mg/dl Sangat tinggi
Trigliserida <150 mg/dl optimal
150-199 mg/dl Borderline
200-499 mg/dl Tinggi Dapat terjadi pada
anoreksia nervosa,
obstruksi bilier,
DM,
hiperproteinemia,
obat steroid
>500 mg/dl Sangat tinggi
Kolesterol <40 mg/dl Rendah Sirosis hepar, DM,
HDL dll
>60 mg/dl tinggi Pengguna steroid
25
Tabel 2.7 Proporsi profil lipid pada preoperasi kolesistektomi (Malik, 2011)5
Lipid Profile Female Male
Cholesterol > 5 mmol/L 36/45 (80%) 20/28 (71,42%)
Triglycerides >1,92 mmol/L 20/45 (44,4%) 11/28 (39,28%)
Tabel 2.8 Kadar tes laboratorium darah untuk diagnosis daibetes dan prediabetes
(Soelistijo, 2015)33
Klinik HbA1c (%) Glukosa Darah Glukosa plasma 2
Puasa (mg/dl) jam setelah TTGO
(mg/dl)
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 ≥ 200
Pre Diabetes 5,7 – 6,4 100- 125 140 – 199
Normal <5,7 <100 <140
Batu Empedu
BAB 3
METODE PENELITIAN
(3,8416). (0,1787)
=
0,01
0,6865
=
0,01
= 69 sampel
atau,
(1,96)2 .(0,29).(0,71)
𝑛𝑛 = (0,1)2
(3,8416). (0,2059)
=
0,01
0,7909
=
0,01
= 79 sampel
Dari kedua rumus besar sampel diatas, maka peneliti mengambil sampel
berjumlah 79 sampel yang digunakan dalam penelitian.
2. Pasien batu empedu yang menjalani rawat jalan ataupun rawat inap
3. Pasien batu empedu yang memiliki dislipidemia dengan abnormalitas
lipid darah lebih dari satu
4. Pasien batu empedu yang memiliki diabetes melitus
3.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Pasien dengan status gizi obesitas
n = 79 sampel
Analisis Data
43
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
pada pasien batu empedu adalah sekitar 67%.(4) Selain itu, sebuah
penelitian di India juga menyebutkan 65,38% pasien empedu berjenis
kelamin perempuan.
4.1.2 Berdasar Usia
Karakteristik subjek penelitian dikelompokkan berdasar usia pasien,
sebagaimana tertera pada tabel 4.2.
Tabel 4.4 Sebaran Data Profil Lipid pada Pasien Batu Empedu dengan
Dislipidemia
Male Female Total
Profil Lipid Frekuensi Proporsi Frekuensi Proporsi Frekuensi Proporsi
(%) (%) (%)
Kolesterol 5 62,5 7 50 12 54,5
Tinggi
Peningkatan 2 25 4 28,6 6 27,3
Trigliserida
LDL Tinggi 7 87,5 13 92,9 18 90,9
HDL Rendah 1 12,5 3 21,4 4 18,2
terdapat hubungan positif antara LDL tinggi dengan tingkat batu kolesterol
yang tinggi dan juga konsentrasi batu kolesterol.(39) Lalu , hal ini juga
disebutkan pada penelitian Alireza et al di Iran yang menyebutkan dalam
sebuah tabel di penelitiannya yaitu peningkatan LDL lebih sering terjadi pada
pasien batu empedu jika dibandingan dengan fungsi lipid yang lainnya. (40)
Lalu dari 79 pasien, 12 pasien (17,4%) mengalami peningkatan
kolesterol total pada pemeriksaan lipid darah dengan rincian yaitu tujuh
pasien berjenis kelamin perempuan dan lima pasien berjenis kelamin laki laki
mengalami peningkatan kolesterol total. Hal ini dapat dikatakan sesuai
dengan penelitian Haldestam et al yang mengatakan terdapat hubungan
positif antara kadar kolesterol tinggi dengan penyakit batu empedu. (41)
Dan terdapat enam pasien (7,2%) mengalami peningkatan kadar
trigliserida serum, dengan rincian yaitu empat pasien berjenis kelamin
perempuan dan dua pasien berjenis kelamin laki laki mengalami peningkatan
trigliserida serum.
Dan juga dari 15 pasien batu empedu dengan dislipidemia, terdapat
empat pasien mengalami penurunan Kolesterol HDL, dengan rincian yaitu
tiga pasien berjenis kelamin perempuan dan satu pasien berjenis kelamin laki
laki mengalami peningkatan kolesterol HDL. Dari proporsi yang cukup
sedikit pada penurunan HDL di pasien batu empedu ini, hal ini dapat
dikatakan cukup sesuai dengan Halldestam et al yang menyebutkan tidak
ditemukan hubungan positif antara kadar HDL rendah dengan pembentukan
batu empedu, dan juga Atamanalp et al juga menyebutkan tidak ada
hubungan signifikan antara kadar HDL yang rendah dengan tingkat
pembentukan batu empedu kolesterol.(39)
Dari data fungsi lipid diatas, dapat dilihat bahwa dari semua kelainan
fraksi lipid diatas mulai dari peningkatan kolesterol LDL, kolesterol total,
trigliserida serum ataupun penurunan HDL, lebih banyak terjadi pada yang
berjenis kelamin perempuan, hal ini sesuai dengan sebuah penelitian Khare et
al dan Malik et al di India yang menyatakan dalam sebuah tabel bahwa
kelainan fungsi lipid lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki
laki.(7)
48
Dari data data diatas, didapatkan hasil mean dan standar deviasi dari
hasil keseluruhan laboratorium fungsi lipid, yang disajikan dalam tabel 4.5
Tabel 4.5 Mean ± Standar Deviation dari Laboratorium Fungsi Lipid pasien
Batu Empedu di RSUP Fatmawati
Profil Lipid Mean (𝑆𝑆𝑆𝑆)
Kolesterol LDL 148,86 (30,15)
Kolesterol Total 200,32 (27,03)
Trigliserida 125,27 (54,13)
Kolesterol HDL 46,54 (11,3)
Dari tabel diatas, dapat dilihat dari mean nya, bahwa pada terdapat
peningkatan LDL dan kolesterol total yang cukup signifikan, karena memiliki
nilai mean yang melebihi dari nilai normal yang seharusnya. Dan juga untuk
nilai mean (SD) dari trigliderida yang menunjukkan angka 125,27 (54,13), hal
ini sesuai dengan sebuah penelitian Batajoo et al di Nepal yang menunjukkan
nilai mean (SD) yaitu 130,39 (48,54), penelitian ini juga menyebutkan bahwa
terdapat peningkatan trigliserida serum pada batu empedu tapi tidak terlalu
signifikan. Hal serupa juga ditunjukkan pada mean (SD) HDL yang juga
menunjukan kesesuaian dengan penelitian Batajoo et al tersebut yakni sebesar
42,2 (3,39). (42)
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 69 pasien batu empedu
tahun 2015 – 2016 di RSUP Fatmawati, terdapat sebelas pasien (13,9%)
memiliki diabetes melitus. Dari sebelas pasien tersebut, beberapa pasien
49
Tabel 4.7 Sebaran Data Glukosa Darah pada Pasien Batu Empedu dengan
Diabetes Melitus
Blood Male Female Total
Glucose Frequensi Proporsi Frekuensi Proporsi Frekuensi Proporsi
(%) (%) (%)
GDS 3/19 15,8 5/38 13,2 8/57 14
GDP 2/8 25 1/12 8,3 3/20 15
GD2PP 2/8 25 1/12 8,3 3/20 15
Dari data diatas, didapatkan nilai mean dan standar deviasi dari
pemeriksaan laboratorium glukosa darah pasien batu empedu ini, yang dapat
dilihat pada tabel 4.8
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari semua laboratorium glukosa
darah, memiliki mean dengan rentang dalam batas normal, hal ini dapat
berarti kemungkinan tidak ada peningkatan yang signifikan di nilai
laboratorium glukosa darah pada pasien batu empedu dengan diabetes
melitus.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan berupa:
5.1.1 Karakteristik pasien batu empedu di RSUP Fatmawati didominasi
oleh jenis kelamin perempuan sebesar 65,8%, dan oleh usia 56 – 65
tahun sebesar 39,2%.
5.1.2 Proporsi pasien batu empedu dengan dislipidemia di RSUP Fatmawati
pada tahun 2015 – 2016 sebesar 19%
5.1.3 Karakteristik pasien batu empedu dengan kelainan fungsi lipid pada
laboratorium meliputi sebagai berikut:
a. Pasien yang mengalami peningkatan kadar Kolesterol Total
berjumlah 54,5%
b. Pasien yang mengalami peningkatan kadar Kolesterol LDL
berjumlah 90,9%
c. Pasien yang mengalami peningkatan kadar trigliserida serum
berjumlah 27,3%
d. Pasien yang mengalami penurunan kadar kolesterol HDL
berjumlah 18,2%
5.1.4 Proporsi pasien batu empedu dengan diabetes melitus di RSUP
Fatmawati pada tahun 2015 – 2016 sebesar 13,9%.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Penelitian Selanjutnya
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam unutk
melihat hubungan antara batu empedu dengan DM atau
dislipidemia, serta faktor resiko lainnya.
• Perlu dilakukan penelitian di institusi atau daerah lain, sehingga
lebih banyak lagi penelitian batu empedu di Indonesia, dan bisa
menggambarkan prevalensi populasi.
53
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5 ed. Vol. 1. Jakarta:
Kemenkes; 2009.
3. Qiao Q-H, Zhu W-H, Yu Y-X, Huang F. Nonalcoholic fatty liver was
associated with asymptomatic gallstones in a Chinese population. Qiao Al
Med. 2017;96(38).
7. Khare S dr, Gupta H dr. Prevalence and Risk Factors of Asymptomatic Gall
Stone in Patient with Type 2 Diabetes Mellitus. Gajra Raja Med Coll Gwalior.
September 2015;4(9).
10. Lauralee S. Fisiologi Manusia : Dari sel ke sistem. Jakarta: EGC; 2013.
11. Chin Hua Chen dkk. Prevalence and risk factors of GSD in adult population
in Taiwan: An epidemiological survey. J Gastroenterol Hepatol. :2006.
12. Kim KH, Kim SB. Sex differences in prevalence and risk factors of
asymptomatic cholelitihiasis in Korean health screening examinee : a
retrospective analysis of a multicenter study. Medicine (Baltimore).
2017;96(13).
17. Dooley JS. Sherlock’s Diseases of the Liver and Biliary System. 12th ed.
British: Wiley-Blackwell Publishing; 2011.
19. Longo DL, Fauci AS. Harrison’s Gatroenterology and Hepatology. United
States: Mc-Graw Hill; 2013.
22. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: sebuah
pendekatan klinis. Jakarta: EGC; 2010.
23. Murray RK. Biokimia Harper. 6th ed. Jakarta: EGC; 2009.
24. Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5 ed. Vol. 3. Jakarta: EGC;
2009.
27. Reiner Z, Catapano AL, Backer GD. ESC/EAS Guidelines for the
management of dyslipidaemias. The Task Force for the management of
dyslipidaemias of the European Society of Cardiology (ESC) and the
European Atherosclerosis Society. Eur Heart J. 2011;
29. Tone NJ RJ, Lichtenstein AH. ACC/AHA guideline on the treatment of blood
cholesterol to reduce atherosclerotic cardiovascular risk in adults : A report of
the american college of cardiology/american heart association task force on
practice guideline. 2013.
30. Katzung BG. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC; 2013.
56
31. Merz CNB C. Treatment Guidelines Overview. In: Ballantyne CM, editor.
Clinical Lipidology : A Companion to Braunwald’s Heart Disease
Philadelphia. Singapore: Elsevier; 2009.
34. DeFronzo RA. From the Triumvirate to the Ominous Octet: A New Paradigm
for the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus. 2009;
35. Taher A. Panduan Praktis Klinis bagi Dokter di Fasilitas pelayanan Primer.
Jakarta: Kemenkes; 2014.
39. Atamanalp SS. The effects of serum cholesterol, LDL, and HDL levels on
gallstone cholesterol concentration. Pak J Med Sci. 2012;29(1):187–90.
41. Halldestam I, Kullman E, Borch K. Incidence of and potential risk factors for
gallstone disease in a general population sample. Br J Surg.
2009;96(11):1315–22.
LAMPIRAN 1
2. Jadwal Penelitian
BULAN KE-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengajuan Izin √ √ √
2 Pembuatan Proposal √ √ √
Penelitian
3 Presentasi Persiapan √
Penelitian di RSUP
Fatmawati
4 Pengambilan Data √
5 Pengolahan dan √
Analisis Data
6 Pembuatan Laporan √
7 Publikasi Laporan √
penelitian
3. Anggaran Penelitian
No Keterangan Total Biaya
1 Biaya Adminstratif RS 1.000.000
2 Biaya Pengambilan Rekam 120.000
Medis
3 Biaya tak terduga (transport, 1.000.000
fotokopi/print, dan lainnya)
Total Biaya 2.120.000
58
LAMPIRAN 2
(lanjutan)
60
LAMPIRAN 3
5. Hasil Analisis Data
a. Grafik gambaran pasien batu empedu di RSUP Fatmawati tahun 2015 dan
2016
61
(lanjutan)
62
(lanjutan)
b. Grafik gambaran dan tabel mean laboratorium fungsi lipid pada pasien
batu empedu
63
(lanjutan)
`
c. Tabel mean laboratorium glukosa darah pada pasien batu empedu
64
LAMPIRAN 4
DATA PRIBADI
Nama : Jewaqa Brako Muzakki
Jenis Kelamin : Laki Laki
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Juli 1996
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Taman Kota Blok A3 No 45, Jalan
Kimangun Sarkoro, Bekasi 12117
Nomor Telepon : 081380149011
Email : Jewaqamuzakki@ymail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1) Tahun 2002 – 2008 : SD Bani Saleh 1 Bekasi
2) Tahun 2008 – 2011 : SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi
3) Tahun 2011 – 2014 : SMA Islam Al Azhar 1 Jakarta
4) Tahun 2014 – Sekarang : Program studi Kedokteran dan Profesi Dokter UIN
Syarif Hidayatulla Jakarta