NAMA
NIM
: 10542 0310 11
PEMBIMBING
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur tak terhingga penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, inayah, dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Tingginya Kadar
Gula Darah Terhadap Kejadian Katarak Pada Pasien Diabetes Mellitus di Balai
Kesehatan Mata Masyarakat Sulawesi Selatan Tahun 2014. Proposal penelitian
ini merupakan syarat untuk melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi
dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada orangtua tercinta H.M
Jihad, S.Sos dan Hj St.Haniah, S.Pd yang dengan doa dan kesabarannya dalam
mendidik,memberikan dukungan serta selalu memanjatkan doa sehingga penulis
mampu menyelelesaikan skripsi ini.
Secara khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
begitu mendalam kepada dr. Rahasiah Taufik, Sp.M selaku pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dan sabar dalam membimbing, memberikan
arahan dan koreksi selama proses penyusunan skripsi ini selesai.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. H. Machmud Gaznawi Sp.PA (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya.
2. dr. Nurmila yang yang telah berkenan waktu untuk menjadi penguji sidang
ujian skripsi dan atas bimbingan serta masukan demi perbaikan skripsi ini.
Sampul .
Kata Pengantar
3
Daftar Isi ..
Daftar Tabel .
Daftar Gambar
BAB I Pendahuluan
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Latar Belakang . 1
Identifikasi Masalah ..... 4
Batasan Masalah ... 4
Batasan Penelitian .... 4
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian ......... 5
Manfaat Penelitian 6
.
A. Kerangka Teori .. 24
B. Kerangka Konsep .. 24
C. Hipotesis 25
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian .. 26
B. Metode Penelitian . 27
C. Variebel Penelitian 27
D. Teknik Pengumpulan Data ... 27
E. Teknik Pengambilan Sampel 28
F. Teknik Analisis Data 28
G. Etika Penelitian 28
BAB V HASIL PENELITIAN .
A. Profil BKMM .. 29
B. Hasil Penelitian .... 31
BAB VI PEMBAHASAN ..
A. Hubungan DM terhadap Kejadian Katarak 38
B. Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kejadian Katarak 40
C. Hubungan Umur dengan terhadap Kejadain Katarak . 41
BAB VII TINJAUAN KEISLAMAN
A. Kajian Islam tentang DM . 42
B. Kajian Islam tentang Indera Penglihatan . 43
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN ..
A. Kesimpulan .... 46
B. Saran .. 46
DAFTAR PUSTAKA 48
RIWAYAT HIDUP 53
LAMPIRAN 52
5
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Konsentrasi Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa sebagai patokan
dan Diagnosis DM (mg/dl)
2. Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin
3. Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan Kelompok Umur
4. Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Diabetes Mellitus
6
5.
6.
7.
8.
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) yang sudah kronik pada
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau
kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan
pembuluh darah.(1)
Kadar gula darah yang tinggi disebut dengan hiperglikemia. Diagnosis
DM dapat dapat didasarkan pada pemeriksaan gula darah. Untuk diagnosis,
pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara
enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Seseorang didiagnosis DM jika
kadar gula darah sewaktu, puasa, dan gangguan toleransi glukosa melebihi
batas normal.(1)
Tabel 1.2. Konsentrasi Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa sebagai
patokan dan Diagnosis DM (mg/dl)
Bukan DM
Konsentrasi
Mellitus
Plasma vena
<100
100-199
200
sewaktu (mg/dl)
Darah
< 90
90-199
200
Konsentrasi
Kapiler
Plasma Vena
<100
100-125
126
Darah
<90
90-99
100
Glukosa
Glukosa
Darah
darah
puasa (mg/dl)
kapiler
Jika dibiarkan dan tidak dikelolah dengan baik, diabetes mellitus akan
menyebabkan terjadinya komplikasi kronik, baik mikroangiopati maupun
makroangiopati. Adanya pertumbuhan sel dan juga kematian sel yang tidak
normal merupakan dasar terjadinya komplikasi kronik diabetes mellitus.
Kelainan dasar tersebut sudah dibuktikan terjadi pada para penyandang
diabetes mellitus maupun juga pada berbagai binatang percobaan.(1)
Diabetes mellitus merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika
Serikat dan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa akibat retinopati
diabetic. Selain dari retinopati diabetic, DM diduga juga berpengaruh terhadap
kejadian katarak.(2)
Katarak adalah
10
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti membuat identifikasi
masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan katarak ?
2. Apakah faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya katarak ?
3. Bagaimana pengaruh antara kadar gula darah yang tinggi pada pasien DM
terhadap terjadinya katarak ?
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah merupakan kriteria-kriteria atau kebijakan kualitatif
untuk mempersempit masalah-masalah yang akan diidentifikasi. Pengaruh
kadar gula darah yang tinggi pada pasien DM terhadap terjadinya katarak
merupakan batasan masalah dalam penelitian ini.
11
D. BATASAN PENELITIAN
Batasan penelitian merupakan
kriteria-kriteria
atau
kebijakan
F. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Umum
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit mata katarak.
- Untuk mengetahui penyakit mata katarak yang disebabkan oleh kadar gula
darah yang tinggi.
b. Tujuan Khusus
-
12
G. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perbandingan dengan
penelitian yang lain dengan tema yang sama.
b. Manfaat Aplikatif
Hasil dari penelitian ini dapat menjadikan pengalaman yang
bermanfaat bagi peneliti sendiri guna mengembangkan kemampuan/skill.
c. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan menggunakan
metode yang lebih sempurna.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI KATARAK
Lensa adalah sebuah struktur yang menakjubkan yang pada kondisi
normalnya berfungsi memfokuskan bayangan pada retina. Kejernihannya
dapat terganggu oleh karena proses degenerasi yang menyebabkan proses
kekeruhan lensa. Kekeruhan pada lensa disebut katarak.(7)
Katarak adalah suatu jenis penyakit pada mata karena lensa mata
menjadi keruh sehingga menghalangi cahaya yang masuk. Penglihatan
penderita katarak menjadi terganggu dan bahkan bisa menjadi buta bila
semakin parah dan tidak ditangani secara baik.(7)
Penuaan adalah penyebab katarak terbanyak, tetapi banyak juga
faktor lain yang terlibat, antara lain : trauma toksin, penyakit sistemik
(misalnya, diabetes mellitus), merokok, dan herediter.(7)
a. Anatomi Lensa
Lensa kristalina adala sebuah struktur yang menakjubkan yang
pada kondisi normalnya berfungsi memfokuskan bayangan pada retina.
Posisinya tepat disebelah posterior iris dan disangga oleh serat-serat
zonula yang berasal dari corpus ciliare. Serat-serat ini menyisipkan pada
bagian equator kapsul lensa. Kapsul lensa adalah suatu bagian membran
basalis yang mengelilingi substansi lensa. Sel-sel epitel dekat equator
lensa membelah sepanjang hidup dan terus berdiferensiasi membentuk
serat-serat lensa baru sehingga serat-serat lensa yang lebih tua
14
15
d. Katarak Traumatik
Penyebab terjadinya kekeruhan lensa dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Primer , berdasarkan gangguan perkembangan dan metabolisme dasar
lensa.
b. Sekunder, akibat tindakan pembedahan lensa.
c. Komplikasi penyakit
Berdasarkan usia pasien, katarak dapat dibagi dalam golongan sebagai
berikut:
a. Katarak kongenital yaitu terlihat pada usia dibawa 1 tahun
b. Katarak juvenil yaitu katarak yang terlihat pada usia 1- 50 tahun
c. Katarak senil yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 50
tahun
d. Faktor Risiko
Faktor yang dikaitkan dengan katarak cukup banyak. Berdasarkan
teori segitiga epidemiologi, timbulnya suatu penyakit disebabkan oleh
faktor lingkungan (Enviromment), faktor penjamu (host), dan faktor
penyebab (agent). Banyak faktor dikaitkan dengan katarak, yaitu umur
sebagai faktor utama, dan faktor lainnya antara lain penyakit diabetes
melitus (DM), pajanan kronis terhadap sinar ultraviolet (sinar matahari),
konsumsi alkohol, nutrisi, merokok, tingkat sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, dan pekerjaan (Tana dkk., 2009).(10)
Walaupun teknologi yang aman dan efektif telah tersedia untuk
memperbaiki penglihatan pada sejumlah besar penderita katarak, namun
katarak yang belum dioperasi masih merupakan beban yang terus
16
17
mempengaruhi
struktur
protein
lensa,
selanjutnya
macam
mereduksi gula
18
(13)
yang
akan
diutarakan
penderita
adalah
19
20
21
terhadap
pasien
katarak
adalah
pembedahan.
22
23
Lensa kontak
Lensa intra okuler, yaitu lensa permanenkan yang ditanamkan
di dalam mata pada saat pembedahan untuk mengganti lensa
25
26
menemukan
27
dokter
mata
sehingga
dapat
dilakukan
28
melalui
mengurangi
pembentukan
sarbitol
dan
lipid
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. KERANGKA TEORI
Diabetes
Mellitus
Hiperglikemia
Memicu penimbunan
sorbitol dan fruktosa dalam
lensa
Menyebabkan perubahan
osmosis pada lenda dan
peningkatan cairan intraseluler
Kekeruhan
Katarak
29
B. KERANGKA KONSEP
VARIABEL INDEPENDEN
(Variabel Bebas)
Diabetes
Mellitus :
Keterangan
VARIABEL DEPENDEN
(Variabel Terikat)
Katarak
Ha : Adanya hubungan kadar gula darah yang tinggi pada pasien Diabetes
Mellitus terhadap kejadian Katarak di BKMM Sul-Sel.
30
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. OBJEK PENELITIAN
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi
Objek pada penelitian ini adalah semua pasien katarak yang pernah
berobat di BKMM Sul-Sel tahun 2014 dengan riwayat adanya penyakit
Diabetes Mellitus.
Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2014 di
bagian rekam medic BKMM Sul-Sel untuk pengumpulan data, kemudian
analisis dan pengolahan data dilakukan akan pada bulan Desember 2014Januari 2015.
b. Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien kasus baru pada
tahun 2014 kemudian di rata-ratakan perbulan di BKMM Sul-Sel
tahun 2014 yaitu sebanyak 1144 orang.
Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah bagian dari jumlah populasi.
Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode slovin
dengan rumus (24)
31
Ket :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan (error tolerance) 5%
n = N / ( 1 + N e ) = 1144 / (1 + 1144 x 0,05) = 296,37 296.
Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 296
pasien.
B. METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini merupakan Cross Sectional Study
untuk mengetahui pengaruh kadar gula darah yang tinggi pada pasien DM
terhadap kejadian katarak dibalai kesehatan mata masyarakat dan juga
digunakan analisis terhadap data-data yang dikumpulkan.
C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini terdapat variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y), variabel independen tersebut adalah diabetes
mellitus dimana aspek yang menjadi subjek yang akan dilakukan
penelitian sedangkan variabel dependen adalah katarak.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data pada
sekunder dari hasil rekam medik pasien yang pernah berobat di BKMM SulSel tahun 2014.
32
BAB V
HASIL PENELITIAN
34
35
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
N
144
152
%
48,6
51,9
Total
296
100
N
9
32
117
128
10
296
%
30
10,8
39,5
43,2
3,4
100
36
N
52
244
296
%
17,6
82,4
100
Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa pasien yang menderita Diabetes
Mellitus sebanyak 52 orang (17,6%) lebih sedikit dibandingkan
dengan yang normal sebanyak 244 orang (82,4%).
b. Katarak
Tabel 5.4
Disitribusi Responden Berdasarkan Kejadian Katarak Pada
Pasien Di BKMM Sul-Sel Tahun 2014
Katarak
Katarak
Tidak Katarak
Total
N
152
144
296
%
51,4
48,6
100
Dari tabel 5.4 dapat diketahui bahwa pasien yang menderita Katarak
sebanyak 152 orang (51,4%) lebih banyak dibangingkan dengan yang
tidak katarak sebanyak 144 orang (48,6%).
Kejadian Katarak
Katarak
Tidak Katarak
n
%
n
%
Diabetes Mellitus 49
Normal
Total
94,2
103 42,2
152 51,4
Total
n
Total
5,8
52
100
141
144
57,8
48,6
244 100
296 100
0,000
37
Kejadian Katarak
Katarak
Tidak Katarak
n
%
n
%
82
53,9
62
43,1
144 100
70
152
46,1
100
82
144
56,9
100
152 100
296 100
Total
Total
0,061
38
Umur
<21 thn
21- 40 thn
41-60 thn
61-80 thn
>80 thn
Total
Kejadian Katarak
Katarak
Tidak Katarak
n
%
n
%
0
8
65
72
7
152
25,0
55,6
56,3
70
100
24
52
56
3
144
100
Total
n
Total
100
75,0 32
44,4 117
43,8 128
30,0 10
100
296
100
100
100
100
100
0,020
kolmogorov-
smirnov test didapatkan nilai p-value sebesar 0,020. Nilai p lebih kecil
dari (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan
antara umur dengan kejadian katarak BKMM Sul-Sel tahun 2014.
39
BAB VI
PEMBAHASAN
40
chi-square
r=0,177
dengan
p=0,045
ini
menunjukkan
adanya
41
laki-laki
lebih
banyak
menderita
katarak
dibanding
44
45
Diantara sekian banyak organ yang ada dalam tubuh manusia, ada tiga
organ utama yang amat penting perannya bagi keberlangsungan hidup
manusia, organ tersebut adalah telinga untuk mendengar, mata untuk
melihat dan hati.(31)
Setiap manusia yang terlahir ke dunia tidak memiliki pengetahuan
sedikit pun, setinggi apapun ilmu, pangkat dan derajat seseorang ketika
dilahirkan dalam keadaan sama belum memiliki ilmu dan tidak membawa
harta, namun Allah memberikan modal yang luar biasa besarnya, dengan
modal pendengaran, penglihatan dan hati manusia bisa memimpin
kehidupan dunia, dan dengan ketiga modal tersebut Allah menjadikan
manusia sebagai khalifah fil ard (pemimpin di muka bumi). Sebagaimana
firman Allah dalam Al-Quran Surah An-Nahl ayat 78:(31)
46
yang
sudah
menjadi
teori.
Melihat
berarti
meneliti,
47
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan adanya
pengaruh kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes mellitus
terhadap kejadian katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat
Sulawesi Selatan tahun 2014 dan berdasarkan jenis kelamin ditemukan
bahwa penderita katarak lebih banyak terjadi pada laki-laki
dibandingkan perempuan serta prevalensi terjadinya katarak tersering
pada umur 41-60 tahun dikarenakan adanya faktor degeneratif.
B. Saran
1. Bagi penderita Diabetes Mellitus sebaiknya menjaga pola makan
agar gula darah dalam tubuh dapat tetap normal sehingga tidak
memicu terjadinya kejadian katarak.
2. Pada pasien katarak dengan riwayat diabetes mellitus sebaiknya
diberi perhatian khusus oleh dokter atau petugas kesehatan untuk rutin
melakukan follow pemerikasaan gula darah dan pemeriksaan mata.
3. Pengobatan katarak saat ini hanya bisa dilakukan dengan operasi.
Hal ini memerlukan fasilitas dan tenaga medis tambahan agar mampu
48
49
DAFTAR PUSTAKA
FKUI
Mariotti.SP (2010), Global Data on Visual Impainments 2010,
2014)
Balai Kesehatan Mata Masyarakat, (2010), Laporan Tahunan Penyakit
Mata Tahun 2007, 2008, 2009, 2010, BKMM Provinsi Sulawesi Selatan,
Makassar: 2011
Vaughan G. D. Asbury T, (2009), OPTHALMOLOGI UMUM, Jakarta:
EGC
acces
on
50
Kesehatan,
Departemen
Kesehatan
RI,
Majalah
Prevention.
Avaailable
at
http://www.truestarhealth.com/embers/m-archives07ml4p1A21.html
accesed August 20, 2004.
13 World Health Organization. Management of Cataract in Primary Health
Care Service. 2nd edition. Geneva, 1996. p1-2 )
14 Eye Disease. Complications of Diabetes Mellitus. Available at
http://wonder.cdc.gov/wonder/prevguid/p0000063/p0000063.asp
Accessed October, 20, 2004
15 Rizkawati, (2012). Skripsi : Hubungan Antara Kejadian Katarak dengan
Diabetes Mellitus di Poli Mata RSUD Dr. Soedarso. Pontianak:
Universitas Tanjungputa
16 Suparlan, (2009), Tesis : Asap Dapur sebagai Faktor Resiko Kejadian
Katarak pada Perempuan yang Memasak dalam Ruangan di Kabupaten
51
Rasik.
Chataract,
Juni
2008,
available
at
52
http://www.healthtoday.com./who/int/risk-factors-
Dalam
Perpektif
Islam.
Sumber:
Penglihatan,
Hati,
dan
Syukur.
Sumber:
53
RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT HIDUP
Nama : Nur Hikmah M.Jihad
Tempat,Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 2 Oktober 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Poros Galesong Utara, Kec.Galesong Utara, Kab. Takalar
Orang Tua :
Ayah : H.M.Jihad S.Sos
Ibu : Hj.St.Hasniah S.Pd
54
Saudara :
Afdhal M.Jihad
Al-Sahid M.Jihad
Nur Islamiah M.Jihad
Riwayat Pendidikan :
a. SD Impres Batu-batu (Lulus Tahun 2004)
b. SMP Neg. 15 Makassar (Lulus Tahun 2007)
c. Pesantren Modern Tarbiyah Takalar (Lulus Tahun 2010)
d. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar (2011Sekarang
Valid
Laki-Laki
Perempuan
Total
Frequency
144
152
296
Percent
48.6
51.4
100.0
Valid Percent
48.6
51.4
100.0
Cumulative
Percent
48.6
100.0
Kelompok Umur
Valid
<21 thn
21-40 thn
41-60 thn
61-80 thn
>80 thn
Total
Frequency
9
32
117
128
10
296
Percent
3.0
10.8
39.5
43.2
3.4
100.0
Valid Percent
3.0
10.8
39.5
43.2
3.4
100.0
Cumulative
Percent
3.0
13.9
53.4
96.6
100.0
55
Diabetes Mellitus
Valid
Diabetes Mellitus
Normal
Total
Frequency
52
244
296
Percent
17.6
82.4
100.0
Valid Percent
17.6
82.4
100.0
Cumulative
Percent
17.6
100.0
Kejadian Katarak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Katarak
152
51.4
51.4
51.4
Tidak Katarak
144
48.6
48.6
100.0
Total
296
100.0
100.0
56
Diabetes
Mellitus
Diabetes Mellitus
Normal
Total
Kejadian Katarak
Katarak
Tidak Katarak
49
3
Count
% within
Diabetes Mellitus
% within
Kejadian Katarak
% of Total
Count
% within
Diabetes Mellitus
% within
Kejadian Katarak
% of Total
Count
% within
Diabetes Mellitus
% within
Kejadian Katarak
% of Total
Total
52
94.2%
5.8%
100.0%
32.2%
2.1%
17.6%
16.6%
103
1.0%
141
17.6%
244
42.2%
57.8%
100.0%
67.8%
97.9%
82.4%
34.8%
152
47.6%
144
82.4%
296
51.4%
48.6%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
51.4%
48.6%
100.0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Continuity Correction a
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value
46.428b
44.369
54.874
46.271
df
1
1
1
Asymp. Sig.
(2-sided)
.000
.000
.000
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
.000
.000
.000
296
Crosstabs
57
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Total
Diabetes Mellitus
Diabetes
Mellitus
Normal
28
116
19.4%
80.6%
Count
% within Jenis Kelamin
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Count
% within Jenis Kelamin
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Count
% within Jenis Kelamin
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Total
144
100.0%
53.8%
47.5%
48.6%
9.5%
24
15.8%
39.2%
128
84.2%
48.6%
152
100.0%
46.2%
52.5%
51.4%
8.1%
52
17.6%
43.2%
244
82.4%
51.4%
296
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
17.6%
82.4%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Df
sided)
sided)
sided)
3.511a
.061
3.089
.079
3.519
.061
.064
3.500
.039
.061
296
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 70.05.
b. Computed only for a 2x2 table
58
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Total
Kejadian Katarak
Katarak
Tidak Katarak
82
62
56.9%
43.1%
Count
% within Jenis Kelamin
% within Kejadian
Katarak
% of Total
Count
% within Jenis Kelamin
% within Kejadian
Katarak
% of Total
Count
% within Jenis Kelamin
% within Kejadian
Katarak
% of Total
Total
144
100.0%
53.9%
43.1%
48.6%
27.7%
70
46.1%
20.9%
82
53.9%
48.6%
152
100.0%
46.1%
56.9%
51.4%
23.6%
152
51.4%
27.7%
144
48.6%
51.4%
296
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
51.4%
48.6%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Df
sided)
sided)
sided)
3.511a
.061
3.089
.079
3.519
.061
.064
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
3.500
.039
.061
296
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 70.05.
b. Computed only for a 2x2 table
Total
Normal
Mellitus
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Count
28
116
144
25.3
118.7
144.0
19.4%
80.6%
100.0%
53.8%
47.5%
48.6%
9.5%
39.2%
48.6%
Expected Count
% of Total
59
Count
24
128
152
26.7
125.3
152.0
15.8%
84.2%
100.0%
46.2%
52.5%
51.4%
8.1%
43.2%
51.4%
52
244
296
52.0
244.0
296.0
17.6%
82.4%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
17.6%
82.4%
100.0%
Expected Count
Perempuan
% of Total
Count
Expected Count
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Df
sided)
sided)
sided)
.682a
.409
.453
.501
.682
.409
.447
Linear-by-Linear Association
.680
N of Valid Cases
296
.250
.410
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 25.30.
b. Computed only for a 2x2 table
60
Kelompok
Umur
<21 thn
21-40 thn
41-60 thn
61-80 thn
>80 thn
Total
Count
% within Kelompok Umur
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Count
% within Kelompok Umur
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Count
% within Kelompok Umur
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Count
% within Kelompok Umur
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Count
% within Kelompok Umur
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Count
% within Kelompok Umur
% within Diabetes
Mellitus
% of Total
Diabetes Mellitus
Diabetes
Mellitus
Normal
0
9
.0%
100.0%
Total
9
100.0%
.0%
3.7%
3.0%
.0%
2
6.3%
3.0%
30
93.8%
3.0%
32
100.0%
3.8%
12.3%
10.8%
.7%
30
25.6%
10.1%
87
74.4%
10.8%
117
100.0%
57.7%
35.7%
39.5%
10.1%
19
14.8%
29.4%
109
85.2%
39.5%
128
100.0%
36.5%
44.7%
43.2%
6.4%
1
10.0%
36.8%
9
90.0%
43.2%
10
100.0%
1.9%
3.7%
3.4%
.3%
52
17.6%
3.0%
244
82.4%
3.4%
296
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
17.6%
82.4%
100.0%
Diabetes Mellitus
Kelompok Umur
Normal
52
Test Statisticsa
Total
244
296 Kelompok Umur
Absolute
.121
Positive
.121
Negative
-.099
Kolmogorov-Smirnov Z
.795
.553
61
62