Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan Pustaka

Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut
Plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena
pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. Fungsi
utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit (Hillman et al. 2005).
Hemolisis adalah rusaknya jaringan darah akibat lepasnya hemoglobin dari stroma eritrosit
(butir darah merah). Hemolisis dapat disebabkan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
pelarut organik, saponin, garam empedu, sabun, enzim, dan faktor lain yang merusak komplek
lemak-protein dari stroma (Rizkiawati 2012).
Sodium Nitrit digunakan sebagai pengawet makanan, nitrit berwarna putih kekuningan
dalam bentuk bubuk atau glanular yang tidak berbau . Nitrit mempunyai berat jenis 2,17 (25°
C)g/mL dengan kelarutan didalam air sebesar 820 g/L (20°C) dan bersifat alkali (pH9) dan
mempunyai titik leleh sodium nitrit 271-281 ° C , titik didih 320 °C , suhu bakar 510 ° C dan suhu
penguraian > 320 ° C. Reaksi antara nitrit dan beberapa amin yang secara alamiah terdapat didalam
makanan sehinga membentuk senyawa nitrosiamin yang bersifat karsinogenik atau pemicu
terbentuknya sel-sel kanker yang sangat berbahaya. Efek Toksik Nitrit Efek toksis nitrit adalah
methaemoglobinemia, yaitu hemoglobin yang didalamnya ion Fe2+ diubah menjadi Fe3+ dan
kemampuannya mengangkut oksigen telah berkurang (Cahyadi 2006).
Darah manusia secara normal mengandung methaemoglobin pada konsentrasi tidak
melebihi 2%. Kandungan methaemoglobin menjadi 30 - 40 % dapat menyebatkan gejala klinis
berkaitan dengan kekurangan oksigen dalam darah (hypoxia). Contoh senyawa nitrosiamin adalah
nitrosodimetilamin, nitrosodietilamin, nitrosopiperidin, dan nitrosopirolidin. Nirosodimetilamin
dapat menimbulkan resiko kanker yang lebih berbahaya dari pada nitrosopirolidin (Soeparno
1994). Untuk mencegah terbentuknya nitrosiamin maka dianjurkan untuk menambahkan zat yang
dapat menghambat proses tersebut misalnya asam askorbat (Ambarwati 2012).
Ambarwati R. 2012. Effect of sodium nitrite NaO2 to erithrocyte and hemoglobin profile in white
rat (Rattus norvegicus). FoliaMedica Indonesiana. 48 (1): 1-5
Cahyadi S. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta(ID): Cetakan
Pertama. PT. Bumi Aksara.
Hillman RS, Ault KA, Rinder, Henry M. 2005. Hematology in Clinical Practice. 4th ed. New York
(US): McGraw-Hill Companies.
Rizkiawati A. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kadar Hemoglobin (Hb) dalam
Darah pada Tukang Becak di Pasar Miranggen Demak. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
1(2): 663-669.

Anda mungkin juga menyukai