Anda di halaman 1dari 35

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN

CENDAWAN

Oleh : Titiek Sunartatie


Pertumbuhan :
Pertambahan teratur komponen sel hidup

Organisme Multiseluler :
Peningkatan jumlah sel
Ukuran sel besar
Organisme Uniseluler
Pertambahan Jumlah Sel
Pertambahan Jumlah Organisme

Organisme Soenositik (aseluler)


Ukuran Sel Bertambah
Pertumbuhan

Dipengaruhi lingkungan

Variasi lingkungan mempengaruhi :

 Kecepatan pertumbuhan

 Tipe pertumbuhan
Keperluan Nutrisi Cendawan
Sumber Energi
 Fototrof
 Khemotrof

Sumber Karbon
 Autotrof
 Heterotrof
Cendawan : Khemoheterotrof
Cendawan
Saprofit
Parasit / saprofit fakultatif
Parasit obligat
 Rhinosporidium seeberi
 Loboa loboi
Sumber Karbon
Karbohidrat ( glukosa, sukrosa, maltosa )

Sumber Nitrogen
 Organik

 Anorganik
 Bukan Nitrogen Atmosfer
Rhizopus stolonifer

Tumbuh baik bila ada garam amonium

dan komponen amino

Tidak dapat menggunakan nitrat


Vitamin

 Beberapa cendawan dapat mensintesis vitamin

 Cendawan lain perlu thiamin dan biotin

 Dermatofita antropofilik perlu thiamin dan biotin

 Cryptococcus neoformans perlu thiamin


Makroelemen :
 Fosfor, kalium, magnesium

Mikroelemen
 Besi, seng, tembaga, mangan dan molibdenum

Air
Kondisi Fisik untuk Pertumbuhan Cendawan
Aerasi
 Kapang aerob
 Khamir anaerob fakultatif
 Secara lab. ada anaerob
 Saccharomyces cerevisiae
 Mucor rouxii, dll
Cendawan Dimorfik :
 C02 mempengaruhi morfogenesis

 T. mentagrophytes dan T. rubrum

C02 menstimulasi makrokonidia

 Coccidioides immitis

C02 menstimulasi sperula

 Sporothrix schenckii dan Histoplasma capsulatum

Co2 menstimulasi blastokonidia


Cahaya
 Cendawan tidak perlu cahaya

 Cahaya mempengaruhi pembentukan spora

(aseksual dan seksual)

 Tempat terang menekan kleistotesium

Aspergillus ornatus, dermatofita


Suhu
 Psikrofilik
 Mesofilik
 Termofilik
 Cendawan saprofit 25 – 30 0C
 Cendawan patogen 25 – 35 0C
 Termotoleran : Rhizopus microsporus
Aspergillus fumigatus
Cladosporium trichoides
Byssochlamys fulva
pH
 Kapang pH 2 – 8,5

 Khamir pH 4 – 4,5

 Media di lab. untuk kapang pH 6 – 6,8


Aktivitas Air (Aw)
 Aw khamir 0.88 – 0.94

 Khamir osfomilik 0.62 – 0.65

 Aw kapang < Aw khamir

 Kapang tumbuh pada serealia

( kadar air 14 – 15 %)
PERKEMBANGBIAKAN

Perkembangbiakan secara seksual

melibatkan proses plasmogami, karyogami


dan meiosis

Perkembangbiakan secara aseksual


Proses perkembangbiakan secara aseksual
dan seksual dapat terjadi simultan .
Tipe : EUCARPIC

Proses perkembangbiakan secara seksual dan


aseksual terjadi bergantian
Tipe : HOLOCARPIC
PERKEMBANGBIAKAN SECARA ASEKSUAL
KHAMIR
Pertunasan ( Budding )
 Pertunasan multilateral ( S. cerevisiae )
 Pertunasan di setiap permukaan ( Debaryomyces )
 Pertunasan polar dan bipolar
( Hanseniaspora, Kloeckera )
 Tunas tidak lepas  pseudomiselium
Gambar Pertunasan pada Khamir
Gambar Pertunasan pada Khamir
Pembelahan ( Fission )
 Pembelahan biner seperti bakteri
( Endomyces dan Schizosaccharomyces )
Pembentukan Spora
 Klamidospora
 Blastospora
 Ballistospora
KAPANG

Sporangiospora

Konidia

Artrospora
POLA PEMBENTUKAN KONIDIA
 Thalic

 Blastic

Tipe thalic : artrospora, klamidospora


Tipe blastic ada 2 :
 Holoblastic
 Enteroblastic
Gambar Pola Pembentukan Konidia
PERKEMBANGBIAKAN SECARA SEKSUAL

Zygomycetes

Ascomycetes

Basidiomycetes
POLA PERKEMBANGBIAKAN SECARA SEKSUAL

Homothallic

satu thalus berasal dari spora tunggal

homokaryotik

Psedallescheria boydii, Basidiobolus ranarum

Emericella nidulans
Heterothallic
Thalus memerlukan pasangan dengan

strain yang cocok.

Ajellomyces capsulatum

Ajellomyces dermatitidis

Filobasidiela neoformans
Tiga tahap perkembangbiakan secara seksual

 Plasmogami

 Karyogami

 Meiosis
Spora yang dihasilkan secara seksual

 Zygospora

 Askospora

 Basidiospora
Gambar Siklus Hidup Zygomycetes
Gambar Siklus Hidup Ascomycetes
Gambar Siklus Hidup Basidiomycetes
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai