Anda di halaman 1dari 2

Faktor Lingkungan yang dapat mempengaruhi makanan dan minuman

Air

Erat sekali hubungannya dengan makanan, oleh karena itu air diperlikan oleh semua proses
pengolahan makanan. Dalam beberapa hal air sangat menentukan kualitas makanan.

Air kotor (sewage)

Berbagai macam bahan organik dan anorganik terlarut dalam air kotor merupakan sumber
dari kuman-kuman pathogen, terutama untuk kuman-kuman yang berasal dari saluran
pencemaran.

Udara

Adanya mikroorganisme diudara karena terbawah oleh partikel-partikel debu, air, atau titik
ludah yang sudah disebarkan oleh orang/hewan, batuk atau berbangkis. Tergantung dari
lokasi, musim, pergerakan udara.

Tanah

Tanah yang mengandung mikroorganisme dapat mengkontaminasi makanan dengan cara :

a. Terbawah oleh alat-alat, masuk kedalam tempat makanan/penyimpanan makanan,


akhirnya sampai kemakanan.
b. Terkait pada bagian tanaman-tanaman/sayuran dan sebagainya.
c. Melalui dengan makanan yang dibungkus dengan bahan/kertas yang terkontaminasi oleh
tanah yang mengandung mikroorganisme.

Suhu

Penyimpanan makan yang sesuai dengan suhunya terbagi 4 (empat) cara, yaitu :

1. Penyimpanan sejuk (cooling)


2. Penyimpanan dingin (chilling)
3. Penyimpanan dingin sekali (freezing), dan
4. Penyimpanan beku (frozen).

Bahaya terbesar dalam makanan masak adalah adanya mikroorganisme patogen dalam
makanan akibat terkontaminasinya makanan sewaktu proses pengolahan makanan mau pun
kontaminasi silang melalui wadah maupun penjamah makanan. Kemudian di biarkan dingin pada
suhu ruangan. Kondisi optimum mikroorganisme patogen dalam makanan siap saji ini akan
mengakibatkan mikroorganisme mengakibatkan mikroorganisme berlipat ganda dalam jangka waktu
antara 1-2 jam. Kondisi tersebut dimungkinkan karena bakteri akan tumbuh dan berkembang dalam
makanan sesuai dengan karakteristik hidupnya, sehingga memungkinkan untuk berkembang biak
dengan cepat. Beberapa karakteristik lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri antara lain
makanan banyak protein dan banyak air (moisture), pH normal (6,8-7,5), serta suhu optimum (10*-
60*C).
Susu yang diambil dari puting susu sapi, kerbau, atau kambing, susu ini harus steril. pencemaran yang
terjadi karena tangan pemeras, infeksi kulit, atau peralatan yang digunakan.Pasterisasi dan
Strelisasi.Pasterisasi adalah proses pemanasan susu secara berulang pada suhu 600 C untuk
membebankan susu dari kuman pathogen. Dengan cara ini susu tidak dapat mengalami perubahan
tetapi kuman pathogennya mati. Strelisasi adalah pemanasan susu dengan suhu 1000 C atau lebih
untuk memusnahkan semua jenis kuman pathogen. Dengan cara ini pathogennya akan mati.

Anda mungkin juga menyukai