Anda di halaman 1dari 11

Sifat Koligatif Larutan

No. Kompetensi Dasar (KD) Indikator Ketercapaian Bentuk Nomor Jenjang Kunci
Kompetensi Instrumen Instrumen Instrumen Jawaban
1. 3.1 Menganalisis penyebab adanya 1. Memahami fenomena Pilihan 11 C1 D
fenomena sifat koligatif larutan pada terkait sifat koligatif dalam berganda
penurunan tekanan uap, kenaikan titik kehidupan sehari-hari
didih, penurunan titik beku dan
tekanan osmosis
2. Mengetahui hubungan zat Pilihan 1 C1 D
terlarut terhadap sifat berganda
koligatif larutan
2. 3.2 Membedakan sifat koligatif 1. Mengetahui pengaruh Pilihan 2 C2 C
larutan elektrolit dan larutan konsentrasi larutan berganda
nonelektrolit elektrolit dan nonelektrolit
terhadap tekanan osmosis
2. Mengetahui pengaruh Pilihan 7 C2 E
molalitas larutan elektrolit berganda
dan nonelektrolit terhadap
titik didih
3. 4.1 Menyajikan hasil analisis 1. Mampu menyeleseikan Pilihan 3 C2 A
berdasarkan data percobaan terkait perhitungan kimia terkait berganda
penurunan tekanan uap, kenaikan titik tekanan osmosis
didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis larutan
2. Mampu mencari massa Pilihan 9, C3, C,
molekul relativ suatu berganda 14 C3 A
senyawa dari data sifat
koligatif
4. 4.2 Mengolah dan menganalisis data 1. Mampu menyelesaikan Pilihan 4, C3, A,
percobaan untuk membandingkan perhitungan terkait sifat berganda 5, C4, B,
sifat koligatif larutan koligatif larutan 8, C3, D,
10, C4, B,
13, C2, C,
15 C4 B
2. Mampu menyimpulkan Pilihan 6, C2, A,
hasil dari suatu percobaan berganda 12 C2 A
terkait sifat koligatif
larutan
Instrumen:

Paket 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Keberadaan zat terlarut dalam suatu larutan dapat mengakibatkan …


A. Tekanan uap jenuh larutan lebih tinggi daripada tekanan uap jenuh pelarut.
B. Titik beku larutan lebih tinggi daripada titik beku pelarut.
C. Tekanan osmosis larutan lebih rendah daripada tekanan osmosis pelarut.
D. Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut.
E. Titik didih pelarut lebih tinggi dari larutannya.
Pembahasan:
Semakin banyak jumlah zat terlarut dapat meningkatkan titik didih suatu larutan karena
nilai kenaikan titik didih dapat ditentukan dengan memperhatikan kemolalan larutan.
2. Pada suhu 27˚C, larutan berikut yang mempunyai tekanan osmotik terbesar adalah ….
A. 0,1 M CCl4
B. 0,2 M NaCl
C. 0,3 M H2SO4
D. 0,4 M C6H6
E. 0,5 M CO(NH2)2
Pembahasan:
Pada keadaan konsentrasi yang sama dan suhu tetap, larutan non elektrolit memiliki
tekanan osmotik terkecil dan larutan elektrolit memiliki tekanan osmosis lebih besar. Dari
analisis di atas, diperoleh larutan yang mempunyai tekanan osmotik terbesar adalah
H2SO4. Dengan perhitungan:
П=MRTi
П=0,3x0,082x300x3
П=22,14
3. Tekanan osmosis dari 500 mL larutan yang mengandung 3,6 gram glukosa pada suhu
27˚C adalah … atm.
A. 0,984
B. 2,46
C. 4,92
D. 9,84
E. 98,4
Pembahasan:
3,6

M= 180 = 0,04 M
0,5
П=MRT
П=0,04x0,082x300
П=0,984
4. Suatu zat non elektrolit (Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 90 gram air.
Mengalami penurunan titik beku sebesar 1,550˚C. Berapa gram zat tersebut yang harus
dilarutkan dalam 1200 gram air agar diperoleh larutan dengan penurunan titik beku
setengahnya?.
A. 20 g
B. 21 g
C. 22 g
D. 23 g
E. 24 g
Jawaban:
Diketahui
Larutan nonelektrolit

Kondisi Awal
⇒ Massa zat terlarut = 30 gram
⇒ Mr zat terlarut = 40 gram
⇒ Massa zat pelarut = 900 gram
⇒ Penurunan titik beku awal = ΔTf
Kondisi Baru
⇒ Massa zat terlarut = x gram
⇒ Massa zat pelarut = 1200 gram
⇒ Penurunan titik beku baru = ΔTf'
Tetapan penurunan titik beku molal = Kf

Ditanya
Massa zat tersebut (yaitu x gram) yang harus dilarutkan dalam kondisi baru agar
diperoleh larutan dengan penurunan titik beku setengahnya dari penurunan titik beku
kondisi awal (ΔTf' = ¹/₂.ΔTf)

Penyelesaian
ΔTf = Kf x [massa zat terlarut/Mr] x [1000/massa zat pelarut (gram)]
ΔTf' = ¹/₂.ΔTf
Kf . (ˣ/₄₀) . (¹⁰⁰⁰/₁₂₀₀) = ¹/₂.Kf . (³⁰/₄₀) . (¹⁰⁰⁰/₉₀₀)
x = ((6)(30)) /9
x = 20
Jadi diperlukan 20 gram zat tersebut yang harus dilarutkan dalam 1,2 kg air agar
diperoleh larutan dengan penurunan titik beku setengahnya dari penurunan titik beku
kondisi awal.

5. Sebanyak 6,25 g HIO3 dilarutkan dalam 100 mL air. Titik beku air mengalami penurunan
menjadi -1,17˚C. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan …
A. HIO3 adalah eletrolit lemah yang mengalami asosiasi.
B. HIO3 adalah eletrolit lemah yang mengalami disosiasi.
C. HIO3 adalah eletrolit kuat yang mengalami disosiasi.
D. HIO3 adalah eletrolit kuat yang mengalami asosiasi.
E. HIO3 adalah eletrolit kuat yang mengalami asosiasi sekaligus disosiasi.
Pembahasan:
Sifat elektrolit salah satunya dapat ditentukan dengan sifat koligatif. Dengan melihat
faktor van’t hoff, didapat besar nilai α dengan I = 1 + (n – 1) α. JIka α bernilai positif,
maka zat terlarut mengalami disosiasi. Semakin besar nilai α, maka semakin kuat sifat
elektrolitnya. Sebaliknya, terjadi asosiasi jika α bermuatan negatif.
ΔTb = Kb . m . i
6,25
127
(0 - (-1,17)) = 1,86 x 0,1
i = 1,29
i = 1 + (n – 1) α
1,29 = 1 + (2 – 1) α
α = 0,29 (catatan: n = 2 karena HIO3 terdiri dari 2 ion H+ dan IO3-)
Karena nilai α positif, disimpulkan HIO3 mengalam disosiasi dank arena nilai α = 0,29
maka disimpulkan HIO3 merupakan elektrolit lemah.

Paket 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

6. Perhatikan Gambar di bawah!

Sebelum kesetimbangan terjadi, melalui dinding semipermeabel terjadi perpindahan


molekul….
A. air dari Y ke X
B. air dari X ke Y
C. gula dari Y ke X
D. gula dari Y ke X
E. air dan gula dari Y ke X
Pembahasan:
Air menerobos masuk melalui membrane semipermeabel sehingga permukaan pada
corong tistel akan naik yang diakibatkan tekanan osmotic. Karena tidak semua molekul
atau partikel yang dapat melewati dinding semipermeabel. Hanya molekul atau partikel
berukuran kecil yang dapat melewati pori-pori lapisan dinding.
7. Laurtan yang titik didihnya paling tinggi adalah larutan ….
A. 0,1 mol gula dalam 1000 gram air
B. 0,1 gram NaCl dalam 100 gram air
C. 0,2 gram glukosa dalam 500 gram air
D. 5,4 gram urea dalam 500 gram air
E. 36 gram glukosa dalam 100 gram air
Pembahasan:
Titik didih dipengaruhi oleh molalitas dan tetapan kenaikan titik didih. Molalitas yang
paling besar yaitu 36 gram glukosa dalam 100 gram air
36 1000
m=180 x 100 = 2 molal
8. Untuk menaikan titik didih 250 mL air menjadi 100,1˚C pada tekanan 1 atm (Kb = 0,50),
maka berapa gram gula yang harus dilarutkan dalam air adalah ….
A. 86 g
B. 171 g
C. 342 g
D. 17,1 g
E. 684 g
Pembahasan:
volume air (v) = 250 mL
Titik didih larutan yang diinginkan (Tb larutan) = 100,1°C
Kb = 0,50°C/molal
Mr Gula = 342

Ditanya:
Jumlah (massa) gula yang harus dilarutkan

Jawab
Mula-mula masukkan rumus untuk menghitung ΔTb dari selisih titik didih, karena titik
didih larutan yang sudah diketahui, sedangkan titik didih pelarut air murni adalah 100°C

ΔTb = Tb larutan - Tb air = 100,1°C - 100°C


ΔTb = 0,1°C
ΔTb = Kb.m
0,1°C = 0,5°C/molal.m
m = 0,1/0.5
m = 0,2 molal
m =(massa gula/Mr) . (1000/massa air)
0,2 = (massa gula/342) . (1000/massa air)

karena yang diketahui adalah volume air, terlebih dahulu harus ditemukan massa air
sebagai zat pelarut. Untuk itu digunakan massa jenis (densitas) air murni, yakni 1 kg/liter
atau 1 gram/cm3
massa = massa jenis x volume
massa air = 1 gram/cm3x250 mL
karena 1 mL = 1 cm3 persamaan bisa ditulis ulang sebagai
massa air = 1 gram/cm3x250cm3
massa air = 250 gram
0,2 = (massa gula/342) . (1000/massa air)
0,2 = (massa gula/342) . (1000/250)
massa gula/342 = 0.05
massa gula = 17,1 gram
Jadi, untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1°C dibutuhkan 17,1 gram
gula.

9. Sebanyak 8,1 gram suatu senyawa elektrolit AB2 dilarutkan ke dalam air hingga 750 mL.
Larutan tersebut memiliki tekanan osmotik 4,92 atm pada suhu 27 oC. Massa molekul
AB2 adalah ....
A. 54 g/mol
B. 108 g/mol
C. 162 g/mol
D. 324 g/mol
E. 486 g/mol
Pembahasan:
Larutan elektrolit dianggap terurai secara sempurna sehingga α = 1 sehingga i = 3
П = M.R.T.i
4,92 atm = c × 0,08205 L.atm/K.mol × 300 K × 3
4,92 atm = c × 73,845
c = 4,92 : 73,845
c = 0,067 M
n=c.V
n = 0,067 M × 0,75 L
n = 0,05 mol
massa molar = m/n
massa molar = 8,1 g/0,05 mol
massa molar = 162 g/mol
10. Titik beku 0,1 molal NH4Br adalah -0,3627˚C. Nilai Kf air adalah 1,86˚C. Berapakah
derajat ionisasi NH4?.
A. 1,00
B. 0,95
C. 0,75
D. 0,55
E. 0,35
Pembahasan:
ΔTf = 0 - (- 0,3627)
ΔTf = 0,3627°C
sehingga nilai derajad ionisasinya bisa kita hitung dengan rumus berikut:
0,3627 = 0,1 . 1,86 . (1 + (2 - 1) α)
0,3627 = 0,186 (1 + α)
0,3627 = 0,186 + 0,186 α
0,186 α = 0,3627 - 0,186
0,186 α = 0,1767
α = 0,95 = 95%
Jadi nilai derajat ionisasi dari larutan NH₄Br 0,1 molal adalah sebesar 95% atau 0,95.
Paket 3

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

11. Contoh penerapan sifat koligatif larutan pada penurunan titik beku dalam kehidupan
sehari-hari adalah …
A. Desalinasi air laut menjadi air tawar.
B. Tingginya kadar garam di laut mati.
C. Pemberian garam pada lintah.
D. Etilen glikol yang ditambahkan ke dalam air radiator.
E. Penggunaan garam dapur untuk pengawetan makanan.
Pembahasan:
Penambahan etilen glikol ke dalam air radiator merupakan salah satu penerapan sifat
koligatif pada penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari.
12. Perhatikan Grafik PT berikut!

Titik beku larutan glukosa 0,1 m adalah ….


A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T
Pembahasan:
Titik P merupakan titik beku larutan,
Titik Q merupakan titik beku pelarut,
Titik R triple point,
Titik S merupakan titik beku pelarut,
Titik T merupakan titik beku larutan.
13. Dalam 250 gram air dilarutkan 1,9 gram MgCl2, ternyata larutan membeku pada -
0,372°C. Jika tetapan titik beku molal air = 1,86°C/m. Derajat ionisasi garam MgCl2
adalah ….
A. 0,43
B. 0,59
C. 0,75
D. 0,84
E. 0,96
Pembahasan:
Diketahui
Larutan MgCl₂ dengan massa 1,9 gram
Massa pelarut air = 250 gram
Titik beku larutan Tb = - 0,372°C
Tetapan penurunan titik beku molal air Kf = 1,86°C/m

Ditanya
Derajat ionisasi (α)

Penyelesaian
Mr MgCl₂ = Ar Mg + 2.Ar Cl
= 24 + 2(35,5)
= 95
Larutan MgCl₂ termasuk jenis elektrolit.
MgCl₂ → Mg²⁺ + 2Cl⁻
Jumlah ion terurai sebanyak n = 3 ion
Faktor van't Hoff i = 1 + (n - 1)α
Menjadi i = 1 + (3 - 1)α
i = 1 + 2α
ΔTf = (molal)(Kf)(i)
Tf air - Tf larutan = (molal)(Kf)(i)
0° - (-0,372°) = (massa terlarut/Mr).(1.000/massa pelarut).Kf.i
0,372 = (1,9/95).(1000/250).(1,86)(i)
0,372 = 0,1488.i
Diperoleh faktor van't Hoff sebesar i = 2,5
i = 1 + 2α
2,5 = 1 + 2α
2α = 1,5
α = 0,75

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3615335#readmore


14. Jika 15 gram senyawa karbon dilarutkan dalam 180 gram air pada suhu tertentu, tekanan
uapnya adalah 19,4 mmHg. Jika pada suhu tersebut tekanan uap air murni adalah 20
mmHg. Berapakah massa molekul relatif senyawa tersebut?.
A. 50 gram/mol
B. 60 gram/mol
C. 25 gram./mol
D. 75 gram/mol
E. 100 gram/mol
Pembahasan:
Massa senyawa=15 gram
Massa air=180 gram
Tekanan larutan (P)=19,4 mmHg
Tekanan uap air murni (P˚)=20 mmHg
Mol air=g/Mr
=180/18
=10 mol
Fraksi mol pelarut =P/P˚
=19,4/20
=0,97
Xair=mol air/(mol air+mol zat)
0,97=10/(10+mol zat)
Mol zat=10,30-10
=0,30 mol
Mol zat=g/Mr
0,30 =15/Mr
Mr =15/0,30
Mr =50 gram/mol
15. Suatu botol mengandung etanol sebanyak 12% (w/w) dan asam tartarat sebanyak 7,35
g/L. Jika kerapatan minuman itu 1 g/mL larutan dengan Ka asam tartarat = 10-3, maka
fraksi mol etanol dalam larutan adalah….
A. 0,01
B. 0,05
C. 0,10
D. 0,25
E. 0,34
Pembahasan:
Di dalam larutan terdapat 3 komponen: etanol, asam tartarat, dan pelarut air. Perhitungan
fraksi mol adalah:
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
X etanol =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 + 𝑚𝑜𝑙 𝑎. 𝑡𝑎𝑟𝑡𝑎𝑟𝑎𝑡 + 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Solusi untuk kasus soal, digunakan pemisahan volume. Dimisalkan volume larutan 1 L
minuman, sehingga:
w minuman = 1 g/mL x 1 L = 1000 g
Maka:
w etanol = 12% x 1000 g = 120 g
120 𝑔
mol etanol = 46 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 2,61 mol
= 2,61 mol
w asam tartarat = 7,35 g
7,35 𝑔
mol asam tartarat = 63 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,1167 mol
= 0,1167 mol
w air = 1000 g – 120 g – 7,35 g = 872,65 g
872,65 𝑔
mol air = 18 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 48,48 mol
= 48,48 mol
2,61
Fraksi mol etanol =2,61+0,1167+48,48 = 0,0509
= 0,05

Anda mungkin juga menyukai