Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI SISTEM

RESPIRATORY

Disusun oleh:

1. SAFINAZ MARDIANA
2. FANDA NURPRAYUDHA
3. SETIYONO

D-III KEPERAWATAN 2B
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem pernafasan mausia adalah system menghirup oksigen dari udara serta

mengeluaran karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernafasan,oksigen merupakan

kebutuhan utama. Alat alat pernafasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung

oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan

proses pernafasan adalah untuk memperoleh energy. Pada peristiwa bernafasan terjadi

pelepasan energy. Sistem pernafasan pada manusia mencakup dua hal,yakni saluran

pernafasan dan mekanisme pernafasan.

Saluran pernafasan atau tractus respiratory adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi

sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas yang di perlukkan untuk proses pernafasan.

Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru paru. (http:

pernapasan-pada-manusia-artikel.html)

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Sistem Pernafasan


Pernafasan adalah Pemakaian oksigen oleh mitokondria selama proses fosforilisasi
aksidatif menyediakan mekanisme utama untuk pembentukkan atp oleh sel sel tubuh. (Paul
D.adreson.
Pernafasan/respirasi adalah : Pertukaran gas yaitu oksigen yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolism sel dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari metabolism tersebut
dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

II. ANATOMI SISTEM PERNAFASAN/RESPIRASI


1. Anatomi

Struktur jalan nafas ( saluran nafas ) di mulai dari hidung, mulut, faring, dan trakea.
Udara harus melalui celah diantara dua pita suara untuk memasuki trakea.
a. Trakea adalah pipa kaku ataun rigit yang terbuat dari cincin tulang rawan
b. Trakea yang kaku itu berguna untuk mencegah agar tidak kolaps akibat tekanan
negative yang terjadi selama inspirasi. ( Stephen Bresnick,2003 )
2. Daerah jalan nafas
1. Hidung (Nasal)
Merupakkan organ tubuh yang berfungsi sebagai alat pernafasan (respirasi) dan indra

penciuman (pembau).
a. Struktur Hidung
Tulang rawan epithelium dan lamina propia keduanya saling berkaitan,di anggap

sebagai bagian fungsional Mukosa terbanyak yang berasal dari rongga


hidung.Lamina propia mengandung banyak arteri vena,dan kapiler yang

membawa nutrisi dan air yang dikeluarkan oleh sel. Rangka hidung dibentuk oleh
- Bagian atas oleh lamina kribosa ossis etmoidalis dan pars nasalis ossis frontalis.
- Dinding lateral oleh tulang keras dan tulang rawan.
- sekat hidung (septum nasi) oleh tulang karang dan tulang rawan.
b. Bagian bagian dari Hidung :
- Batang hidung : Dinding depan hidung yang dibentuk oleh ossa nasalis.
- Cuping hidung : Bagian bawah dinding lateral hidung yang dibentuk oleh tulang

rawan.
- Septum Nasi : Dinding yang membatasi dua rongga hidung.
- Dinding lateral rongga hidung (kavum nasi)
c. Pembuluh darah Hidung :
- Arteri palatine,Bercabang dua yaitu A. Nasalis posterior lateral dan A. Nasalis

posterior septi.
- A. Nasalis anterior,Berasal dari A. oftalmika,mempunyai cabang A. anteriores

lateralis dan A. Nassalis anteriores septi.


- Vena Hidung : Terdapat kribosa jaringan pada daerah konka ,dikelililngi oleh

serabut otot krikuler dan longitunal bermuara ke pleksus venosus pterigoideus

vena kanalis.
Perdarahan hidung 9kavum nasi) disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah

vena dihidung yang disebut epistaksis.


d. Fungsi Hidung
- Udara dihangatkan oleh permukaan konka dan septum nasalis setelah melewati

faring suhu lebih kurang 38’ c.


- Penciuman,pada pernafasan biasa 5-10% udara pernafasan melalui celah

olfaktori. Dalam menghirup udara dengan keras 20% udara pernafasan melalui

celah olfaktori.

5. Faring(gambar faring)

faring merupakan bagian kedua dan terakhir dari saluran pernafasan bagian atas.

faring terbagi atas tiga bagian yaitu nasofaring, orafaring , serta laringofaring.
- Struktur Faring (Drs.syaifuddin amk.)

Diantara basis kranil dan esophagus berisi jaringan ikat digunakkan untuk tempat

lewat alat alat di daerah faring :

a. Celah antara basis kranii dan M. Konstriktor faringeus superior ditembus tuba

faringoauditiva palatine asendens cabang M.levator volipalatina.

b. Celah antara M.konstriktor faringeus superior dan M.konstriktor faringeus media

ditembus N.glosofaringeus,ligamentum stilofaringeus,dan M.stilofaringeus.

c. Celah antara M.kontriktor faringeus media dan M.konstriktor faringeus inferior

ditembus N.laringikus superior.

d. Celah di bawah M.konstriktor faringikus inferior ditembus oleh N.laringikus inferior

dan N.rekurens.

- Daerah faring dibagi atas tiga bagian:

1. Nasofaring. Bagian faring terdapat di dorsal kavum nasi berhubungan dengan

kavum nasi berhubungan dengan kavum nasi melalui konka dinding lateral

dibentuk oleh otot:

a. M.tensor vili palatine

b. M.levator vili palatine yang membentuk palatum mole.

c. M.konstriktor peringis superior.

Bagian lateral dinding nasifaring terdapat dua lubang :


a. Asteum faring . Antara nasofaring dengan orofaring dibatasi oleh istmus faringis.

suatu penyempitan faring yang dibentuk oleh permukaan cranial,palatum

mole,arkusfaringeopalatinus,dinding belakang nasofaring kebawah dengan

orofaring,Dalam nasofaring dan orofaring dilapisi oleh mukosa sehingga

permukaannya akan didapat tonjolan oleh otot dan tulang. Palatum mole dapat

mencegah makanan dan minuman masuk ke rongga hidung waktu menelan.

b. Lobang medial (Tuba faringeotimpanikaeusthachii). Pada dinding lateral terdapat

penonjolan,yang terlihat seperti lipatan kedalam lumen faring otot.

2. Orofaring,Mempunyai dua hubungan:

a. Ventral dengan kavum oris,melalui batas istmus fausium.

b. Kaudal terhadap radiks lingua,terdapat lubang yang merupakan batas antara

laring dan faring,terdapat suatu lipatan antara faring dan epiglottis yang

merupakkan batas antara oral dan faring.(DRS.HSYAIFUDDIN,AMK.)

3. Laringofaring mempunyai hubungan dengan dengan laring melalui mulut laring

yaitu aditus laringues.Dinding depan laringofaring terdapat plika laringi

epiglotika.

4. Fungsi faring

Memproduksi suara suara yang dihasilkan oleh pita suara. Lipatan liatan vocal

memproduksi suara melalui jalan udara,glottis,serta lipatan produksi gelombang

suara

5. LARING
Laring atau pangkal tenggorokkan merupakan jalinan tulang rawan yang

dilengkapi dengan otot,membrane,jaringan ikat dan ligamentum. Sebelah atas

pintu masuk laring membentuk tepi epiglottis lipatan dari epiglottis aritenoid dan

pita interaritenoid,dan sebelah bawah tepi bawah kartilago krikoid. Tepi tulang

dari pita suara asli kiri dan kanan membatasi daerah epiglottis. Bagian atas

disebut supraglotis dan bagian bawah disebut subglotis.


a. STRUKTUR LARING

Rangka laring terdiri :


1. Kartilago tiroidea : Terdiri dari dua.
2. Kartilago krikoidea : Berbentuk cincin bagian ventral,yang sempit disebut

arkus,bagian yang besar disebut lamina.


3. Kartilago aritenoidea: Sepasang berbentuk segitiga dengan apeks

dikranial,terdapat kartilago kornikulata dan kartilago epiglotika.


4. Kartilago epiglotika,Berbentuk kaudal meruncing disebut peptiolus
5. Os hyoid dan kartilaines: Laring (tulang lidah) berbentuk seperti tapak

kuda dan terdiri dari :


- Korpus ossis hyoid: Bagian tengah
- Kornuminus : Tiga tonjolan tulang kecil yang mengecil ke kranialis

dipertengahan tulang.
- Kornu mayus: Bagian belakang tulang yang mulai dari bagian lateral

korpus hyoid.
b. Fungsi laring :
Vokalisasi Berbicara melibatkan system respirasi yang meliputi pusat khusus

pengaturan bicara dalam korteks serebri pusat respirasi didalam batang

otak,dan artikulasi serta struktur resonansi dari mulut dan rogga hidung.

6. Trakea

Trakea berarti limfa udara. Trakea dapat juga di juluki sebagai eskalatormuko-

siliaris karena sillia pada trakea dapat mendorong benda asing yang terikat zat

mucus kearah faring yang kemudian dapat di telan atau di keluarkan . ( Ethel

sloan, 2004 )
a. Struktur Trakea
Pada ujung bawah trakea setinggi angulus sterni tepi bawah trakea vertebrae

torakalis IV,trakea bercabang dua menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan.

Trakea dibentuk oleh tulang tulang rawan yang berbentuk cincin yang terdiri

dari 15-20 cincin. Diameter trakea tidak sama pada seluruh bagian . Pada daerah
servikal agak sempit,begian pertengahan sedikit melebar dan mengercil lagi

dekat percabangan bronkus. Bagian dalam trakea terdapat septum yang disebut

karina,terletak agak kekiri dari bidang median . Bagian dalam dari trakea

terdapat sel sel bersilia , berguna untuk mengeluarkan benda asing yang masuk

bersama udara kejalan pernafasan.


b. Fungsi Trakea
Jaringan mukos berisi glandulla mukosa yang sampai ke permukaan epitel

menyambung ke pembuluh darah bagian luar. Rangsangan saraf simpatis

memperlebar diameter trakea dan mengubah besar volume saat terjadi proses

pernafasan.
(drs.H. Syariffudin,AMK)
7. Bronkiolus dan Bronkioli

a. BRONKIOLUS
Struktur bronki primer masih serupa dengan struktur trakea.pada bagian akhir cincin

tulang rawan yang tiada utuhnya


Bronkolus terminal membawa udara ke jaringan alveolus.i kemungkinan (Stephen

Bresnick,M.D 1996)
a. Struktur Bronkiolus
Bronkus prinsipalis terdiri dari dua bagian :
1. Bronkiolus prinsipalis dekstra : Panjangnya sekitar 2,5 cm masuk ke hilus

pulmonalis paru kanan,mempercabangkan bronkus lubaris superior.


2. Bronkiolus prinsipalis sinistra: lebih sempit dan lebih panjang serta lebih

horizontal dibandingkan bronkus dekstra,panjangnya sekitar 5cm. berjalan

kebawah aorta dan didepan esophagus,masuk kehilus pumonalis


kiri,bercabang menjadi dua (bronkus lobaris superior dan bronkus lobaris

interior).
Pernafasan bronkiolus membuka dengan cara memperluas ruangan

pembuluh alveoli tempat terjadinya pertukaran udara antara (oksigen dan

jarbondioksida). (Drs.Syariffudin,AMK)
b. BRONKIOLI
Bronkioli mempunyai silia dan zat mucus sehingga berfungsi sebagai

pembersih udara . Bahan bahan debris di alveoli ditangkap oleh sel makrofag

yang terdapat pada alveoli, kemudian dibawa oleh lapisan mukosa dan

selanjutnya dibuang.

8. Paru dan Aveolus

Kantong alveolus berasal dari sekelompokkan alveolus,dan berhubungan satu dengan

yang lain melalui duktus alveolus.

a. Paru (pulmo)
Adalah salah satu organ system pernafasan yang berada dalam kantong yang dibentuk

oleh pleura parietallis dan pleura viseral Kedua paru sangat lunak ,elastic,dan berada

dalam rongga toraks. SIfatnya ringan dan terapung didalam air. Paru berwarna biru

keabuabuan dan berbintik bintik karena partikel partikel debu yang masuk termakkan

oleh fagosit. Masing masing paru mempunyai apeks yang tumpul menjorok keatas

masuk keleher kira kira 2,5 cm diatas clavikula. Fasies kostalis yang konveks

berhubungan dengan dinding dada dan fasies mediastinalis yang konkaf membentuk

pericardium. Sekitar pertengahan permukaan kiri terdapat hilus pulmonalis suatu

lekukan tempat bronkus,pembuluh darah dan saraf masuk ke paru membentuk radiks

pulmonalis.

Apeks pulmo berbentuk bundar dan menonjol kearah dasar yang lebar. melewati

aperture torasis superior2,5-4 cm diatas ujung sterna iga I.. Basis pulmo adalah

bagian yang berada diatas permukaan cembung diagfragma oleh karena kubah

diagfragma lebih menonjol keatas,maka bagian kanan lebih tinggi dari paru kiri.
Dengan adanya insisure atau fisura pada permukaan paru dapat dibagi atas beberapa

lobus . Letak insisure dan lobus diperlukkan dalam penentuan diagnosis. Pada paru

kiri terdapat suatu insisura yaitu insisura oblingus . Insisura ini membagi paru kiri

atas dua lobus yaitu lobus superior ( Bagian yang terletak diatas dan didepan insisura

dan lobus inferior ( Bagian paru yang terletak dibelakang dan bawah insisura)

Dari bronkus lobaris bercabang menjadi bronkus segmentorum. Bronkopulmonary

segmen adalah daerah yang diurus oleh cabang cabang bronkus segmentorus

,mendapat darah dari arteri yang berjalan bersama bronkus segmentorum yang

berdekatan,dan darah vena yang terletak intersegmental

- Paru Kanan memiliki 10 segmen :


1. Lobus Superior: Segmen apical,superior,dan anterior .
2. Lobus medius: Segmen lateral dan medial
3. Lobus inferior : Segmen superior,mediobasal,anterobasal laterobasal,dan

posterobasal.
- Paru kiri terdiri dari 8 segment :
1. Lobus superior : Segmen apiko posterior,anterior,superior,dan inferior.
2. Lobus inferior : Segmen superior,anteriomediobasal,lateral basal,dan laterobasal.
(Drs,H,Syariffudin AMK)
a. Ruangan Dan Tekanan Paru

1. Ruang pleura toraks diperlihatkan (gambar). Ruang ini terisi sejumlah kecil cairan

pleura dan terdapat lapisan pleura yang terpisah untuk setiap paru. Ruang pleura

merupakan ruang potensial diantara kedua lapisan paru berikut ini:

a. Pleura parietalis : Lapisan pada bagian dalam kerangka iga

b. Pleura viseralis : Lapisan yang langsung berada diatas paru.


2. Paru memiliki kecenderungan elastic yang kontinu untuk kolaps dan tertarik

menjauhi dinding dada. Hal ini sebagian disebabkan oleh tegangan permukaan

alveolus. Kandungan elastic paru juga berperan dalam recoil paru.

3. Kecenderungan recoil paru seluruhnya dapat diukur dari jumlah tekanan negative

diruang intrapleura yang diperlukkan untuk mencegah paru kolaps. Tekanan ini

ialah tekanan intrapleura yang besarnya kira kira -4 mmHg. (Stephen

Bresnick,M.D)

(Gambar bagian paru dengan nama)

9. PLEURA DAN SURFAKTAN

A. PLEURA

Pleura adalah suatu membrane serosa yang halus,membentuk suatu kantong tempat paru

berada. Ada dua buah,kiri dan kanan yang masing masing tidak berhubungan. Pleura

adalah membrane penutup yang membungkus setiap paru. (Gambar pleura)


a. Pleura Parietal melapisi rongga toraks ( kerangka iga, diafragma, mediastinum )
b. Pleura visceral melapisi paru dan bersambungan dengan pleura parietal di bagian

bawah paru.
c. Rongga pleura ( ruang intrapleural ) adalah ruang potensial antara pleura parietal

dan viseral yang mengandung lapisan tipis cairan pelumas.


d. Resesus Pleuraadalah area rongga pleura yang tidak berisi jaringan paru
(gambar).
1. Resesus pleura kostome diastinal terletak di tepi anterior kedua sisi pleura, tempat

pleura parietal berbelok dari kerangka iga ke permukaan lateral mediastinum.


2. Resesus Pleura kosto diafragmatik terletak di tepi posterior kedua sisi pleura

diantara diafragma dan permukaan kostal internal toraks.


( Ethel sloan, 2004 )
B. SURFAKTAN
Surfaktan adalah bahan lipid yang melapisi alveolus sferis dan mengurangi

kemungkinan alveolus untuk kolaps. Beberapa bayi premature mengalami distress

pernafasan dan kolapsnya alveolus karena mereka tidak memproduksi sejumlah

surfaktan yang adekuat. (Stephen Bresnick,M.D).


III. STRUKTUR SISTEM RESPIRASI

Sistem respirasi terdiri dari :

A. Saluran nafas bagian atas


Pada bagian ini udara yang masuk ketubuh dihangatkan,disaring dan di lembabkan.

(Gambar paru )
a. Rongga dada.
Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal :
-Dihangatkan
- Disaring
- Dan dilembabkan
Yang merupakan fungsi utama dari selaput lender respirasi (Terdiri dari:

Psedostrafied ciliated columnar epithelium yang berfungsi menggerakkan partikel

partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu

hidung. Sel golbet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang

masuk.,Pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara). Ketiga hal itu

dibantu dengan concha. Kemudian udara akan diteruskan ke


b. Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan tuba eustachius)
c. Orofaring (Merupakkan pertemuan rongga mulut dengan faring terdapat pangkal

lidah)
d. Laringofaring terjadi persilangan antaraaliran udara dan aliran makanan.
B. Saluran nafas bagian Bawah
Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke alveoli.
(Gambar paru dan percabangan bronkus)
a. Laring
terdiri dari tiga struktur yang penting
-Tulang rawan krikoid
-Selaput atau pita suara
- Epilotis
-Glotis
b. Trakea
Merupakan pipa silinder dengan panjang -+ 11 cm. Berbentuk ¼ cincin tulang

rawan seperti huruf C. Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic

menempel pada dinding depan usofagus.


c. Bronkhi
Merupakkan percabangan trachea kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut

carina. Bronchus kanan lebihpendek,lebar dan lebih dekat dengan trackea.

Bronchus kanan bercabang menjadi : Lobus superior,medius,inferior,brochus kiri

terdiri dari : lobus superior dan inferior.


d. Alveoli
(Gambar alveoli) kantong alveoli.
Terdiri dari membrane alveolar dan ruang interstisial.
Membran alveoli :
- Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik kearah rongga alveoli
- Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfactant.
- Anastomosing capillary, Merupakkan system vena dan arteri yang saling

berhubungan langsung,ini terdiri dari sel endotel,aliran darah dalam rongga

endotel.
- Interstitial space merupakkan ruang yang dibentuk oleh : endotel kapiler,epitel

alveoli,saluran limfe,jaringan kolagen dan sedikit serum.


e. Sirkulasi paru
Mengatur darah dalam vena vena dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan

mengalirkan darah yang bersifat arterial melalui vena pulmonalis kembali ke

ventrikel kiri. (http : www. respiratory+pernafasan+pdf+article)


Paru merupakan jalinan atau susunan bronchus bronkhiolus

terminalis,bronkhiolus respiratory ,alveoli,sirkulasi paru,syaraf,system limfark.


f. Rongga dan Dinding Dada
Rongga inin terbentuk oleh :
- Otot otot interkostalis
- otot otot pektoralis mayor dan minor
- otot otot trapesiuz
- otot otot seratus anterior posterior
- kosta kosta dan kolumna vertebralis
- Kedua hemi diagfragma
Yang secara aktif mengatur mekanik respirasi. Otot interkosta luar mengecut
(tulang rusuk dinaikkan eatas) otot diagfragma mengecut ,isipadu rongga taroks

bertambah dan tekanan udara keparu menjadi rendah ,tekanan udara diluar yang

lebih tinggi menolak udara keluar.


Semasa hembus nafas otot interkosta luar mengendor (tulang rusuk menurun

kebawah) otot diagfragma mengendor diagfragma melengkung keatas) isi padu

rongga toraks berkurang dan tekanan udara perparu menjadi tinggi,tekanan

udara diluar yang lebih tinggi menolak udara keluar.

BAB III
PENUTUP

I. KESIMPULAN
Jadi Pernafasan/respirasi adalah : Pertukaran gas yaitu oksigen yang dibutuhkan tubuh

untuk metabolism sel dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari metabolism tersebut

dikeluarkan dari tubuh melalui paru.


Struktur jalan nafas ( saluran nafas ) di mulai dari hidung, mulut, faring,laring trakea

Bronkus bronkeolus,bronkioli,dan alveolus/alveoli.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson.D Paul. 1996,ANATOMI DAN FISIOLOGI

TUBUHMANUSIA.jakarta.EGC
Bresnick M.D Stephen.Intisari Biologi.2003,Jakarta.EGC
Drs.H.syarifuddin,AMK,ANATOMI FISIOLOGI,2011.Jakarta.EGC
http : //dc350.4shared.com/doc/9qNIie6-/preview.html

Anda mungkin juga menyukai