Contoh Kerangka Acuan Kerja Diare
Contoh Kerangka Acuan Kerja Diare
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia.Hal ini dapat meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun, di dunia
sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare,sebagian kematian tersebut terjadi
di Negara berkembang.
Diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita.Seorang
bayi lahir umumnya akan di buang air besar samapai lebih atau ada yang hanya 2 kali
seminggu,neonates di nyatakan diare bila frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali
sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak bila frekwensinya lebih dari 3 kali
sehari ( Hasan 2007 ). Diare juga merupakan penyebab pentingnya dari Gizi buruk .dan
malnutrisi.hal ini dikarenakan anak 2 cenderung makan lebih sedikit saat mengalami
diare.Diare juga mempengaruhi pencernaan makanan secara buruk .akibatnya tubuh mungkin
tidak dapat memanfaatkan makanan dengan efektip (Ramalah.200)
Menurut data WHO dinegara berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1.87juta anak balita
meninggal karena diare 8 dari 10 kematian tersebut pada umur < 2th,rata –rataanak usia < 3 th
dinegara berkembang mengalami eposide diare 3kali dalam setahun .
Hasil survai subdit Diare angka kesakitan semua umur tahun 2000 adalah 301/1000
penduduk tahun 2003 adalah 374/1000, tahun 2006 adalah 432/1000 penduduk. Kematian
diare pada balita 75,3 per 100.000 balita dan umur 23,2 per 100.000 penduduk semua umur
hasil SKRT 2001.
Petugas kesehatan dan juga kader perlu mengenal anak –anak yang sakit serius
dengan gejala batuk dan sukar beernafas yang membutuhkan pengobatan dengan
antibiotika.yaitu pneumonia ( infeksi paru ) yang di tandai dengan nafas cepat dan mungkin
juga tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam di harapkan dengan meningkatkan
pengetahuan kader tentang tanda dan gejala pneumonia. Angka kematian balita dapat di
turunkan.
B. LATAR BELAKANG
1. Data Umum
Wilayah kerja Puskesmas DTP Cikaum meliputi 9 desa dengan luas wilaya 47908
Jumlah pendudu , Posyandu ada 56 , Bumi 1111
Bayi 1010 Balita Nipas 1010
2. Data Khusus
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
a. Menurunkan prevalensi bayi BBLR
b. Meningkatkan cakupan kunjungan Posyandu
c. Meningkatkan cakupan pemberian Kapsul Vitamin A dosis tinggi
d. Meningkatkan cakupan pemberian Fe besi pada remaja putri
e. Meningkatkan cakupan IMD pada bayi baru lahir
f. Meningkatkan cakupan pemberian PMTP pada balita kurus
Monitoring evaluasi kegiatan dilakukan oleh tenaga pelaksana gizi dengan terjun
langsung pada saat pelaksanaan kegiatan dan atau meminta laporan hasil kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh tiap-tiap binwil. Evaluasi perubahan jadwal kegiatan Posyandu
dilakukan setiap 3 bulan sekali yang dibuat dan disepakati oleh tiap-tiap binwil dan TPG
untuk kemudian diketahui dan ditandatangai oleh Kepala Puskesmas dan Kepala
Kecamatan. Perubahan jadwal kegiatan oleh masing-masing binwil, dikonfirmasikan 1
minggu sebelum kegiatan berlangsung, sesuai dengan kesepakatan
2. PELAPORAN
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setelah semua pelaksanaan kegiatan selesai
pada minggu ke-3 setiap bulan, dibuat oleh petugas pelaksana gizi dalam bentuk buku
laporan evaluasi kegiatan program gizi, mulai jenis kegiatan, hasil kegiatan, menjelaskan
masalah, prioritas masalah dan penyebab masalah yang ada, selanjutnya untuk dibuat
rencana tindak lanjut sebagai bahan rencana pelaksanaan kegiatan dibulan berikutnya.
Buku laporan evaluasi kegiatan program gizi disampaikan kepada Kepala Puskesmas
untuk diketahui dan ditandatangani serta dijadikan sebagai bahan yang akan dibahas pada
lokakarya mini bulanan Puskesmas.
1. PENCATATAN PELAPORAN
2. EVALUASI KEGIATAN
Evalusi kegiatan dilakukan diakhir bulan kegiatan, setelah pelaksanaan kegiatan selesai
terlaksana dengan mengacu pada 18 indikator kinerja dan target kegiatan, apakah
pelaksanaan program kegiatan telah sesuai target ataukah belum, untuk kemudian
dilakukan rencana tindak lanjut untuk kegiatan dibulan berikutnya.