Anda di halaman 1dari 10

Mineral dan Batubara

PENELITIAN LOGAM TANAH JARANG DI INDONESIA

Isyatun Rodliyah

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara “tekMIRA”


isya@tekmira.esdm.go.id

SARI

Logam tanah jarang (LTJ) memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan material
produksi modern seperti dalam dunia superkonduktor, laser, optik elektronik, aplikasi LED dan
iPAD, glass dan keramik. Di Indonesia terdapat 2 jenis mineral yang mengandung LTJ yaitu monasit
dan senotim. Mineral-mineral tersebut belum diolah lebih lanjut untuk memperoleh logam-logam
tanah jarang murni atau dalam bentuk oksidanya

Penelitian ini dilakukan bekerjasama dengan Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
(PTAPB)-Batan khususnya dalam penyedian cerium oksida. Penelitian ini bertujuan mendapatkan
hasil yang optimal pada proses reduksi CeO2 menjadi logam Ce. Logam cerium dapat dihasilkan
dengan metode metalotermik dengan kadar Ce 50% dan perolehan 91%.

Kata kunci : industri, LTJ, reduksi

1. LOGAM TANAH JARANG Cerium, lantanum, neodymium, dan ytrium


(Gambar 1) sebenarnya lebih umum
Logam tanah jarang (LTJ) merupakan kelompok kelimpahannya dibandingkan timbal dan perak
logam yang pada umumnya berasosiasi dengan (Atmawinata, 2011). Namun, logam tanah jarang
unsur logam yang lain dalam jumlah kecil. ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan
Dalam sistem periodik unsur, kelompok logam sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak,
tanah jarang merupakan kelompok lantanida sehingga nilai ekonominya kecil.
yang memiliki anggota 14 unsur yaitu: Ce-Pr-
Nd-Pm-Sm-Eu-Gd-Tb-Dy-Ho-Tr-Tm-Yb-Lu.
Logam grup lain yang sering berasosiasi dalam 2. PEMANFAATAN LOGAM TANAH
mineral yang sama adalah Sc-Y-La (Castor, JARANG
2011). Keberadaan unsur logam tanah jarang
dalam sistem periodik unsur seperti terlihat pada Logam tanah jarang dalam bentuk oksida,
Gambar 1. Logam tanah jarang diklasifikasikan memegang peranan yang sangat penting dalam
menjadi dua berdasarkan berat molekulnya, kebutuhan material maju seperti superkonduktor,
yaitu logam tanah jarang ringan atau grup laser, optik elektronik, aplikasi LED dan iPAD,
cerium (Ce, Pr, Nd, Pm, Sm, Eu) dan logam glass dan keramik. Contoh perkembangan yang
tanah jarang berat (Gd, Tb, Dy, Ho, Tr, Tm, Yb, terjadi pada magnet, LTJ mampu menghasilkan
Lu). Logam tanah jarang ringan lebih banyak neomagnet, yaitu magnet yang memiliki medan
keberadaannya dibandingkan dengan logam magnet yang lebih baik dari magnet biasa.
tanah jarang berat. Pada kenyataannya LTJ Dengan adanya LTJ ini juga memungkinkan
keberadaan di lapisan bumi tidaklah jarang. munculnya mobil bertenaga listrik yang dapat

71
Penelitian Logam Tanah Jarang di Indonesia ; Isyatun Rodliyah
Mineral dan Batubara

Gambar 1. Keberadaan unsur LTJ (warna kuning) dalam sistem periodik unsur

digunakan untuk perjalanan jauh. Oleh Low Alloy/HSLA), baja karbon tinggi, superalloy,
karenanya mobil hybrid mulai marak stainless steel. Karena logam tanah jarang
dikembangkan. Selanjutnya aplikasi LTJ ini, memiliki kemampuan ketahanan terhadap
permintaan dan kebutuhan dapat dilihat pada panas. Contohnya pada penambahan logam
Tabel 1 dan Gambar 2. tanah jarang dalam bentuk aditif atau alloy pada
paduan magnesium dan aluminium, maka
Dalam aplikasi metalurgi, penambahan logam kekuatan dan kekerasan paduan tersebut akan
tanah jarang digunakan dalam pembuatan baja meningkat secara signifikan.
paduan rendah kekuatan tinggi (High Strength

Tabel 1. Pemanfaatan logam tanah jarang di industri

Permintaan Pertumbuhan pemakaian logam tanah


No Aplikasi Unsur LTJ
LTJ 2005 jarang
1 Magnet Nd, Pr, Dy, Tb, 17,17 ton motor listrik pada mobil hybrid, Power
Sm steering elektrik, Air conditioners,
generator, hard disk drives
2 Baterai NiMH La, Ce, Pr, Nd 7,2 ton Baterai mobil Hybrid, baterai Rechargeable
3 Auto Catalysis Ce, La, Nd 5,83 ton Gasoline and hybrids diesel fuel additive,
untuk peningkatan standar emisi otomotif
global
4 Fluid Cracking La, Ce, Pr, Nd 15,4 ton Produksi minyak, peningkatan kegunaan
Catalysis minyak mentah
5 Phosphors Eu, Y, Tb, La, 4,007 tons LCD TV dan monitor, plasma TV, energy
Dy, Ce, Pr, Gd efficient compact fluorescent lights
6 Polishing Powders Ce, La, Pr, 15,15 ton LCD TV dan monitor, plasma TV dan
mixed display, silicon wafers dan chips
7 Glass additives Ce, La, Nd, Er, 13,59 ton Kaca optic untuk kamera digital, bahan
Gd, Yb fiber optic
Sumber : Gupta.C.K., 2005 dan Shwe, A, 2008

72
M&E, Vol. 13, No. 1, Maret 2015
Mineral dan Batubara

Gambar 2. Pemanfaatan Logam Tanah Jarang

3. MINERAL PEMBAWA LTJ DI INDONESIA Tabel 2. Nama dan rumus kimia monasit

Di Indonesia terdapat 2 jenis mineral yang NAMA RUMUS KIMIA


mengandung LTJ ini. Mineral tersebut adalah
monasit dan senotim. Berdasarkan hasil studi MONASIT-(Ce) (Ce, La, Nd, Th, Y)PO4
BATAN di daerah produksi timah, ada beberapa MONASIT –(La) (La, Ce, Nd)PO4
daerah potensi deposit monasit, yaitu; Bangka
Belitung, Karimata/Ketapang, Rirang-Tanah MONASIT –(Nd) (Nd, La, Ce)PO4
Merah (Atmawinata, A., 2011). Monasit MONASIT – (Pr) (Pr, Nd, Ce, La) PO4
merupakan sumber utama logam tanah jarang
Sumber : Ninik Bintari, 2003
ringan, diperoleh sebagai produk samping dari
penambangan dan pengolahan mineral berat
seperti ilmenit, rutil, dan zirkon (Australia, Mineral monasit ini memiliki kandungan thorium
Brazilia, Cina dan India); serta kasiterit, ilmenit yang cukup tinggi dan dalam jumlah tertentu
dan zirkon (Malaysia, Thailand, dan dikategorikan sebagai TENORM
Indonesia)(Riedemann, T., 2011). Di Bangka, (Technologically Enhanced Naturally Occuring
mineral monasit Bangka diperoleh sebagai hasil Radioaktive Material) yaitu zat radioaktif alam
samping penambangan timah. Mineral monasit yang dikarenakan kegiatan manusia atau proses
Bangka didapat sebanyak 7.290 - 8.505 ton per teknologi terjadi peningkatan paparan potensial
tahun (Sabtanto Djoko Suprapto). jika dibandingkan dengan keadaan awal.
Penanganan TENORM mesti mematuhi
Monasit merupakan senyawa fosfat logam batasan paparan radiasi sebagai berikut:
tanah jarang, berwarna coklat kemerahan. paparan untuk pekerja yang diperbolehkan
Mineral monasit merupakan empat mineral yang adalah 20 mSv/th atau 10 uSv/jam sedangkan
berbeda, tetapi karena perbedaannya tidak paparan untuk publik 1 mSv/th.
banyak, maka mereka dirujuk sebagai satu
mineral monasit. Keempat monasit tersebut Di Malaysia, monasit ditemukan tersebar luas
mempunyai persentase berbeda tergantung dalam endapan aluvial sebagai hasil samping
pada unsur/elemen penyusunnya (Tabel 2). pengolahan timah, sedangkan di Indonesia

73
Penelitian Logam Tanah Jarang di Indonesia ; Isyatun Rodliyah
Mineral dan Batubara
Tabel 3. Pertumbuhan pemakaian LTJ di dunia

Consumption Growth Rate


Elemen Application
(Tones p.a. Of REO) (% p.a.)
2006 2012
Ce, La, Nd, Pr Battery Alloy 17.000 43.000 17
Dy, Nd, Pr, Sm, Tb Magnets 20.500 42.000 13
Eu, Tb, Y Phosphors 8.500 14.000 9
Ceramics 5.500 9.000 9
Others 8.000 13.000 8
Ce, Nd, La Catalysts 21.500 32.000 7
Ce, La, Pr Polishing Powder 14.000 21.000 7
Ce, Er, Gd, La, Nd, Yb Glass Additives 13.000 14.000 1
Total 108.000 188.000 10
REO = rare earth oxide
Sumber : Roskill HK Rare Earth Conference, November 2007

Tabel 4. Perbandingan harga oksida dan logam

Price - US$/Kg
Name Oxide Metal
End-2007 End-Oct 2008 End-2007 End-Oct 2008
Cerium 3,60 3,80 7,10 10,50
Dysprosium 94,00 118,00 125,00 153,00
Erbium 35,00 35,00 N/A N/A
Europium 368,00 525,00 560,00 700,00
Gadolinium N/A N/A 25,00 28,00
Lanthanum 4,60 8,00 6,00 13,00
Lutetium 550,00 550,00 N/A N/A
Neodymium 30,00 20,00 40,00 29,00
Praseodymium 28,00 20,00 37,00 29,00
Samarium 4,40 4,40 14,00 26,00
Terbium 633,00 621,00 750,00 793,00
Ytterbium 55,00 55,00 N/A N/A
Ytterium 12,00 12,00 29,00 42,00
Misch Metal (48% Ce) 6,00 8,00
Misch Metal (25% La) 12,00 14,00

75
Penelitian Logam Tanah Jarang di Indonesia ; Isyatun Rodliyah
Mineral dan Batubara
Daerah Bangka Belitung bekerjasama dengan
PSTA-BATAN akan dibuat pilot plant untuk
pemisahan unsur-unsurnya yaitu serium oksida,
lanthanum oksida dan neodinium oksida.
Puslitbang tekMIRA bekerjasama dengan BATAN
telah melakukan penelitian mengenai reduksi
LTJ-oksida menjadi logam-logamnya dan sudah
berhasil membuat logam serium. Disamping
mengembangkan pembuatan logamnya,
Puslitbang tekMIRA bekerjasama dengan
Universitas Padjajaran (Unpad) juga
mengembangkan pembuatan gadolinium oksida
yang dimanfaatkan untuk bidang kesehatan yaitu
sebagai contrast agent.

Tahun 2013 penelitian di tekMIRA difokuskan


pada reduksi LTJ-oksida menjadi logam-
logamnya yaitu reduksi logam serium (Ce) dari
serium oksida (Ce2O3). Pasir monasit yang
digunakan didapatkan dari PT. Mutiara Prima
Sejahtera. Karakterisasi pasir monasit dari PT.
MPS (Mutiara Prima Sejahtera) yang berlokasi
di Bangka dilakukan dengan analisa XRF yang
dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi.
Hasil analisa XRF dapat dilihat pada Tabel 5 di
bawah ini. Gambar penampakan pasir monasit
dapat dilihat pada Gambar 6.

Tabel 5. Komposisi unsur tanah jarangpasir


monasit PT. MPS
Gambar 5. Grafik kecenderungan harga LTJ No. Elemen Kadar (%)
mulai tahun 2008 - 2010
1. Serium (Ce) 25,84
2. Gadolinium (Gd) 1,11
Batubara (tekMIRA), BATAN, Unpad, PT. Timah, 3. Yttrium (Y) 1,07
BPPT, BBLM-Kemenperind, dan Universitas 4. Neodimium (Nd) 10,18
Indonesia. Perkembangan penelitian logam
5. Terbium (Tb) 0,08
tanah jarang di Indonesia cukup
menggembirakan.PT. Timah bekerjasama 6. Lantanum (La) 11,02
dengan PTBGN-BATAN sedang membangun 7. Dysprosium (Dy) 0,34
pilot plant pengolahan pasir monasit hingga 8. Europium (Eu) 0,078
menghasilkan LTJ-oksida dengan kapasitas 9. Samarium (Sm) 1,54
50kg/umpan yang akan selesai di akhir tahun 10. Prasedomium (Pr) 2,45
2014. LTJ-oksida yang akan dihasilkan dari pilot 11. Thorium (Th) 5,83
plant PT. Timah selanjutnya oleh Pemerintah 12. Uranium (U) 0,13

76
M&E, Vol. 13, No. 1, Maret 2015
Mineral dan Batubara
berasosiasi dengan magnesium seperti yang
terlihat pada Gambar 10 dan Gambar 11. Hasil
dari analisis untuk kedua proses tersebut
menunjukkan bahwa baik logam ataupun terak
masih didominasi oleh cerium oksida.

Percobaan pendahuluan selanjutnya adalah


dengan menaikkan suhu proses menjadi
1000 oC dengan komposisi bahan sama seperti

Gambar 11. Hasil analisis SEM X-Ray


Mapping untuk terak dengan
tanpa fluks

pada percobaan awal. Dari hasil analisis XRD


belum terlihat adanya logam cerium. Fasa logam
yang dihasilkan masih berupa serium oksida dan
fasa terak yang terbentuk juga masih serium
oksida. Didalam fasa logam terbentuk juga
magnesium silikat seperti ditunjukkan pada
Gambar 8. Hasil analisis SEM X-Ray Mapping Gambar 13. dan Gambar 14.
untuk lelehan dengan fluks

Gambar 9. Hasil analisis SEM X-Ray Mapping


untuk terak dengan fluks Gambar 12. Hasil analisis XRD untuk fasa logam

Gambar 10. Hasil analisis SEM X-Ray


Mapping untuk lelehan dengan Gambar 13. Hasil analisis XRD untuk fasa terak
tanpa fluks

78
M&E, Vol. 13, No. 1, Maret 2015
Mineral dan Batubara
Percobaan pendahuluan selanjutnya adalah Pada fase terak terdapat logam Ce yang lolos
dengan menambahkan komposisi berat CeO2 masuk ke dalam terak (di bagian kiri sampai
dengan Mg yaitu 1:1, suhu 1200oC dan kondisi tengah foto). Material Mg yang berada dalam
lainnya sama seperti pada percobaan awal terak berbentuk lempengan (kanan bawah foto).
sebelumnya. Dari hasil percobaan sudah terlihat Hasil analisis SEM X-Ray Mapping pada fase
terbentuknya fase logam cerium berupa perak- terak dapat dilihat pada Gambar 16.
abu (Gambar 14).

Gambar 16. Hasil analisis SEM X-Ray


Mapping pada fasa terak

Gambar 14. Foto penampakan logam cerium


6. KESIMPULAN

Hasil analisis SEM X-Ray mapping yang Perkembangan penelitian logam tanah jarang di
diperlihatkan pada Gambar 15. Gambar tersebut Indonesia cukup mengembirakan. Hal ini dapat
menunjukkan bahwa pada fase logam, logam dibuktikan dari banyaknya instansi yang
cerium (Ce) sudah terbentuk yang ditunjukkan menekuni penelitian pengolahan dan pemurnian
oleh struktur menjarum (pada bagian kiri sampai logam tanah jarang baik dari lembaga penelitian,
kanan atas foto, warna putih). Mg, Cl dan Ca perguruan tinggi dan industri. Pilot plant
masih terdapat pada fasa logam. Monasit juga pengolahan pasir monasit menjadi produk LTJ-
masih terlihat dalam bentuk chunk (kanan oksida sudah akan dibangun oleh PT. Timah
bawah foto). Kemungkinan tidak semua monasit bekerjasama dengan BATAN. Reduksi LTJ-
terubah menjadi logam Ce pada saat proses oksida menjadi logamnya terutama logam
reduksi. serium sudah berhasil dilakukan oleh Puslitbang
tekMIRA dengan metode metalotermik.

DAFTAR PUSTAKA

Atmawinata, A., Pengembangan Industri REE


di Indonesia, Kementerian Perindustrian,
Jakarta, 2011.
Castor, S and Hedrick, 2011, J. 'Rare Earth
Element . www.fieldexexploration.com,
Diunduh pada tanggal 9 April 2011 pukul
14.00 WIB
Gupta, C.K. and Krishnamurthy, N., 2005,
Gambar 15. Hasil analisis SEM X-Ray Extractive Metallurgy of Rare Earth, CRC
Mapping pada fasa logam Press, Boca Raton London New York
Washington, D.C.

79
Penelitian Logam Tanah Jarang di Indonesia ; Isyatun Rodliyah
Mineral dan Batubara
Ninik Bintari, R. Subagiono, MV Purwani, Shwe, A., Soe and Lwin, K., 2008, Study on
Bambang EHB, 2003, Proses Ekstraksi Extraction of Ceric Oxide from Monazite
Untuk Memisahkan Unsur-unsur Logam Concnetrate, WorD Academy of Science,
Tanah jarang Dalam Konsentrat dari Pasir Engineering and Technology, 48, pp 331-
Monasit. Prosiding Pertemuan dan 333.
Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Sabtanto Djoko Suprapto, Tinjauan Logam
Pengetahuan dan Teknologi Nuklir. Tanah Jarang, Bidang Program Dan
Puslitbang Teknologi Maju BATAN. Kerjasama,Pusat Sumber Daya Geologi.
Yogyakarta.
Riedemann, T., 2011, High Purity Rare Earth
Metals in Separation, US Department of
Energy Specialized Research Center.

80
M&E, Vol. 13, No. 1, Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai