Anda di halaman 1dari 28

SIFAT PERIODIK UNSUR

Jari – jari atom Energi ionisasi (gol. VIIIA)


Logam Keelektronegatifan (gol. VIIA)
Basa Afinitas Elektron
Reduktor Oksidator
Keelektropositifan

Asam ... ida


BAB III Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam
meningkat dengan berkembang pesatnya industri,
baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber
energi.
KIMIA UNSUR Unsur-unsur logam umumnya diperoleh
sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia
sangat kaya akan sumber mineral bijih logam,
Standar Kompetensi : Memahami karakteristik karena itu perlu penguasaan teknologi untuk
unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
serta terdapatnya di alam. Pada umumnya unsur-unsur logam
terkandung dalam batuan sebagai senyawa yang
Kompetensi Dasar : disebut mineral bijih logam. Berbagai bijih logam
1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa di
utama dan transisi di alam dan produk yang antaranya tercantum dalam tabel berikut ini.
Beberapa mineral
mengandung unsur tersebut.
bijih logam
2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik
dan sifat kimia unsur utama dan unsur Logam Mineral Rumus
transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan,
Hematit Fe2O3
warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat
khusus lainnya). Magnetit Fe3O4
3. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses Besi
Siderit FeCO3
pembuatan unsur-unsur dan senyawanya
dalam kehidupan sehari-hari. Pirit FeS2
4. Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif
Pentlandit (FeNi)S
dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, Nikel
kegunaan, dan bahayanya. Garnerit H2NiMgSiO4. 2 H2O

Aluminium Bauksit Al2O3. 2 H2O


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa Timah Kasiterit SnO2
mampu :
Tembaga Kalkopirit CuFeS2
1. Menjelaskan kelimpahan unsur-unsur di
Emas dan perak terdapat dalam keadaan
kulit bumi, udara, dan air laut. murni tersebar di beberapa daerah yaitu Salido
2. Menjelaskan sifat – sifat, manfaat, dampak (Sumatra Barat), Rejang Lebong (Sumatra Selatan),
dan proses pembuatan unsur gas mulia. Bengkulu, Cikotok (Jawa Barat), Paleleh (Sulawesi
3. Menjelaskan sifat – sifat, manfaat, dampak Utara), Bolaang Mongondow (Sulawesi Tengah),
dan proses pembuatan unsur halogen. Kota Waringin (Kalimantan Barat).
4. Menjelaskan sifat – sifat, manfaat, dampak
dan proses pembuatan unsur alkali.
5. Menjelaskan sifat – sifat, manfaat, dampak GAS MULIA (Noble Gases) – Gol. VIII A
dan proses pembuatan unsur alkali tanah.
6. Menjelaskan sifat – sifat, manfaat, dampak Golongan VIIIA atau golongan gas mulia terdiri dari
dan proses pembuatan unsur periode ketiga. :
7. Menjelaskan sifat – sifat, manfaat, dampak
2He jari – jari atom membesar
dan proses pembuatan unsur transisi periode
10Ne energi ionisasi mengecil
keempat.
18Ar titik didih dan titik leleh
8. Menjelaskan sifat – sifat, manfaat dan
membesar
bahaya unsur radioaktif.
36Kr

54Xe makin reaktif / makin


Beberapa unsur logam dan nonlogam, dalam mudah membentuk senyawa
bentuk unsur maupun senyawanya, banyak 86Rn
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat – sifat gas mulia : a) sebagai pengisi lampu tabung karena
1. berwujud gas monatomik, tidak berwarna, menghasilkan warna merah
tidak berbau, terdapat bebas di alam b) sebagai cairan pendingin pada reaktor
2. semua unsur gas mulia bersifat sangat stabil nuklir
karena mempunyai 8 elektron valensi,
kecuali He (2 elektron valensi) 3. Argon
3. gas mulia terbanyak di atmosfer / di udara a) sebagai pengisi bola lampu pijar, agar
adalah Ar, sedangkan gas mulia terbanyak filamen wolfram tidak mudah terbakar
di alam semesta adalah He (He adalah gas b) sebagai pengisi lampu tabung dengan
utama penyusun matahari). warna merah muda jika bertekanan
4. titik didih dan titik leburnya sangat rendah. rendah, dan berwarna biru jika
Semakin besar nomor atom, titik didih dan bertekanan tinggi
titik leburnya semakin besar.
5. makin besar nomor atom maka makin 4. Kripton
bersifat reaktif, namun unsur gas mulia yang  spektrum atom kripton dipakai untuk
paling reaktif adalah Xe, dan bukannya Rn ukuran standar “meter”
karena Rn bersifat radioaktif.
5. Xenon
6. semua unsur gas mulia diperoleh dengan
a) sebagai zat penghilang rasa sakit
cara destilasi bertingkat udara cair. (anestetika)
b) bahan baku pembuatan senyawa xenon
Kegunaan gas mulia :
1. Helium 6. Radon
a) gas yang sangat ringan, tidak dapat  Sebagai sumber radiasi karena bersifat
terbakar, dipakai sebagai pengganti radioaktif
helium untuk mengisi balon udara
b) sebagai campuran gas oksigen untuk Senyawa – senyawa gas mulia
mengisi tabung gas penyelam. Campuran  Senyawa gas mulia pertama kali berhasil
helium dan oksigen digunakan sebagai disintesa oleh Neil Bartlett tahun 1962
udara buatan untuk para penyelam dan adalah XePtF6 (xenon heksafluoroplatinat).
para pekerja lainnya yang bekerja di  Unsur gas mulia yang dapat dibuat
bawah tekanan udara tinggi senyawanya adalah : Kr , Xe , Rn
menggunakan perbandingan antara He  Unsur gas mulia dapat membentuk senyawa
dan O2 yang berbeda-beda, ditentuka hanya dengan unsur F dan O ( unsur yang
oleh kedalaman penyelaman. paling elektronegatif)
c) sebagai cairan pendingin pada reaktor  Senyawa – senyawa gas mulia yang sudah
nuklir dikenal diantaranya adalah :
2. Neon XeF2 , XeF4 , XeF6 , XeO3 , KrF2 , RnF2

GOLONGAN HALOGEN (Halogens) – Gol. VII A

Golongan VII A atau golongan halogen terdiri dari :

F jari – jari atom membesar


Cl titik didih dan titik lebur makin besar
Br sifat oksidator berkurang
I
At

Sifat fisika halogen :


1. sangat reaktif, di alam tidak didapatkan dalam keadaan bebas.
2. sebagai unsur bebas bersifat diatomik (F2 , Cl2 , Br2 , I2)
3. X2 bersifat oksidator kuat (oksidator terkuat adalah F2), HX bersifat sebagai reduktor
4. sangat elektronegatif (Fluorin adalah unsur dengan harga keelektronegatifan terbesar)
5. semua halogen beracun, berbau merangsang dan menusuk
6. kelarutan halogen berkurang dari fluorin ke iodin
7. I2 sukar larut dalam air namun mudah larut dalam larutan KI membentuk KI3 atau I3
8. semakin besar nomor atom maka titik didih juga makin besar, sehingga pada suhu kamar :
F2 : berwujud gas berwarna kuning muda
Cl2 : berwujud gas berwarna hijau kekuningan
Br2 : berwujud cair dan mudah menguap, berwarna coklat kemerahan
I2 : berwujud padat dan mudah menyublim, berwarna ungu
9. urutan titik didih halogen : F2 < Cl2 < Br2 < I2
10. urutan titik didih asam halida : HCl < HBr < HI < HF , terjadi penyimpangan pada titik didih HF.
Seharusnya sesuai dengan harga Mr, titik didih HF adalah terendah karena Mr terkecil, namun ternyata
titik didih HF tertinggi disebabkan karena HF memiliki ikatan hidrogen.

Sifat kimia halogen :


1. Halogen bereaksi dengan logam membentuk garam
2 Na + Cl2  2 NaCl

2. Reaksi antar halogen


Reaksi berlangsung jika halogen dalam bentuk bebas terletak di atas halogen yang dalam keadaan terikat
F2 + 2 NaBr  2 NaF + Br2 (bereaksi karena F di atas Br)
2 Br + Cl2  Br2 + 2 Cl (bereaksi karena Cl di atas Br)
Br2 + KF  karena Br di bawah F
Cl + I2  karena I di bawah Cl

3. Urutan kekuatan asam halida :


HF < HCl < HBr < HI

4. Urutan kekuatan asam oksihalogen : ( X = Cl , Br , I )


HXO < HXO2 < HXO3 < HXO4

5. Reaksi halogen dengan basa kuat (reaksi disproporsionasi / reaksi autoredoks)


Cl2 + KOH  KCl + KClO + H2O (tanpa pemanasan)
3 Cl2 + 6 KOH  5 KCl + KClO3 + 3 H2O (dengan pemanasan)

Mineral – mineral halogen :


Di alam halogen terdapat dalam keadaan terikat (dalam bentuk senyawa), yaitu :
 F : fluorspaar (CaF2), kriolit (Na3AlF6) dan fluorapatit (Ca5(PO4)3F)
 Cl : sebagai NaCl dalam air laut
 Br dan I : sedikit dalam air laut
 I : sebagai NaIO3 yang bercampur dengan sendawa Chili.
Pembuatan halogen :
No. Unsur halogen Nama Proses / Cara Pembuatan

1. Fluorin (F2) Fluor sangat reaktif, sehingga menyebabkan sulit dalam


pembuatan maupun penanganannya.

Cara pembuatan fluor adalah dengan elektrolisis leburan


garam kalium hidrogen fluorida (KHF2) dalam HF cair.

Reaksinya adalah :

KHF2 (l)  K+ + HF2

HF2  H+ + 2 F

Pada katode : 2 H+ + 2e  H2

Pada anode : 2 F  F2 + 2e
2. Klorin (Cl2) • Proses DOWN : elektrolisis leburan NaCl
2 NaCl (l)  2 Na (s) + Cl2 (g)

• Proses GIBBS : elektrolisis larutan NaCl


2 NaCl (aq) + 2 H2O  2 NaOH (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)

• Proses DEACON :
4 HCl + O2 → 2 H2O + Cl2

• Proses WELDON :
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan
NaCl menurut reaksi :
MnO2 + 2 H2SO4 + 2 NaCl  Na2SO4 + MnSO4 +
H2O + Cl2

• Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4 (di laboratorium) :


CaOCl2 + H2SO4  CaSO4 + H2O + Cl2

• Mereaksikan KMnO4 dan HCl pekat


(di laboratorium) :
2 KMnO4 + 16 HCl  2 KCl + 2 MnCl2 + 8H2O +
5Cl2

3. Bromin (Br2) • Air laut mengandung ion bromida ( Br  ) dengan


kadar 8.104 %. Jadi dalam 1 liter air laut dapat
diperoleh 3 kg bromin ( Br2 ).

Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut.

Cl2 akan mengoksidasi Br menjadi Br2. Udara


mendesak Br2 untuk keluar dari larutan.

2 Cl  + Br2  Cl2 + 2 Br 

• Mereaksikan KMnO4 dan HBr pekat


(di laboratorium) :
2 KMnO4 + 16 HBr  2 KBr + 2 MnBr2 + 8H2O +
5Br2

4. Iodin (I2) • Dengan mereaksikan NaIO3 dan natrium bisulfit.


2 NaIO3 + 5 NaHSO3  3 NaHSO4 + 2 Na2SO4 +
H2O + I2
Kegunaan halogen dan senyawanya :
No. Unsur halogen Kegunaan

1. Fluorin (F2)  Freon / CFC : zat pendingin pada kulkas / AC, pendorong
pada spray
 Teflon / politetra fluoro etena (CF2 = CF2) : plastik tahan
panas, digunakan untuk peralatan masak
 HF : mengukir / mengetsa kaca
 NaF : pengawet kayu dari gangguan serangga
 Na2SiF6 : campuran pembuatan pasta gigi

2. Klorin (Cl2)  NaClO : bahan pemutih pakaian (pengelantang / bleaching


agent)
 HCl : industri logam / pembersih permukaan logam dan
pengekstraksi logam dari bijihnya
 NaCl : bahan masakan dan bahan baku industri kimia
 KCl : pupuk tanaman
 NH4Cl : pengisi batu baterai
 CaOCl2 / kapur klor : bahan pemutih serat
 Ca(OCl)2 / kaporit : bahan pembunuh kuman / desinfektan
Senyawa klorin dalam pada pengolahan air minum
NaClO yang digunakan  KClO3 : bahan pembuat korek api dan mercon
sebagai pemutih pakaian  ZnCl2 : bahan solder / pematri
 CHCl3 / kloroform : pelarut organik
 CCl4 / karbon tetraklorida : pelarut senyawa organik
 PVC / poly vinyl chloride : bahan pembuat pipa pralon

3. Bromin (Br2)  AgBr : bahan pembuat negative film


Perak bromida (AgBr), yang disuspensikan dalam gelatin
untuk dipakai sebagai film fotografi. Jika terkena sinar
matahari, AgBr pada film akan terurai menjadi perak (Ag)
dan bromin (Br2). Kemudian film dicuci dengan larutan
hipo (natrium tiosulfat Na2S2O3) untuk menghilangkan
kelebihan AgBr. Selanjutnya AgBr diubah menjadi ion
kompleks Ag(S2O3)23 yang larut, sehingga perak (Ag)
tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.
Negative film  CH3Br : bahan pemadam kebakaran
menggunakan AgBr  bahan baku pembuat senyawa NaBr (obat penenang)

4. Iodin (I2)  KIO3 : ditambahkan pada garam dapur untuk memenuhi


kebutuhan iodium dalam tubuh
 CHI3 / iodoform : zat antiseptik
 AgI : dalam film fotografi
GOLONGAN ALKALI (Alkaline Metals) – Gol. I A

Golongan I A atau golongan alkali terdiri dari :

Li jari – jari atom membesar


Na titik didih dan titik lebur berkurang
K sifat reduktor membesar
Rb
Cs
Fr : bersifat radioaktif

Sifat fisika logam alkali :


1. sangat reaktif, di alam tidak didapatkan dalam keadaan bebas.
2. bersifat reduktor kuat, sangat elektropositif
3. berupa logam lunak, mudah diiris dengan pisau
4. mengkilap
5. konduktor panas yang baik
6. merupakan unsur blok s karena sub kulit terakhir mengisi sub kulit s
7. membentuk ion +1 karena mencapai konfigurasi oktet dengan melepas 1 elektron di kulit terluar

Sifat kimia logam alkali :


1. Alkali sangat mudah bereaksi dengan air, reaksinya eksoterm dan eksplosif. Makin ke bawah reaksinya
dengan air semakin hebat.
2 L + 2 H2O  2 LOH + H2
Contoh : 2 K (s) + 2 H2O (l)  2 KOH (aq) + H2 (g)
2. Urutan kekuatan basa logam alkali
Kekuatan basa ditentukan oleh kereaktifan reaksi antara logam alkali dengan air. Semakin hebat
reaksinya dengan air maka sifat basanya juga semakin kuat.
LiOH < NaOH < KOH < RbOH < CsOH
3. Reaksi logam alkali dengan halogen
2 L (s) + X2 (g)  2 LX (s)
Contoh : 2 Na (s) + Cl2 (g)  2 NaCl (s)
4. Reaksi logam alkali dengan oksigen
Logam alkali sangat mudah dengan gas O2 di udara menghasilkan oksida, peroksida atau superoksida
tergantung reaktifitas logam tersebut.
Contoh : 4 Li (s) + O2 (g)  2 Li2O(s) : lithium oksida
2 Na (s) + O2 (g)  Na2O2(s) : natrium peroksida
K (s) + O2 (g)  KO2(s) : kalium superoksida

Warna nyala logam alkali :


Litihium : merah
Natrium : kuning
Kalium : ungu
Rubidium : ungu
Cesium : biru

Mineral – mineral logam alkali :


Di alam logam alkali terdapat dalam keadaan terikat (dalam bentuk senyawa), yaitu :
 Li : lepidolite (KLi2Al(Al,Si)3O10(F,OH)2 , spodumen (LiAl(SiO3)2)
 Na : sendawa Chili (NaNO3) , kriolit (Na3AlF6) , boraks (Na2B4O7.10 H2O) ,
albit (Na2O.Al2O3.3 SiO2), natron (Na2CO3.10 H2O)
 K : mineral silvit (KCl) , karnalit (KMgCl3.6 H20) , sendawa (KNO3) , feldspar (K2O. Al2O3. 3 SiO2)
 Rb : -
 Cs : polusit (Cs4Al4Si9O26 . H2O)
Pembuatan logam alkali :

No. Unsur alkali Nama Proses / Cara Pembuatan

1. Li • Dibuat dengan elektrolisis campuran lelehan LiCl dan KCl cair,


penambahan KCl cair berfungsi menurunkan titik leleh LiCl.
Reaksi pada sel elektrolisis :
Katode : Li+(l) + e  Li(l)
Anode : 2 Cl(l)  Cl2(g) + 2e
2. Na • Proses DOWN : elektrolisis leburan NaCl
2 NaCl(l)  2 Na(s) + Cl2(g)
3. K • Dibuat dengan elektrolisis campuran KCl dan CaCl2 cair.
Reaksi pada sel elektrolisis :
Katode : K+(l) + e  K(l)
Anode : 2 Cl(l)  Cl2(g) + 2e
• Dapat juga dengan reduksi lelehan KCl dengan logam Na pada suhu
8500C
KCl + Na  K + NaCl
4. Rb dan Cs Dengan cara mereduksi lelehan garam halidanya dengan Na
RbCl + Na  NaCl + Rb
CsCl + Na  NaCl + Cs

Kegunaan logam alkali dan senyawanya :

No. Unsur alkali Kegunaan

1. Lithium (Li)  Digunakan untuk membuat baterai, merupakan baterai


rechargeable (bisa diisi ulang)

2. Natrium (Na)  Uap Na yang berwarna kuning menyebabkan Na lampu Na


digunakan untuk penerangan di jalan raya atau lampu pada
mobil karena sinar kuning natrium dapat menembus kabut
 Natrium cair sebagai cairan pendingin pada reaktor atom
 NaOH / soda kaustik / soda api : bahan utama dalam
industri kertas, sabun dan tekstil
 Na2CO3 / soda : industri gelas dan peralatan rumah tangga,
bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan tetap)
 NaCl : bahan pengawet, bahan baku pembuatan logam Na,
Sabun menggunakan NaOH, Na2CO3
NaOH dalam proses  NaHCO3 / soda kue / baking soda : bahan pengembang roti
pembuatannya (jika dipanaskan maka NaHCO3 akan menghasilkan gas
CO2 yang menyebabkan kue dapat mengembang),
campuran pada minuman dalam botol agar menghasilkan
gas CO2.
 NaClO : bahan pemutih
 Na2S2O3 / larutan hipo : larutan pencuci dalam fotografi
 Na – benzoat : zat pengawet makanan dalam kaleng
 Na glutamat / MSG / Mono Sodium Glutamat : zat
penyedap makanan / vetsin
 Na salisilat : mempunyai kemampuan menurunkan demam
 Na2SO4 / garam Glauber : obat cuci perut

Soda kue / NaHCO3


digunakan untuk
mengembangkan kue

3. Kalium (K)  KNO3 : bahan pembuat pupuk K


 KOH : bahan utama dalam industri sabun
 KIO3 : zat yang ditambahkan ke dalam garam dapur untuk
mencegah penyakit gondok
 KCl : bahan pembuat pupuk K, bahan pembuat logam K
dan KOH
 KClO3 : bahan pembuat korek api, mercon, zat peledak

KClO3 adalah salah satu


bahan untuk membuat
kepala korek api

GOLONGAN ALKALI - TANAH (Earth Alkaline Metals) – Gol. II A

Golongan II A atau golongan alkali tanah terdiri dari :

Be jari – jari atom membesar


Mg titik didih dan titik lebur berkurang
Ca sifat reduktor membesar
Sr
Ba
Ra : bersifat radioaktif

Sifat fisika logam alkali tanah :


1. golongan alkali tanah memiliki jari-jari lebih kecil dibandingkan dengan golongan alkali.
2. energi ionisasinya lebih tinggi dibandingkan dengan golongan alkali.
3. logamnya lebih keras dibanding logam alkali dan titik lelehnya tinggi.

Sifat kimia logam alkali tanah :


1. Bersifat reduktor kuat namun tidak sekuat golongan alkali
2. Dapat bereaksi langsung dengan halogen dan belerang
 M + X2  MX2 (garam halida)
 M + S  MS (garam sulfida)
3. Pada suhu tinggi, dapat bereaksi dengan nitrogen dan karbon.
 M + N2  M3N2 ( garam nitrida)
 M + C  MC2 (garam karbida)
4. Reaksi Mg dengan udara menghasilkan MgO dan Mg3N2 (magnesium nitrida)
5. Bila bereaksi dengan air, akan membentuk basa dan gas H2 .
 Be tidak bereaksi dengan air karena akan terbentuk lapisan tipis BeO yang melindungi
permukaan logam.
 Mg hanya bereaksi dgn air panas.
 Ca, Sr, dan Ba dapat bereaksi dengan air dingin.
6. Semua basa alkali tanah kecuali Be adalah basa kuat.
7. Be bersifat amfoter.
Be dapat membentuk Be(OH)2 tapi dapat juga membentuk asam beriliat (H2BeO2) sehingga BeO dapat
larut dalam asam dan basa.

Warna nyala logam alkali tanah :


Magnesium : putih menyilaukan
Calsium : jingga
Stronsium : merah tua
Barium : hijau

Mineral – mineral logam alkali tanah :


Di alam logam alkali tanah terdapat dalam keadaan terikat (dalam bentuk senyawa), yaitu :
 Be : mineral beril (Be3Al2Si6O18)
 Mg : magnesit (MgCO3) , dolomit (CaCO3.MgCO3) , kieserit (MgSO4.2 H2O) ,
garam Inggris (MgSO4.7 H2O), asbes (Mg3Ca(SiO3)4)
 Ca : batu kapur atau marmer (CaCO3) , batu tahu / gips (CaSO4.2 H2O) , fosforit (Ca3(PO4)2) ,
fluorspaar (CaF2) , apatit (Ca3(PO4)2 .CaF2)
 Sr : stronsianit (SrCO3) , galestin (SrSO4)
 Ba : barit (BaSO4) , witerit (BaCO3)
 Ra : hasil peluruhan uranium

Pembuatan logam alkali tanah :

No. Unsur alkali tanah Nama Proses / Cara Pembuatan

1. Mg • Dibuat dengan elektrolisis lelehan garam kloridanya

• Pemanasan oksidanya dengan karbon :

MgO + C  Mg + CO

2. Ca • Dibuat dengan elektrolisis lelehan garam kloridanya


• Pembuatan Ca dari batu kapur (CaCO3) :
CaCO3 dipanaskan menghasilkan CaO dan CO2. Kemudian CaO
direaksikan dengan NH4Cl dan air akan dihasilkan CaCl2. Selanjutnya
CaCl2 dikeringkan dan lelehannya dielektrolisis untuk menghasilkan
logam Ca di katode.

Kegunaan logam alkali tanah dan senyawanya :

No. Unsur alkali tanah Kegunaan

1. Berilium (Be)  Sebagai pelapis karena dapat menyerap panas dengan baik
 Digunakan sebagai bahan pembuat misil, pesawat jet, dan
pesawat luar angkasa karena sifatnya yang kaku, ringan,
serta stabil
 Komponen reaktor atom
 Plat berillium digunakan untuk menangkap sinar X
 Zamrud (emerald) mengandung berilium
2. Magnesium (Mg)  Dihubungkan dengan besi pada pipa air minum untuk
mencegah karat pada besi
 Campuran Mg dan Al membentuk paduan logam (alloy)
yang disebut magnalium dan digunakan untuk membuat
badan pesawat terbang karena sifatnya yang ringan dan
tahan karat
 Bahan campuran pembuatan alat-alat rumah tangga
 Untuk fotografi sebagai blitz
 Bubuk Magnesium digunakan juga dalam pembuatan
kembang api dan lampu mercusuar karena memancarkan
sinar putih yang terang
 Mg(OH)2 : untuk obat maag (antasida) dan bahan pasta gigi

3. Calsium (Ca)  Bahan bangunan (semen)


 CaCO3 murni : sebagai bahan pembuatan pasta gigi dan
kapur tulis serta pengisi kertas
 Ca(OH)2 : digunakan pada pengolahan air limbah, produksi
gula, dan penjernih air
 Ca(OCl)2 / kaporit : untuk desinfektan pada air minum
 CaC2 / batu karbit : digunakan untuk membuat gas asetilen
 CaSO4 . 2 H2O / gips : digunakan dalam bidang kesehatan
untuk penderita patah tulang dan untuk cetakan gigi
 Kalsium klorida (CaCl2) : untuk pelebur es di jalan bersalju
dan menurunkan titik beku pada mesin pendingin

4. Stronsium (Sr)  SrCl2 : digunakan sebagai bahan pasta gigi untuk gigi
sensitif serta meningkatkan kualitas lapisan barang
tembikar
 Sebagai bahan dalam cat aerosol
 Sumber warna merah pada kembang api

5. Barium (Ba)  BaSO4 : digunakan untuk industri petroleum


 BaSO4 : digunakan dalam pengeboran lumpur
 BaSO4 juga bagus untuk penyerapan sinar X, digunakan
dalam diagnosa sinar X bekerja untuk mendapatkan gambar
dari sistem pencernaan
 BaCO3 : sebagai obat racun tikus, pembuatan bata, dan
pembuatan kaca
 BaO : digunakan pada lapisan elektroda lampu pijar
 Ba(NO3)2 : untuk memberi warna hijau pada kembang api
 Logam campuran dengan Nikel digunakan dalam kawat
busi
KESADAHAN AIR
1. Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ dan ion Mg2+.
2. Kerugian air sadah :
a) memboroskan sabun karena sabun sukar berbusa dalam air sadah
b) pada industri penggunaan air sadah memboroskan bahan bakar karena ketel tertutup kerak yang
merupakan isolator terhadap panas
3. Jenis kesadahan :
a) Kesadahan sementara : disebabkan oleh ion bikarbonat (HCO3).
Senyawa penyebab kesadahan sementara : Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2
b) Kesadahan tetap : disebabkan oleh ion SO42 dan ion Cl
Senyawa pnyebab kesadahan tetap : CaSO4 , MgSO4 , CaCl2 dan MgCl2
4. Cara menghilangkan kesadahan :
a) Kesadahan sementara dihilangkan dengan pemanasan
Ca(HCO3)2 CaCO3 (s) + H2O + CO2

b) Kesadahan tetap dihilangkan dengan penambahan soda (Na2CO3)


MgCl2 + Na2CO3  MgCO3 + 2 NaCl

KELARUTAN SENYAWA ALKALI TANAH


Tidak seperti senyawa golongan IA yang semuanya larut dalam air, kelarutan senyawa golongan II A beraneka
ragam dan secara garis besar dapat digeneralisasikan sebagai berikut :
a) basa : dari atas ke bawah kelarutan basa semakin besar (Ba(OH)2 larut dalam air)
b) sulfat / kromat : dari atas ke bawah kelarutan sulfat / kromat semakin kecil (BaSO 4 dan BaCrO4
sukar larut dalam air)
c) karbonat : semua karbonat gol. IIA sukar larut dalam air

Garam sulfat / kromat makin mudah larut

Basa makin mudah larut

UNSUR PERIODE KETIGA

Terdiri dari : Na Mg Al Si P S Cl Ar

Sifat unsur periode ketiga :


1. urutan kenaikan energi ionisasi: Na Al Mg Si S P Cl Ar , terjadi penyimpangan pada Mg (gol. IIA) ,
P (gol. VA) dan Ar (gol. VIIIA) karena aturan kestabilan (aturan penuh atau setengah penuh)
2. yang terdapat bebas di alam: S dan Ar
3. makin ke kanan maka sifat asam makin kuat
4. makin ke kanan sifat oksidator makin kuat
5. Al(OH)3 bersifat amfoter
6. jari-jari, sifat logam, sifat basa, dan sifat reduktor terbesar dimiliki oleh natrium
7. energi ionisasi terbesar dimiliki oleh argon
8. elektronegatifitas, sifat asam, sifat oksidator terbesar dimiliki oleh klorin
9. Si merupakan unsur ke-2 terbanyak setelah oksigen pada kulit bumi
10. Al merupakan unsur ke-3 terbanyak setelah oksigen dan Si pada kulit bumi.
11. sifat logam :
• Na  MgAl semakin keras
• Natrium, magnesium dan aluminium larut dalam asam membentuk kation tunggal Na+,
Mg2+,Al3+, merupakan konduktor, bersifat ionik
• Al larut dalam basa kuat (bersifat amfoter)
• Si bersifat metaloid
sifat non logam :
• P4  padat pada suhu kamar
Ada dua jenis unsur fosfor, yaitu fosfor putih dan fosfor merah. Fosfor putih dibuat dengan cara
memanaskan batuan fosfat, pasir, dan kokas. Adapun fosfor merah dibuat dengan cara memanaskan
fosfor putih pada suhu 240 °C. Sebagian besar fosfor putih digunakan untuk membuat asam fosfat.
Fosfor merah digunakan untuk membuat korek api jenis safety matches, yaitu korek api biasa.
• S  padat pada suhu kamar
• Cl2  gas pada suhu kamar
• Ar  gas pada suhu kamar

Mineral – mineral unsur periode ketiga :


 Na : sendawa Chili (NaNO3) , kriolit (Na3AlF6) , bijih silikat (Na2SiO3)
 Mg : magnesit (MgCO3) , dolomit (CaCO3.MgCO3) , kieserit (MgSO4.2H2O) ,
garam Inggris (MgSO4.7H2O), asbes (Mg3Ca(SiO3)4) , karnalit (KCl.MgCl2.6H2O)
 Al : kriolit (Na3AlF6) , bauksit (Al2O3.nH2O), korundum (Al2O3), kaolin / tanah liat Al2O3.2SiO2. 2H2O
 Si : pasir kuarsa (SiO2) , tanah liat (Al2O3.2SiO2.2H2O)
 P : fosforit (Ca3PO4)2
 S : terdapat bebas di alam
 Cl : sebagai NaCl dalam air laut
 Ar : terdapat bebas di alam

Pembuatan unsur periode ketiga :

No. Unsur periode ketiga Nama Proses / Cara Pembuatan

1. Na • Proses DOWN : elektrolisis leburan NaCl


2 NaCl(l)  2 Na(s) + Cl2(g)

2. Mg • Dibuat dengan elektrolisis lelehan garam kloridanya

• Pemanasan oksidanya dengan karbon :

MgO + C  Mg + CO

3. Al • Alumunium dapat diperoleh melalui proses HALL, yaitu:


Bijih bauksit (Al2O3.n H2O) dimurnikan dengan menambah NaOH dan
HCl sehingga diperoleh Al2O3
Al2O3 (s) + 2 NaOH (aq)  2 NaAlO2 (aq) + H2O
2 NaAlO2 (aq) +HCl (aq)  Al(OH)3 + NaCl (aq)
Al(OH)3  Al2O3 (s) + 3 H2O
Al2O3 yang diperoleh kemudian disaring dan dilelehkan, kemudian
dielektrolisis
Anoda : 3 O2  O2 (g) + 6e
Katoda : 2 Al3+ + 6e  2 Al

Sebelum elektrolisis, ditambahkan kriolit (NaAIF6) untuk menurunkan


titik leleh Al2O3 dan sebagai pelarut bauksit
4. Si Reduksi pasir SiO2 dengan C dalam tanur listrik

5. P4 Proses Wohler :

memanaskan campuran fosforit, pasir dan C pada suhu 1300oC dalam tanur
listrik, hasilnya disimpan dalam air karena mudah terbakar.

Reaksinya:

2 Ca3(PO4) (s) + 6 SiO2 (s) + 10 C (s)  6 CaSiO3 (s) + 10 CO (g) + P4 (g)

6. S • Pengambilan deposit belerang dengan 2 cara :


1) Metode Frasch (untuk belerang yang ada di dalam tanah)
2) Metode Sisilia (untuk belerang yang ada di permukaan tanah)

• Pembuatan H2SO4 ada 2 cara:


1) Proses Kontak dengan bahan baku SO2, katalisnya V2O5
2) Proses Bilik Timbal dengan bahan baku SO2, katalisnya uap nitroso
(campuran NO dan NO2)

7. Cl Lihat golongan VIIA

8. Ar Destilasi udara cair

Kegunaan unsur periode ketiga dan senyawanya :

No. Unsur periode ketiga Kegunaan

1. Natrium (Na) Lihat golongan IA

2. Magnesium (Mg) Lihat golongan IIA

3. Aluminium (Al)  Banyak dipakai dalam industri pesawat (magnalium)


 Untuk membuat konstruksi bangunan
 Untuk membuat magnet yang kuat
 Tawas / KAl(SO4)2.12 H2O sebagai penjernih air
 Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat
luar angkasa
 Membuat berbagai alat masak, karena tahan panas dan
tahan karat karena membentuk lapisan oksida
 Menghasilkan permata bewarna-warni: sapphire, topaz, dll
 Al(OH)3 : untuk obat maag

4. Silikon (Si)  Dipakai dalam pembuatan kaca


 Digunakan untuk membuat alloy bersama alumunium,
magnesium, dan tembaga
 Untuk membuat enamel
 Untuk membuat IC
 Bahan semikonduktor untuk kalkulator, mikrokomputer
 Polimer silikon untuk mengubah jaringan pada tubuh

5. Fosfor (P)  Fosfor putih ( beracun) : untuk bahan baku pembuatan


H3PO4
 Fosfor merah (tidak beracun) : untuk bidang gesek korek
api

6. Belerang (S)  Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat H2SO4
untuk elektrolit pada aki (accumulator)
 Digunakan dalam baterai
 Dipakai pada fungisida (CuSO4.5H2O (terusi) untuk anti
jamur pada tanaman dan kayu)
 Pembuatan pupuk (NH4)SO4 atau pupuk ZA
 Digunakan pada korek dan kembang api
 Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
 Proses vulkanisasi karet
 Pembuatan CS2 (bahan baku serat rayon)·

7. Chlorin (Cl) Lihat golongan VIIA

8. Argon (Ar) Lihat golongan VIIIA

UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

Terdiri dari : 21Sc 22Ti 23V 24Cr 25Mn 26Fe 27Co 28Ni 29Cu 30Zn

Sifat – sifat unsur transisi periode keempat :


1. sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar listrik yang baik. Pengecualian
untuk Cu merupakan logam yang lembut dan elastis.
2. umumnya senyawanya berwarna, warna senyawa ditentukan oleh bilangan oksidasi logamnya.
Contoh : Fe2+ : hijau, Fe3+ : kuning jingga, Cr3+ : hijau, Cr6+ : kuning.

Unsur Ion Warna Unsur Ion Warna


Sc Sc3+ tidak berwarna Mn2+ merah muda
Ti2+ ungu Mn Mn3+ merah – coklat
Ti Ti3+ ungu – hijau MnO4 coklat – ungu
Ti4+ tidak berwarna Fe2+ hijau
Fe
V2+ ungu Fe3+ kuning jingga
V V3+ hijau Co2+ merah muda
Co
VO2+ biru Co3+ biru
VO43 merah Ni2+ hijau
Ni
Cr2+ biru Ni3+ merah
Cr Cr3+ hijau Cu+ Tidak berwarna
Cu
CrO42 kuning Cu2+ Biru
Cr2O72 jingga Zn Zn2+ Tidak berwarna

3. umumnya mempunyai beberapa bilangan oksidasi, kecuali Sc dan Zn


4. dapat membentuk ion kompleks.
5. bersifat katalis
6. umumnya dapat ditarik magnet (bersifat paramagnetik). Sifat paramagnetik disebabkan oleh adanya
elektron tunggal.
Jika atom / ion tidak memiliki ion tunggal maka atom/ion tersebut tidak dapat ditarik magnet dan
bersifat diamagnetik.
Atom/ion yang memiliki banyak elektron tunggal dapat ditarik oleh magnet dengan kuat dan bersifat
feromagnetik.
7. sebagian besar unsur transisi periode keempat mudah teroksidasi (memiliki E°red negatif), kecuali unsur
tembaga yang cenderung mudah tereduksi (E°Cu = + 0,34 V).
Proses Pembuatan :
1. Sebagian besar logam transisi terdapat di alam dalam bentuk senyawa. Hanya sebagian kecil terdapat
dalam keadaan bebas seperti emas, perak dan sedikit tembaga. Pada umumnya terdapat dalam bentuk
senyawa sulfida dan oksida, oleh karenanya senyawa ini sukar larut dalam air.
Contohnya : Fe2O3, Cu2S, NiS, ZnS, MnO2.
2. Pengolahan logam dari bijih disebut metalurgi. Bijih adalah mineral atau benda alam lainnya yang
secara ekonomis dapat diambil logamnya. Karena logam banyak terdapat dalam bentuk senyawa
(oksida, sulfida), maka prosesnya selalu reduksi.
3. Proses Tanur Tinggi : pembuatan besi
Bahan dasar : Bijih besi yaitu hematit Fe2O3, magnetit Fe3O4, dan bahan tambahan batu kapur CaCO3
atau pasir (SiO2) (berfungsi untuk mengikat zat pengotor) dan kokas C sebagai reduktor.

Proses yang terjadi pada proses Tanur Tinggi :


a) Bahan-bahan (bijih besi, batu kapur, dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanur.
b) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2.
C (s) + O2 (g)  CO2 (g) H =  394 kJ
c) Kemudian gas CO2 bergerak naik dan bereaksi lagi dengan kokas menjadi gas CO.
CO2 (g) + C (s)  2 CO (g)  H = + 173 kJ
d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi.
3 Fe2O3 + CO  2 Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 °C)
Fe3O4 + CO  3 FeO + CO2 (pada suhu 850 °C)
FeO + CO  Fe + CO2 (pada suhu 1000 °C)
Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melalui dasar tungku.

Zat pengotor yang tercampur dengan bijih besi, seperti SiO2, P4O10 dan Al2O3 diikat oleh CaO yang
berasal dari penguraian batu kapur pada suhu tinggi.
CaCO3 (s)  CaO (s) + CO2 (g) (pada suhu 800 – 900 °C)
Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksi :
CaO (s) + SiO2 (s)  CaSiO3 (l) (pada suhu 1200 °C)
6 CaO (s) + P4O10 (s)  2 Ca3(PO4)2 (l) (pada suhu 1200 °C)
CaO (s) + Al2O3 (s)  Ca(AlO2)2 (l) (pada suhu 1200 °C)
Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besi sehingga dapat dipisahkan untuk bahan
dalam industri semen dan pupuk. Besi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pig
iron) yang mengandung 95% Fe, 4% C dan sedikit Si, P, dan S. Besi kasar ini keras tapi rapuh (mudah
patah).

4. Proses Bessemer : pembuatan baja


Dibuat dari besi kasar dengan prinsip mengurangi kadar C dan unsur-unsur campuran yang lain.
Prosesnya adalah :
• besi kasar dibakar dalam alat convertor Bessemer.
• dari lubang-lubang bawah dihembuskan udara panas sehingga C dan unsur-unsur lain terbakar dan
keluar gas.
• setelah beberapa waktu kira-kira ¼ jam dihentikan lalu dituang dan dicetak.
5. Proses pembuatan tembaga :
a) Tembaga terdapat di alam dalam bentuk senyawa Cu2S, Cu2O
b) Proses pengolahan tembaga dari bijih tembaga dilakukan dengan urutan :
bijih tembaga dinaikkan konsentrasinya dengan proses pengapungan (flotasi) lalu dikenakan
proses pemanggangan. Maka terjadi proses reduksi intramolekuler, diperoleh tembaga.
Tembaga yang diperoleh belum murni tetapi sudah dapat digunakan untuk berbagai keperluan
seperti pipa, bejana, dan lain-lain, tetapi belum baik untuk penghantar listrik. Untuk
memurnikan dilakukan proses elektrolisis.

Scandium :
• Limpahan skandium di kulit bumi sekitar 0,0025%.
• Secara ilmiah skandium terdapat sebagai mineral thortveitite (Sc2Si2O).
• Salah satu manfaatnya digunakan pada lampu intensitas tinggi.

Titanium :
• Kelimpahan titanium menempati urutan ke – 9 terbanyak di kulit bumi, yaitu 0,6 %.
• Titanium banyak digunakan di industri pesawat terbang dan industri kimia.
• Digunakan sebagai katalis pada industri plastik.
• Titanium dioksida (TiO2) bersifat inert, putih cerah, tidak tembus cahaya, dan tidak berbau (nontosik).

Vanadium :
• Vanadium terdapat di alam sebagai vanadit Pb3(VO4)2.
• Vanadium dipakai sebagai logam campur, misalnya alisai besi vanadium (ferovanadium) yang keras,
kuat, dan tahan karat. Baja vanadium antara lain digunakan untuk membuat per mobil.
• Vanadium oksida (V2O5) digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak
(lihat pembuatan H2SO4)

Chromium :
• Walaupun kelimpahannya di kulit bumi hanya 0,0122%, namun kromium merupakan salah satu
komponen paling penting dalam industri logam.
• Sumber kromium adalah tambang kromite Fe(CrO2)2 , yang dapat direduksi menghasilkan alloy Fe dan
Cr yang disebut ferrokrom.
• Logam kromium sangat keras, memiliki warna cemerlang, dan tahan terhadap korosi. Oleh karena sifat-
sifat ini, kromium banyak digunakan sebagai plating logam-logam lainnya.

Mangan :
• Di alam mangan terdapat dalam bentuk senyawa, seperti batu kawi atau pirolusit (MnO2), spat mangan
(MnO3), dan manganit (Mn2O3.H2O).
• Mangan banyak digunakan pada produksi baja dan umumnya sebagai alloy mangan-besi atau
ferromanganese. Mangan meningkatkan kekerasan baja yang dihasilkan. Baja yang mengandung kadar
mangan tinggi bersifat sangat keras, kuat serta tahan gesekan. Baja jenis ini digunakan pada kontruksi
rel kereta api, bulldozers, dan alat pengeras jalan.

Besi
• Di alam besi terdapat dalam bentuk senyawa, seperti
• Besi merupakan logam yang paling penting dalam sejarah umat manusia sejak peradaban Mesopotamia
purba sampai abad modern sekarang ini. Besi digunakan untuk konstruksi bangunan, peralatan
kendaraan, senjata, alat – alat pertanian dan segala jenis mesin.

Cobalt :
• Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa seperti kobalt glans (CoAsS), lemacitte (Co2S4), dan
smaltit (CoAs2).
• Sepertu nikel, kobalt digunakan untuk membuat aliasi (paduan) logam. Besi yang dicampur dengan
kobalt mempunyai sifat tahan karat.
• Aliasi / alloy yang menggunakan nikel dan cobalt yang terkenal adalah alnico (campuran Al, Ni dan
Co) yang memnpunyai sifat magnet sangat kuat.
Nikel :
• Di alam nikel terdapat dalam bentuk senyawa, misalnya pentlandite (FeS.NiS).
• Deposit nikel banyak terdapat di Kanada.
• Nikel merupakan logam putih mengkilap seperti perak dan dapat dijadikan sebagai penghantar panas
dan listrik yang baik.
Tembaga :
• Berupa logam berwarna coklat kemerahan.
• Digunakan untuk kabel listrik
• Digunakan untuk membuat berbagai macam alloy : perunggu (campuran Cu dan Sn) , kuningan
(campuran Cu dan Zn)
Seng :
• Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksida +2.
• Seng merupakan unsur paling melimpah ke – 24 di kerak bumi dan memiliki lima isotop stabil.
• Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah slaferit (seng sulfida).
• Pada abad 12, di India diproduksi logam zink dengan membakar material organik dengan smithsonite
(ZnCO3, zink karbonat).
• Zink merupakan logam berwarna biru-abu-abu.
• Pada suhu ruangan berbentuk rapuh dan menjadi lunak pada suhu 100ºC. Maksud dari lunak, yakni
dapat ditekuk atau dibentuk tanpa menghancurkannya. Zink termasuk konduktor, tahan korosi udara
maupun air. Hal ini disebabkan zink di udara lembab membentuk zink karbonat basa, Zn2(OH)2CO3
yang merupakan lapisan tipis di permukaan logam zink sehingga Zn biasa digunakan sebagai pelindung
produk dari bahan besi.
2 Zn (s) + CO2 (g) + O2 (g) + H2O (l) → Zn2 (OH)2 CO3 (s)

Nama mineral unsur transisi periode keempat :

No. Unsur Nama mineral Rumus


1. Sc thortveitite Sc2Si2O
2. Ti rutil TiO2
ilmenite
3. V patronite
vanadinite
carnotite
4. Cr chromite Fe(CrO2)2
5. Mn pirolusit MnO2
spatmangan MnO3
manganit Mn2O3.H2O
6. Fe hematit Fe2O3
pirit FeS2
siderit FeCO3
limonite FeO(OH)
magnetit Fe3O4
7. Co cobalt glans CoAsS
lemacite Co2S4
smaltit CoAs2
8. Ni pentlandite FeS.NiS
nikolit NiAs
smaltite
garnierite
9. Cu kalkopirit CuFeS2
malasit Cu2(OH)2CO3
kalkosit Cu2S
10. Zn zinsit ZnO
sfalerit / zink blende ZnS

 Tabel nama mineral :


Rumus bijih Nama bijih

Al2O3 . n H2O bauksit

Na3AlF6 kriolit

Ca3(PO4)2 . CaF2 fluoroapatit

Ca3(PO4)2 fosforit

SiO2 pasir / kuarsa

FeS2 pirit

ZnS seng blende

CuFeS2 kalkopirit

CaSO4 batu tahu / gips

MgSO4 . 7 H2O garam Epsom / garam Inggris

TiO2 rutil

FeTiO3 ilmenit

CaF2 fluorspar

NaCl garam batu

NaNO3 sendawa chili

KCl . MgCl2 . 6 H2O karnalit

CaO kapur tohor / gamping

Fe3O4 magnetit

FeCO3 siderit

Fe2O3 . H2O limonit

CoAsS cobaltit

Cu2S kalkosit

Cu2O kuprit

Cu2(OH)2CO3 malasit

Fe2O3 hematit

CaCO3 . MgCO3 dolomit

CaCO3 batu pualam


BaSO4 barit

Na2SO4 . 10 H2O garam Glauber

 Tabel nama proses dan kegunaan :


Unsur / Kegunaan
Nama proses Reaksi
senyawa
Elektrolisis lelehan  Lampu penerangan di jalan raya
Na Down
NaCl  Pendingin pada reaktor atom

 Dihubungkan dengan besi pada pipa air minum


untuk mencegah karat pada besi
 Campuran Mg dan Al membentuk paduan logam
(alloy) yang disebut magnalium dan digunakan
untuk membuat badan pesawat terbang karena
Elektrolisis lelehan sifatnya yang ringan dan tahan karat
Mg Dow
MgCl2  Untuk fotografi sebagai blitz
 Bubuk Magnesium digunakan juga dalam
pembuatan kembang api dan lampu mercusuar
karena memancarkan sinar putih yang terang
 Mg(OH)2 : untuk obat maag (antasida) dan bahan
pasta gigi

Memanaskan  Fosfor putih ( beracun) : untuk bahan baku


campuran pembuatan H3PO4
Ca3(PO4)2 , SiO2  Fosfor merah (tidak beracun) : untuk bidang gesek
Fosfor (P4) Wohler
dan C dalam tanur korek api
listrik pada suhu
tinggi.
Campuran gas HCl  Sebagai bahan pemutih di pabrik kertas
dan udara dialirkan  Desinfektan pada kolam renang
Klorin (Cl2) Deacon
melalui katalis
CuCl2 yang panas.
Bijih besi direduksi  Bahan konstruksi bangunan
dengan kokas (C).  Bahan dasar pembuatan baja
Selain itu juga
digu- nakan SiO2
untuk mengikat
kotoran yang
Fe Tanur tinggi
bersifat basa. Batu
kapur (CaCO3)
digunakan untuk
menghilangkan
kotoran yang
bersifat asam.
Prinsip pembuatan  Bahan konstruksi bangungan, mempunyai sifat lebih
baja adalah keras dan tahan karat dibanding besi
Baja Bessemer
pengurangan kadar
karbon pada besi.
Untuk belerang  Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
Sisilia yang ada di (H2SO4) untuk elektrolit pada aki (accumulator)
permukaan bumi  Digunakan pada korek dan kembang api
S Untuk belerang  Untuk vulkanisir ban
Frasch yang ada di dalam
tanah
Elektrolisis leburan  Dicampur dengan logam Mg menghasilkan paduan
bauksit (Al2O3). logam magnalium yang dipakai dalam industri
Menggunakan pesawat (magnalium)
kriolit (Na3AlF6)  Tawas / KAl(SO4)2.12H2O sebagai penjernih air
Al Hall yang digunakan  Membuat berbagai alat masak, karena tahan panas
sebagai pelarut dan tahan karat karena membentuk lapisan oksida
bauksit dan untuk  Al(OH)3 : untuk obat maag
menurunkan titik
lebur bauksit.
 Pelapis pada benda – benda terbuat dari besi untuk
Cr Goldschimdt mencegah perkaratan

Kontak Katalis V2O5  Bahan dasar pembuatan pupuk ZA


H2SO4 Katalis campuran  Elektrolit pada aki
Bilik timbal gas NO dan NO2  Dehidrator dan katalisator pada berbagai proses

 Bahan dasar pembuatan pupuk nitrogen (pupuk urea


NH3 Haber- Bosch Katalis Ni dan pupuk ZA)

 Pembuatan pupuk
HNO3 Ostwald  Pembuatan bahan peledak

 Untuk pembuatan kaca


 Pembuatan detergen
Na2CO3 Solvay  Pembuatan soda kue (NaHCO3)
 Bahan pelunak pada air sadah tetap

SENYAWA KOMPLEKS

Salah satu sifat penting dari unsur transisi adalah kemampuan untuk membentuk ion kompleks, yaitu
suatu struktur dimana kation logam berikatan dengan dua atau lebih molekul netral atau anion.
Dalam suatu ion kompleks, kation logam yang berasal dari unsur transisi disebut atom pusat,
sedangkan molekul netral atau anion yang diikat oleh atom pusat disebut sebagai ligan.
Struktur ion kompleks :

[ atom pusat (ligan) bilangan koordinasi ]muatan ion kompleks

Atom pusat = unsur transisi


Ligan = terdiri dari molekul netral (H2O dan NH3) atau anion (CN , OH, SO42 , dll)
Bilangan kooordinasi = 2 kali bilangan oksidasi (valensi) tertinggi atom pusat, bilangan koordinasi
menyatakan jumlah ligan yang diikat oleh atom pusat.
Muatan ion kompleks = hasil penjumlahan muatan atom pusat dan muatan ligan – ligan

Aturan tatanama ion kompleks :


1. Susunan nama ion kompleks dimulai dari bilangan koordinasi (1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 =
penta, 6 = heksa), diikuti nama ligan dan nama atom pusat.
2. Jika terdapat lebih dari satu ligan, maka nama ligan – ligan diurutkan sesuai abjad. Nama ligan anion
selalu berakhiran dengan – o .
H2O = akua F = fluoro OH = hidrokso SO42 = sulfato
NH3 = amin Cl = kloro NO2 = nitro S2O32 = tiosulfato
CO = karbonil Br = bromo CN = siano
NO = nitrosil I = iodo SCN = tiosianato
3. Jika ion kompleks merupakan kation, atom pusat menggunakan nama Indonesia. Jika ion kompleks
merupakan anion, atom pusat menggunakan nama Latin dengan akhiran – at.
4. Nama atom pusat harus diikuti oleh bilangan oksidasi atom pusat menggunakan (angka romawi).

Contoh :
1. Tentukan rumus ion kompleks yang terdiri dari atom pusat Ag+ dan ligan NH3 . Sebutkan pula namanya.
2. Tentukan rumus ion kompleks yang terdiri dari atom pusat Ag+ dan ligan CN . Sebutkan pula namanya.
3. Tentukan rumus ion kompleks yang terdiri dari atom pusat Co3+ dengan ligan – ligan dua molekul NH3
dan empat ion S2O32. Sebutkan pula namanya.
4. Berikan nama pada ion kompleks berikut :
a) [Cu(H2O)4]2+
b) [Cu(OH)4]2
c) [Ni(CN)2(NO2)2]2
d) [Fe(H2O)2(S2O3)4]6
5. Berikan nama pada senyawa kompleks berikut :
a) [Cu(H2O)4]SO4
b) K3[Fe(CN)6]
c) (NH4)2[Fe(NH3)(CN)5]
d) [Ag(H2O)2]2[ZnCl4]
6. Tuliskan rumus senyawa kompleksnya :
a) Kalium heksasianoferrat(II)
b) Natrium dihidroksodinitrocuprat(II)
c) Diakuadiamintembaga(II) sulfat
d) Tetraamintembaga(II) heksasianoferrat(III)

UNSUR RADIOAKTIF

A. Penemuan Sinar Radioaktif


1. Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode. Ia menemukan bahwa tabung sinar
katoda menghasilkan suatu radiasi berdaya tembus besar yang dapat menghitamkan film foto. Selanjutnya sinar itu
diberi nama sinar X atau sinar Rontgen. Sinar X tidak mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang
elektromagnetik. Sinar X tidak dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang gelombang yang lebih
pendek daripada panjang gelombang cahaya.
2. Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen tersebut, maka Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud
menyelidik sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia
menemukan bahwa garam-garam uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat dengan kertas hitam.
Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium tersebut dapat memancarkan suatu sinar dengan spontan.
Peristiwa ini dinamakan radioaktivitas spontan.
3. Marie Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel, selanjutnya dengan bantuan suaminya Piere Curie
berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa ton bijih uranium. Unsur tersebut diberi nama
radium. Pasangan Currie melanjutkan penelitiannya dan menemukan bahwa unsur baru yang ditemukannya
tersebut telah terurai menjadi unsur-unsur lain dengan melepaskan energi yang kuat yang disebut radioaktif.
4. Ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford menjelaskan bahwa inti atom yang tidak stabil (radionuklida) mengalami
peluruhan radioaktif. Partikel-partikel kecil dengan kecepatan tinggi dan sinar-sinar menyebar dari inti atom ke
segala arah. Para ahli kimia memisahkan sinar-sinar tersebut ke dalam aliran yang berbeda dengan menggunakan
medan magnet. Dan ternyata ditemukan dua tipe radiasi nuklir yang berbeda yaitu sinar alfa(bermuatan positif)
dan sinat beta (bermuatan negatif).
5. Paul U. Villard menemukan sinar ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma.
B. Sinar-sinar radioaktif mempunyai sifat-sifat:
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2. Dapat mengionkan gas yang disinari.
3. Dapat menghitamkan pelat film.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β, dan γ.

C. Macam-macam sinar radioaktif


1. Sinar Alfa (α)
Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan positif
dengan muatan +2 dan massa atomnya 4. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom
helium. Sewaktu menembus zat,sinar α menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh karena bermuatan positif partikel α
dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel alfa memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-
partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 –10 persen kecepatan cahaya.

2. Sinar Beta (β)


Berkas sinar β terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif dan partikel β identik dengan elektron. Sinar beta
mempunyai daya tembus yang lebih besar tetapi daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar α . Berkas ini dapat
menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm. Partikel beta juga dibelokkan oleh medan listrik dan medan
magnet , tetapi arahnya berlawanan dari partikel alfa. Selain itu partikel β mengalami pembelokan yang lebih besar
dibandingkan partikel dalam medan listrik maupun dalam medan magnet. Hal itu terjadi karena partikel β mempunyai
massa yang jauh lebih ringan dibandingkan partikel α.

3. Sinar Gamma
Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel α atau β menyebabkan inti berada dalam keadaan
energetik, sehingga inti selanjutnya kehilangan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma. Sinar
gamma mempunyai daya tembus besar dan berkas sinar ini tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan
magnet. Sinar gamma mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.

Urutan daya ionisasi : α > β > 


Urutan daya tembus :  > β > α

D. Tabel partikel dasar


E. Struktur Inti
Inti atom tersusun dari partikel-partikel yang disebut nukleon. Nukleon tersusun dari proton dan neutron.
Suatu inti atom yang diketahui jumlah proton dan neutronnya disebut nuklida.
𝐴
Simbol Nuklida : 𝑍𝑋 X = lambang unsur radioaktif

A = nomor massa (jumlah p + n)


Z = nomor atom (jumlah p)
Contoh : 238
92𝑈 maka p = 92 n = 238 – 92 = 143

F. Macam-macam nuklida :
1. Isotop : nuklida yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.
Contoh : 206
82𝑃𝑏 dan
207
82𝑃𝑏
2. Isobar: nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh : 146𝐶 dan 147𝑁
3. Isoton : nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.
Contoh : 31𝐻 dan 42𝐻𝑒

G. Pita Kestabilan
Inti atom tersusun dari proton dan neutron. Inti atom bersifat stabil apabila memiliki harga n/p = 1 atau mendekati satu.
Kestabilan inti dapat digambarkan sebagai berikut :

Inti atom yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti yang lebih stabil dengan cara :
a) Inti yang terletak di atas pita kestabilan ( harga n/p  1) mencapai kestabilan dengan cara :
1. Pemancaran elektron
Contoh : 146𝐶  147𝑁 + 01𝑒
2. Pemancaran neutron (jarang terjadi)
Contoh : 52𝐻𝑒  42𝐻𝑒 + 10𝑛

b) Inti yang terletak di bawah pita kestabilan (harga n/p < 1) mencapai kestabilan dengan cara :
1. Pemancaran positron
Contoh : 116𝐶  115𝐵 + +10𝑒
2. Pemancaran proton (jarang terjadi)

16𝑆  15𝑃 + 1𝑝
32
Contoh : 33 1

3. Penangkapan elektron di kulit K


Contoh : 37
18𝐴𝑟 + 0
1𝑒  37
17𝐶𝑙

c) Inti yang terletak di seberang pita kestabilan (Z > 83) mencapai kestabilan dengan cara memancarkan partikel
alfa (α)
Contoh : 212
84𝑃𝑜  208
82𝑃𝑏 + 42𝐻𝑒

H. Reaksi pada Inti


Reaksi yang terjadi pada inti atom dinamakan reaksi nuklir. Jadi reaksi nuklir melibatkan perubahan yang tidak terjadi
di kulit elektron terluar tetapi reaksi terjadi di inti atom. Reaksi nuklir memiliki persamaan dan perbedaan dengan
reaksi kimia biasa.
Persamaan reaksi nuklir dengan reaksi kimia biasa adalah :
a. ada kekekalan muatan dan kekekalan massa energi.
b. mempunyai energi pengaktifan.
c. dapat menyerap energi (endoterm) atau melepaskan energi (eksoterm).

Perbedaan antara reaksi nuklir dan reaksi kimia biasa adalah :


a. nomor atom berubah sehingga terbentuk unsur baru
b. Jumlah materi dinyatakan per partikel, bukan per mol.
c. Reaksi-reaksi menyangkut nuklida tertentu, bukan campuran isotop.

I. Jenis – jenis reaksi inti :


1. Reaksi peluruhan / Reaksi desintegrasi : A  B + c

82 𝑃𝑏  83 𝐵𝑖 + 1𝑒
Contoh : 214 214 0

2. Reaksi transmutasi / Reaksi penembakan : A + b  C + d


Contoh : 27
13𝐴𝑙 + 42𝛼  30
15𝑃 + 10𝑛 atau dapat ditulis 27
13𝐴𝑙 (α , n) 30
15𝑃

3. Reaksi Fisi / Reaksi pembelahan inti : A + n  B + C + xn

92 𝑈 + 0𝑛  56 𝐵𝑎 + 36𝐾𝑟 + 3 0𝑛
139
Contoh : 235 1 94 1

Keterangan :
Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil
reaksi yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan F.
Strassman, berhasil mengisolasi suatu senyawa unsur golongan II A, yang diperoleh
dari penembakan uranium dengan neutron. Mereka menemukan bahwa jika uranium
ditembak dengan neutron akan menghasilkan beberapa unsur menengah yang bersifat
radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi.
Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil
pembelahan Uranium – 235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan
mengandung banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap
pembelahan inti oleh satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah
satu atom Uranium – 235 mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat
digunakan untuk pembelahan atom Uranium – 235 yang lain dan seterusnya sehingga
dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang dihasilkan
dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi
rantai.

4. Reaksi Fusi / Reaksi penggabungan : H + H  He + n


Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih berat. Energi
yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar daripada energi yang dihasikan reaksi fisi dari unsur berat dengan
massa yang sama.
Reaksi-reaksi fusi biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat celsius. Pada suhu ini terdapat plasma dari inti
dan elektron. Reaksi fusi yang terjadi pada suhu tinggi ini disebut reaksi termonuklir.
Contoh : 12𝐻 + 31𝐻  24𝐻𝑒 + 10𝑛

J. Waktu paro
Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu unsur radioaktif untuk mengalami peluruhan menjadi 1/2 kali
massa / aktivitas semula.
Rumus :

1 𝑡
Nt = No ( )𝑇
2

Nt = massa zat setelah peluruhan (massa zat sisa)


No = massa mula-mula
t = waktu peluruhan
1
T= t = waktu paro
2

Contoh :
1. Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paro 4 jam. Jika semula tersimpan 16 gram unsur radioaktif, berapa
gram massa zat yang tersisa setelah zat radioaktif tersebut meluruh selama 1 hari ?
222
2. Sebanyak 10 mg isotop radioaktif Rn disimpan selama beberapa waktu hingga terdapat sisa 2,82 mg. Jika
waktu paro isotop tersebut adalah 3,8 hari, tentukan waktu penyimpanan isotop radioaktif tersebut.
K. Kegunaan radioaktif
1. Sebagai PERUNUT
Perunut radioaktif adalah isotop radioaktif yang ditambahkan ke dalam bahan kimia atau makhluk hidup guna
mempelajari sistem. Keuntungan perunut radioaktif yaitu isotop berperilaku sebagaimana isotop nonradioaktif,
tetapi dapat dideteksi dalam jumlah sangat sedikit melalui pengukuran radiasi yang diemisikannya.
a. Bidang kedokteran
Radioisotop digunakan untuk mendiagnosis berbagai jenis penyakit, misalnya :
I – 131 : mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid
Na – 24 : mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
Xe – 133 : mendeteksi penyakit paru-paru
Fe – 59 : mempelajari pembentukan sel darah merah

b. Bidang Industri
Radioisotop digunakan untuk mengetahui kebocoran suatu bendungan/pipa dalam tanah, juga untuk
mempelajari pengaruh oli dan zat aditif pada mesin.

c. Bidang Hidrologi
Radioisotop dipakai untuk mempelajari kecepatan aliran air sungai (Na-24), sertauntuk menyelidiki
kebocoran pipa air di bawah tanah.

d. Bidang Ilmu Kimia dan Biologi


I – 13 1 : mempelajari kesetimbangan dinamis
O – 18 : mempelajari reaksi esterifikasi
C – 14 : mempelajari mekanisme reaksi fotositesis

2. Sebagai SUMBER RADIASI


Radioisotop digunakan sebagai sumber radiasi karena daya tembus radiasinya serta akibat dari bahan yang
dilaluinya.
a. Bidang Kedokteran
Radiasi digunakan untuk sterilisasi makanan/minuman kaleng dan alat –alat kedokteran.
Co – 60 : pemancar gamma untuk terapi tumor/ kanker.

b. Bidang Pertanian
Radiasi dimanfaatkan untuk pembentukan bibit unggul, pemberantasan hama, menghambat pertumbuhan
tunas pada kentang dan bawang.
P – 32 : untuk pemupukan tanaman

c. Bidang Industri
Di bidang industri radiasi digunakan untuk pemeriksaan benda tanpa merusak, mengontrol ketebalan bahan,
mengawetkan bahan kayu, barang-barang seni, serta meningkatkan mutu tekstil.

d. Bidang sejarah
C – 14 : untuk penentuan umur fosil

Anda mungkin juga menyukai