Unsur-unsur dalam
Sistem Periodik
A. GAS MULIA
Unsur-unsur gas mulia terdiri dari helium (He), Neon (Ne), argon (Ar),
Kripton (Kr), xenon (Xe) dan radon (Rn). Pada awalnya, unsur-unsur ini dikenal
dengan istilah gas inert (lembam) karena tidak satupun unsur-unsur ini dapat
bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa. Baru sekitar tahun 1960, para
ahli berhasil mensintesis senyawa Kr dan Xe, oleh karena itu unsur-unsur ini
lebih dikenal dengan gas mulia (stabil, sukar bereaksi).
Karena sukar bereaksi maka gas mulia dapat ditemukan sebagai atom
tunggal atau monoatomik. Sumber utama gas mulia adalah udara, kecuali untuk
He dan Rn. He lebih banyak ditemukan di alam (dengan kandungan ~1%) dari
pada di udara (`0,00052%). Sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur
radioaktif uranium (U) dan peluruhan langsung radium (Ra). Rn juga bersifat
radioaktif dan mempunyai umur pendek sehingga setelah terbentuk, Rn akan
cepat kembali meluruh menjadi unsur lain. Kelimpahan unsur gas mulia pada
tabel 2.
He Ne Ar Kr Xe Rn
0,0005% 0,015% 0,94% 0,00011% 0,000009% 0%
5s 5p 5d
Terhibridisasi
B. HALOGEN
Halogen, yang terdiri dari fluor, klor, brom, dan iod, tidak pernah
ditemukan dalam keadaan bebas di alam karena tingkat reaktifitasnya yang
sangat tinggi (Brady, 1990: 791). Oleh karena itu, halogen hanya ditemukan
sebagai anion dalam bentuk garam dan mineral (Mc. Murry dan Fay, 2000:
225). Halogen merupakan unsur-unsur nonlogam di mana terdapat dalam
bentuk molekul diatomik. Halogen mempunyai konfigurasi elektron valensi
ns2 np5 (Mc. Murry dan Fay, 2000: 225).
Sifat-sifat Fisis
Untuk dapat mempelajarai kecenderungan sifat fisis halogen, ada dua yaitu
sifat atomik dan struktur unsur halogen.
1. Sifat atomik halogen
Beberapa sifat atomik halogen diantaranya:
a. Nilai jari-jari atom bertambah dari F ke At
b. Nilai energi ionisasi berkurang dari F ke At
Dari tabel 4 tampak bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa
Sifat-sifat Kimia
Sifat kimia atau kereaktifan halogen akan dibahas menggunakan data sifat
atomik dan konfigurasi elektronnya.
1. Sifat atomik halogen
Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom halogen dapat
melepas 7 elektron valensinya atau menyerap 1 elektron dari atom lain.
Kemampuan melepaskan elektronnya ditunjukkan oleh energi
Reaksi: 2 M + n X2 → 2 MXn,
Reaksi: X2 + Y2 → 2 XY
dengan X, Y = F, Cl, Br, I
4. Reaksi halogen dengna air
Sebagai contoh fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluorida,
sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi
disproporsionasi membentuk asam halida dan senyawa oksohalogen.
Contoh:
Reaksi dluorin dengan air membentuk asam fluorida
2F2(g) + 2H2O(g) 4HF(g) + O2(g)
C. ALKALI
Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium,
sesium, dan fransium. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil
karena mempunyai konfigurasi elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam
alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan reduktor yang paling kuat.
Unsur alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap, konduktor
Sifat-sifat Fisis
Sifat Fisis Li Na K Rb Cs
Titik didih (°C) 1.342 883 759 688 671
Titik leleh (°C) 180,5 97,7 63,3 39,3 28,4
Energi ionisasi 520,2 495,8 418,8 403 375,7
(kJ/mol)
Jari-jari ion (Å) 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69
Konfigurasi 2.1 2.8.1 2.8.8.1 2.8.18. 2.8.18.1
elektron 8.1 8.8.1
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7
3
Kerapatan (g/cm ) 0,534 0,971 0,862 1,532 1,873
(Sumber: Mc. Murry dan Fay, 2000: 216)
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali tanah
mempunyai sifat yang tidak biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah,
rapatannya yang relatif rendah, dan kelunakannya. Semua unsur logam alkali
ini dapat dengan mudah diubah bentuknya dengan memencetnya di antara
jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-baik). Unsur-unsur
pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan rata-rata
yang paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan jarak yang relatif
besar antara elektron terluar dengan inti (Keenan dkk, 1992: 152-153).
Dari tabel 10. terlihat adanya keteraturan difat atom logam alkali dari Li ke
Fr.
Sifat-sifat Kimia
Setiap atom logam alkali memiliki 1 elektron valendi pada sub kulit s
terluarnya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom logam
alkali hanya perlu melapas satu elektron valensi tersebut. Kemampuan atom
logam alkali untuk melepas elektronnya ditnjukkan oleh energi ionisasi.
Dengan nilai energi ionisasi yang rendah untuk melepas 1 elektron
valensinya, maka logam alkali merupakan logam yang sangat eraktif.
Peningkatan kereaktifan logam alkali dari Li ke Fr dapat dijelaskan dari
keteraturan sifat-sifat atomiknya, yakni jari-jari yang bertambah dari Li ke
Fr menunjukkan elektron valensi semakin terikat lemah ke inti. Dan nilai
energi ionisasi yang berkurang dari Li ke Fr menunjukkan semakin mudah
bagi logam alkali untuk melepas elektron valensinya. jadi dapat
disimpulkan:
Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke Fr
D. ALKALI TANAH
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan
Ra. Golongan ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA.
Perbedaannya adalah bahwa golongan IIA ini mempunyai konfigurasi
elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat. Meskipun lebih keras dari
golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak mengkilat,
dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi (Mc. Murry dan Fay,
2000: 220).
Sifat-sifat Fisis
Sifat fisis logam alkali tanah didasari oleh sifat atomik alkali tanah dan
struktur unsur logam alkali tanah. sifat atomik alkali tanah meliputi, jari-jari
atom, energi ionisasi, keelektronegatifan, dan bilangan oksidasi.
Tabel 13. Sifat-sifat Atomik dan Fisis Logam Alkali Tanah
Sifat Fisis Be Mg Ca Sr Ba
Titik didih (°C) 2.471 1.090 1.484 1.382 1.897
Titik leleh (°C) 1.287 650 842 777 727
Energi ionisasi 899,4 737,7 589,8 549,5 502,9
Setiap atom logam alkali tanah memiliki 2 elektron valensi pada subkulit s
terluarnya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom logam
alkali tanah perlu melepas 2 elektron valensinya tersebut. kemampuan atom
logam alkali tanah untuk melepaskan elektronnya ditunjukkan oleh energi
ionisasinya. Dengan nilai energi ionisasi yang cukup rendah, maka logam
alkali tanah tergolong reaktif, meski tidak sereaktif logam alkali. Logam
alkali tanah semakin kebawah semakin mudah untuk bereaksi. Seperti
contoh:
Ketika logam alkali yaitu Mg dan Ca bereaksi dengan air sesuai persamaan
berikut :
Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)
Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Logam Ca lebih mudah bereaksi dengan air dibandingkan ogam Mg. Jika
seumpamanya kita menggunakan logam Sr dan Ba, maka reaksi yang
ditimbulkan akan lebih hebat dibandingkan Ca. Jadi dapat dikatakan bahwa
kereaktifan logam alkali tanah cenderung meningkat dari Be ke Ra.
Peningkatan kereaktifan dari Be ke Ra dapat dijelaskan dari keteraturan
sifat-sifat atomiknya, khususnya jari-jari atom dan energi ionisasinya. Nilai
Aplikasi logam alkali tanah sangat luas, mulai dari rumah tangga sampai
industri dan reaktor nuklir.