Anda di halaman 1dari 30

Bahan Ajar

Unsur-unsur dalam
Sistem Periodik

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 1


Kelimpahan unsur di alam sangatlah luas, di Indonesia pun memiliki
logam-logam mulia yang menjadi tanda kebesaran Tuhan akan kelimpahan
unsur nya. Berikut kelimpahan unsur di Indonesia

Tabel. Kelimpahan unusr di Indonesia

Unsur Kelimpahan di Indonesia Keterangan


Besi Lampung, Sumatera selatan, Industri besi di cilegon memproduksi besi
Kalimantan timur, beton, besi baja, besi lempengan, dan pelat
kalimantan barat, cilacap, besi
Ujung kulon, Sulawesi
tengah
Aluminium Pulau bintan , tayan Penambangan bijih bauksit di pulau bitan
(Bijih (kalimantan selatan) dilakukan sejak tahun 1935. bauksit diolah
bauksit) menjadi batangan dan lembaran Al, untuk
pasar dalam negeri maupun luar negeri.
masalh cadangan bauksit di bitan yang
semakin menipis teratasi dengan
ditemukannya bauksit di tayan dan
penambangan dimulai sekitar tahun 2004.
Bauksit ini akan diolah menjadi Al dengan
kualitas nonekpor (kadar Al <40%)
Tembaga Papua, kalimantan barat Lokasi penambangan di Papua (Grasberg)
tidak hanya mengandung tembag, tetapi
juga emas dan perak. cadangan mineralnya
diperkirakan akan bertanah selama 50 tahun
mendatang dengan nilai ≈800 triliyun
rupiah.
Nikel Pomalama, soroako Sebagian nikel di ekspor dalam bentuk bijih
(sulawesi tengah), palopo, nikel, dan sebagian lagi dilebur untuk
halmahera, dan papua memperoleh feronikel (FeNi) yang
mengandung 20% Ni dengan harga jual
yang lebih tinggi
Karbon Bukit Asam, Kotabaru, Berdasarkan kadar C, batu bara digolongkan
(Batu banjarmasin, kutai dengan kualitas tinggi (antrasit), sedang
bara) (bituminus), dan rendah (sub-bituminus dan
lignite). Sebagai gambaran, antrasit
digunakan seperti di industri baja dan
semen, pembangkit listrik, peleburan timah
dan nikel, dan bituminus unuk indudtri
aluminium dan pembangkit listrin

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 2


Di bab ini, sifat unsur berupa sifat fisis dan sifat kimia Tahukah Kamu?
akan dibahas menggunakan sifat atomik, konfigurasi elektron, dan
struktur unsur. Mengingat banyaknya unsur-unsur, pembahasan Dalam sistem
akan dibatasi pada unsur-unsur dalam beberapa kecenderungan periodik modern,
unsur-unsur
sifat-sifat unsur-unsur ainnya dalam sistem periodik. dikelompokkan
berdasarkan
kenaikan nomor
atom dan kemiripan
sifatnya. dengan
munculnya teori
mekanika kuantum,
kemiripan sifat
unsur dapat
dikaitkan denagn
konfigurasi
Gambar 1. Pengelompokkan unsur-unsur dalam sistem periodik elektronnya. Akan
tetapi terdapat beda
1. Berdasarkan golongan, dipiih golongan yang memuat pendapat tentang
unsur-unsur logam dan non-logam dengan kereaktifan posisi unsur La dan
yang ekstrim, yaitu logam alkali, alakali tanah, dan Ac.
halogen. Karena kereaktifan suatu unsur mempunyai untuk
memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, maka
pembahasan akan dimulai dari gas mulia.
Istilah khusus untuk beberapa golongan: Jelajah Kimia
a. Golongan I A (kecuali H) terdiri dari logam yang juga
reaktif, disebut logam alkali Simak situs berikut:
http://www.webele
b. Golongan IIA terdiri dari logam yang juga reatif,
ments.com yang
disebut logam alkali tanah berisi informasi
c. Golongan-golongan antara IIA dan IIIA terdiri dari cukup lengkap
logam-logam yang kurang reaktif, disebut logam tentang unsur.
transisi
d. Golognan VII A terdiri dari nonlogam yang sangat reaktif disebut
halogen
e. Golognan VIII A terdiri dari nonlogam yang tidak reaktif disebut gas
mulia
2. Berdasarkan periode, dipilih unsur-unsur periode 3 yang memuat unsur-
unsur yang mulai dari logam, semilogam, sampai nonlogam, dan unsur-

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 3


unsur transisi di periode 4 untuk mewakili kelompok logam yang kurang
reaktif.
Pada kenyataanya, sebagian besar unsur-unsur dalam sistem periodik
memiiki dua lebih isotop. Isotop-isotop tidak dtabil ini memancarkan sinar atau
partikel (radiasi) dan disebut radioisotop.
Jadi, pembahasan unsur-unsur akan dibagi dalam 5 subbab: unsur-unsur
Gas mulia da Halogen; Unsur-unsur Logam Alakali dan Alkali tanah; Unsur-
unsur periode ke tiga; usnur-unsur transisi periode keempat dan radio isotop.

Beberapa sifat fisis unsur


Sifat fisis unsur tidak hanya ditentukan oleh sifat atomiknya (struktur atom),
tetapi juga bagaimana atom-atom unsur atau molekul-molekul unsur saling
terikat membentuk struktur unsur. Beberapa sifat fisis unsur perlu dipahami:
1. Kerapatan. Kerapatan adalah perbansingan antara massa atom-atom
dengan suatu unit volum yang ditempatinya. Nilai kerapatan dipengaruhi
oleh massa atom, jari-jari atom,dan kekuatan gaya tarik-menarik antara
partikel unsur (atau pada logam, kerapatan atom per unit sel). Nilai
kerapatan semakin besar dengan pertambahan massa atom. Dan kekuatan
gaya antar partikelnya. Sebaliknya, nilai kerapatan semakin kecil dengan
pertambahan jari-jari atom.
2. Kekerasan. Kekerasan adalah resistensi terhadap goresan atau penetrasi
permukaan bahan. Jumlah tekanan yang diperlukan untuk deformasi
materi ditentukan oleh kekuatan antar atom. Semakin kuat gaya tersebut,
semakin tinggi kekrasannya.
3. Titik leleh dan perubahan kalor leleh/ entalpi peleburan. Titik leleh
adalah suhu dimana tekanan uap zat padat sama degnan tekanan uap zat
cairnya. Perubahan kalor leleh/entalpi peleburan menunjukkan energi
yang dipelukan untuk mengubah satu mol padanan menjadi satu mol
cairan pda titik lelehnya.
4. Titik didih dan perubahan kalor didih/ entalpi penguapan. Titik didih
adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap
disekitarnya. Perubaahn kalor didih atau entalpi perubahan kalor didih
menunjukkan energi yang diperlukan untuk mengubah satu mol xat cair
menjadi satu mol gas pada tiitik didihnya.
5. Daya hantar lsitrik dan daya hantar panas.daya hantar listrik
membutuhkan adanya pergerakan muatan listrik, yang lebih dikarenakan

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 4


pergerakan elektron bebas. Sedangkan daya hantar panas terkait dengan
pergerakan partikel untuk meneruskan energi kinetik ke partikel lainnya.
Usnru logem memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik karena
didalam ikatan logamnya terdapat elektron-elektron yang bergerak
bebasnamun jika diberi suatu beda tegangna, maka elektron-elektron ini
akan bergerak dari kutub negatif menuju kutup positif. Dengan demikian
terjadi aliran elektron atau aliran listrik.

A. GAS MULIA

Unsur-unsur gas mulia terdiri dari helium (He), Neon (Ne), argon (Ar),
Kripton (Kr), xenon (Xe) dan radon (Rn). Pada awalnya, unsur-unsur ini dikenal
dengan istilah gas inert (lembam) karena tidak satupun unsur-unsur ini dapat
bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa. Baru sekitar tahun 1960, para
ahli berhasil mensintesis senyawa Kr dan Xe, oleh karena itu unsur-unsur ini
lebih dikenal dengan gas mulia (stabil, sukar bereaksi).

Kelimpahan Gas Mulia

Karena sukar bereaksi maka gas mulia dapat ditemukan sebagai atom
tunggal atau monoatomik. Sumber utama gas mulia adalah udara, kecuali untuk
He dan Rn. He lebih banyak ditemukan di alam (dengan kandungan ~1%) dari
pada di udara (`0,00052%). Sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur
radioaktif uranium (U) dan peluruhan langsung radium (Ra). Rn juga bersifat
radioaktif dan mempunyai umur pendek sehingga setelah terbentuk, Rn akan
cepat kembali meluruh menjadi unsur lain. Kelimpahan unsur gas mulia pada
tabel 2.

Tabel. 2 Persentase (volume) gas mulia di atmosfer

He Ne Ar Kr Xe Rn
0,0005% 0,015% 0,94% 0,00011% 0,000009% 0%

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 5


Sifat-sifat Gas Mulia

1. Sifat fisis gas mulai


a. Sifat atomik gas mulai
Tabel 4. Sifat atomik gas mulia
Unsur Jari-jari Energi keeltronegatifan Bilangan
kovalen ionisasi oksidasi
(pm) (Kj/mol)
Helium 50 1240 - 0
Neon 71 2080 - 0
Argon 98 1520 - 0
Kripton 112 1350 3,1 0; 2
Xenon 131 1170 2,4 0; 2; 4; 6; 8
Radon 145 1040 2,1 0; 4
Dari tabel 4, terlihat jelas adanya keteraturan sifat atomik gas mulia dari
He ke Rn.
1) Nilai jari-jari atom (jari-jari kovalen) bertambah dari He ke rn.
2) Nilai energi ionisasi berkurang dari He ke Rn
3) Nilai keelektronegatifan He, Ne, dan Ar tidak ada, sedangkan nilai
keelektronegatifan berkurang dari Kr ke Rn
4) Nilai biloks He, Ne, Rn adalah nol, sedangkan Kr, Xe, dan Rn
memiliki beberapa bilangan oksida.

b. Struktur unsur gas mulia


Unsur gas mulai berada sebagai atom tungga Taukah kamu??
(monoatomik) yang terikat satu sama lainnya oleh
gaya London. Karena gaya London pada gas mulia Asal usul nama gas mulia
bekerja pada atom-atom tunggal, maka London Semua nama berasal dari
pada gas mulia bekerja pada atom-atom tunggal, bahasa Yunani, dengan asal
maka faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya nama dan arti sebagai
berikut:
london adalah ukuran atom berupa jari-jari atom. Helium (Helios) = Matahari
Oleh karena itu jari-jari atom bertambah dari He ke Argon (Argos) = malas
Rn maka gaya london dari He dan Rn juga akan Neon (Neos) = baru
semakin kuat.sifat atomik dan sifat struktur unsur Kripton (Kriptos) =
juga mendasari kecenderungan sifat-sifat fisis gas tersembunyi
Xenon (Xenos) = asing
mulia, yakni kerapatan, titik leleh, titik didih,
Perkecualian Radon yang
perubahan entalpi peleburan, perubahan entalpi dinamakan menurut radium
penguapan dan daya hantar panas.

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 6


Tabel 5. Sifat fisis gas mulia
Unsur Kerapatan Titik Titik Perubahan Peruahan Daya hantar
(Kg/m3) leleh didih entalpi entalpi listrik
(oC) (oC) peleburan penguapan
Helium 0,179 -272 -269 - 0,0845 0,001520
Neon 0,900 -294 -246 0,332 1,73 0,000493
Argon 1,78 -189 -186 1,19 6,45 0,000180
Kripton 3,71 -157 -152 1,64 9,03 0,000095
Xenon 5,88 -112 -107 2,30 12,64 0,000057
Radon 9,73 -71 -61,8 2,89 16,4 0,000036

Dari data di atas, kita dapat melihat adanya keteraturan berikut.


1) Kerapatan bertambah dari he ke Rn
Nilai kerapatan gas mulia dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari
atom, dan gaya london. Nilai kerapatan semakin besar dengan
pertambahan massa atom dan kekuatan gaya london, dan
sebaliknya semakin kecil dengan pertambahan jari-jari atom.
Karena nilai kerapatan gas mulia bertambah dari He ke Rn,
maka kenaikan nilai massa atom dan kekuatan gaya london dari
He ke Rn lebih dominan dibandingkan kenaikan jari-jari atom.
2) Tittik leleh dan perubahan entalpi peleburan bertambah dari He
ke Rn
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya london bertambah dari He ke
Rn sehingga atom-atom gas mulia semakin sulit lepas.
Dibutuhkan energi, dalm hal ini suhu yang semakin besar untuk
mengatasi gaya lonson yang semakin kuat tersebut.
3) Titik didih dan perubahan entalpi penguapan bertambah dari He
ke Rn
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya london bertambah dari He ke
Rn sehingga atom-atom gas mulia semakin sulit lepas.
Dibutuhkan energi dalam hal ini suhu yang semakin besar untuk
mengatasi gaya lonsdon yang semakin kuat tersebut.
4) Daya hantar panas berkurang dari He ke Rn
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya london bertambah dari He ke Rn. Denan
kata lain, dalam hal ini partikel relatif semakin sulit bergerak sehingga energi
dalam hal ini panas akan semakin sulit pula untuk ditransfer.

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 7


2. Sifat kimia gas mulia
Sifat kimia atau kereaktifan gas mulia akan dibahas menggunakan data sifat
atomik dan konfigurasi elektronnya.
a. Sifat atomik gas mulia
b. Konfigurasi elektron gas mulia

Tabel 6. Konfigurasi elektron gas mulia


Periode Lambang Konfigurasi elektron
1 He 1s2
2 Ne [He] 2s2 2p6
3 Ar [Ne] 3s2 3p6
4 Kr [Ar] 3d10 4s2 4p6
5 Xe [Kr] 4d10 5s2 5p6
6 Rn [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6

Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil. Oleh


karena itu, gas mulia cenderung sulit bereaksi atau tidak reaktif. Di alam gas
mulia selalu berada dalam keadaan atom tunggal atau monoatomik.
Kereaktifan gas mulia meningkat dari Kr ke Rn. Hal ini diperoleh dengan
membendingkan kondisi yang diperlukan agar ketiga unsur dapat bereaksi
dengan F2.
Namun demikian, kereaktifan Ar tidak bisa dibandingkan langsung
dengan ketiga unsur dibawahnya karena Ar masih belum dapat bereaksi
langsung dengan fluorin (F) melainkan dengan HF pada suhu sangat rendah.
Hal ini didukung oleh data keteraturan sifat atomik gas mulia, yakni jari-jari
atom yang bertambah dari Ar ke Rn, yang berarti elektron valensi semakin
terikat lemah ke inti.

Kereaktifan gas mulia meningkat dari Ar ke Rn


Pada gas mulia, orbital-orbital di subkulit s dan p telah penuh. Namun, jika
elektron-elektron ini dapat dipindahkan ke orbital-orbital di subkulit d pada
kulit yang sama yang masih belum terisi, maka pembentukan senyawa dapat
dimungkinkan. Contoh senyawa gas mulia yang sudah dapat di sintesis
adalah XeF4, atau XeO4 . untuk memahami proses pembentukan senyawa
XeF4 dapat dilakukan dengan menggunakan kofigurasi elektron. Contoh
XeF4 , dengan konfigurasi elektron pada kulit terluarXe n = 5 dimana baru
subkulit 5s dan 5p yang penuh, sementara subkulit 5d masih kosong.

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 8


Xe (Z = 54) : [Kr] 4d10 5s2 5p6 5d10

5s 5p 5d
Terhibridisasi

Terisi oleh F sebanyak 4

Reaksi-reaksi Gas Mulia


Telah dijelaskan bahwa unsur-unsur gas mulia Ar, Kr, Xe dan Rn dapat
bereaksi dengan unsur-unsur yang sangat elektronegatif seperti F dan O.
1. Reaksi Argon dengan Fluor
Ar(s) + HF HarF
Jika dipanaskan atau terjadi interaksi antar-molekul, molekul-
molekulnya secara spontan dapat terurai kembali menjadi HF dan Ar.
2. Reaksi Kripton dengan Fluor
Kr(s) + F2(s) KrF2(s)
Kr dan F2 direaksikan dengan cara mendinginkannya pada suhu -196oC,
lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X.
3. Reaksi Xenon dengan Fluor
Xe(g) + F2(g) XeF2(s)
Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s)
XeF2 dan XeF4 disintesis dengan memanaskan Xe dan F2 pada tekanan 6
atm. Jika julah pereaksi F2 berlebih diperoleh XeF6.
4. Reaksi Radon dengan Fluor
Rn(g) + F2(g) RnF2

Proses Ekstraksi Gas Mulia


1. Ekstraksi He dari gas alam
Menggunakan proses pengembunan. Pada tahap awal, CO2 dan uap air
terlebih dahulu dipisahkan. Kemudian gas alam diembunkan pda suhu
dibawah suhu pengembunan hidrokarbin tetapi di atas suhu pengembuan
He. Selanjutnya He dimurnikan dengan proses antara lain:
5) Proses kriogenik (artinya menghasilkan dingin)

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 9


Campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat agar N2
mengembun sehingga dapat dipidahkan. Sisa campuran dilewatkan
melalui arang teraktif yang akan menyerap pengotor sehingga
diperoleh He yang sangat murni.
6) Proses adsorpsi
Campuran dilewatkan melalui bahan penyerap yang secara selektif
menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian
99,9997% atau lebih.
2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udaar.pada
awalnya, karbon dioksida dan uap air dipidahkan terlebih dahulu.
Kemudian udara diembunkan dengan pemberian tekanan >200 atm
diikuti pendinginan cepat.
Selanjutnya Ar, Kr, Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan
proses, antara lain:
7) Proses adsorpsi
Proses ini melalui penambahan beberapa zat, terakhir akan
didapatkan Ar pada suhu -80oC, sementara Kr san Xe pada suhu
yang lebih tinggi.
8) Proses distilasi fraksional
Proses ini menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi.
Prinsip pemisahan adaalah perbedaan tekanan titik didih zat.
3. Ekstraksi Rn dari peluruhan unsur radioaktif
Radon diperoleh dari peluruhan panjang unsur radioaktif U-238 dan
peluruhan langsung Ra-226.

Aplikasi Gas Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari


Helium (a) Helium digunakan pada balon udara untuk keperluan
meteorologi, transportasi, kayu dari hutan, dan reaksi.
Helium digunakna sebagai H2 karena dan tidak reaktif
(b) Helium digukaan untuk pendingin koil logam pada alat
scenner, karena titik didihnya rendah
Neon (a) Neon digunakan untuk reklame dan lampu dilandasan
pesawat terbang. Ne menghasilkan cahaya terang dengan
intensitas tinggiapabila dilewati arus listrik. Warna
karakteristik neon adalah merah.
Argon (a) Argon digunakan pada bola lampu menggantikan O2

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 10


karena sifatnya tidak reaktif sehingga filamen tidak mudah
putus.
(b) Argon digunakna sebagai atmosfer inert pada pengelasan,
produksi logam diindustri, dan eksperimen dilaboratorium.
(c) Argon dan kripton digunakan unsuk menghasilkan
berbagai cahaya dengan gelombang biru-hijau. Laser dapat
digunakan untuk pertunjukkan hiburan dan keperluan
medis, seperti operasi mata dan pengerasan tambalan gigi.
Kripton (a) Kripton digunakan pada lampu landasan pesawat,
mercusuar, lampu fotografi berkecepatan tinggi, fluorensia
dan laser untuk retina mata.
Xenon (a) Xe digunakan untuk lampu blitz dan tabung vacum. Dalam
tabung vacum, Xe menghasilkan cahaya putih yang sangat
terang.
(b) Xnon adalah satu-satunya gas mulia yang bersifat
anestesi/membius pada tekanan atmosfer.
(c) Xenon digunakan pada reakstor nuklir
Radon (a) Radon untuk cat angka jam.
(b) Radon untuk terapi kanker
(c) Radon untuk sistem peringatan gempa

B. HALOGEN

Halogen, yang terdiri dari fluor, klor, brom, dan iod, tidak pernah
ditemukan dalam keadaan bebas di alam karena tingkat reaktifitasnya yang
sangat tinggi (Brady, 1990: 791). Oleh karena itu, halogen hanya ditemukan
sebagai anion dalam bentuk garam dan mineral (Mc. Murry dan Fay, 2000:
225). Halogen merupakan unsur-unsur nonlogam di mana terdapat dalam
bentuk molekul diatomik. Halogen mempunyai konfigurasi elektron valensi
ns2 np5 (Mc. Murry dan Fay, 2000: 225).

Sifat-sifat Fisis

Untuk dapat mempelajarai kecenderungan sifat fisis halogen, ada dua yaitu
sifat atomik dan struktur unsur halogen.
1. Sifat atomik halogen
Beberapa sifat atomik halogen diantaranya:
a. Nilai jari-jari atom bertambah dari F ke At
b. Nilai energi ionisasi berkurang dari F ke At

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 11


c. Nilai keelektronegatifan berkurang dari F ke At
d. Afinitas elektron berkurang dari F ke At, kecuali sedikit fluktuasi
dari F ke Cl
e. Halogen miliki beberapa bilangna oksidasi, kecuali F denan 2
biangan oksidasi.
2. Struktur unsur halogen
Unsur halogen berada sebagai molekul diatomik yang karena bersifat
nonpolar terikat satu sama laindengan gaya london. Gaya London pada
halogen bekerja pada molekul-moleuk diatomikdengan jumlah atom dan
bentuk molekul yang sama. oleh karenanya faktor yang mmpengaruhi
kekuatan gaya london hanyalah ukuran molekul berupa jari-jari
kovalennya. Oleh karena jari-jari kovalen. Oleh karena jari-jari kovalen
bertambah dari F ke At, maka gaya london dari F ke At juga semakin
kuat.

Tabel 7. Sifat-sifat Fisis Unsur Halogen

Sifat Fisis Fluor Klor Brom Iod


Wujud pada suhu Gas, kuning Gas, Cair, merah Padat,
kamar kehijauan tua ungu tua
Rumus molekul F2 Cl2 Br2 I2
Titik didih (°C) –188 –34 59 184
Titik leleh (°C) –220 –101 –7 114
Kerapatan 1,696 3,214 3.119 4,930
Perubahan entalpi 0,255 5,29 3,20 7,82
peleburan
Perubahan entalpi 3,3 10,2 15,0 20,9
penguapan
Daya hantar panas 0,000279 0,000089 0,00122 0,00449
Energi ionisasi 1,680 1,250 1,140 1,000
(kJ/mol)
Jari-jari ion (A) 1,36 1,81 1,95 2,16
Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5
(Sumber: Keenan, dkk, 1992: 230)

Dari tabel 4 tampak bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 12


molekul-molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik-menarik Van der
Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki molekul-molekul yang lebih
kecil. Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasi dan elektro-
negatifitas yang paling tinggi dari golongan unsur manapun. Dari unsur
golongan VII A, fluorlah yang paling erat mengikat elektron-elektronnya,
dan iod yang paling lemah. Kecenderungan ini bisa dikaitkan dengan ukuran
atom halogen (Keenan, dkk, 1992: 228).

Beberapa keteraturan yang dapat dilihat dari tabel 4 adalah :

1) Kerapatan bertambah dari F ke I


Kenaikan nilai kerapatan cukup drastis dari Cl ke Br akibat adanya
perubahan fase dari gas (F, Cl) ke cair (Br), dan padat (I). Hal ini
menunjukkan kekuatan gaya London bertambah dari F ke I dan jauh
lebih dominan pengaruhnya terhadap kerapatan dibandingkan faktor
massa atom dan jari-jari atom.
2) Titik leleh dan perubahan entalpi peleburan bertambah dari F ke I
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya London antar molekul-molekul
halogen bertambah dari F ke I. Akibatnya, molekul-molekul halogen
semakin sulit lepas.
3) Titik didih dan perubahan entalpi penguapan bertambah dari F ke
I
Hal ini juga terkait dengan kekuatan gaya london yang bertambah dari
F ke I.
4) Daya ahantar panas berkurang dari F ke Cl, tetapi bertambah dari
Cl ke I
Hal ini dikarenakan kekuatan gaya london secara umum bertambah dari
F ke I. Dengan kata lain, partikel relatif semakin sulit bergerak sehingga
energi berupa panas akan semakin sulit pula untuk ditranfer.

Sifat-sifat Kimia

Sifat kimia atau kereaktifan halogen akan dibahas menggunakan data sifat
atomik dan konfigurasi elektronnya.
1. Sifat atomik halogen
Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom halogen dapat
melepas 7 elektron valensinya atau menyerap 1 elektron dari atom lain.
Kemampuan melepaskan elektronnya ditunjukkan oleh energi

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 13


ionisasinya, sementara kemampuan menyerap elektron ditunjukkan oleh
afinitas elektronnya. Oleh karena nilai afinitas elektronnya lebih kecil
dibandingkan nilai energi ionisasinya, maka akan lebih mudah bagi
halogen untuk menyerap 1 elektron dibandingkan melepas 7 elektron.
Nilai afinitas elektronnya yang tergolong rendah menunjukkan bahwa
halogen mudah bereaksi atau sangat reaktif.

2. Kecenderungan kereaktifan halogen dari F ke At


Kereaktifan halogen dapat dilihat pada tabel 5.
Tabe 8. Kereaktifan halogen
Halogen Fase pada suhu ruang kereaktifan
F2 Gas Sangat reaktif, berbahaya
Cl2 Gas Mudah membentuk senyawa
Br2 Cair Memerlukan panas untuk membentuk
senyawa
I2 Padat Memerlukan panas unntuk membentuk
senyawa

Nilai jari-jari atom yang bertambah dari F ke At menunjukkan elektron


valensi semakin terikat lemah ke inti. Demikian pula, afinitas elektron
yang cenderung berkurang dari F ke At. Perhatikan meski afinitas
elektron F lebih kecil dari Cl, namun F lebih reaktif. Hal ini terlihat dari
keteraturan nilai keelektronegatifan (kemampuan inti untuk menarik
elektron dari atom lain) yang berkuran dari F ke At. Dapat dikatakan
bahwa:
Kereaktirfan halogen berkurang dari F ke At
3. Sifat karakteristik : daya oksidasi halogen dan daya rediksi ion halida
Daya oksidasi adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap elektron
dari atom lain atau mengoksidasi atom lain tersebut. Sedangkan daya
reduksi adalah kemampuan zat untuk melepas elektron atau mengalami
reduksi. Daya oksidasi dan daya reduksi zat dapat diraalkan
menggunakan data potensian reduksi standar (Eo). Semakin positif nilai
Eo , semakin besar daya oksidasinya. Sebalinya semakin negatif nilai Eo
semakin besar daya reduksinya.

Daya oksidasi halogen berkurang dari F ke I


Daya reduksi ion halida bertambah dari F ke I

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 14


Daya oksidasi halogen dan daya reduksi ion halida juga dapat dipahami
dari nilai Eo reaksi redoks yang berupa reaksi pendesakan. Nilai Eo
positif menunjukkan reaksi bersifat spontan, sedangkan nilai Eo negatif
menunjukkan reaksi bersifat tidak spontan, dalam hal ini tidak terjadi
reaksi.

Reaksi-reaksi halogen sebagai berikut.


1. Reaksi Halogen dengan Logam

Halogen bereaksi dengan semua logam dalam sistem periodik unsur


membentuk halida logam. Jika bereaksi dengan logam alkali dan alkali
tanah, hasilnya (halida logam) dapat dengan mudah diperkirakan,
sedangkan bila bereaksi dengan logam transisi, produk (halida logam)
yang terbentuk tergantung pada kondisi reaksi dan jumlah reaktannya
(Mc. Murry dan Fay, 2000: 226).

Reaksi: 2 M + n X2 → 2 MXn,

dengan: M = logam; X = F, Cl, Br, I

Tidak seperti unsur logam, semakin ke bawah halogen menjadi kurang


reaktif karena afinitas elektronnya semakin berkurang, atau dengan kata
lain F2 > Cl2 > Br2 > I2 (Mc. Murry dan Fay, 2000: 227).

2. Reaksi Halogen dengan Hidrogen

Halogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrogen halida


(HX). Hidrogen halida sangat berharga karena bersifat asam jika
dilarutkan dalam air. Kecuali hidrogen fluorida, semua hidrogen halida
yang lain merupakan asam kuat jika dimasukkan ke dalam larutan (Mc.
Murry dan Fay, 2000: 227).

Reaksi: H2(g) + X2 2 HX(g), dengan X = F, Cl, Br, I

3. Reaksi Halogen dengan Halogen Lain


Halogen mempunyai molekul diatomik, maka tidaklah
mengherankan jika dapat terjadi reaksi antarunsur dalam golongan
halogen. Reaksi antarhalogen ini dapat disamakan dengan proses
redoks, di mana unsur yang lebih reaktif merupakan oksidator,

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 15


sedangkan unsur yang kurang reaktif merupakan reduktor (Mc. Murry
dan Fay, 2000: 227).

Reaksi: X2 + Y2 → 2 XY
dengan X, Y = F, Cl, Br, I
4. Reaksi halogen dengna air
Sebagai contoh fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluorida,
sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi
disproporsionasi membentuk asam halida dan senyawa oksohalogen.
Contoh:
Reaksi dluorin dengan air membentuk asam fluorida
2F2(g) + 2H2O(g) 4HF(g) + O2(g)

5. Reaksi halogen dengan basa


Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang
kemudian mengalami reaksi disproporsionasi membentuk senyawa
oksohalogen.
Contoh :
Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida (OF2) dan
ion fluorida (F-).
2F2(g) + 2OH-(aq) OF2(g) + 2F-(aq) + H2O(l)

6. Proses ekstraksi halogen


Halogen dapat diekstraksi dengan metode elektrolisis atau metode
oksidasi ion halidanya. perkecualian adalah unsur At yang bersifat
radioaktif dan diperoleh dengan metode radiasi.

Aplikasi Halogen dalam kehidupan sehari-hari


Aplikasi halogen dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 9. Aplikasi halogen dalam kehidupan
Fluorin (a) Polimer CF2CF2 digunakan sebagai lapisan anti lengket
pada panci teflon
(b) pasta gigi mengandung senyawa dluorida untuk
mencegah kerusakan gigi
(c) fluorin digunakan sebagai pendingin (refrigeran)
Klorin (a) Cl2 adalah bahan baku pembuatan plastik PVC
(b) NaOCl digunakan sebagai pemutih pakaian
(c) klorin ditambahkan ke air minum dan kolam renang

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 16


membentuk senyawa HCl dan HOCl untuk membunuh
bakteri
Bromin (a) AgBr sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi dan sinar X. dalam prosesnya, senyawa akan
tereduksi menjadi Ag dan halogen dimana Ag akan
menghitamkan kertas
(b) Senyawa bromin digunakan pada pestisida, obat-obatan
dan dalam pembuatan plastik dan tekstil tahan api
Iodin (a) Senyawa iodin (NaI, KI, dsb) juga ditambah pada garam
dapur untuk mencegah penyakit gondong dan
keterbelakangan mental
(b) Iodin digunakan untuk membuat filter polarisasi pada
kacamata hitam, untuk mengurangi cahaya menyilaukan

Dampak Pemanfaatan Unsur dan Senyawa Gas Mulia dan Halogen


a) Radon (Rn) adalah gas mulia bersifat radioaktif yang ditemukan
disekitar tambang uranium. Sewaktu berdifusi keluar bebatuan, Rn akan
bercampur dengan udara padatan sangat hals. Rn dan produk padatannya
dapat terhirup oelh manusia dan tinggal di paru-paru secara permanen
sehingga dapat menimbulkan kanker paru-paru.
b) senyawa CFC atau freon dulu digunakan sebagai refrigeran untuk AC
dan lemari es serta propelan aerosol pada hairspray. akan tetapi, CFC
bersifat sangat tidak reaktif sehingga tidak bereaksi dengan zat-zat di
troposfer.
c) DDT (dikloro difenil trikloroetana) digunakan sebagai pestisida dan
telah menyelamatkan nyawa jutaan manusia dari penyakit malaria, tipus,
dan demam kuning. DDT tidak dapat terurai secara alamiah, dan akan
terakumulasi dan jaringan ubuh hewan dan menyebar ke makhluk hidup
lainnya melalui rantai makanan. dari sinilah rantai makanan
terkontaminasi.

C. ALKALI

Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium,
sesium, dan fransium. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil
karena mempunyai konfigurasi elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam
alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan reduktor yang paling kuat.
Unsur alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap, konduktor

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 17


yang baik, dan mempunyai titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam
bentuk garamnya (Mc. Murry dan Fay, 2000: 215).

Sifat-sifat Fisis

a. Sifat atomik logam alkali

Tabel 10. Sifat-sifat Fisis Unsur Alkali

Sifat Fisis Li Na K Rb Cs
Titik didih (°C) 1.342 883 759 688 671
Titik leleh (°C) 180,5 97,7 63,3 39,3 28,4
Energi ionisasi 520,2 495,8 418,8 403 375,7
(kJ/mol)
Jari-jari ion (Å) 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69
Konfigurasi 2.1 2.8.1 2.8.8.1 2.8.18. 2.8.18.1
elektron 8.1 8.8.1
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7
3
Kerapatan (g/cm ) 0,534 0,971 0,862 1,532 1,873
(Sumber: Mc. Murry dan Fay, 2000: 216)
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali tanah
mempunyai sifat yang tidak biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah,
rapatannya yang relatif rendah, dan kelunakannya. Semua unsur logam alkali
ini dapat dengan mudah diubah bentuknya dengan memencetnya di antara
jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-baik). Unsur-unsur
pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan rata-rata
yang paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan jarak yang relatif
besar antara elektron terluar dengan inti (Keenan dkk, 1992: 152-153).

Dari tabel 10. terlihat adanya keteraturan difat atom logam alkali dari Li ke
Fr.

1) Nilai jari-jari atom bertambah dari Li ke Fr


2) Nilai energi ionisasi berkurang dari Li ke Fr
3) Nilai keelektronegatifan berkurang dari Li ke Fr
4) Nilai bilangan oksidasi sama dengan +1

b. Struktur unsur logam alkali


Atom-atom logam alkali terikat satu sama lainnya dengan ikatan
logam. Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh rapat muatan ion positif

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 18


dan rapat muatan awan elektron. Meski muatan ion positif dan muatan awan
elektron dari unsur-unsur logam alkali sama, namun jari-jari atom
bertambah besar dalam satu golongan. dengan demikian rapat muatan ion
positif dan rapat muatan awan elektron berkurang sehingga tarik-menarik
ion-ion positif dan awan elektron semakin lemah. Dikatakan, kekuatan
ikatan logam berkurang dari Li ke Fr. Beberapa sifat atomik dan struktur
unsur akan mendasari kecenderungan sifat-sifat fisis logam alkali, yakni
kerapatan, kekerasan, titik leleh, titik didih, perubahan entalpi peleburan,
perubahan entalpi penguapan, daya hantar panas, dan daya hantar listrik
dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sifat Fisis logam alkali
Unsur Kerapatan kekerasan Titik Titik Perubahan Perubahan Daya Daya
leleh didih entalpi entalpi hantar hantar
(oC) (oC) peleburan penguapan panas listrik
Litium 530 0,6 181 1342 3,00 146 0,847 0,108
Natrium 970 0,5 98 883 2,60 97 1,41 0,210
Kalium 860 0,4 63 760 2,33 80 1,02 0,139
Rubidium 1530 0,3 39 686 2,19 72 0,582 0,078
Sesium 1880 0,2 29 669 2,09 68 0,359 0,049
Fransium - - 27 677 - - 0,150 0,030

Berdasarkan tabel 11. dapat dilihat bahwa:


1) Kerapatan bertambah dari Li ke Fr
Nilai kerapatan bergantung pada massa atom, jari-jari atom, dan afktor
kerapatan atom per unit sel. Nilai kerapatan semakin besar dengan
pertambahan massa atom dan faktor kerapatan, dan sebaliknya semakin
kecil dengan pertambahan jari-jari atom.
2) Kekerasan berkurang dari Li ke Fr
Penurunan nilai kekerasandapat dijelaskan dari penurunan kekuatan
ikatan logam dari Li ke Fr. hal ini disebabkan tarik-menarik antara ion
positif dengan awan elektron semakin melemah akibat bertambahnya
jari-jari atom dari Li ke Fr.
3) Titik leleh dan perubahan entalpi peleburan berkurang dari Li ke Fr
penurunana nilai titik leleh dan perubahan entalpi peleburan dari Li ke Fr
dapat dijelaskan dengan cara yang sama, seperti halnya penurunan
kekerasan di atas.
4) Titik didih dan perubahan entalpi penguapan berkurang dari Li ke Fr

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 19


Penurunan nilai titik leleh dan perubahan entalpi penguapan dari Li ke Fr
dalat dijelaskan dengan cara yang sama, seperti hasnya penurunan
kekerasan di atas.
5) Daya hantar listrik dan daya hantar panas secara umum berkurang
dari Li ke Fr
logam alkali memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik karena
ikatan logamnya. di dalam ikatan logam terdapat elektron-elektron
valensi yang bergerak bebas. Semakin mudah elektron ini bergerak
bebas, semakin besar pula daya hantar listrik dan panasnya.

Sifat-sifat Kimia
Setiap atom logam alkali memiliki 1 elektron valendi pada sub kulit s
terluarnya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom logam
alkali hanya perlu melapas satu elektron valensi tersebut. Kemampuan atom
logam alkali untuk melepas elektronnya ditnjukkan oleh energi ionisasi.
Dengan nilai energi ionisasi yang rendah untuk melepas 1 elektron
valensinya, maka logam alkali merupakan logam yang sangat eraktif.
Peningkatan kereaktifan logam alkali dari Li ke Fr dapat dijelaskan dari
keteraturan sifat-sifat atomiknya, yakni jari-jari yang bertambah dari Li ke
Fr menunjukkan elektron valensi semakin terikat lemah ke inti. Dan nilai
energi ionisasi yang berkurang dari Li ke Fr menunjukkan semakin mudah
bagi logam alkali untuk melepas elektron valensinya. jadi dapat
disimpulkan:
Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke Fr

Sifat karakteristik Warna Nyala


Logam alkali mempunyai sifat karakteristik warna nyala. Jika unsur atau
senyawa logam alkali dipanaskan, maka akan dihasilkan warna-warna
terang yang karakteristiknya untuk setiap logam alkali.
Hal ini dapat dpahami dari struktur atom sendiri, bahwa atom tersusun dari
inti yang dikelilingi oleh elektron-elektron. elektron-elektron tersebut
berada pada tingkat-tingkat energi tertentu /diskrit. Apabila atom
dipanaskan, elektron dapat tereksitasi atau pindah pindah tingkat energi
yang lebih tinggi. sewaktu pemanasan tersebut berhenti, elektron tersebut
akan kembali ke tingkat energi awal disertai pancaran cahaya dalam bentuk
foton-foton atau paket-oaket energi dengan frekuensi atau panjang
gelombang tertentu memiliki warna tertentu.

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 20


Reaksi-reaksi Logam Alkali
a. Reaksi Logam Alkali dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat.
Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk senyawa halida. Jika
M adalah logam alkali dan X adalah halogen, maka persamaan umumnya
adalah :
2M(s) + X2(g) 2MX(s)
Keterangan M adalah logam alkali dan X adalah halogen.
contoh : 2Li(s) + F2(g) 2LiF(s) + 2Rb(s) + F2(s)
2RbF(s)

Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya


semakin berkurang, sehingga Cs > Rb > K > Na > Li (Mc. Murry dan
Fay, 2000: 218).
b. Reaksi Logam Alkali dengan Hidrogen dan Nitrogen
Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih
berbentuk kristal yang disebut hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat
pada suhu kamar dan membutuhkan pemanasan untuk melelehkan logam
alkali (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 2 M(s) + H2(g) 2 MH(s)
Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yang
membentuk litium nitrit (Li3N) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 6 Li(s) + N2(g) 2 Li3N(s)

c. Reaksi Logam Alkali dengan Oksigen


Reaksi antara logam alkali dengan oksigen berlangsung sangat cepat.
Produk yang dihasilkan berbeda, tergantung pada kondisi reaksi dan
berapa banyak oksigen yang ada, seperti oksida (bilangan oksidasi O = –
2), peroksida (bilangan oksidasi O = –1), dan superoksida (bilangan
oksidasi O = –½) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 4 Li(s) + O2(g) 2 Li2O(s) ——— Oksida, O = –2
2 Na(s) + O2(g) Na2O2(s) ——— Peroksida, O = –1
K(s) + O2(g) KO2(s) ——— Superoksida, O = –½

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 21


d. Reaksi Logam Alkali dengan Air
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen dan
hidroksida logam alkali, MOH.
Reaksi: 2 M(s) + 2 H2O(l) 2 M+(aq) + 2 OH–(aq) + H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
Reaksi logam alkali dengan oksigen merupakan reaksi redoks, di mana
logam (M) kehilangan elektron dan hidrogen dari air memperoleh
elektron (Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
e. Reaksi Logam Alkali dengan Amonia
Logam alkali bereaksi dengan amonia membentuk gas H2 dan logam
amida (MNH2). Reaksi ini sama dengan reaksi logam alkali dengan air.
Reaksi : 2M(s) + 2NH3(g) 2MNH2(s) + H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs

f. Proses Ekstraksi logam alkali


logam alkali bersiat sangat reaktif sehingga hanya dapat diekstraksi dari
senyawa menggunakan metode elektrolisis atau metode reduksi.Logam
Li dan Na diekstraksi dengan metode elektrolisis. sedangkan logam K,
Rb, dan Cs dengan metode reduksi karena K, Rb, dan Cs yang diperoleh
dari metode elektrolisis cenderung larut dalam larutan garamnya.

Aplikasi logam alkali dalam kehidupan sehari-hari


Aplikasi logam alkali sangat luas mulai dari rumah tangga, industri,
kedokteran, hingga pembangkit tenaga nuklir. Aplikasi logam alkali
umumnya dalam bentuk senyawanya karena sifatnya yang reaktif. Jika
diaplikasikan dalam bentuk unsurnya, maka diperlukan kondisi tertentu.

Tabel 12. Aplikasi logam alkali dalam kehidupan


Litium (a) Li digunakna pada baterai untuk alat pacu jantung,
kalkulator, jam, kamera, dll.
(b) Li digunakan dalam paduan logam Mg dan Al. Paduan ini
bersifat sangat ringan tetapi kuat sehingga dimanfaatkan
untuk komponen pesawat terbang.
Natrium (a) uap Na digunakan pada lampu jalanan untuk memberikan
warna kuning.
(b) lelehan Na digunakan sebagai pendingin pada reaktor nuklir
tipe LMFBR.
(c) NaOH digunakan untuk membuat produk, seperti rayon,

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 22


kertas, dan sabun.
(d) garam NaCl, NaNO3,NaNO2, Na2SO4 digunakan pada
makanan
Kalium (a) senyawa KNO3 dan KCl digunakan sebagai bahan peledak
dan kembang api atau petasan.
(b) pupuk NPK mengandung K yang penting bagi pertumbuhan
tanaman.
(c) di dalam tubuh K dan Na diperlukan sel saraf untuk
mengirim sinyal-sinyal listrik.
Rubidium (a) Rb memiliki potensial ionisasi yang rendah dan digunakan
pada sel fotolistrik seperti seperti fotomultiplier, untuk
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Rb juga
digunakan sebagai isolator untuk aplikasi seperti navigasi
dan komunikasi di militer.
Sesium (a) Cs digunakan pada sel fotolistrik. jika terkena cahaya, Cs
akan meleps elektronnya yang akan tertarik menuju
elektrode positif pada sel yang menyebabkan timbulnya
arus listrik.

D. ALKALI TANAH

Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan
Ra. Golongan ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA.
Perbedaannya adalah bahwa golongan IIA ini mempunyai konfigurasi
elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat. Meskipun lebih keras dari
golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak mengkilat,
dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi (Mc. Murry dan Fay,
2000: 220).

Sifat-sifat Fisis

Sifat fisis logam alkali tanah didasari oleh sifat atomik alkali tanah dan
struktur unsur logam alkali tanah. sifat atomik alkali tanah meliputi, jari-jari
atom, energi ionisasi, keelektronegatifan, dan bilangan oksidasi.
Tabel 13. Sifat-sifat Atomik dan Fisis Logam Alkali Tanah

Sifat Fisis Be Mg Ca Sr Ba
Titik didih (°C) 2.471 1.090 1.484 1.382 1.897
Titik leleh (°C) 1.287 650 842 777 727
Energi ionisasi 899,4 737,7 589,8 549,5 502,9

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 23


(kJ/mol)
Jari-jari ion (Å) 1,25 1,45 1,74 1,92 1,98
Konfigurasi 2.2 2.8.2 2.8.8.2 2.8.18.8 2.8.18.1
elektron .2 8.8.2
Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
Kekerasan (Mohs) 5,50 2,50 1,75 1,50 1,25
Perubahan entalpi 12,2 8,95 8,54 8,30 7,75
peleburan
Perubahn entalpi 292 127 154 144 142
penguapan
Daya hantar panas 2,0 1,56 2,0 0,353 0,184
Daya hantar listrik 0,313 0,226 0,298 0,076 0,030
Kerapatan (g/cm3) 1,848 1,738 1,55 2,54 3,51
(Sumber: Mc. Murry dan Fay, 2000: 221)
Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar
dari barium yang kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yag
cukup keras untuk menggores kebanyakan logam lainnya. Golongan ini
mempunyai struktur elektron yang sederhana, unsur-unsur logam alkali
tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah dilepaskan. Selain energi
ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan rata-rata golongan ini juga
rendah dikarenakan ukuran atomnya dan jarak yang relatif besar antara
elektron terluar dengan inti (Keenan, dkk, 1992: 152-153).
Berdasarkan Tabel 13. dapat dilihat keteraturan nilai sifat fisi unsur
dalam satu golongan, yaitu:
1. Kerapatan bertambah dari Be ke Ra
Nilai kerapatan bergantung pada massa atom, jari-jari atom, dan faktor
kerapatan atom per unit. Nilai kerapatan semakin besar dengan
penambahan massa atom dan faktor kerapatan , sebaliknya semakin kecil
dengan pertambahan jari-jari
Pada logam alkali tanah, massa atom dan jari-jari atom meningkat dari
Be ke Ra, sedangkan faktor kerapatan sedikit menurut. Karena nilai
kerapatan bertambah, maka jelas bahwa kenaikan nilai massa atom lebih
dominan dibandingkan kenaikan jari-jari atom dan penurunan niai faktor
kerapatan.
2. Kekerasan berkurang dari Be ke Ba
Penurunan nilai kekerasan dapat dijelaskan dari penurunan kekuatan
ikatan logam dari Be ke Ra. Hal ini disebabkan tarik-menarik antara ion

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 24


positif dengan awan elektron semakin melemah akibat bertambahnya
jari-jari atom dari Be ke Ra.
3. Titik leleh dan perubahan entalpi peleburan berkurang dari Be ke
Ra
Penurunan nilai titik leleh dan perubahan entalpi peleburan dari Be ke Ra
dapat dijelaskan dengan cara yang sama seperti halnya penurunan
kekerasan di atas.
4. Titik didih dan perubahan entalpi penguapan berkurang dari Be ke
Ra
Penurunan nilai titik leleh dan perubahan entalpi penguapan dari Be ke
Ra dapat dijelaskan dengan cara yang sama seperti halnya penurunan
kekerasan di atas.
5. Daya hantar listrik dan daya hantar panas berkurang dari Be ke Ra
Penurunan daya hantar panas dan listrik logam alkali tanah dari Be ke Ra
dapat dijelaskan sama seperti halnya untuk logam alkali.

Sifat kimia logam alkali tanah

Setiap atom logam alkali tanah memiliki 2 elektron valensi pada subkulit s
terluarnya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom logam
alkali tanah perlu melepas 2 elektron valensinya tersebut. kemampuan atom
logam alkali tanah untuk melepaskan elektronnya ditunjukkan oleh energi
ionisasinya. Dengan nilai energi ionisasi yang cukup rendah, maka logam
alkali tanah tergolong reaktif, meski tidak sereaktif logam alkali. Logam
alkali tanah semakin kebawah semakin mudah untuk bereaksi. Seperti
contoh:
Ketika logam alkali yaitu Mg dan Ca bereaksi dengan air sesuai persamaan
berikut :
Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)
Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Logam Ca lebih mudah bereaksi dengan air dibandingkan ogam Mg. Jika
seumpamanya kita menggunakan logam Sr dan Ba, maka reaksi yang
ditimbulkan akan lebih hebat dibandingkan Ca. Jadi dapat dikatakan bahwa
kereaktifan logam alkali tanah cenderung meningkat dari Be ke Ra.
Peningkatan kereaktifan dari Be ke Ra dapat dijelaskan dari keteraturan
sifat-sifat atomiknya, khususnya jari-jari atom dan energi ionisasinya. Nilai

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 25


jari-jari atom yang bertambah dari Be ke Ra menunjukkan elektron valensi
semakin terikat lemah ke inti. Nilai energi ionisasi yang berkurang dari Li
ke Fr menunjukkan semakin mudah bagi logam alkali untuk melepas
elektron valensinya. Jadi dapat dikatakan:

Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari Be ke Ra

Sifat karakteristif logam alkali tanah: Warna Nyala


Seperti halnya logam alkali (golongan IA), logam alkali tanah juga
memberikan warna karakteristik jika dipanaskan.

Sifat karakteristif logam alkali tanah: kelarutan senyawa


Semakin besar senyawa-senyawa dari logam alkali tanah memiliki suatu
sifat karakteristik, yakni sukar larut atau memiliki kelarutan yang kecil.
Sebagai contoh: senyawa karbonat CaCO3 sukar larut dalam air. Demikian
pula senyawa sulfat BaSO4 dan senyawa hidroksida Mg(OH)2.
Kecenderungan periodik dari kelarutan senyawa logam alkali tanah sebagai
berikut:
1. Senyawa hidroksida, senyawa karbonat, dan senyawa oksalat semakin
mudah larut dari Be ke Ba, meski ada sedikit fluktuasi pada senyawa
karbonat dan senyawa oksalat.
2. Senyawa sulfat dan senyawa kromat semakin sukar larut dari Be ke Ra.

Reaksi-reaksi logam alkali tanah


1. Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Halogen
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida
(MX2)
Reaksi: M + X2 MX2
dengan: M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
X = F, Cl, Br, I
2. Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Oksigen
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (MO).
Reaksi: 2 M + O2 2 MO
dengan M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
Berilium dan magnesium tidak begitu reaktif jika direaksikan dengan
oksigen pada suhu kamar, tetapi keduanya mengeluarkan cahaya putih

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 26


cerah jika dibakar dengan nyala api. Sedangkan kalsium, stronsium, dan
barium cukup reaktif sehingga perlu disimpan di bawah minyak agar
tidak kontak dengan udara. Seperti logam berat alkali, stronsium dan
barium membentuk peroksida (MO2) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 222).
3. Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Air
Logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam hidroksida
[M(OH)2].
Reaksi: M(s) + 2 H2O(l) M2+(aq) + 2 OH–(aq) + H2(g)
dengan M = Mg, Ca, Sr, atau Ba
Kecuali berilium, semua logam alkali tanah bereaksi dengan air
membentuk logam hidroksida M(OH)2. Magnesium bereaksi hanya jika
suhu di atas 100 °C, sedangkan untuk kalsium dan stronsium, reaksi
berjalan lambat dan pada suhu kamar. Hanya barium yang bereaksi
dahsyat (Mc. Murry dan Fay, 2000: 223).
4. Reaksi logam alkali tanah dengan hidrogen
Reaksi antara logam alkali tanah dengan hidrogen membentuk senyawa
hidrida. Jika M adalah logam alkali tanah, maka persamaan umumnya
adalah:
M(s) + H2(g) MH2(s)
contoh:
Mg(s) + H2(g) MgH2(s)
5. Reaksi logam alkali tanah dengan nitrogen
Logam alkali tanah bereaksi dengan nitrogen dengan membentuk
senyawa nitrida. Jika M adalah logam alkali tanah, maka persamaan
umumnya adalah:
3M(s) + N2(g) M3N2(s)
6. Proses ekstraksi logam alkali tanah
Logam alkali tanah dapat diekstraksi dari senyawanya menggunakan
metode reduksi dan metode elektrolisis.

Aplikasi logam alkali tanah dalam kehidupan sehari-hari

Aplikasi logam alkali tanah sangat luas, mulai dari rumah tangga sampai
industri dan reaktor nuklir.

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 27


Berilium (a) Be digunakan dalam paduan logam agar lebih kuat
tetapi ringan. Paduan ini digunakan pada kemudi
pesawat jet
(b) Be digunakan pada kaca dari sinar X karena dapat
menstransmisikan sina X
(c) Be digunakan sebagai moderator neutron pada reaktor
nuklir untuk mengontrol reaksi fisi
Magnesium (a) Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk
menetralisir asam di mulut dan mencegah kerusakan
gigi. Senyawa ini digunakan untuk menetralisir asam di
lambung
(b) Mg dan senyawanya digunakan untuk memberikan
cahaya putih terang pada kembang api
(c) Senyawa MgO mempunyai titik leleh yang tinggi
sehingga digunakan untuk melapisi tungku
Kalsium (a) Ca (banyak terkandung dalam susu) merupakan unsur
penting dalam tulang, gigi, kulit, kerang, dan dedaunan
(b) Senyawa CaSO4 atau gipsum digunakan untuk
membalut tulang yang retak
(c) batu kapur yang mengandung CaCO3 digunakan untuk
mengontrol pH tanah pertanian
Stronsium (a) Sr sebagai Sr(NO3)2 digunakan dalam nyala api/suara
dan cahaya merah pada kembang api.
(b) Sr (dan Ba) sebagai senyawa karbonat merupakan
bahan baku pembuatan kaca televisi berwarna dan
komputer
(c) Sr-90 bersifat radioaktif yang melepas panas sewaktu
meluruh. panas tersebut dapat diubah menjadi listrik
dalam baterai nuklir RTG
Barium (a) BaSO4 meski beracun, mempunyai kelarutan yang kecil
dan mampu menyerap sinar X, sehingga digunakan
untuk memeriksa saluran pencernaan pasien. Caranya,
pasien diminta meminum ‘bubur’ BaSO4. Kemudian
tubuh pasien akan dironsen
(b) Barium oksida digunakan untuk melapisi elektrode
pada lampu neon
(c) Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau
pada kembang api
Radium (a) Ra dulu digunakan untuk mengecat nomor pada jam
karena dapat bersinar didalam gelap. Namun,
penggunaannya sudah dilarang karena sifatnya yang

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 28


radioaktif dan telah merusak kesehatan para pekerja
pembuat jam
(b) Ra digunakan sebagai sumber neutron dalam percobaan
fisika. Ra bersifat radioaktif dan dalam bentuk RnCl2
dimanfaatkan untuk menghasilkan gas Radon (Rn)
yang digunakan pengobatan kanker.

Dampak Pemanfaatan Unsur serta Senyawa Logam Alkali dan Logam


Alkali Tanah
Beberapa dampak dari pemanfaatan unsur serta senyawa logam alakli dan
logam alkali tanah dapat disimak berikut ini.
1) Ekstraksi Na dalam sel elektrolisis menggunakan metode merkuri
(Hg) telah menyebabkan pencemaran lingkungan. Lepasnya Hg yang
berasun terjasi akibat kebocoran, penguapan, atau sewaktu sel
dibersihkan.
2) Pembuatan Na2CO3 menggunakan proses Solvay melibatkan
pelepasan panas dalam jumlah besar. Jika panas ini dibuang ke air
sungai atau danau, maka akan mengakibatkan berkurangnya kadar O2
dalam air (DO) dan kebutuhan oksigen biokimia (BOD) akan
meningkat. Proses Solvay sudah banyak diganti dengan metode lain.

Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 29


Kimia SMA Semester Ganjil Kelas XII |Kimia Unsur 30

Anda mungkin juga menyukai