Anda di halaman 1dari 3

Bearing/Bantalan: berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat

berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan
poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian
gesek menjadi kecil.

• Cacat pada bantalan/bearing disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah


keretakan, keausan, pemasangan, dan penggunaan minyak pelumas yang tidak sesuai.

1) Kerusakan aus
Penyebab kerusakan aus yang terjadi pada bantalan yaitu akibat getaran (vibrasi)
dan kurangnya pemberian dan penggantian pelumas pada bantalan mengakibatkan
bantalan cepat aus, mengalami fatigue (kelelahan) serta bisa terjadi korosi pada
bantalan sehingga bantalan tidak dapat mencapai umur pakai yang seharusnya.

1) Pecah pada bearing / bantalan


Terjadinya keausan yang panjang, kerusakan ini umumnya ditandai dengan
terlepasnya sebagian material, retak dan terkelupas disepanjang lintasan ball
(pecah).
2) Kerusakan panjang / pecah
akibat putaran rpm yang tinggi dan terjadinya misalignment yang mana putaran
tersebut mengalami guncangan karena tidak lurusnya sumbu putaran poros
terhadap penggeraknya serta mengalami panass oleh gesekan sesama komponen
mengakibatkan bearing / bantalan tersebut pecah, sehingga menimbulkan getaran
yang berlebihan, suara tidak normal (bising) pada unit pompa, dan menurunnya
performance unit pompa.

• Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang tidak sesuai dengan buku petunjuk dan
keadaan lapangan.

• Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai standart yang
ditentukan. Kesalahan pada saat pemasangan, diantaranya pemasangan yang terlalu
longgar, akibatnya cincin dalam atau cincin luar yang berputar yang menimbulkan
gesekan dengan housing/poros, pemasangan yang terlalu erat, akibatnya ventilasi atau
celah yang kurang sehingga pada saat berputar suhu bantalan akan cepat meningkat dan
terjadi konsentrasi tegangan yang lebih. Terjadi pembenjolan pada jalur jalan atau pada
roll sehingga bantalan saat berputar akan tersendat- sendat.

• Terjadi misalignment, dimana kedudukan poros pompa dan penggeraknya tidak lurus,
bearing akan mengalami vibrasi tinggi. Pemasangan yang tidak sejajar tersebut akan
menimbulkan guncangan pada saat berputar yang dapat merusak bearing. Kemiringan
dalam pemasangan bearing juga menjadi faktor kerusakan bearing, karena bearing tidak
menumpu poros dengan tidak baik, sehingga timbul getaran yang dapat merusak
komponen tersebut.

• Karena terjadi unbalance (tidak imbang), seperti pada impeller, dimana bagian-bagian
pada impeller tersebut tidak balance (salah satu titik bagian impeller memiliki berat yang
tidak seimbang). Sehingga ketika berputar, mengakibatkan putaran mengalami
perubahan gaya disalah satu titik putaran (lebih terasa ketika putaran tinggi), sehingga
berpengaruh pula pada putaran bearing pada poros. Unbalance bisa terjadi pula pada
poros, dan pengaruhnya pun sama, yaitu bisa membuat vibrasi yang tinggi dan merusak
komponen.

• Bearing kurang minyak pelumasan, karena bocor atau minyak pelumas terkontaminasi
benda asing dari bocoran seal gland yang mempengaruhi daya pelumasan pada minyak
tersebut.

• Ada beberapa metode yang telah digunakan untuk mendeteksi cacat pada bantalan antara
lain adalah oil analysis. Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi cacat pada
bantalan dengan menganalisis kondisi oli setelah jangka waktu tertentu. Metode lainnya
adalah analisis berbasis getaran. Menurut Girdhar (2004)
Tes analisis unsur untuk berbagai elemen yang ditemukan dalam minyak yang mungkin

dari puing-puing pakai, kontaminasi atau aditif yang ditemukan dalam minyak. sejumlah kecil
logam menjadi tersuspensi dalam minyak. Jumlah jejak logam ini adalah yang pertama
indikator keausan komponen. Jika dibiarkan tanpa perawatan, keausan akan meningkat
dan potensi kegagalan bagian akan terjadi.

Ada beberapa metode yang telah digunakan untuk mendeteksi cacat pada bantalan antara
lain adalah oil analysis. Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi cacat pada bantalan
dengan menganalisis kondisi oli setelah jangka waktu tertentu. Metode lainnya adalah
analisis berbasis getaran. Menurut Girdhar (2004) salah satu cara yang efektif untuk
mendeteksi awal gejala kerusakan mekanik, elektrikal pada peralatan adalah dengan
analisis getaran yang menjadi pilihan strategi predictive maintenance yang paling sering
digunakan (Latuny, 2013). Keuntungannya adalah dapat mengidentifikasi potensi
kerusakan sebelum menjadi parah yang dapat menyebabkan downtime tidak terjadwal
(Adistya, 2014). Hal ini dapat tercapai dengan melakukan pemantauan dari getaran mesin
yang dilakukan baik secara terus menerus atau pada interval yang telah dijadwalkan.
Analisis getaran ini memungkinkan untuk mengetahui kondisi bantalan tanpa harus
menghentikan pompa yang sedang beroperasi. Sinyal getaran diambil dengan
menggunakan accelerometer yang mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur
getaran (Aji, 2007). Accelerometer pada umumnya diletakkan sedekat mungkin dengan
bantalan pompa dalam arah radial atau aksial. Dengan menggunakan FFT, sinyal dalam
domain waktu diubah menjadi domain frekuensi atau spektrum. Frekuensi cacat bantalan
pada spektrum ditunjukkan dengan amplitudo yang tinggi.

Perawatan :

• Melakukan penggantian bearing sesuai umur waktu kerja yang telah ditentukan.
• Mengganti bearing yang sesuai dengan klasifikasi kerja pompa tersebut.
• Melakukan pemasangan bearing dengan hati-hati sesuai standar yang telah ditentukan.
• Melakukan alignment pada poros pompa dan penggeraknya.
• Melakukan tes balancing pada poros dan impeller.
• Memasang deflektor pada poros dan pemasangan rubber seal pada rumah bantalan dan
perbaikan pada seal gland, untuk mengantisipasi kebocoran

Anda mungkin juga menyukai