2. Manfaat BEP
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya
dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
3. Perhitungan BEP
Keterangan:
FC : Biaya Tetap
4. Contoh
Diketahui PT. Gear Second memiliki usaha di bidang alat perkakas martil dengan data sebagai
berikut :
Fixed Cost
Overhead Pabrik : Rp. 60.000.000,-
Biaya disribusi : Rp. 65.000.000,-
Total FC : Rp.150.000.000,-
Variable Cost
Biaya bahan : Rp. 70.000.000,-
Biaya tenaga kerja : Rp. 85.000.000,-
Overhead pabrik : Rp. 20.000.000,-
Total VC : Rp.250.000.000,-
Penyelesaian :
𝑅𝑝 250.000.000,−
Biaya variable per unit = Rp 2.500,-/unit
100.000
Jadi perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil agar tercapai BEP.
Jadi perusahaan harus mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 300.000.000,- agar terjadi BEP.
Sumber :
Garrison, Ray, H., Noreen, Eric, W. 2006. Akuntansi Manajerial. Edisi Kesebelas. Buku
Satu. Salemba Empat. Jakarta.
http://www.menghitung.com/rumus-menghitung-bep/
[diakses pada 4 November 2018, pukul 2:46]