Anda di halaman 1dari 31

SISTEM INFORMASI

PENELUSURAN PERKARA (SIPP)

PUSDIKLAT TEKNIS MAHKAMAH


AGUNG RI
Megamendung Agustus 2018
CURRICULUM VITAE
PENGAJAR

Husnul Khotimah, S.H., M.H.

Ketua Pengadilan Negeri


Wonosari
TUJUAN PEMBELAJARAN

Hasil belajar:
Setelah pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan
dan menerapkan/ menggunakan Aplikasi SIPP
sebagai manajemen perkara berbasis IT Indikator Keberhasilan:
Peserta mampu menjelaskan mengenai Aplikasi
SIPP;
Peserta mampu mengaplikasikan/
mengimplementasikan SIPP sebagai media kerja;
SISTEM INFORMASI PENELUSURAN PERKARA (SIPP)
Badan Peradilan Yang Agung

Suatu badan peradilan yang Modern dengan berbasis


Teknologi Informasi terpadu
CETAK BIRU PEMBARUAN PERADILAN 2010-2035

... MODERNISASI MANAJEMEN PERKARA PENGADILAN


... PEMBARUAN KETERBUKAN INFORMASI
dari Register Manual...
5

Register / Buku Induk


Pengisian Register dan Buku Bantu
Penyimpanan
Data Perkara

Pendaftaran Perkara
...ke Register Elektronik

Buku Induk
Pengisian Register

Pendaftaran Perkara

Jurnal Keuangan

Penyimpanan Data Perkara


Output:

Data yang
Lengkap, akurat
dan mutakhir.
SIPP

SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara) adalah


APLIKASI BERBASIS WEB yang terintegrasi yang digunakan untuk pengumpulan,
penyimpanan, pengolahan dan penyajian informasi Administrasi Perkara di Pengadilan.
Architecture SIPP

Sosialisasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara Versi 3.1.1 Wilayah Pengadilan Tinggi Makassar
Makassar, 23-24 Februari 2016.
DASAR PEMBERLAKUAN SIPP DI PERADILAN
UMUM
Surat Edaran
Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum
Nomor : 3/DJU/HM02.3/6/2014 tentang Administrasi
Pengadilan Berbasis Teknologi Informasi

Berlaku mengikat bagi seluruh Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri.


❖ Terciptanya tertib administrasi perkara;

❖ Terciptanya pengelolaan administrasi perkara yang efektif, efisien, dan saling


menunjang bagi internal Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi serta pihak
lain yang membutuhkan informasi perkara;

❖ Memudahkan dalam pengawasan administrasi perkara;

❖ Meningkatkan Kinerja Pengadilan;


SIPP merubah Register Manual menjadi Register Elektronik
• Semua pencatatan ada dalam aplikasi SIPP sesuai dengan Buku II
SIPP memudahkan Hakim dalam mengelola Penyelesaian Perkara
• Data tidak hilang
• Reminder System (Pemberitahuan) : jadwal sidang, jadwal penahanan,
Status Perkara, Status Penahanan
• Referensi Perkara terhadap jenis perkara yang sama untuk menghasilkan
putusan yang konsisten
• Fitur Pesan antara Hakim dengan pengelola SIPP yang lain (Hakim dengan
Hakim, Hakim dengan Panitera, dll)
Rekam Jejak Kinerja Utama Hakim
• Berapa perkara yang sudah diputus,
pending dan jenis perkara.
• Audit trail (rekam jejak hakim dalam
penggunaan SIPP)
Informasi Bagi Pimpinan
• Laporan Penanganan Perkara secara berkala (KPN & WKPN)
• Pimpinan Pengadilan (KPN atau WKPN) mendapat informasi
yang tepat tentang beban kerja para Hakim
• Penilaian Pimpinan (Promosi dan Mutasi) berbasis kinerja
Penghematan
• Anggaran
• Tempat
• Waktu

Keamanan Data

Pelaporan
SIPP sebagai media pengawasan…
Supervisi / Pengawasan SIPP
• Dasar : SK Dirjen Badilum Nomor 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015 tentang Prosedur
Penggunaan dan Supervisi SIPP di Lingkungan Badan Peradilan Umum.

• MA & DIRJEN saat ini mengekfektifkan Pengawasan melalui Media SIPP

• SIPP menjadi salah satu Obyek Pengawasan BAWAS MARI.


PROSEDUR PENGGUNAAN DAN SUPERVISI SIPP

Surat Keputusan
Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum
Nomor : 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015 tentang
Prosedur Penggunaan dan Supervisi Aplikasi
SIPP

Berlaku mengikat bagi seluruh Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri.


SIPP sebagai Kerja Bersama / Kerja Tim

Pelaksanaan SIPP melibatkan seluruh bagian yang


terkait dalam administrasi perkara mulai dari Pimpinan
Pengadilan, Hakim dan Kepaniteraan.
Unit Organisasi Pelaksana
Panitera
Muda (Data
Perkara)

Sekretaris
(Infrastruktur)
Panitera
Hakim
(Penetapan
(Putusan)
Ketua PP dan JSP)
Pengadilan
(Penanggung
Jawab)

Panitera
Pengganti
Jurusita
(Jadwal
(Relaas)
Sidang, BAS,
Minutasi)
Standar Waktu Pengisian Data SIPP

• Semua data kegiatan perkara harus dimasukkan ke dalam CTS


selambat-lambatnya 24 jam atau 1 (satu) hari
kerja setelah kegiatan atau peristiwa tersebut.
• (SE DIRJEN BADILUM NO. 3/DJU/HM02.3/6/2014 Tentang Administrasi
Pengadilan Berbasis Teknologi Informasi)
Sanksi
• Kegagalan memasukkan data yang dimasukkan dalam tenggat
waktu 24 jam / 1 hari kerja setelah kegiatan atau
peristiwa tersebut, dapat dikenakan sanksi sebagai
Pelanggaran Kedisiplinan oleh Badan
Pengawasan MARI, dan akan dipertimbangkan dalam
penentuan kenaikan pangkat, rotasi dan mutasi.
PERMA NO 3 TAHUN 2018
Administrasi Perkara di Pengadilan Secara
Elektronik

Anda mungkin juga menyukai