Anda di halaman 1dari 9

30 Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja dan Jawabannya

Wawancara kerja (job interview) merupakan tahapan yang harus dilalui oleh mereka yang
sedang mencari pekerjaan atau mendapatkan pekerjaan baru. Tak heran, tahapan ini sering
membuat deg-degan atau stres bagi mereka yang akan menghadapinya.

Salah satu strategi menghadapi interview kerja di perusahaan apa pun adalah dengan
mempelajari contoh-contoh pertanyaan wawancara kerja. Tujuannya agar Anda mendapat
gambaran seperti apa pertanyaan saat wawancara kerja. Lalu membuat jawaban yang sesuai
dengan pengalaman dan pendidikan Anda.

Untuk membantu Anda melakukan hal tersebut, berikut 30 contoh pertanyaan wawancara
kerja dan jawabannya.

A. Pertanyaan tentang data pribadi

Pertanyaan tentang data pribadi biasanya digunakan untuk membuka percakapan dan
mencairkan suasana wawancara kerja yang tegang. Meskipun sebagai pertanyaan pembuka
dan bersifat umum, Anda tetap harus antusias menjawabnya sehingga pewawancara tertarik
kepada Anda.

1. Ceritakan tentang diri Anda?

Kandidat: “Nama saya Faisal Setiawan. Saya alumni Ilmu Komputer dari Universitas
Indonesia. Sekarang ini saya bekerja di PT Maju Mundur sebagai teknisi jaringan. Saya
bekerja di perusahaan tersebut sejak Januari 2013.”

Loading...

2. Mengapa Anda memilih jurusan Ilmu Koputer?

Kandidat: “Saya menyadari bahwa saya menyenangi komputer sejak sekolah dasar. Dengan
kuliah di jurusan Ilmu Komputer, saya menambah wawasan dan pengetahuan saya tentang
komputer.

Selain itu, saya belajar di jurusan tersebut dengan menyenangkan karena topiknya sesuai
dengan minat dan kesenangan saya.”

3. Bagaimana cara Anda membayar kuliah Anda?

Kandidat: “Sebagian besar kuliah saya dibiayai orang tua saya. Namun, saya juga berusaha
meringankan beban orang tua dengan bekerja sebagai paruh waktu di sebuah percetakan kaos
dekat tempat tinggal saya.”

4. Apakah Anda memiliki rencana melanjutkan pendidikan?

Kandidat: “Ya, rencananya 3 tahun mendatang. Hal ini karena saya kuliah D3 sehingga saya
ingin meneruskan ke jenjang S1.
Dengan kuliah di S1, wawasan dan pengetahuan saya akan meningkat sehingga saya bisa
berkarier dengan lebih baik di masa mendatang.”

5. Selain pendidikan formal, apakah Anda memiliki keterampilan lain?

Kandidat: “Ya. Saat kuliah saya mengikuti kursus bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Selain
itu, saya pernah juga mengikuti pelatihan kepemimpinan selama seminggu yang dilaksanakan
himpunan mahasiswa universitas saya.

Saya juga mampu mengoperasikan komputer dengan berbagai program, seperti MS Words,
MS Excell, MS Power Point, Photoshop, dan MS Access.”

6. Apa makna pekerjaan buat Anda?

Kandidat: “Bagi saya, pekerjaan bukan semata-mata mencari uang. Namun, bagaimana saya
bisa melakukan yang terbaik sehingga berkontribusi bagi kemajuan perusahaan.”

B. Pertanyaan tentang pengalaman dan keterampilan

Pertanyaan tentang pengalaman dan keterampilan ditujukan untuk mengetahui:

 tujuan karier Anda


 bagaimana cara Anda bekerja
 loyalitas Anda
 bagaimana Anda menghadapi suatu masalah pekerjaan
 berapa besar kontribusi yang akan Anda berikan kepada perusahaan.

Dari jawaban yang Anda berikan, pewawancara kerja dapat menilai apakah Anda kandidat
terbaik atau bukan untuk posisi yang Anda lamar.

7. Apa kelebihan dan kekurangan Anda?

Kandidat: “Kelebihan saya adalah jujur, cepat belajar, dan pekerja keras. Sementara itu,
kelemahan saya adalah suka lupa. Namun, saya berusaha mengatasi kelemahan ini dengan
mencatat hal-hal penting terkait pekerjaan di buku saku saya.”

8. Apakah Anda memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja?

Kandidat: “Ya. Saya pikir hubungan saya dengan semua rekan kerja saya berjalan dengan
baik.

Memang pernah saya memiliki masalah dengan seorang rekan kerja terkait pembagian
tanggung jawab, namun kami menyelesaikannya dengan cara berdiskusi bersama sehingga
kami memiliki tanggung jawab masing-masing yang jelas.”

9. Apakah Anda lebih senang bekerja sorang diri atau dalam tim?
Kandidat: “Bergantung pada pekerjaan yang harus saya selesaikan. Meskipun saya lebih
senang bekerja sendiri, saya dapat bekerja dalam tim.”

10. Jika Anda diharuskan bekerja di dalam tim, posisi apa yang akan Anda pilih?

Kandidat: “Saya lebih suka menjadi seorang konseptor. Dengan begitu, saya bisa
merencanakan langkah-langkah yang harus diambil, membuat daftar sumber daya yang
diperlukan, mengindentifikasi hambatan, dan membuat ukuran kesuksesan suatu projek.”

11. Bisakah Anda bekerja di bawah tekanan?

Kandidat: “Ya. Selama ini bisa mengatasi tekanan pekerjaan saya. Selain itu, saya pikir
tekanan bisa memberikan hasil yang positif bagi saya karena saya bisa mengeluarkan potensi,
inisiatif, dan keterampilan saya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.”

12. Bagaimana sikap Anda terhadap kritik yang ditujukan kepada Anda?

Kandidat: “Dalam pemahaman saya, manusia pada umumnya tidak suka dikritik secara
sembarangan. Secara pribadi, saya menerima kritik yang ditujukan kepada saya.

Jika kritik itu baik dan membangun, saya akan dengan senang hati melaksanakannya demi
memperbaiki diri sendiri. Jika sebaliknya, saya akan mengabaikannya.”

13. Menurut Anda, orang seperti apakah yang sulit diajak kerja sama?

Kandidat: “ Menurut saya, orang yang sulit diajak bekerja sama adalah orang yang tidak suka
bekerja keras, suka melanggar aturan, banyak mengeluh, tidak memperhatikan kualitas
pekerjaan, dan suka menjelek-jelekkan orang lain.”

14. Apabila bawahan Anda melakukan kesalahan, apa yang Anda lakukan?

Kandidat: “Tidak ada orang yang sempurna. Saya akan memeriksa apa yang sebenarnya
terjadi, mencari kerusakan akibat kesalahan tersebut, dan mencari penyebabnya.

Setelah itu, saya menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan agar kesalahan serupa tidak
terjadi di kemudian hari. Saya juga akan memberi kesempatan kepada bawahan bersangkutan
untuk memperbaiki kinerjanya.”

15. Apa yang akan Anda lakukan bila bawahan Anda mengeluhkan masalah pribadi
mereka?

Kandidat: “Saya akan menerima mereka di ruangan saya dan membiarkan mereka
menceritakan masalah pribadinya. Jika diminta, saya akan mengajukan beberapa saran untuk
masalah tersebut.

Dari pengalaman saya, mereka pada umumnya hanya butuh seorang pendengar yang akan
mendengarkan masalah mereka tanpa mengadilinya.”

16. Apa yang akan Anda lakukan ketika menghadapai masalah besar dalam pekerjaan?
Kandidat: “Saya akan mencari akar masalah tersebut guna mendapatkan solusi yang tepat.
Setelah itu, saya akan menjalankan solusi tersebut dalam rangka perbaikan.

Sejalan dengan tindakan perbaikan tersebut, saya juga akan menetapkan tindakan pencegahan
gara masalah tersebut tidak terjadi lagi.”

17. Mengapa Anda pindah kerja dari perusahaan sebelumnya?

Kandidat: “Saya ingin pekerjaan yang lebih menantang, dan saya kira perusahaan ini dapat
memenuhi keinginan saya tersebut.”

18. Apa halangan tersulit yang Anda temukan pada pekerjaan sebelumnya?

Kandidat: “Halangan tersulit saya di pekerjaan tersebut adalah jam kerja yang tidak teratur.
Terkadang saya bekerja di pagi hari dan di malam hari.”

19. Apakah Anda pernah bolos bekerja?

Kandidat: “Sepanjang yang saya ingat, saya tidak pernah melakukannya. Jika ada keadaan
darurat yang membuat saya tidak bisa masuk kerja, saya langsung memberitahukan hal
tersebut kepada atasan saya.”

20. Apakah Anda bersedia bekerja lembur?

Kandidat: “Ya, saya bersedia. Itu tidak masalah bagi saya.”

21. Apa yang membuat Anda tertarik bekerja di perusahaan kami?

Kandidat: “Perusahaan ini menawarkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman dan
pendidikan saya. Dengan demikian, saya dapat berkontribusi dalam memajukan perusahaan
ini.”

22. Seberapa baik Anda mengenal perusahaan kami?

Kandidat: “Saya cukup mengenal perusahaan ini karena banyak teman yang membicarakan
dan menggunakan produknya. Selain itu, saya juga melihat iklan perusahaan ini di media
massa ternama.”

23. Menurut Anda, apa yang membuat perusahaan kami berbeda dengan perusahaan
sejenis lainnya?

Kandidat: “Sepanjang yang saya tahu, perusahaan ini menghasilkan produk yang berkualitas.
Selain itu, fasilitas yang diberikan kepada karyawannya juga lebih baik daripada perusahaan
lain.”

24. Jelaskan rencana Anda untuk lima tahun ke depan?

Kandidat: “ Jika saya diterima bekerja di sini, dalam lima tahun ke depan saya ingin menjadi
supervisor. Oleh karena itu, saya akan mempelajari dan memahami ruang lingkup kerja dan
tanggung jawab posisi tersebut.
Setelah itu, saya akan berusaha keras memenuhi apa yang disyaratkan untuk menjadi seorang
supervisor di perusahaan ini.”

25. Apakah Anda siap menerima tanggung jawab yang lebih besar?

Kandidat: “Ya, saya siap. Dalam pandangan saya, saya harus siap menerima tanggung jawab
yang besar dan posisi yang lebih tinggi guna mencapai karier yang diinginkan.

Dengan cara tersebut, saya dapat memacu diri sendiri sehingga menjadi lebih baik.”

26. Lingkungan kerja seperti apa yang Anda sukai?

Kandidat: “Saya suka bekerja dalam lingkungan yang adil atau segala sesuatunya transparan.
Prosedur opersional standar (SOP) jelas, begitu juga dengan perkembangan karier.

Hukuman dan penghargaan diberlakukan dengan objektif. Selain itu, saya juga senang
bekerja dengan rekan-rekan yang optimistis dan bersemangat.

27. Apakah Anda bersedia ditempatkan di luar kota?

Kandidat: “Ya, saya bersedia. Bekerja di perusahaan ini berarti saya harus siap menerima
keputusan dan kebijakan yang berlaku.”

C. Pertanyaan seputar gaji

Pertanyaan seputar gaji biasanya ditanyakan pada akhir wawancara kerja. Jumlah
pertanyaannya tidak banyak, namun berfokus pada berapa besar gaji yang Anda minta (lihat 5
tips negosiasi gaji).

Oh ya, jika Anda ingin tahu pertanyaan wawancara kerja yang umum digunakan HRD,
silakan baca 10 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Saat Interview dan Jawabannya.

28. Berapa gaji Anda sekarang?

Kandidat: “Gaji pokok saya sekarang Rp 4 juta. Ditambah tunjangan dan bonus bulanan, total
gaji saya adalah Rp 5 juta.”

29. Berapa gaji yang Anda harapkan untuk posisi ini?

Kandidat: “Saya berharap memperoleh gaji sebesar Rp 8 juta.”

30. Kami tidak dapat memenuhi permintaan gaji Anda. Seberapa banyak Anda bisa
menurunkan permintaan gaji tersebut?

Kandidat: “Bagaimana kalau Rp 7 juta?”

Penutup

Dengan mengetahui 30 contoh pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya di atas, Anda
dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapai wawancara kerja.
Jangan ragu untuk mengubah atau memodifikasi jawaban-jawaban di atas agar sesuai dengan
pengalaman dan pendidikan Anda. Jika diperlukan, beli juga buku-buku seputar wawancara
kerja sehingga persiapan Anda menjadi lebih baik lagi.

10 pertanyaan yang paling sering muncul di wawancara kerja

1. Bisakah Anda menceritakan soal diri Anda?

Meski terkesan sederhana dan simpel, pertanyaan ini sangat penting. Kuncinya, jangan
seperti membacakan riwayat hidup. Itu semua sudah ada di CV. Sebaliknya, berikan
informasi-informasi yang tegas dan menarik serta menunjukkan mengapa kamu layak
mendapatkan pekerjaan tersebut.

Mulailah dengan 2 atau 3 pencapaian atau pengalaman terbaikmu dan tutup dengan
pengalaman terkini yang membuatmu memiliki status, pekerjaan atau jabatanmu saat ini.

2. Kenapa kami harus mempekerjakan Anda?

Mungkin pertanyaan ini terkesan lugas dan tidak neko-neko. Tapi yakinlah, ketika pertanyaan
ini muncul, kamu beruntung. Karena ini adalah waktu yang tepat untuk "menjual" skill-mu
pada sang pewawancara.

Pastikan memberikan jawaban yang mencakup 3 hal penting: kamu bukan hanya bekerja tapi
bisa menghasilkan yang terbaik, kamu bisa dengan mudah beradaptasi dengan tim dan
budaya kerja dan kamu adalah pilihan terbaik dibanding kandidat lain.

3. Apa saja kelebihan yang Anda miliki?

Jawablah pertanyaan ini secara akurat dengan berbagi kekuatanmu yang sesungguhnya,
bukan yang mengada-ada. Kamu juga harus relevan dengan memilih kelebihan yang paling
berhubungan dengan jabatan atau posisi yang diincar. Semua jawaban juga harus spesifik,
jangan generik. Misalnya dari pada menjawab "Mampu berkomunikasi dengan baik" lebih
baik menggantinya dengan "Komunikasi persuasif".

Setelahnya, jangan lupa memberi contoh bagaimana kamu mendemonstrasikan kelebihan ini
dalam kontek profesionalisme.

4. Apa yang jadi kelemahan Anda?

Apa yang sebenarnya ingin diketahui pewawancara lewat pertanyaan ini adalah seberapa
jujur kamu mengenal dirimu sendiri. Jangan menghindar dengan menjawab, "Saya tidak
memiliki kelemahan apapun". Cobalah mencari sesuatu yang bukan jadi keunggulanmu tapi
sedang berusaha kamu perbaiki.

Misalnya, mungkin kamu tidak punya skill public speaking yang baik, tapi diikuti dengan
penjelasan bahwa kamu mulai membiasakan diri lebih banyak bertemu dan berhadapan
dengan orang-orang untuk meningkatkan skill public speaking.
5. Apakah Anda pernah terlibat konflik di pekerjaan lama? Dan seperti apa Anda
menyikapinya?

Sang pewawancara ingin mencari tahu bagaimana caramu menghadapi konflik. Semua orang
bisa terlihat manis dan nyaris sempurna saat wawancara kerja, tapi siapa yang bisa menebak
apa yang akan terjadi jika konflik meradang.

Yakinkan sang pewawancara bahwa kamu bisa menghadapi segala bentuk situasi dengan
terkendali dan secara profesional dan produktif. Idealnya, menutup jawabanmu dengan
sesuatu yang happy ending sebagai solusi.

6. Bagaimana Anda melihat karier Anda 5 tahun ke depan?

Jujurlah saat menjawab pertanyaan ini. Tak hanya jujur tapi juga spesifik soal tujuan
kariermu. Sang pewawancara ingin mengetahui pakah kamu memiliki ekspektasi yang masuk
akal atau apakah kamu memiliki ambisi untuk bertumbuh dan berkembang secara karier
profesional.

Jawaban terbaik adalah berpikir realistis, kira-kira ke mana kariermu akan bergerak dari
posisi yang ditawarkan. Kalau kamu belum yakin, tidak ada salahnya menjawab apa adanya,
bahwa memang kamu belum yakin dan masih melihat pengalaman nantinya di pekerjaan ini
sebelum kamu bisa membuat keputusan tersebut.

7. Kenapa Anda berhenti (mengundurkan diri) dari pekerjaan lama Anda?

Jika ini bukan wawancara untuk pekerjaan pertamamu, maka bisa dipastikan pertanyaan ini
pasti akan muncul. Intinya, usahakan semua tetap positif. Tidak ada gunanya menebar aura
negatif tentang kantor lamamu. Sebaliknya, sampaikan bahwa kamu berniat untuk memulai
perjalanan baru dengan kesempatan baru.

"Karena saya yakin, saya bisa mendapatkan banyak kesempatan baru di karier saya
selanjutnya dan bukan di perusahaan lama saya," adalah salah satu jawaban paling bijak
untuk pertanyaan ini. Kalau memang kamu diberhentikan atau di-PHK dari kantor lama,
jawab saja sejujurnya.

8. Berapa gaji yang Anda inginkan?

Aturan utama dalam menjawab pertanyaan ini adalah dengan terlebih dahulu mempersiapkan
riset soal kisaran gaji untuk posisi yang kamu lamar. Baiknya, kamu mengajukan nominal
dalam bentuk range. Tentukan range yang masuk akal, sesuai dengan latar belakang
pendidikan, pengalaman dan skill yang kamu miliki.

Kemudian, pastikan sang pewawancara tahu bahwa kamu bisa lebih fleksibel dan terbuka
untuk negosiasi. Sampaikan bahwa kamu tahu skill-mu sangat berharga dan kamu
menginginkan pekerjaan itu dan bersedia bernegosiasi.

9. Apakah Anda berencana menikah (memiliki anak-bagi yang sudah menikah) dalam
waktu dekat?
Pertanyaan-pertanyaan soal status keluarga, gender, agama, usia atau yang lainnya yang
bersifat pribadi sebenarnya terkadang tidak berarti apa-apa. Mungkin si pewawancara ingin
berbicara lebih banyak denganmu.

Jika tipe pertanyaan seperti ini muncul, ada baiknya untuk menjawab dengan santun dan
mengembalikan topik pembicaraan ke arah semula. "Saya belum bisa memastikan ke
depannya. Tapi rencana itu selalu ada. Saya lebih tertarik untuk membahas jalur karier di
perusahaan ini. Bisakah Anda memberitahu saya lebih banyak soal ini?"

10. Ada pertanyaan yang ingin Anda ajukan?

Ini adalah waktu yang tepat untuk mencari tahu lebih banyak soal perusahaan dan posisi yang
kamu inginkan. Mungkin untuk informasi yang lebih umum sudah dibeberkan saat
wawancara berlangsung. Cobalah menanyakan hal-hal yang lebih spesifik, misalnya, "Apa
yang membuat Anda senang bekerja di kantor ini?" atau "Seperti apa pencapaian terbaru
perusahaan ini?"

Anda mungkin juga menyukai