Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Komputer dan Informatika (SENASKI) 2017 (ISBN: 978-602-60250-1-2)

Sistem Informasi Kependudukan Pada Kecamatan


Kadungora Kabupaten Garut
Ani Kusumawati*, Tacbir Hendro Pudjiantoro, Dian Nursantika
Jurusan Informatika, Fakultas MIPA
Universitas Jenderal Achmad Yani
Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Jawa Barat 40513
*
Anikusumawati6@gmail.com

Abstrak—Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut mensejahterakan kependudukan dan pemerataan pembangunan.


merupakan sebuah instansi penyedian layanan Namun jika data tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan
kependudukan. Proses pelayanan kependudukan yang mempengaruhi keakuratan data yang menyebabkan mis
dilakukan tidak terlepas dari penyusunan laporan communication antara lembaga yang terkait.
setiap periodenya. Pada saat ini mekanisme Pengelolaan data kependudukan dan pelayanan administrasi
pengelolaan data penduduk dan data administrasi kependudukan yang berjalan di kecamatan Kadungora
kependudukan yang dilakukan sering mengalami didasarkan pada Undang-Undang (UU) No. 24 Tahun 2013
kesulitan yang disebabkan karna pengelolaan data pasal 1 point 9 menyebutkan bahwa data kependudukan adalah
penduduk tidak disimpan secara terpusat sehingga data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur
mengakibatkan kendala dalam pelaporan dan sebagai hasil dari kegiatan registrasi penduduk dan pencatatan
monitoring data penduduk serta data administrasi sipil dan UU No. 23 tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan yang berdampak pada pengambilan kependudukan dalam rangka peningkatan pelayanan
keputusan serta penyajian informasi yang belum administrasi kependudukan yang profesional, memenuhi
terorganisir dengan baik dan belum rinci. Beranjak standar teknologi informasi, dinamis, tertib, dan tidak
dari permasalahan yang ada maka penelitian ini akan diskriminatif dalam pencapaian standar pelayanan minimal
membuat sistem informasi kependudukan di menuju pelayanan prima. Pada saat ini mekanisme pengelolaan
Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut data penduduk dan data administrasi kependudukan yang
mengunakan pendekatan metodologi pengembangan dilakukan di Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut sering
perangkat lunak Waterfall. Hasil dari permbangunan mengalami kesulitan yang disebabkan karna pengelolaan data
sistem informasi yang dibuat mencangkup penduduk tidak disimpan secara terpusat namun masih
pengelolaan data penduduk dan layanan administrasi disimpan dan dikelola oleh bagiannya masing-masing, sehingga
kependdudukan hingga pembuatan laporan yang mengakibatkan kendala dalam pelaporan dan monitoring data
disajikan dalam bentuk format laporan standar penduduk serta data administrasi kependudukan yang meliputi
maupun yng direpresentasikan menggunakan grafik laporan penduduk masuk, laporan penduduk pindah, laporan
agar mudah dimengerti guna menganalisis dan kematian, laporan kelahiran, laporan pembuatan kartu
mengevaluasi perkembangan penduduk di Kecamatan keluarga, laporan perekaman e-KTP dan laporan legalisasi
Kadungora Kabupaten Garut. dokumen yang berdampak pada pengambilan keputusan serta
penyajian informasi yang ada belum terorganisir dengan baik
Kata kunci: Sistem Informasi Kependudukan, yang berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan
Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, Waterfall kecamatan. Selain itu proses layanan administrasi
kependudukan membutuhkan waktu yang cukup lama karna
karna melibatkan beberapa pihak guna memenuhi persyaratan
I. PENDAHULUAN
pendaftaran.
Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut merupakan sebuah Penelitian terdahulu yang membahas permasalahan dalam
instansi penyedian layanan kependudukan yang terdiri dari pengelolaan data kependudukan dilakukan di kantor Desa
layanan pembuatan kartu keluarga, perekaman E-KTP dan Kebonsaari. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi
legalisasi dokumen. Kecamtan kadungora melayani 14 desa pengelolaan data kependudukan pada tingkat desa untuk
yang terdiri dari 564 RT, 174 RW dan 28.924 Kepala Keluarga. membantu aparat Desa Kebonsari dalam pengelolaan data dan
Proses pelayanan kependudukan yang dilakukan tidak terlepas pembuatan laporan mengenai kependudukan yang ditampilkan
dari penyusunan laporan setiap periodenya. Pengelolaan data setiap bulan dalam formatan laporan standar [1]. Pada
penduduk dan pelayanan administrasi kependudukan yang penelitian terdahulu mengenai perancangan sistem informasi
berjalan dengan baik dapat dijadikan sebagai acuan dalam kependudukan yang dilakukan di Desa Bongorejo Kecamatan
menentukan berbagai kebijakan pemerintahan untuk Gedongtaan, dalam rangka pendataan penduduk dalam ruang

27
Prosiding Seminar Nasional Komputer dan Informatika (SENASKI) 2017 (ISBN: 978-602-60250-1-2)

lingkup sebuah desa yang dapat memudahkan fungsi control penelitian ini akan membuat sistem informasi kependudukan di
dan pengawasan terhadap penduduk setempat [2]. Selain itu Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut mengunakan
penelitian terdahulu dilakukan untuk mengatasi masalah pada pendekatan metodologi pengembangan perangkat lunak
pelayanan masyarakat yang belum efektif dan efesien sehingga Waterfall yang terdiri dari 5 tahapan yaitu, tahap analisis
masih banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat kebutuhan, tahap desain sistem, tahap koding dan pengujian
terkait dengan prosedur yang berbelit-belit, tidak adanya unit, tahap penerapan serta pengujian sistem dan tahap
kepastin jangka waktu dan sebagainya yang menimbulkan citra pemeliharaan.
kurang baik terhadap pihak pemerintah [3]. Selanjutnya
penelitian terdahulu yang dilakukan di kota Sragen bertujuan
untuk mengatasi permasalahan mengenai proses manajemen II. TINJAUAN PUSTAKA
data kelahiran yang masih dilakukan dengan cara manual a. Kependudukan
sehingga cenderung beresiko mengalami kerusakan atau
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing
kehilangan data. Pada penelitian tersebut menghasilkan sebuah
yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukans berkaitan
sistem informasi akta kelahiran yang dapat dijadikan sebagai
dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama,
media penyampaian informasi data kelahiran sehingga data
kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran,
dapat tertata dengan baik [4]. Selanjutnya penelitian terdahulu
mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut
yang Desa Bogohejo dilakukan untuk mengatasi permaslahan
politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengelolaan
mengenai pengelolaan data penduduk yang masih dilakukan
kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya
secara manual berupa catatan dalam buku induk yang
terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan
menyebabkan kesulitan dalam melakukan proses pendataan
dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk
penduduk lahir, penduduk mati, penduduk pindah, menghambat
tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk
proses pembuatan laporan dengan menghasilkan sistem
pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan
informasi pengelolaan data penduduk [5]. Permasalahan yang
kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan
sama juga terjadi di Desa Ujungrusi Kabupaten Tegal, sehingga
perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh
penelitian tersebut menghasilkan sistem informasi pendataan
dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan
penduduk tingkat Desa [6]. Selain itu penelitian terdahulu
berkelanjutan.
mengenai information dashboard berfungsi sebagai bahan
evaluasi dalam menentukan kebijakan berdasarkan kebutuhan b. Sistem Informasi
meliputi informasi penyebaran penduduk miskin, pendidikan Sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan
penduduk, jenis kelamin dan sebagainya, hasil dari penelitian informasi untuk manajemen pengambilan keputusan/kebijakan
tersebut yaitu dashboard information system penduduk miskin dan menjalankan operasional dari kombinasi orang-orang,
sebagai bahan evaluasi kebijakan pengentasan kemiskinan [7]. teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi,
Information dashboard dapat memberikan tampilan antarmuka terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan guna
dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, mekanisme untuk menjamin berjalannya suatu sistem informasi
alert, yang dipadukan dengan informasi yang dinamis dan diantaranya yaitu :
relevan. Sehingga dashbord sistem informasi dapat a. Komponen input adalah data yang masuk ke dalam
dimanfaatkan oleh berbagai organisasi selain itu memberikan sistem informasi
kemudahan dalam memahami sebuah informasi yang b. Komponen model adalah kombinasi prosedur, logika
dibutuhkan [8]. Kemudian penelitian terdahulu mengenai dan model matematika yang memproses data yang
pendataan penerima beras miskin yang dilakukan secara tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di
konvensional yang menyebabkan sering terjadi kehilangan atau tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
kerusakan arsip data raskin, ketidakefesienan waktu dalam c. Komponen output adalah hasil informasi yang
pelaporan dan ketidakakuratan dalam pengarsipan data [9]. berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
Pengelolaan data kependudukan yang baik tentunya dapat tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah [10]. d. Komponen teknologi adalah alat dalam sistem
Sistem informasi yang akan dibangun berguna untuk informasi, teknologi digunakan dalam menerima input,
mengelola data penduduk yang terdiri dari pengelolaan menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
penduduk masuk, penduduk pindah, data kematian, dan data menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau
kelahiran serta pengelolaan layanan administrasi kependudukan pengendalian sistem.
meliputi pengelolaan data pembuatan kartu keluarga, e. Komponen basis data adalah kumpulan data yang saling
perekaman e-KTP dan legalisasi dokumen hingga pembuatan berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan
laporan yang disajikan dalam bentuk format laporan standar menggunakan software database.
maupun yng direpresentasikan menggunakan grafik agar f. Komponen kontrol adalah komponen yang
mudah dimengerti guna menganalisis dan mengevaluasi mengendalikan gangguan terhadap sistem informasi.
perkembangan penduduk di Kecamatan Kadungora Kabupaten
Garut dengan mengunakan pendekatan Executive Information
System (EIS). Beranjak dari permasalahan yang ada maka

28
Prosiding Seminar Nasional Komputer dan Informatika (SENASKI) 2017 (ISBN: 978-602-60250-1-2)

c. Waterfall monitoring data penduduk selain itu memberikan kemudahan


Waterfall merupakan metodologi pengembangan perangkat kepada penduduk setempat ketika akan melakukan permohonan
lunak yang dikembangkan secara sistematis dari satu tahap ke pengajuan surat pengantar, pembuatan kartu keluarga,
tahap lain dan mengusulkan sebuah pendekatan kepada perekaman e-KTP dan legalisasi dokumen. Sistem informasi
pengembangan software yang mulai dari tingkat analisis, kependuddukan ditampilkan secara online dan berbasis web.
desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Tahapan- Data yang ditampilkan bersumber dari data penduduk di
tahapannya ditunjukkan pada Gambar 1. kecamatan kadungora kabupaten Garut.
a. Identifikasi Kebutuhan
Pada tahap ini melakukan wawancara kepada petugas tata
usaha desa, petugas bagian pelayanan desa, kasi pemerintahan
desa, kepala desa, petugas pendaftaran (kecamatan), petugas
operator (kecamatan), kasi pelayanan kecamatan, kasi
pemerintahan kecamatan, kepala kecamatan. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui hal-hal berikut:
1) Mengelola data kependudukan dan data transasksi
secara terpusat.
Gambar 1 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall
2) Laporan dilakukan per perioe dengan mengumpulkan
III. METODOLOGI dat-data dari setiap desa.
3) Informasi yang disajikan pada saat ini belum sesuai
Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi dengan kebutuhan.
pengembangan perangkat lunak waterfall dengan tahapannya
sebagai berikut: b. Analisis dan Perancangan
a. Identifikasi kebutuhan Melakukan analisis pada proses bisnis yang sedang
Melakukan identifikasi proses bisnis yang sedang berjalan kemudian melakukan perancangan usulan sistem.
berjalan, mengidentifikasi langkah-langkah dalam Hasil perancangan usulan sistem kemudian dijelaskan lebih
memperoleh informasi guna menunjang dalam lanjut menggunakan diagram UML (Unified Modelling
pengambilan keputusan, pemilihan data yang akan Language). Terdapat lima diagram UML yang digunakan, yaitu
dibutuhkan oleh sistem informasi kependudukan use case diagram, class conceptual diagram, activity diagram,
memahami kebutuhan para pegawai dan eksekutif serta sequence diagram, dan class diagram.
output yang dihasilkan. 1) Use Case Diagram
b. Analisis dan Perancangan Melakukan analisis pada proses bisnis yang sedang
Melakukan analisis pada proses bisnis yang sedang berjalan kemudian melakukan perancangan usulan sistem.
berjalan kemudian melakukan perancangan usulan sistem, Hasil perancangan usulan sistem Use case diagram
perancangan aktivitas aktor dengan menggunakan merupakan gambaran interaksi antara sistem dan aktor.
diagram UML (United Modeling Language) serta Terdapat empat belas aktor yang terlibat langsung dengan
perancangan antarmuka pengguna. sistem yeitu petugas RT, RW, petugas tata usaha, petugas
c. Pembuatan Perangkat Lunak bagian pelayanan, kasi pemerintahan desa, kepala desa,
Melakukan pengkodean dengan bahasa pemrograman petugas pendaftaran (kecamatan), petugas operator
PHP yang berbasis OOP (Objek Oriented Programming). (kecamatan), kasi pelayanan kecamatan, kasi pemerintahan
d. Pengujian Perangkat Lunak kecamatan, admin desa, admin kecamatan, kepala
Tahapan ini merupakan tahap selesainya sistem dibuat, kecamatan dan penduduk. Dan terdapat sebelas use case
kemudian dilanjutkan dengan pengujian yang berguna utama yang teriri dari pengelolaan pengguna, pemgelolaan
untuk menentukan tingkat kelayakan pada sistem. pegawai, pendaftaran, pengkonfirmasian pendaftaran,
e. Implementasi pengelolaan surat, pembuatan kartu keluarga, perekaman
Tahapan ini merupakan tahap sistem siap untuk diterapkan eKTP, legalisasi dokumen, lapoan, home dan
dan dapat digunakan oleh petugas atau pegawai desa dan kependudukan. Diagram use case ditunjukkan pada Gambar
pegawai kecamatan kadungora kabupaten garut. 2.
f. Laporan dan Evaluasi
Tahapan ini membuat pelaporan dari awal mulainya
penelitian hingga sistem telah dibuat serta mengevaluasi
secara keseluruhan sistem dari awal dirancang hingga
implementasi.
IV. PEMBAHASAN
Mengintegrasikan data/ informasi dari setiap RT, RW, desa
hingga ke pihak kecamatan kadungora, sehingga dapat
memberikan kemudahan pada saat melakukan pelaporan dan

29
Gambar 2 Use case diagram sistem informasi kepandudukan
1) Class Diagram
Pendaftaran yang terdiri dari pendaftaran kartu keluarga 2) Perancangan Antarmuka
dan perekaman e-KTP, pendaftaran legalisasi, pendaftaran Perancangan antarmuka sistem dalam pembuatan
surat selain itu terdapat tabel keluarga, eKTP, legalisasi sistem atau aplikasi sangat diharuskan untuk membuat antar
dokumen, surat, tabel penduduk yang terdiri dari penduduk muka sistem karena berfungsi sebagai gambaran yang
masuk, pindah, kelahiran dan data kematian yang nantinya sebagai konten yang akan dilihat pengguna serta
menggambarkan class-class yang bekerja pada sistem. untuk menggambarkan fungsi-fungsi atau fitur sistem yang
Masing-masing class diagram dilengkapi dengan atribut dan akan dibuat. Perancangan antarmuka sistem yang akan
method. Class diagram ditunjukkan pada Gambar .3. dirancang ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 3 Class diagram sistem minformasi kependudukan


Halaman LOGIN
Pengguna

Penduduk Rukun Tetangga (RT)


Admin (admin kecamatan & admin desa) Rukun Warga (RW) Tata Usaha Desa

Masuk Masuk
Masuk Masuk Masuk

Beranda Beranda
Beranda Beranda Beranda

Home Pengkonfirmasian
Pengkonfirmasian Pengkonfirmasian
Kelola Pegawai Pendaftaran
Pendaftaran Pendaftaran

Tentang Kami
Pembuatan KK & Pembuatan KK & Pembuatan KK &
Perekaman e-KTP Perekaman e-KTP
Pegawai Kecamatan Pegawai Desa Perekaman e-KTP Penduduk Masuk
Informasi Penduduk Masuk
Pelayanan Pembuatan Surat Pembuatan Surat Penduduk Masuk Pembuatan Surat
Pengantar Pengantar
Pengantar Penduduk Pindah
Tambah Pegawai Tambah Pegawai
Kecamatan Penduduk Pindah
Desa Hubungi Kami
Penduduk Pindah
Kependudukan
Kependudukan
Ubah Pegawai Ubah Pegawai
Kecamatan Desa Penduduk Meninggal
Pendaftaran Penduduk Meninggal
Kependudukan

Hapus Pegawai Hapus Pegawai


Kecamatan Desa Penduduk Lahir Penduduk Meninggal
Penduduk Lahir
Pembuatan KK &
Cari Pegawai Cari Pegawai Perekaman e-KTP
Kecamatan Desa Keluar
Keluar Penduduk Lahir
Legalisasi Dokumen
Penduduk Masuk
Kelola Pengguna Pembuatan Surat
Pengantar Keluar
Penduduk Pindah

Kependudukan
Penduduk Meninggal
Pengguna Kecamatan Pengguna Desa

Penduduk Lahir
Tambah Pengguna Tambah Pengguna
Kecamatan Desa

Ubah Pengguna Ubah Pengguna


Desa Keluar
Kecamatan

Hapus Pengguna
Hapus pengguna
Desa
Kecamatan

Cari Pengguna
Cari pengguna
Desa
Kecamatan

Keluar

Petgas pendaftaran kecamatan Petugas operator kecamatan Kasi pemerintahan kecamatan Kasi pelayanan kecamatan Kepala Kecamatan
Petuga bagian pelayanan Kasi pemerintahan desa Kepala desa

Masuk Masuk Masuk Masuk Masuk


Masuk Masuk
Masuk

Beranda Beranda
Beranda Beranda Beranda Beranda Beranda
Beranda

Kependudukan Pengkonfirmasian Pembuatan KK Laporan


Kependudukan Pendaftaran Laporan Laporan
Pembuatan Surat

Laporan Laporan Ubah KK


Pembuatan KK & Laporan perkembangan Laporan perkembangan
Buat surat Perekaman e-KTP Laporan pelayanan
kependudukan tingkat kependudukan tingkat
Cari KK kependudukan
kecamatan kecamatan

Cetak surat Legalisasi dokumen


Laporan perkembangan Laporan perkembangan
kependudukan tingkat desa Cetak KK
kependudukan tingkat desa Tampil laporan Tampil laporan
Tampil laporan pelayanan
kependuukan kependuukan
kependuukan
Perekaman e-KTP
Tampil laporan
Keluar Cetak laporan Cetak laporan
Keluar Tampil laporan kependuukan perkembangan perkembangan
kependuukan Cetak laporan pelayanan
kependudukan kependudukan
kependudukan
Ubah data
Cetak laporan perekaman e-KTP
Cetak laporan perkembangan
perkembangan kependudukan Keluar
Cari data Laporan pelayanan
kependudukan perekaman e-KTP kependudukan
Keluar
Pengkonfirmasian
laporan perkembangan
penduduk
Keluar
Keluar Tampil laporan pelayanan
kependuukan

Keluar

Cetak laporan pelayanan


kependudukan

Keluar

Gambar 4 Gambar struktur menu sistem

c. Pembuatan Perangkat Lunak


Melakukan pengkodean dengan bahasa pemrograman PHP
yang berbasis OOP (Objek Oriented Programming).
d. Implementasi
Terdapat sejumlah tampilan antarmuka dari sistem
informasi kependudukan yang dibangun. Beberapa diantaranya
seperti antarmuka halaman utama sistem ditunjukkan pada
Gambar 5, halaman antarmuka login ditunjukkan pada Gambar
6, halaman pendaftaran ditunjukkan pada Gamabar 7 dan
halaman pengkonfirmasian ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 5 Halaman utama
VI. KESIMPULAN
Hasil analisis dan perancangan serta implementasi
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini telah dibuat suatu
dokumentasi dan sistem informasi
kependudukan untuk Kecamatan Kadungora
Kabupaten Garut yang meliputi Use Case
Diagram, Class Diagram, struktur menu dan
perancangan antarmuka.
2. Petugas RT, RW, petugas tata usaha, petugas
Gambar 6 Halaman login bagian pelayanan, kasi pemerintahan desa,
kepala desa, petugas pendaftaran (kecamatan),
petugas operator (kecamatan), kasi pelayanan
kecamatan, kasi pemerintahan kecamatan,
kepala kecamatan dan penduduk dapat
mengakses data penduduk dan ata pendaftaran
secara terpusat yang dapat memudahkan pihak
pegawai dan penduduk dalam melakukan
pendaftaran penduduk atau administrasi
penduduk
REFERENSI
[1] Y. A. S. M. Didik Setiawan, "Perancangan Sistem Informasi
Penduduk Pada Kantor Desa Kebonsari," Indonesian
Journal on Netwoking and Security, vol. 4, pp. 2-26, April
2015.
[2] D. Priyanti, "Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa
Bogohejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Pacitan,"
Indonesian JournaloOn Networking and Security, vol. 2 No
4, pp. 55-61, Oktober 2013.
Gambar 7 Halaman pendaftaran [3] T. S. Fifit Novianto, "Implementasi Sikades (Sistem
Informasi Kependudukan Desa) Untuk Kemudahan Layanan
Administrasi Desa Berbasis Web Mobile," Jurnal
Informatika, vol. 8 No 1, pp. 858-869, Januari 2014.
[4] M. A. Suripto, "Pembangunan Sistem Informasi Akta
Kelahiran Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Sragen," IJIS- Indonesian Journal on Network and Security,
vol. 3 no 3, pp. 33-40, Juli 2014.
[5] A. Arisanti, "Perancangan Sistem Informasi Pendataan
Penduduk Berbasis WEB Menggunakan Metode Waterfall
Pada Desa Bongorejo Kecamatan Gedongtataan," pp. 1-8.
[6] S. D. P. Moch Taufik, "Pengembangan Sistem Informasi
Pendataan Penduduk Tingkat Desa," Proceedings Seminar
Nasional Teknologi Industri (SNTI), pp. 68-80, 2009.
[7] U. Ependi, "Dashboard Information system Peduduk Miskin
Gambar 8 Halaman pengkonfirmasian Sebagai Bahan Evaluasi Kebijakan Pengentasan
Kemiskinan," Seminar Nasional Riset Inoatif ll, no. ISSN :
2339-1553, 2014.
e. Laporan dan Evaluasi [8] E. Haryati, "Pengembangan Metodologi Pembangunan
Pelaporan dari awal mulainya penelitian hingga Information Dashboard Untuk Monitoring Kinerja
Organisasi," Kenferensi dan Temu Nasional Teknologi
sistem telah dibuat serta mengevaluasi secara Informasi dan Kimunikasi untuk Indonesia, Mei 2008.
keseluruhan sistem dari awal dirancang hingga
[9] B. E. P. Suryati, "Pembangunan SIstem Informasi Pendataan
implementasi. Rakyat Miskin Untuk Program Beras Miskin Pada Desa
Mantren Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan,"
V. HASIL Jurnal Speed 13 FTI UNSA, vol. 9 No 2, pp. 72-81, Agustus
Hasil dari pembangunan sistem ini yaitu sebuah 2012.
aplikasi kependudukan yang dapat diakses oleh pihak- [10] A. Z. Tantik Sumarlin, "Visualisasi Sistem Informasi
pihak yang berkepentingan mulai dari RT hingga Manajemen Kependudukan Berbasis WEB di Kantor Desa
Pringsari Kabupaten Semarang," Prosiding Seminar
petugas kecamtana. Untuk mempermudah proses Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST), pp. 357-364,
pendaftaran pembuatan dokumen keendudukan November 2014.
Prosiding Seminar Nasional Komputer dan Informatika (SENASKI) 2017 (ISBN: 978-602-60250-1-2)

34

Anda mungkin juga menyukai