Anda di halaman 1dari 6

Kisi-kisi UTS 2018 (kerjakan pada MS.

word (langsung di jawab pd file ini), dan


kumpulkan melalui google classroom paling lambat hari minggu 4 nopember 2018 jam
23.59 wib). Simpan file dgn format, Kelas_nama_3digitterakhirNIM.docx.utk yg mengulang
tambahkan angkatan di awal kelas.

1. Definisikan Farmakokimia (kimia medisinal) ! dan apa saja ruang lingkupnya?


Jawab :

Farmakokimia/Kimia medisinal adalah Cabang ilmu pengetahuan yang merupakan


cabang ilmu kimia yang bertujuan untuk menemukan, merancang dan mengembangkan
senyawa kimia terapetik untuk digunakan dalam klinik atau untuk obat hewan (Burger,
1983)

Ruang lingkup Kimia Medisinal :


1.Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dalam tanaman yang secara empiric telah
digunakan sebagai pengobatan
2.Sintesis struktur analog dari bentuk dasar senyawa yang mempunyai aktivitas
pengobatan potensial
3.Mencari struktur induk baru dengan cara sintesis senyawa organic, dengan/tanpa
berhubungan dengan zat aktif alamiah
4.menghubungkan struktur kimia obat dengan cara kerjanya
5.mengembangkan rancangan obat
6.mengembangkan hubungan struktur dan aktivitas biologis melalui sifat fisika kimia
dengan bantuan statistik

2. Jelaskan membran biologis besifat selektif permeable ! dan Sebutkan sumber2


penemuan obat !
Jawab :
Membran biologis bersifat selektif permeable artinya membrane tersebut terbentuk
secara alamiah pada makhluk hidup dan tidak sembarang molekul dapat melewati
membrane tersebut, membrane tersebut hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul
spesifik/ hanya molekul tertentu saja

3. Interaksi obat dengan biopolymer melalui dua tahap, jelaskan !


Jawab :
1. Tahap pertama, kompleks molekul obat (O) dengan reseptor khas (R), interaksi ini
memerlukan afinitas (kemampuan gaya tarik menarik diantara partikel yang
menyebabkan partikel tersebut bergabung). Bagian yang bertanggung jawab untuk
terjadinya afinitas sehingga terbentuk kompleks obat-reseptor disebut sebagai gugus
Haptoforik.
2. Tahap kedua, Interaksi obat dengan reseptor/biopolymer menyebabkan perubahan
konformasi makromolekul protein sehingga timbul respon biologis. Pada interaksi ini
memerlukan efikasi (Aktifitas intrinsic) yaitu kemampuan obat untuk mngubah bentuk
konformasi makromolekul protein sehingga dapat menimbulkan respon biologis. Bagian
yang bertanggung jawab terjadinya efikasi yang menyebabkan timbulnya respon biologis
disebut sebagai gugus farmakoforik

4. Jelaskan pengaruh nilai pKa dan P terhadap absorpsi obat !


Jawab :
Obat yang bersifat lipofilik akan mudah menembus membrane biologis daripada obat
yang bersifat hidrofilik. Semakin besar nilai log P maka obat tersebut akan semakin
bersifat lipofilik sehingga obat tersebut akan mudah untuk di absorbs. Nilai Ka
menyatakan seberapa besar kesetimbangan ionisasi bergeser ke kanan, semakin besar
nilai Ka maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan, yang mengakibatkan semakin
sempurna suatu asam untuk terionisasi, bila nilai pKa kecil maka obat tersebut bersifat
asam. Senyawa larut yang terionisasi sangat sukar untuk diabsorbsi, sedangkan senyawa
larut yang tidak terionisasi akan mudah untuk diabsorbsi.
Berikut adalah kisaran nilai Ph :
a. ph fisiologis lambung = 1-3
b. ph usus halus = 5,7-8
c.ph plasma darah = 7,4

Conttohnya, seperti RCOOH yang merupakan senyawa bersifat asam lemah, RCOO dan H
adalah bentuk terionisasinya.
Pada lambung (ph 1-3) senyawa RCOOH tidak terionisasi sehingga akan mudah di
absorbsi
Pada usus halus (ph 5-8) senyawa RCOOH akan sukar di absorbs.

5. Sebutkan pembagian obat berdasarkan model kerjanya !


Jawab :
Berdasarkan model kerja farmakologinya, secara umum obat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu :
1. Obat/ senyawa berstruktur tidak khas : Contohnya seperti obat anastesi sistemik dan
insektisida.
Senyawa dengan struktur tidak khas adalah senyawa dengan struktur kimia bervariasi,
tidak berinteraksi dengan reseptor khas dan aktivitas biologisnya tidak secara langsung
dipengaruhi oleh struktur kimia tetapi lebih dipengaruhi oleh sifat fisika-kimia : derajat
ionisasi, kelarutan, aktivitas termodinamik, tegangan permukaan dan potensial redoks.
Efek biologis terjadi karena terkumpulnya obat pada daerah penting dari sel sehingga
menyebabkan ketidakteraturan rantai proses metabolism,

2.Obat/senyawa yang berstruktur khas : Contohnya seperti obat antikanker, antimalarial,


antibiotika, adrenergic, antihistamin, diuretic
Senyawa berstruktur khas artinya senyawa yang memberikan efek dengan mengikat
reseptor atau aseptor yang khas.
Mekanisme kerjanya dapat melalui salah satu cara :
a. bekerja pada enzim, yaitu dengan cara pengaktifan, penghambatan atau pengaktifan
kembali enzimenzim
b. bekerja sebagai antagonis, secara antagonis kimia, fungsional,farmakologis atau
antagonis metabolic
c. menekan fungsi gen, yaitu dengan menghambat biosintesis asam nukleat atau sintesis
protein
d. bekerja pada membrane yaitu dengan mengubah membrane sel dan mempengaruhi
system pengangkutan membrane sel

6. Jelaskan mengapa suatu obat harus memiliki gugus hidrofilik sekaligus lipofilik pada
strukturnya !
Pentingnya gugus hidrofilik dan lifofilik dapat mempengaruhi absorpsi terhadap
kecepatan obat masuk ke dalam reseptor karena fungsi dari hidrofilik untuk
mendistribusikan obat sedangkan lipofilik untuk melewati lapisan membran bilayer.

7. Suatu obat dengan nilai pKa = 3, bagaimana nasibnya dalam lambung dan usus ?
Bagaimana pula absorpsi obat dengan nilai P= 100 ? Jelaskan !
Obat dengan nilai pka 3 bersifat asam lemah dalam lambung ( PH fisiologis lambung 1-3)
obat tersebut akan mudah diabsorpsi sehingga sukar diabsorpsi
Obat dengan nilai p 100 bersifat lipofilik sehingga mudah melewati membran biologis
dan proses penyerapan yang tinggi.

8. Menurut Ferguson (1939) : aktivitas bakterisid turunan fenol mempunyai hubungan


linear dgn kelarutan dlm air dan memberikan postulat bahwa aktivitas biologis obat yg
berstruktur tdk khas tergantung pd aktivitas termodinamik. Jelaskan makna maksudnya !
Jadi untuk obat turunan fenol yang berfungsi sebagai baktersid, ada hubunganya dengan
kelarutan air dan efek biologis suatu senyawa yang memiliki stuktur kimia bervariasi,
tidak berinteraksi dengan reseptor khas dan aktivitas biologisnya tidak secara langsung
dipengaruhi oleh stuktur kimia tetapi lebih dipengaruhi oleh sifat fisika kimia.

9. Senyawa yang berkhasiat sbg obat dapat berupa senyawa organik, anorganik maupun
yang mengandung logam. Berikan masing2 3 contoh dan khasiatnya !
Senyawa organik : acetaminofen (analgetik, antipiretik), aspirin (analgetik), dan
kloroform (obat bius)
Senyawa anorganik : magnesium hidroklorida (obat maag), NaCl (pengganti elektrolit)
dan NH3 (menyebabkan orang pingsan namun menyebabkan iritasi pemakaian)
Senyawa logam : kalsium (pertumbuhan gigi dan tulang), Fe2+ (mencegah anemia) dan
cisplatin (obat kemoterapi kanker)

10. Interaksi obat dengan biopolymer memerlukan gugus farmakoforik dan haptoforik,
jelaskan !
Gugus farmakoforik sendiri bertanggung jawab terhadap respon biologis sedangkan
gugus haftoforik mempunyai peran sebagai gugus yang membantu ikatan obat reseptor.

11. bagaimana nasib obat golongan ammonium kuartener dalam lambung dan usus ?
Bagaimana pula mekanisme absorpsi obat/zat yang sangat hidrofil (cth.air) ? Jelaskan !
Jawab :
Pyrvinium pamoat (golongan ammonium kuartener), merupakan basa kuat yang tidak
terserap oleh saluran cerna dan toksik terhadap cacing yang hidup pada saluran cerna
manusia. Kecepatan absorpsi obat yang mudah terionkan seperti golongan ammonium
kuartener dalam epitel usus lebih lambat dibandingkan molekul yang tidak bermuatan
dikarenakan obat berinteraksi dengan gugus karboksilat atau sulfonat yang terdapat
pada mukosa usus, senyawa kompleks yang sukar diserap.

Mekanisme absorpsi zat yang bersifat hidrofil (air) pada tubuh, yaitu air akan diserap
menuju ruang antar sel searah dengan gradasi osmosis. Namun, perpindahan air dari
dinding saluran usus menuju darah sering kali berlawanan dengan gradasi osmosis. Ini
berarti usus dapat menyerap air dan mentansfernya pada darah bahkan pada saat daya
osmosis di dinding usus lebih tinggi dibanding dengan daya osmosis pada darah.

12. Reaksi kimia dalam sistem biologis makhluk hidup sangat stereospesifik, jelaskan !
Jawab :
Stereospesifik artinya suatu stereoisomer akan menjalani reaksi yang berbeda dengan
stereoisomer pasangannya dalam suatu sistem biologis makhluk hidup. Bahkan
terkadang suatu stereoisomer akan menghasilkan produk yang berbeda dengan
stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis makhluk hidup itu, karena suatu
stereoisomer akan menjalani reaksi yang berbedadengan stereoisomer pasangannya
dalam sistem biologis makhluk hidup.

13. Apa yang dapat anda jelaskan dari diagram berikut ?


a) b)

Jawab :
a) Bahwa kelarutan senyawa organik dalam lemak berhubungan dengan mudah atau
tidaknya penembusan membran sel. Senyawa non polar bersifat mudah larut dalam
lemak, mempunyai nilai koefisien partisi lemak/air besar sehingga mudah menembus
membran sel secara difusi pasif. Peran koefisien partisi terhadap absorpsi obat turunan
barbiturat. Bahwa makin besar nilai koefisien partisi (P) kloroform/air dari bentuk tak
terionisasi turunan barbiturat, makin besar persentase obat yang diabsorpsi.
b) Aktivitas antibakteri seri homolog 4-n-alkilresorsinol terhadap Bacillus typhosus
mencapai maksimum pada jumlah atom C = 6 yaitu 4-n-heksilresorsinol, sedang terhadap
Staphylococcus aureus aktivitas mencapai maksimum pada jumlah atom C = 9 (4-n-
nonil-resorsinol). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan sensitivitas dari
senyawa seri homolog terhadap kuman yang berbeda.

14. Jelaskan perbedaan aktivitas dari asetikolin pada kedua bentuk di bawah ini !

Jawab :
a. Bentuk konformasi memanjang penuh (transoid), pada bentuk ini atom H dari N-metil
letaknya berjauhan dengan atom O sehingga membentuk struktur memanjang. Bentuk
konformasi ini dapat berinteraksi dengan reseptor muskarinik dari saraf post ganglionik
parasimpatik dan mudah dihidrolisis oleh enzim asetilkolinesterase.
b. Bentuk konformasi tertutup (cysoid), pada bentuk ini atom H dari N-metil letaknya
berdekatan dengan atom O dari gugus asetoksi sehingga terjadi ikatan hidrogen
intermolekul membentuk struktur tertutup. Bentuk konformasi ini dapat berinteraksi
dengan reseptor nikotinik dari ganglia dan penghubung saraf otot.

15. Jelaskan apa kesimpulan dari data aktivitas turunan sulfonamida berikut :

O2NH R
NH2 S

R Log 1/C л σ
4-Cl 4.80 0.23 0.70
Jawab : 3-OC2H5 4.88 0.12 0.62
Pada tabel tersebut dapat di simpulkan bahwa gugus 4-Cl dan 3-OC2H5 mempunyai nilai
𝜋 dan 𝜎 hampir sama dan menghasilkan efek biologis yang hampir sama pula, sehingga
keduanya dikategorikan sebagai isometrik bioisosterik dimana gugus-gugus yang saling
dipergantikan mempunyai persamaan kualitatif dan kuantitatif.

16. Apa yang dapat anda jelaskan dari data berikut :

Adenin dan hipoxantin merupakan metabolit normal dalam tubuh. Gugus NH2 dan OH
pada C6 memegang peranan penting pada interaksi yang melibatkan ikatan hydrogen dari
kedua basa, pada proses replikasi asam nukleat dalam biosintesis protein sel. Penggantian
gugus-gugus tersebut dengan gugus SH, contoh : 6- merkaptopurin, akan memperlemah
ikatan hidrogen, terjadi hambatan sebagian dari proses interaksi di atas sehingga
kecepatan sintesissel menurun dan senyawa berfungsi sebagai antimetabolit (antikanker)

17. Jelaskan perbedaan obat dan racun dilihat dari tipe ikatan yang terbentuk antara molekul
obat tersebut dengan reseptornya ! berikan contoh minimal 3!

1. Karena potensi yaang berbeda


2. Kemungkinan satu enansiomer yang lain merupakan zat pengotor yang
menimbulkan efek samping atau bersifat toksisitas
3. Enansiomer memiliki aktivitas yang berbeda
4. Enansiomer memiliki aktivitas yang berlawanan
Contohnya
 Barbiturate
Dengan struktur S-(+)- berfungsi sebagai anticonvulsi sedangkan
R-(-)- berfungsi sebagai narkotik hal ini menunjukkan bahwa enansiomer memiliki
aktivitas yang berlawanan.
 Labetalol
Dengan struktur R,R berfungsi sebagai beta adrenergik bloker sedangkan S,R
berfungsi sebagai alfa adrenergik bloker hal ini menunjukkan bahwa enansiomer
memiliki aktivitas yang berbeda.

 Dextropropoxyphene dan Levopropoxyphen


Dengan struktur Dextropropoxyphene berfungsi sebagai analgetik sedangkan
levopropoxyphene berfungsi sebagai antitusive hal ini menunjukkan bahwa
enansiomer memiliki aktivitas yang berbeda
 Thalidomide
Dengan struktur (R)-(+)-berfungsi sebaagai sedative/hypnotic sedangkan (S)-(-)-
memiliki sifat teratogenik hal ini menunjukkan bahwa satu enansiomer yang lain
memiliki efek samping yang berbahaya atau toksik
18. Jelaskan mengapa antibiotik beta laktam bersifat selektif dan spesifik, sehingga tidak
bersifat toksik bagi manusia !
Sebagai contoh racun dan obat memiliki mekanisme kerja sebagai inhibitor asetilesterase
dan membentuk ikatan kovalen. Perbedaan ikatan obat dan racun pada reseptornya
dilihat daro sifatnya yang reversible dan irreversible. Racun akan membentuk ikatan
kovalen secara reversible dengan reseptor , sedangkan obat membentuk ikatan kovalen
iireversible dengan reseptor. Hal ini dipengaruhi perbedaan efek obat dan racun.
19. Gambarkan struktur dari metil salisilat dan meti-para-hidroksi benzoat, dan jelaskan
mengapa keduanya berbeda! Karena cicin beta laktam merupakan senyawa pengasilasi
kuat dan mempunyai kespesifikan tinggi terhadap gugus hidroksi serin dari enzim
transpeptidase, suatu enzim yang mengkatalisis tahap akhir sintesis dinding sel bakteri.
Reaksi asilasi ini menyebabkan kekuatan dinding sel bakteri menjadi lemah dan mudah
terjadi lisis sehingga bakteri mengalami kematian.

20. Gambarkan struktur dari metil salisilat dan meti-para-hidroksi benzoat, dan jelaskan
mengapa aktivitas keduanya berbeda!
Metil Salisilat Metil-Para-Hidroksi Benzoat

Karena metil salisilat dapat membentuk ikatan hidrogen intramolekular sedangkan metil
para hidroksi benzoat dapat membentuk ikatan hidrogen intermolekular. Sehingga pada
struktur metil salisilat gugus fenol terlindungi akan memberikan efek sebagai antibakteri
yang lemah. Sedangkan pada struktur metil para hidroksi benzoat yang termasuk senyawa
dimer dengan gugus hidroksi fenol bebas akan memiliki efek antibakteri yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai