Anda di halaman 1dari 2

KASUS 2

1
a. Masalah terkait obat pada kasus 2 yaitu adanya indikasi penyakit yang tidak tertangani
dan pemilihan obat yang tidak tepat/salah. Pasien mengalami sesak nafas disertai
peningkatan berat badan 0,9 kg setiap harinya peningkatan berat badan ini diduga karena
meningkatnya cairan dalam tubuh atau penumpukan cairan dalam ruang di antara sel
tubuh, namun pasien hanya diberikan obat albuterol/ipratropium. Secara farmakologi
mekanisme ipratropium bromide yaitu merupakan antikolinergik (parasimpatolitik) yang
menghambat refleks vagal melalui mekanisme antagonis asetilkolin (neurotransmiter
yang dilepaskan pada neuromuscular junction di paru). Ipratropium bromide merupakan
antagonis muskarinik (antikolinergik) yang digunakan sebagai terapi lini pertama untuk
mencegah dan mengontrol gejala dari sesak napas atau mengi (wheezing) yang
disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkhitis dan emfisema paru.
Hal ini menunjukkan bahwa penyakit pada Tn.LS tidak tertangani hal ini ditandai dengan
gejala sesak nafas yang tidak membaik dan pemberian obat yang tidak sesuai dengan
indikasinya.
b. Tanda, gejala, dan informasi yang menunjukkan tingkat keparahan Tn.LS :
 Sesak nafas ketika melakukan aktivitas fisik berat
 Teradinya peningkatan BB sebesar 6,8 kg dalam seminggu terakhir
 Edema interstisial dan edema alveoral awal
c. Klasifikasi dan Stadium gagal jantung Tn.LS yaitu stadium C, Kelas III (Perki, 2015)
d. Mungkin

2.

a. Tujuan diagnosis dan terapi gagal jantung yaitu untuk mengurangi


morbiditasdan mortalitas (Tabel 8). Tindakan preventif dan pencegahan perburukan
penyakit jantung tetap merupakan bagian penting dalam tata laksana penyakit
jantung. Gambar 2menyajikan strategi pengobatan mengunakan obat dan alat pada
pasien gagal jantung simtomatik dan disfungsi sistolik. Sangatlah penting
untuk mendeteksi dan mempertimbangkan pengobatan terhadap kormorbid
kardiovaskular dan non kardiovaskular yang sering dijumpai.

Anda mungkin juga menyukai