KAJIAN PUSTAKA
Gagal jantung sering juga disebut gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan
jantung untuk memompakan darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan
oksigen dan nutrisi. Istilah gagal jantung kongestif sering digunakan jika terjadi gagal jantung
sisi kiri dan kanan (Kasron 2012).
Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang progresif dengan angka mortalitas
dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia.
Di Indonesia, usia pasien gagal jantung relatif lebih muda dibanding Eropa dan Amerika
disertai dengan tampilan klinis yang lebih berat (PERKI 2015). Perbedaan antara jantung
normal dengan gagal jantung kongestif dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Pada jantung yang normal, tidak terdapat kelainan ataupun gangguan struktur dan
fungsi jantung sehingga jantung dapat memompa darah dengan normal untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme, sedangkan pada gagal jantung kongestif, terdapat kelainan ataupun
gangguan struktur dan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh.
2.2 Klasifikasi Gagal Jantung
Penyebab gagal jantung antara lain infark miokard, miopati jantung, kelainan katup
jantung, dan malformasi kongenital. Jika kebutuhan oksigen ventrikel yang meningkat tidak
dapat dipenuhi dengan peningkatan aliran darah (biasanya karena aterosklerosis koroner),
kontraksi ventrikel akan berkurang. Pada kasus ini, disfungsi diastolik dan sistolik, keduanya
terjadi. Penyebab lain gagal jantung yaitu hipertensi sistemik atau paru kronis, gagal ginjal atau
intoksikasi air (jarang terjadi), akan meningkatkan volume plasma sampai pada derajat tertentu
sehingga volume diastolik akhir meregangkan serabut ventrikel melebihi panjang optimalnya
(Corwin, 2009).
e. Batuk; terjadi edema batang bronkus disebabkan oleh peningkatan tekanan atrium kiri.
f. Nokturia dan oliguria (retensi garam dan air yang timbul dalam gagal jantung kongestif
menyebabkan pengurangan produksi urin).
g. Gallop S3; bunyi yang di dengar kira-kira sepertiga jalan diastolik, terjadi pada awal
diastolik selama fase pengisian cepat dalam ventrikel atau pada akhir kontraksi atrium
Drug Related Problems (DRP) atau masalah terkait obat adalah peristiwa atau keadaan
yang melibatkan terapi obat yang benar-benar atau berpotensi mengganggu hasil kesehatan
yang diinginkan (Syafrida 2018). Identifikasi DRP pada pengobatan penting dalam rangka
mengurangi morbiditas, mortalitas, dan biaya terapi obat (Fajriansyah 2016).