Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA NYERI

PADA PASIEN GERIATRI


NO. DOKUMEN: REVISI: HALAMAN
01.05.04.PT – 00 :
BRSU 1/1
TABANAN TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
STANDARD 1 Mei 2013
PROSEDUR
MEDIK Dr. I Nyoman Susila,
M.Kes
NIP. 19630222 198903 1
008
PENGERTIAN
TUJUAN Teratasinya atau berkurangnya keluhan nyeri pada
pasien geriatri yang menjalani perawatan di BRSU
Tabanan.

RUANG Seluruh pasien geriatri yang dirawat di BRSU Tabanan.


LINGKUP
PROSEDUR/TEK 1. Penilaian derajat nyeri pada pasien geriatri
NIS dilakukan menggunakan VAS atau Faces pain scale.
PELAKSANAAN 2. Pemberian terapi nyeri pada pasien geriatri harus
mempertimbangkan perubahan fisiologis berkaitan
dengan bertambahnya usia pasien, laju perubahan
yang berbeda-beda antarindividu.
3. Mempertimbangkan pengukuran nyeri yang
dirasakan saat ini pada pasien geriatri mungkin
lebih bisa dipercayai dibandingkan dengan nyeri
masa lampau, khususnya pada pasien dengan
gangguan kognitif
4. Mencatat pada status penilaian derajat nyeri
pasien.

5. Menentukan pilihan obat yang digunakan pada


tatalaksana nyeri pada pasien geriatri. Bila
diberikan opioid, dosis opioid yang diberikan adalah
setengah dari dosis dewasa muda.
6. Paracetamol dan AINS serta COX-2 dapat diberikan
dengan pemantauan efek samping.
7. Menentukan teknik penanganan nyeri pada pasien
geriatri PCA dan analgesia lebih efektif pada pasien
geriatri dibandingkan opioid secara konvensional,
8. Melakukan evaluasi ulang secara rutin terhadap
derajat nyeri dan efektifitas terapi nyeri pada
pasien geriatri, termasuk efek samping yang
muncul karena terapi tersebut.
9. Menurunkan dosis obat antinyeri pada pasien
geriatri bila derajat nyeri makin berkurang atau
menghentikan terapi tersebut bila tidak ada lagi
keluhan nyeri yang bersifat permanen.

UNIT TERKAIT IBS, IRD, ICU, HCU, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat
Jalan.

Anda mungkin juga menyukai