Anda di halaman 1dari 3

ARTRITIS REUMATOID

Batasan :
Atritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik yang
terutama mengenai sendi diartrodial. Termasuk penyakit otoimum dengan etiologi
yang tidak diketahui.

Kriteria diagnosis (ACR, 1987) :


1. Kaku pagi, sekurangnya 1 jam
2. Artritis pada sekurangnya 3 sendi
3. Artritis pada sendi pergelangan tangan, MCP & PIP
4. Artritis yang simetris
5. Nodul reumatoid
6. Faktor reumatoid serum positif
7. Gambaran radiologik yang spesifik

Untuk diagnosis AR, diperlukan 4 dari 7 kriteria tersebut di atas. Kriteria 1 – 4


harus diderita minimal selama 6 minggu.

Diagnosis banding :
1. Spondiloartropati seronegatif
2. Sindrom Sjogren

Pemeriksaan penunjang
1. LED, CRP
Sebagai manifestasi inflamasi pada jaringan, LED dan protein fase akut
lainnya seperti CRP akan meningkat. Pada usia perlu diingat bahwa LED
secara normal akan meningkat sesuai dengan pertambahan usia.
2. Faktor reumatoid serum
Hasil positif dijumpai pada sebagian besar kasus (85%), sedangkan hasil
negatif tidak menyingkirkan adanya AR. Keadaan terakhir dikenal sebagai AR
seronegatif.
3. Analisis cairan sendi.
Dapat terlihat peningkatan jumlah leukosit diatas 2000/mm 3. Analisis ini
sekaligus digunakan untuk menyingkirkan adanya artropati kristal.
4. Radiologi tangan dan kaki
Gambaran dini berupa pembengkakan jaringan lunak, diikuti oleh osteoporosis
juxta-articular dan erosi pada bare area tulang. Pada keadaan lanjut terlihat
penyempitan celah sendi, osteoporosis difus, erosi meluas sampai daerah
subkhondral.
5. Biopsi sinovium/nodul reumatoid
Terlihat gambaran inflamasi kronik berupa jaringan granulasi dan fibrosis.
Penatalaksanaan :
a) Penyuluhan
b) Proteksi sendi, terutama pada stadium akut
c) Obat anti inflamasi non steroid
d) Obat remitif (DMARD), misalnya klorokim dengan dosis 1 x 250 mg / hari,
metrotreksat dosis 7,5 – 20 mg sekali seminggu, salazopirin dosis 3 – 4 x 500
mg / hari, garam emas per oral dosis 3 – 9 mg / hari, atau injeksi subkutan
dengan dosis awal 10 mg, dilanjutkan seminggu kemudian dengan dosis 25
mg / minggu, dan dinaikkan menjadi 50 mg / minggu selama 20 minggu,
selanjutnya diturunkan setiap 4 minggu sampai dosis kumulatif mencapai
2000 mg.
e) Glukokortikoid, dosis seminimal mungkin dan sesingkat mungkin, untuk
mengatasi keadaan akut atau kekambuhan. Dapat diberikan Prednison 20
mg / hari dengan dosis terbagi dan segera di tapering off.
f) Bila terdapat peradangan yang terbatas hanya pada 1-2 sendi, dapat
diberikan injeksi steroid intraartikular seperti triamcinolon acetonide 10 mg
atau metilprednisolon 20 – 40 mg.
g) Fisioterapi, terapi okupasi. Bila perlu dapat diberikan ortosis.
h) Operasi untuk memperbaiki deformitas

Perawatan :
Diperlukan apabila didapatkan penyulit pada jantung, paru atau organ vital
lainnya yang memerlukan perawatan rumah sakit. Pada tindakan transplantasi
sumsum tulang sebagai pilihan terapi akhir.

Penyulit :
1. Deformitas sendi (boutonnierre, swan neck, deviasi ulnar)
2. Sindrom terowongan karpal

Prosedur / Tindakan yang mungkin diperlukan :


1. Pungsi cairan sendi
2. Biopsi sinovisum per artroskopi

Prognosis
Ad vitam : baik
Ad fungsionam : dubio ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Algoritme
Artritis > 3 sendi

Perubahan Radiologi Faktor Reumatoid


(Pembengkakan : MCP) (Pembengkakan :
pergelangan tangan)

Faktor Reumatoid
RA Pembengkakan Bukan
(Pembengkakan: simetris RA
pergelangan tangan)

Pembengkakan: Pembengkakan:
RA MCP dan pergelangan RA MCP atau pergelangan
Tangan) tangan

Bukan RA RA RA Bukan RA

Bahan Bacaan :
1. Gordon DA, Hastings DE, Clinical features : Early, Progressive and Late
Disease, In : Klippel JH, Dieppe PA, Eds. Rheumatology, London : Mosby-
Year Book Europe Ltd. 1994 : 3.4. 1-14.
2. Anderson RJ. Rheumatoid Arthritis, In : Klippel JH ed. Primer on the
Rheumatic Diseases 11th ed. Atlanta: Arhritis Foundation, 1997 : 155-174.

Anda mungkin juga menyukai