Anda di halaman 1dari 21

cerpen

YANG TERBUANG YANG BERMANFAAT

Suara adzan membangunkan seisi rumah, termasuk aku. Kulirik

jarum jam yang berada di sisi kanan tempat tidur yang tepat berada

di atas meja belajarku. “ Ehm, baru pukul 05.00. “ Aaah, aku

menguap beberapa kali, udara dingin pagi ini menusuk tulangku.

Kutarik kembali selimut yang telah turun sebatas lutut. Kembali

kuselimuti tubuhku. “ Sepuluh menit bolehlah kupakai buat

melanjutkan tidurku lagi.”

Kurasakan tetes air membasahi wajahku, dingin sekali bagai

tetesan air embun dipagi hari. Belum juga kuberpikir air apa yang

membasahi wajahku, terdengar suara agak keras, “ Mae, Mae bangun

nak!” Itukan suara ibu, air tetesan tadi rupanya cara baru ibu

membangunkan aku, cepat-cepat aku membuka mata. Silau sinar

matahari pagi dari jendela kamar membuat aku tak mampu membuka

mata lebar-lebar. Kugosok-gosokkan kedua mata yang sulit sekali

terbuka lebar. Kukibaskan selimut yang menutup hampir seluruh

tubuhku, Cepat-cepat kududuk di pinggir tempat tidur, sebelum

kalimat lanjutan ibu terucapkan.


Kulipat selimut pink yang tadi kupakai, kusapu tempat tidurku

dengan sapu lidi agak nampak rapi. Itu yang selalu diingatkan ibu

sebelum kami meninggalkan kamar tidur.

Minggu pagi ini jadwal belajar kelompok di rumah Sabilatul,

segera kupersiapkan bahan-bahan kerajinan yang harus dibawa ke

rumah Sabilatul. Kelompok kami berjumlah empat orang, selain aku

dan Sabilatul ada Agni dan Siti. Kuatur satu persatu bahan-bahan

tersebut, papan tripleks yang telah dipotong mengikuti pola, lem

kastol yang berukuran agak besar, cat air berwarna kuning dan hijau

warna pilihan kami, dan dua kaleng bekas minuman sprite. Bahan-

bahan itu semuanya kujadikan satu dan kumasukkan kedalam

kantong plastik merah.

“ Ehm…, lumayan juga beratnya, pikirku.”

Tempat pensil, polpen, mistar dari bahan bekas itu yang menjadi

pilihan kerajinan yang akan kami buat. Sudah dua hari kami

membuatnya, tapi kerajinan ini belum juga terselesaikan. Semoga saja

hari ini tugas mata pelajaran SBdP dari ibu Mega membuat tempat

pensil dari bahan bekas dapat kami selesaikan. Kata bu Mega hari

senin kerajinan ini sudah harus dibawa dan dikumpulkan untuk

penilaian Praktek SBdP.


Kerumunan di meja Dewi membuatku penasaran, apa gerangan

yang dibuat kelompok Dewi. Kudekati meja tersebut dan berharap

mendapat tempat kosong untuk melihat apa yang dilihat oleh

sebagian teman-teman sekelasku. “ Ooh, bagusnya. “ Teriakku

tertahan.

Keindahan warna yang dipadukan Dewi untuk membuat

kerajinan sebagai tugas SBdP, memang bagus. Dewi memadukan

berbagai warna botol plastik minuman cocacola. Sprite dan fanta

menjadi sekuntum bunga mawar yang indah untuk ditaruh di vase

bunga.

“ Mana hasil kelompok kamu, Mae ?’’

“ Ini pekerjaan kami.’’ seraya memperlihatkan hasil kerja kelompok

kami.

Serempak mereka mengalihkan pandangan mata kearah

tanganku yang sedang memegang hasil kerajinan kelompok kami.

Tempat pensil berwarna kuning sedang alasnya yang terbuat dari

triplek kami beri warna hijau, inilah tempat pensil hasil buatan

kelompok kami yang terbuat dari kaleng minuman yang sudah tidak

digunakan lagi setelah minuman yang ada di dalamnya habis.

Kelompok I mendapat nilai 85, kelompok II mendapat nilai 85,

kelompok III mendapat nilai 80 dan kelompok IV mendapat nilai 85,


teriak ibu Mega menyampaikan nilai hasil kerajinan kami. Senangnya

nilai hasil kerja kami 85, tidak sia-sia kami bekerja selama tiga hari

untuk menyelesaikan tugas ini.

Ternyata barang bekas yang hanya dilihat sebelah mata setelah

isinya habis dinikmati dapat diubah menjadi berbagai macam barang

menarik dan bermanfaat. Barang bekas tersebut bisa berdaya guna,

seperti tas yang terbuat dari beberapa pembungkus coffe mix.

Pembungkus itu dilipat lalu dirangkai dan dijahit sesuai dengan pola

yang telah dibuat sebelumnya. Bunga mawar dari botol-botol plastik

minuman, kaleng-kaleng bekas minuman dan lain sebagainya bisa

berwujud benda yang menarik di tangan-tangan kreatif.

Bu Mega, terima kasih atas bimbingannya. ****


CERPEN

MERAIH IMPIAN

Sabrina Ayuningrum namanya, anak kedua dari dua bersaudara

sedikit manja dan kolokan. Duduk di kelas VI SD. Sepulang sekolah

banyak hal yang akan diceritakan mulai dari awal masuk hingga pulang

dari sekolah, ia jarang sekali istirahat siang apalagi kalau waktu lesnya

bertepatan dengan hari itu, ada saja yang dikerjakannya, entah itu

membaca, mengerjakan tugas, menggambar, dan bermain keyboard.

Hari ini hari selasa, biasanya aku yang lebih dulu tiba di rumah dari

pada Nina panggilan akrabnya karena jadwal ngajarku untuk jam terakhir

kosong. Kudengar seseorang membuka pintu depan.

“Assalumualaikum…,” suara Nina anak perempuanku yang baru saja

pulang dari sekolah. Aku harus segera menjawabnya, ia akan kesal kalau

salamnya tidak segera dijawab.

“Waalaikummusalam…,”

“Mah, saya mau cerita,” kalimat itu selalu diucapkannya setelah

meletakkan sepatu ditempatnya.


“Ehm…, cerita apa?”

“Sebentar saya ganti baju dulu,” tanpa kuiyakan, ia telah berlalu dari

hadapanku.

“Tadi, bu Rini guru PKLH memberi kami tugas membuat cerita

tentang lingkungan,” mulailah ia mengawali ceritanya.

“Bisa kamu kerjakan?” tanyaku kepadanya.

“Bisa, tapi ada beberapa hal yang masih kurang, dan akan ku

lengkapi di rumah setelah istirahat,”jelasnya kepadaku.

Aku tahu dalam hal mengarang Nina, sangat pandai dan hal itu tidak

menjadi masalah buatnya.

Cerita ia tidak akan berhenti sampai pelajaran itu saja, pasti semua

pelajaran yang dilalui dan aktivitas yang dilakukan pada saat itu tidak

terlewatkan. Aku juga akan merasa ada yang kurang jika ia pulang

sekolah tidak menceritakan tentang semua yang dilakukannya di sekolah.

“Mah, saya mau makan, terus kerja PR,”lapornya kepadaku.

“Iya,”jawabku singkat. ***


Suara azan berkumandang, kudengar Nina telah bangun sambil

membereskan buku-buku yang telah dipelajarinya semalam, tiada waktu

tanpa belajar itu kesanku padanya, tekun, ulet, pantang menyerah dan

jujur baik dalam tindakan maupun tutur kata dan rajin sholat. Tak pernah

kudengar ia berbohong pasti segala hal akan dilaporkan kepadaku.

“Tuhan, terimakasih Engkau memberikan anak-anak yang cerdas dan

suami yang baik dan sholeh kepadaku. Inilah anugerah ternikmat dariMu

yang Tuhan,” batinku dalam hati.

“Mah, bangun,” suara pelan dari balik pintu kamarku, membuyarkan

lamunanku tentang ia.

“Iya, mamah sudah bangun,”

Setelah sholat subuh kami sibuk dengan segala keperluan kami

masing-masing, aku menyiapkan sarapan mereka, Angga kakak Nina juga

sibuk mempersiapkan apa yang akan dibawanya ke sekolah, suamiku

mengeluarkan motor sekalian membersihkannya.

“Mas Angga, Nina, sarapan dulu,” panggilku kepadaa mereka.

Kebiasaan yng kami lakukan di rumah sarapan dulu setelahnya itu baru
mandi. Dan suamikulah yang bertugas mengantar mereka pergi dan

pulang sekolah.

Hari ini, kulihat raut wajah Nina nampak lesu tak bersemangat, ia

lebih dulu pulang dariku. Kusapa ia dengan pertanyaan yang biasa aku

tanyakan apabila ia lebih dulu pulang.

“Bagaimana di sekolah,”

“Saya sudah cerita dengan papa,” kebetulan suamiku belum balik

lagi ke kantor.

“Kenapa cemberut, sudah makan?”

“Mah, jangan marah tadi ualangan harianku dapat rendah tidak

remedial tapi pas-pasan,” jelasnya kepadaku dan itu yang membuat aku

bangga kepadanya kejujurannya, ia tidak akan menyembunyikan sesuatu

walaupun itu mungkin bisa membuatku marah.

“Kenapa bisa?” tanyaku lagi.

“Tidak tahu, padahal saya sudah belajar dan hafalkan tadi malam,”

lanjut ia menjelaskan padaku.


“Ya, sudah mungkin kamu keliru saja, makanya pahami dulu

pertanyaannya, apa permintaan soal itu,” kataku mengingatkannya lagi.

Tak ada jawaban hanya wajahnya yang terlihat murung.

Nina, putriku kadang membuatku agak sedikit was-was, ia akan

merasa tertekan dan stress jika nilai yang ia dapatkan kurang memenuhi

harapannya. Ia belum memahami bahwa segala apa yang kita lakukan

dan ingin kita raih tidak selamanya berjalan mulus, banyak rintangan

maupun tantangan yang harus dihadapi. Dan perjuangan untuk meraih

impian tidak semudah apa yang kita bayangkan. Hasil yang dicapai saat

ini bukan menjadi hasil akhir.

Hari-hari berlalu dengan kegiatan aktifitas kami, begitu pula Nina

yang sedang menghadapi ulangan semester satu, ketekunan,

keuletannya belajar, dan doanya disetiap sholatnya membuatku terharu,

malam dan subuh menjadi waktu ia untuk belajar, “Tuhan, mudahkanlah

pekerjaannya,” doaku dalam hati.

Hari sabtu hari yang membuat Nina merasa sedikit tegang pasalnya

hari ini adalah hari dimana sekolah mereka melaksanakan pembagian

buku laporan dan pengumuman ranking. Kegelisahan sejak malam


ditunjukkannya paadaku, kalimat agar nilainya tidak turun dilontarkannya

sampai beberapa kali kepadaku. Sungguh kegelisahan yang tidak

membuatnya tenang. Jam menunjukkan pukul 06.15, Nina telah siap

untuk berangkat ke sekolah tiba-tiba terdengar bunyi sms dari hpnya,

kutangkap wajah tegangnya ia menghapiriku dan berkata;

“Mah, temanku tadi sms dan bilang dia sudah tahu semua

peringkat-peringkat di kelasku,” belum lagi kubertanya air matanya telah

jatuh menetes semakin lama semakin banyak.

“Eh, sudah berdoa saja…,” ingin kulanjutkan tapi bunyi sms kembali

dari hpnya mengatakan bahwa ia peringkat VIII, pecahlah tangisnya

dipelukanku sungguh ia belum pernah meraskan arti sebuah kegagalan.

Kuelus pundaknya sambil berkata,

“Sabar, tidak semua apa yang kita inginkan dapat kita raih, anggap

ini satu keberhasilan yang tertunda dan ini juga akan membuat kamu

lebih memotivasi diri untuk lebih berusaha keras lagi, jangan pernah

beranggapan kegagalanmu ini karena ada hal-hal yang tidak semestinya

terjadi, berbaik sangkalah dan pacu dirimu untuk menghadapi ujian

nasional nanti, masih ada waktu sekitar lima bulan untuk berbenah diri
memperbaiki segala kekurangan yang membuatmu gagal, ingat sekali

lagi kegagalan ini adalah suatu keberhasilan yang tertunda.” Kutemani ia

untuk beberapa saat sambil menenangkan hatinya.

Sabrina Ayuningrum adalah seorang anak yang tekun, berbakat,

pantang menyerah. Ia akan bangkit tuk menjadi yang lebih baik lagi

bukan untuk mengalahkan siapa tapi lebih dari untuk membekali dirinya

dengan segudang ilmu, raih mimpimu dengan ketekunan, keuletan,

kejujuran, dan pantang menyerah, dukungan doa selalu menyertai untuk

keberhasilanmu, sekarang dan nanti. Bulatkan tekad, jadikan dirimu orang

kuat dalam menghadapi segala macam rintangan, seiring berjalannya

waktu engkau pasti bisa.***

“Sebesar kemauanmu sebesar itu pula yang kau dapatkan”


CERPEN

AKU MENYESAL, BU !

Sore yang cerah, terlihat dua orang lelaki yang tingginya hampir

sama tapi yang satu lebih kurus dibanding laki-laki yang ada di dekatnya.

Mereka asyik membersihkan motor tanpa suara hanya sesekali terdengar

suruhan laki-laki yang memiliki tubuh lebih lebar itu.

“Ambilkan lap, Ngga! Suruh laki-laki yang bertubuh lebar kepada

laki-laki yang lebih kurus.

“Yang mana?” Tanyanya

“Itu yang warnanya kuning”

“Oh…,” segera ia berdiri untuk mengambil lap tersebut.

“Ini, Yah! Kata laki-laki itu yang ternyata anaknya.


“ Tolong buka kran air, lalu pasang selangnya.” Tanpa menjawab

suruhan itu ia langsung melaksanakan perintah teresebut. Kira-kira satu

jam pekerjaan itu sudah selesai, maka di tempatkannya motor itu di teras

depan.

Seabrek tugas sekolah yang harus kuselesaikan minggu ini, kalau

tidak kumulai sekarang maka kesusahanlah yang kudapatkan. Kudekati

kursi yang berada dekat meja laptop kubuka lalu kupasang internet

mencoba meminta bantuan website, geogle menjadi pilihan pencarianku.

Satu jam waktu yang kugunakan untuk mencari sumber bahan tugas-

tugas sekolah, aku merasa sedikit tenang, “ah tinggal memperbaiki

susunan dan mengembangkan sedikit,” kataku dalam hati.

Hari minggu yang cukup cerah, ditemani susu Dancow buatan ibu

kucelup potongan-potongan roti kedalamnya, nikmat sekali dua potong

roti telah kuhabiskan, kudengar suara ibu menyuruhku untuk membuang

sampah didepan jalan dekat pintu gerbang lorong. Sebenarnya hari ini

aku ada kegiatan sekolah tapi selalu saja kemalasan lebih kuat

menggodaku sehingga kuputuskan untuk tidak mengikuti kegiatan itu.


Telah kukerjakan semua apa yang tugaskan untukku, jam

menunjukkan pukul 08.30 aku pamit kepada ibu untuk mempergunakan

internet.

“Bu, boleh pakai internetnya?”

“Boleh, ingat waktu,” kata ibuku dengan perkataan yang sama saat

aku ingin membuka internet.

“Bukakan game mas Rangga,” teriak Ruri dalam kamar.

“Game apa?” tanyaku lagi.

“Terserah, asal jangan game bola, perang-perangan yang sering

mas Rangga buka,” Ruri mendekatiku dan menarik meja tepat berada

disamping kananku.

Waktu berjalan dengan cepat tanpa terasa suhu didalam rumah

juga semakin memanas kulirik jam, “wouw jam sebelas, pantas saja tadi

ibu mengingatkan sampai tiga kali untuk mematikan laptop,” gumanku.

“Mas Rangga, Ruri matikan laptopnya, sudah lama kalian

menggunakannya,” teriak ibu dari dalam kamar mandi. Ruri sudah

meninggalkan tempat duduknya beralih di depan tv menyaksikan


tayangan serial kartun kesenangannya. Aku masih terpaku di tempat

dudukku, “tanggung sedikit lagi,” kataku. Tiba-tiba ibu menepuk bahuku

untuk mengingatkan bahwa penggunaan internet sudah memakan

banyak biaya bulan lalu. Segera saja kujawab, “Bu, ini bukan lagi internet

sudah saya download gamenya. Tapi kuturuti juga kata ibu untuk

mematikan lapotop tersebut karena game yang kumainkan sudah

menambah poin cukup banyak.

“Aaaah Bu, tolong…tolong…,” aliran listrik menghantarkan arusnya

ke seluruh tubuhku, tanganku tak dapat melepaskan kabel tersebut, aku

terjatuh dan kulihat ibu dan ayah panik ingin menyelamatkanku.

“Cabut…cabut! Kesadaranku masih bagus untuk mengingatkan

kedua orang tuaku untuk segera mengambil tindakan mencabut stok

kontak yang terpasang di dinding. Seperti tersadar dari kepanikannya

mereka secara bersamaan mencabut stok kontak yang berada di dinding

tembok dekat jendela ruang tengah. Aku lemas seakan tak berdaya

perasaan yang tadi membuatku tidak nyaman hilang sudah. Kudengar

suara isak ibu mengingatkan aku akan bahaya listrik. Aku sungguh

kasihan betapa paniknya kedua orangtuaku akibat kesalahan yang


mestinya tidak kulakukan. Aku menyesal mengapa tak mendengar

teguran ibu yang menyuruhku untuk menghentikan sebentar laptop yang

kugunakan.

“Lain kali hati-hati,” kata ayahku.

“Sudah, Rangga jangan gunakan lagi laptop untuk beberapa hari

Ibu belum mengizinkan kalian menggunakannya,” lanjut ibu seraya

menarik menyeka air matanya.

“Aku minta maaf, Bu! Semua ini salahku,” kudekati ibu yang masih

memyeka air matanya. Betapa sayang dan perhatiannya beliau kepadaku,

sungguh aku anak yang tidak dapat berterima kasih, “aku menyesal Bu!”

Sambil mengambil tangannya lalu kudekatkan di dahiku. Ibu mengelus

pundakku tanpa sepatah kata lagi namun kurasakan kasih sayangnya

kepadaku.***

“ Singsingkan lengan baju dan bekerja keraslah mencapai apa yang kamu

inginkan, sebab keberhasilan itu tidak pernah bisa dicapai hanya dengan

bermalas-malasan
DAYA SAING DI SDN 1 BARUGA

LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional Indonesia yang berdasarkan Pancasila bertujuan untuk :


meningkatkan manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan YME, berbudi luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
bertanggung jawab, cerdas dan terampil sert sehat jasmani dan rohani. Pendidikan
nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air,
empertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial.

INVESTASI

Melatarbelakangi hal tersebut diatas, maka investasi yang diupayakan pada SDN I
Baruga adalah peningkatan kualitas sumber daya, penyempurnaan system administrasi di
sekolah. Untuk itu pola kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang
selama ini dilakukan, berorientasi pada manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
pusat menuju kepada manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.
Secara konseptual, tujuan dari pola manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah adalah
untuk mendirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan
(otonomi) kepada sekolah dan mendorong sekolah melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif.

KEBERADAAN SDN I BARUGA

1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SDN I BARUGA

Baruga yang berlokasi dalam wilayah Kotamadya dan merupakan salah satu SDN
yang sedang berkembang dalam pengelolaan system administrasi dan kegiatan belajar
mengajar, telah melakukan penerapan pola manajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah. Oleh karena itu pada sekolah SDN I Baruga berupaya untuk membuat
manajemen yang baik dan terencana, karena dengan begitu tentunya akan melahirkan
suatu bentuk pengelolaan aystem administrasi yang efektif dan efisien dan mengarah
kepada peningkatan kualitas pengelolaan administrasi dalam lingkungan sekolah secara
keseluruhan.Dengan demikian kesuksesan pengelolaan system administrasi yang efektif
dan efisien harus ditujang oleh kesamaan persepsi dari seluruh sub system yang berada
dalam lingkungan sekolah yaitu guru, staf tata usaha, infra struktur (sarana dan
prasarana). Hal ini disadari oleh seeluruh tenaga pendidik yang berada di SDN I Baruga,
untuk itu setiap pengajar dituntut untuk meningkatkan kualits diri dengan melanjutkan
pendidikan ke tingkat strata I atau minimal Diploma. Disamping itu fasilitas sekolah yang
ada di SDN I Baruga dapat menunjang peningkatan kualitas tersebut. Keberadaan guru
dan fasilitas di SDN I Baruga adalah :
 Dari 40 jumlah guru baik yang PNS maupun yang Non PNS yang berada di SDN I
Baruga, 18 diantaranya telah menyelesaikan strata 1, dan yang lainnya masih dalam
taraf penyelesaian strata 1.
 Bangunan fisik yang dintaranya adalah : LRC, Perpustakaan, PTD, UKS, Mushollah.
 Jaringan internet.

1. Kinerja
Secara langsung semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru, tata usaha orang tua
siswa, siswa dan masyarakat ikut serta berperan secara aktif untuk mencapai tujuan yang
telah disepakati bersama. Tentu saja pelibatan warga sekolah tetap mempertimbangkan
keahlian, batas kewenangan, dan relevansinya.

2. Input – Proses – Output


 Input pendidikan di SDN 1 Baruga, adalah :
 Memiliki kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas
 Sumber daya tersedia
 Memiliki harapan prestasi yang tinggi
 Terfokus pada siswa
 Proses
 Proses belajar mengajar yang aktif
 Kepemimpinan sekolah yang kuat
 Lingkungan sekolah yang nyaman dan tertib
 Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif
 Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat
 Sekolah memimilik transparansi manajemen
 Komunikasi yang baik
 Sekolah memiliki budaya mutu
 Sekolah mengembangkan pendidikan karakter
 Output
Output sekolah adalah prestasi yang dihasilkan oleh proses pembelajaran dan
manajemen di sekolah, yaitu prestasi akademik dan non akademik. Prestasi ini dapat
dilihat pada point ke enam yaitu Produk.

 Produk
a. Prestasi Akademik

o Juara I lomba bercerita HUT ke-30 yayasan kemala bhayangkari tahun 2010
o Juara II (Kelas Kecil) lomba cepat tepat aritmatika 2005, piala gubernur
sutra Asia Pacific Education Center (ASPEC)
o Juara I lomba baca puisi pekan peduli anak I 2004
o Lomba menghafal surah-surah pendek Al-Quran tk. TPA-TPQ hari anak
nasional tanggal 23 juli 2004
o Juara IV kelompok SD/MI LCT. P.4 terpadu pada RRI kendari tahun
1995/1996
o Juara III putra lomba puisi HUT RI ke 64 tk. kecamatan baruga tahun 2009
o Mahasiswa pencipta alam Universitas Haluoleo juara I lomba menggambar
tingkat sekolah dasar
o Juara III lomba menghafal surah-surah pendek Al-quran tk. SD-MI Nasional
o Juara II (Kelas Besar) lomba cepat tepat aritmatika 2005 piala gubernur
sultra Asia Pacific Education Center (ASPEC)
o Juara III putra nyanyi solo HUT RI ke 64 tk. Kecamatan Baruga Tahun 2009
o Juara harapan I lomba lukis anak 98" Lik-Seni Unhalu
o Juara I puisi tk. SD HUT Kemerdekaan RI ke-51 tahun 1996 Tingkat
Kecamtan Baruga
o Mahasiswa pencinta alam Universitas Haluoleo juara II lomba menggambar
tingkat sekolah dasar
o Juara harapan II lomba gambar hari nusantara ke-3 tahun 2002 tingkat
propinsi
o Juara III lomba cepat tepat SAINS IPA tk. SD/MI se-sultra open house
fisika maret 2010 hmps pend. fisika FKIP- UNHALU
o Juara III putri lomba puisi HUT RI ke-64 tk. Kec. Baruga tahun 2009
o Juara II lomba bahasa indonesia studi 2001
o Juara III lomba menggambar GTTG nasional ke-XIII 12-16 oktober 2011
kendari - sultra lomba bidang
o Juara II lomba paduan suara HUT RI ke-64 tk. Kecamatan Baruga tahun
2009
o Juara II lomba melukis tk. SD Sultra
o Juara III lomba pentas PAIS sekota Kendari cab. tilawah dan seni tilawah
SD 2009
b. Prestasi non Akademik
o Juara III gerak jalan indah tingkat SD putra nomor dada 006 SD/MI Baruga
dalam rangka HUT RI ke-58 2003
o Juara I tenis meja putra kompetisi olah raga usia dini tk. kota kendari tahun
2008
o Juara I pencat silat putra kompetisi olah raga usia dini tk. kota kendari tahun
2008
o Juara I lomba gigi sehat PDGI sulra 2009
o Juara I gerak jalan indah pramuka SD/MIS putra dalam rangka HUT ke XI
kota Kendari tahun 2006
o Juara III SKJ. SD. putra HUT. RI. ke-52 Kecamatan Baruga
o Juara II Voly mini putri kompetisi olah raga usia dini tk. kota kendari tahun
2008
o Juara III atletik putra kompetisi olah raga usia dini tk. kota kendari tahun
2008
o Juara II putra lomba pramuka berprestasi tingkat sekrawan baruga tahun
2007 kendari
o Juara II putri lomba pramuka berprestasi tingkat sekrawan baruga tahun
2007 kendari
o Juara II tenis meja putri kompetisi olah raga usia dini tk. kota kendari tahun
2008
o Juara I pencat silat putri kompetisi olah raga usia dini tk kota kendari 2008
o SDN I baruga juara 4 KFL kendaripos futsal league 2012 tigkat SD
o Juara III lomba fashion show tingkat SD se-sulawesi tenggara JILC FAIR
2012
o Juara II lomba memisahkan sampah dalam rangka hari anak nasional tahun
2011
o Juara favorit lomba fashion show tingkat SD se-sulawesi tenggara JILC
FAIR 2012
o Model berbakat lomba fashion show tingkat SD GTTG nasional ke-XIII 12-
16 oktober 2011 kendari sultra
o Juara II CAB. tenis meja tunggal putri 02SN-IV SD Prov. sultra tahun 2011
o Juara III tunggal putri tenis meja 02sn-SD tk. Prov. Sultra 2010
o Juara umum perkembangan pengukuran gugus depan 4043-4094 soeharto
o Juara II OHF UNHALU Tk.Prov. Sultra 2013
o Juara II OHF UNHALU Tk.Prov. Sultra 2013
o Juara I OSN Matematika Tk. Kota Kendari 2013
o Juara II OSN IPA Tk. Kota Kendari 2013

c. Prestasi yang perarnah diraih oleh SDN I Baruga


o Juara 1 lomba sekolah sehat tingkat SD/MI tingkat prov. sultra tahun 2008
o Juara II sekolah berbasis lingkungan dalam rangka hari lingkungan hidup
sedunia tahun 2010 BLH prov. Sultra
o Juara 1 lomba sekolah sehat tingkat SD tahun 2003
o Juara III lomba kebersihan lingkungan SD HUT kota kendari ke-9 2004
o Peringkat II lomba edukasi 3R tingkt sekolah dasar kota kendari SNVT PKP
PLP prov. Sultra
o Piala bergilir kepala wilayah kecamatan mandonga juara kebersihan dan
penataan sekolah dalam tingkat kecamatan mandonga.

2. HAL YANG BERBEDA DARI SDN I BARUGA DENGAN SEKOLAH LAIN

o Terbentuknya tambahan makanan sekolah (PMTAS) secara swadaya


o Sebagai salah satu sekolah piloting pendidikan karakter untuk sulawesi
tenggara
o Dilaksanakannya progran orientasi penerimaan siswa baru selama semiggu.

Anda mungkin juga menyukai