Anda di halaman 1dari 8

Universitas Mercubuana

Nama Mahasiswa: Sukrasno


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA

Overview of Strategic Management

Pengertian Manajemen Strategis


Beberapa definisi Manajemen Strategis yang dikemukakan para pakar, antara lain:
− Menurut Hery (2018:2), manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial terkait dengan kinerja jangka panjang organisasi yang mencakup semua fungsi dasar
manajemen, yaitu mulai dari merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengendalikan
strategi.
− Menurut David (2011:5), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan
dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
− Menurut David (2011:6), proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan
strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.
− Menurut John dan Richard (Hendra, 2011), manajemen strategis adalah seperangkat alat
keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi dari rencana yang
didesain untuk mencapai tujuan. Terdiri atas sembilan tugas pokok:
o Memformulasikan misi perusahaan
o Mengembangkan model analisis tentang strategi perusahaan yang merefleksikan kondisi
internal dan kemampuan perusahaan
o Menilai lingkungan eksternal perusahaan
o Menganalisis strategi pilihan yang paling cocok bagi perusahaan
o Mengidentifikasi setiap pilihan strategi dan memilih strategi
o Mengidentifikasi dan menentukan strategi utama perusahaan yang bersifat jangka panjang
o Mengembangkan tujuan dan strategi perusahaan yang bersifat jangka pendek
o Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih dengan anggaran dan alokasi sumber
daya
o Mengevaluasi keberhasilan dari strategi yang telah diimplementasikan.

Perkembangan Konsep Manajemen Strategis


Hunger dan Wheelan (Ismail, 2012:72-74), menjelaskan perkembangan konsep manajemen strategis
melalui empat tahap sebagai berikut :
− Perencanaan keuangan dasar:
Pada tahap ini manajer mulai membuat perencanaan yang serius terutama pada saat mereka
diminta mengajukan anggaran yang serius untuk tahun berikutnya.
− Perencanaan berbasis peramalan:
Para manajer selanjutnya berupaya untuk mengajukan rencana dalam waktu lima tahun
mendatang. Hal ini karena karena pembuatan anggaran tahunan dianggap kurang berguna dalam
menstimulasi perencanaan jangka panjang.
− Perencanaan strategis:
Manajemen puncak mengambil kendali terhadap proses perencanaan dengan memulai kegiatan
perencanaan strategis. Hal ini dilakukan karena frustrasi dengan situasi konflik politik di dalam
perusahaan, sementara pada saat yang sama diperoleh suatu kenyataan bahwa rencana lima
tahunan yang dibuat tidak berjalan efektif.
− Manajemen strategis:
Menyadari bahwa rencana strategis terbaik pun tidak akan berguna tanpa adanya input dan
komitmen dari manajer di level yang lebih rendah, maka manajer puncak pada tahap selanjutnya
membentuk kelompok perencanaan yang terdiri dari para manajer dan karyawan kunci pada
berbagai jenjang manajemen yang berasal dari berbagai departemen dan kelompok kerja.
− Konsep manajemen strategis memperoleh momentum keberhasilan sebagai model
pengembangan strategi perusahaan di era tahun 1990-an di mana banyak perusahaan berskala
besar merasakan manfaat dari penerapan manajemen strategis.

Filosofi Manajemen Strategis


Filosofi manajemen strategis mempunyai arah pada:
1. Visi dan Misi dan Jelas;
2. Fokus yang jelas secara strategis;
3. Selalu menyesuaikan pada perubahan yang cepat.

Strategic Management Model

Elements of Strategic Management

Environmental Scanning
Manfaat Manajemen Strategis
Menurut David (2011:23), manajemen strategis memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
− Memungkinkan sebuah organisasi untuk lebih produktif.
− Memungkinkan sebuah organisasi untuk mengarahkan dan mepengaruhi berbagai aktifitas.
− Membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan
pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional.
− Mencapai pemahaman dan komitmen dari semua manajer.
− Hadirnya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang mampu memberdayakan
individu.
Sedangkan menurut Greenley (David, 2011:25), manajemen strategis memberikan manfaat sbb:
− Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang.
− Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.
− Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan koordinasi yang lebih baik.
− Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.
− Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan lebih baik tujuan yang telah
ditetapkan.
− Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang telah
terindentifikasi.
− Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk mengoreksi keputusan
yang salah atau tidak terencana.
− Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf.
− Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama.
− Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggungjawab individu.
− Mendorong pemikiran ke masa depan.
− Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan
peluang.
− Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan.
− Memberikan tingkat kedisiplinan dan fomralitas kepada manajemen suatu bisnis
Pengertian dan Konsep Strategi
− Menurut Admin (2009), pengertian strategi secara umum dan khusus adalah sebagai berikut:
• Pengertian umum: Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
• Pengertian khusus: Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
− Menurut Kuncoro (2006:12), strategi adalah sejumlah keputusan dan aksi yang di tunjukan untuk
mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan
tantangan yang di hadapi dalam lingkungan industrinya.
− Menurut David (2011:18), strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak
dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan
produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi dan usaha patungan atau joint venture.

Tipe-Tipe Strategi
Secara garis besar, tipe strategi ada 3 yaitu:
1. Strategi Fungsional
2. Strategi Bisnis
3. Strategi Perusahaan
Tipe strategi level perusahaan:
1. Strategi Diversifikasi
2. Strategi Integrasi Vertikal
3. Strategi Konsolidasi
4. Strategi Ekspansi Geografis
Tipe Strategi Level Kompetisi Bisnis:
1. Cost Leadership
2. Differentiation
3. Focus/Niche

Functional Strategy Areas:


Strategic Planning Cycle (Siklus Perencanaan Strategi)

Penerapan Strategi
Menurut David (2011:7), penerapan strategi merupakan tahap aksi dari manajemen strategis.
Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang
telah dirumuskan. Tahapan ini merupakan yang paling sulit dalam manajemen strategis. Penerapan
strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan strategi
mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi strategi yang telah dirumuskan dapat
dijalankan.
Penerapan strategi mencakup:
− Pengembangan budaya yang suportif pada strategi.
− Penciptaan struktur organisasional yang efektif.
− Pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran.
− Penyiapan anggaran.
− Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi
− Pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.

Proses Manajemen Strategies


Menurut Hill (2010:12), proses perencanaan manajemen strategi terdiri dari 5 langkah:
− Pilih misi perusahaan dan goals perusahaan misi utama PERUSAHAAN Dan tujuan utama
PERUSAHAAN.
− Menganalisis lingkungan yang kompetitif eksternal organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman.
− Menganalisis lingkungan operasi internal yang thye organisasi untuk indetify strength dan
weakness organisasi.
− Pilih strategi yang membangun strength organisasi dan memperbaiki weakness dalam rangka
untuk mengambil keuntungan dari opportunities exsternal dan melawan ancaman eksternal.
Strategi ini harus konsisten dengan misi dan tujuan utama organisasi.
− Menerapkan strategi.
Strategic Management Process

Model of the Strategic Management Process

Tahapan:
− Formulasi Strategi
− Implementasi Strategi
− Evaluasi Strategi
Langkah-langkah:
− Develop vision and mission
− External environment analysis
− Internal environment analysis
− Establish long-term objectives
− Generate, evaluate and choose strategies
− Implement strategies
− Measure and evaluate performance
Proses Menganalisis dan Memilih Strategi
Menurut David (2011:323-324), teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan
ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap:
− Tahap 1 (Tahap Input): berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.
Terdiri atas Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE), dan
Matriks Profil Kompetitif (CPM).
− Tahap 2 (Tahap Pencocokan): fokus pada penciptaan strategi alternative yang masuk akal dengan
memperhatikan faktor-faktor external dan internal utama. Terdiri atas Matriks SWOT, Matriks
Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE), Matriks Internal-Eksternal (IE), dan Matriks Grand
Strategy.
− Tahap 3 (Tahap Keputusan): hanya mengunakan satu teknik yaitu Matriks Perencanaan Strategi
Kuantitatif (QSPM). QSPM digunakan untuk mengevaluasi strategi secara objektif.

Analisis SWOT
Pearce dan Robinson (2008:299), dalam buku Manajemen Strategi menguraikan analisis SWOT
merupakan suatu cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan (STRENGHT),
kelemahan ( WEAKNESS ) intern perusahaan lalu peluang (OPPORTUNITY) dan ancaman (THREAT) di
dalam lingkungan yang di hadapi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada asumsi bahwa strategi
yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman.

Analisis SWOT meliputi:


− Strenght (kekuatan) → Sumber daya (keuangan atau Financial, manusia, energi, mesin, bangunan
dan sebagainya) keterampilan atau keunggulan khas yang dimiliki oleh individu atau organisasi
lain.
− Weakness (kelemahan) → Keterbatasan atau kekurangan sumber daya, keterampilan, kapabilitas
yang menghambat kemajuan perusahaan, baik secara kinerja (competency), profits income,
improvement managerial dan produk.
− Opportunity (peluang) → Situasi penting yang menguntungkan bagi perusahaan yang tidak akan
datang dua kali.
− Threat (ancaman) → Situasi yang penting tidak menguntungkan bagi perusahaan, namun dapat
dihilangkan dan dapat diperbaiki.

Implementasi Konsep Manajemen Strategis


Sebagian atau keseluruhan konsep Manajemen Strategis menurut saya telah diimplementasikan di
tempat saya bekerja yaitu Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) yang merupakan salah satu unit eselon
I di Kementerian Keuangan meskipun tentu saja agak berbeda dengan implementasi konsep
Manajemen Strategis pada perusahaan bisnis.
Implememtasi konsep Manajemen Strategis di DJA antara lain tercermin dari adanya visi dan misi,
Rencana Strategis (Renstra) 5 tahunan, Sasaran Strategis dan Inisiatif Strategis yang disusun setiap
tahun, penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) setiap tahun, target kinerja setiap tahun, maupun
evaluasi kinerja (dilakukan setiap triwulanan, semesteran, maupun tahunan) baik kinerja organisasi
maupun kinerja individu pegawai. Sebagai contoh, berikut adalah saya paparkan Visi dan Misi DJA:
Visi DJA:
Memacu pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
dan berkeadilan.
Misi DJA:
Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut, Direktorat Jenderal Anggaran
mempunyai Misi sebagai berikut :
1. Memacu kualitas pengelolaan APBN dari perencanaan, penyusunan, hingga pelaporan;
2. Menggunakan monitoring dan evaluasi secara efektif untuk meningkatkan kualitas perencanaan;
3. Mendorong kerjasama dengan stakeholders dalam rangka pemberdayaan di keseluruhan proses;
4. Terus-menerus meningkatkan kualitas sistem dan proses penganggaran;
5. Membangun kapabilitas SDM dan organisasi internal.

Daftar Pustaka:

1. Hapzi, 2018. Modul 1 Strategic Management, Overview of Strategic Management, Universitas


Mercu Buana Jakarta.
2. Visi Misi Direktorat Jenderal Anggaran http://www.anggaran.kemenkeu.go.id/dja/edef-profil-
visimisi-list.asp

Anda mungkin juga menyukai