Environmental Scanning
Manfaat Manajemen Strategis
Menurut David (2011:23), manajemen strategis memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
− Memungkinkan sebuah organisasi untuk lebih produktif.
− Memungkinkan sebuah organisasi untuk mengarahkan dan mepengaruhi berbagai aktifitas.
− Membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan
pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional.
− Mencapai pemahaman dan komitmen dari semua manajer.
− Hadirnya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang mampu memberdayakan
individu.
Sedangkan menurut Greenley (David, 2011:25), manajemen strategis memberikan manfaat sbb:
− Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang.
− Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.
− Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan koordinasi yang lebih baik.
− Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.
− Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan lebih baik tujuan yang telah
ditetapkan.
− Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang telah
terindentifikasi.
− Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk mengoreksi keputusan
yang salah atau tidak terencana.
− Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf.
− Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama.
− Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggungjawab individu.
− Mendorong pemikiran ke masa depan.
− Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan
peluang.
− Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan.
− Memberikan tingkat kedisiplinan dan fomralitas kepada manajemen suatu bisnis
Pengertian dan Konsep Strategi
− Menurut Admin (2009), pengertian strategi secara umum dan khusus adalah sebagai berikut:
• Pengertian umum: Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
• Pengertian khusus: Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
− Menurut Kuncoro (2006:12), strategi adalah sejumlah keputusan dan aksi yang di tunjukan untuk
mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan
tantangan yang di hadapi dalam lingkungan industrinya.
− Menurut David (2011:18), strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak
dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan
produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi dan usaha patungan atau joint venture.
Tipe-Tipe Strategi
Secara garis besar, tipe strategi ada 3 yaitu:
1. Strategi Fungsional
2. Strategi Bisnis
3. Strategi Perusahaan
Tipe strategi level perusahaan:
1. Strategi Diversifikasi
2. Strategi Integrasi Vertikal
3. Strategi Konsolidasi
4. Strategi Ekspansi Geografis
Tipe Strategi Level Kompetisi Bisnis:
1. Cost Leadership
2. Differentiation
3. Focus/Niche
Penerapan Strategi
Menurut David (2011:7), penerapan strategi merupakan tahap aksi dari manajemen strategis.
Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang
telah dirumuskan. Tahapan ini merupakan yang paling sulit dalam manajemen strategis. Penerapan
strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan strategi
mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi strategi yang telah dirumuskan dapat
dijalankan.
Penerapan strategi mencakup:
− Pengembangan budaya yang suportif pada strategi.
− Penciptaan struktur organisasional yang efektif.
− Pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran.
− Penyiapan anggaran.
− Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi
− Pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
Tahapan:
− Formulasi Strategi
− Implementasi Strategi
− Evaluasi Strategi
Langkah-langkah:
− Develop vision and mission
− External environment analysis
− Internal environment analysis
− Establish long-term objectives
− Generate, evaluate and choose strategies
− Implement strategies
− Measure and evaluate performance
Proses Menganalisis dan Memilih Strategi
Menurut David (2011:323-324), teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan
ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap:
− Tahap 1 (Tahap Input): berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.
Terdiri atas Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE), dan
Matriks Profil Kompetitif (CPM).
− Tahap 2 (Tahap Pencocokan): fokus pada penciptaan strategi alternative yang masuk akal dengan
memperhatikan faktor-faktor external dan internal utama. Terdiri atas Matriks SWOT, Matriks
Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE), Matriks Internal-Eksternal (IE), dan Matriks Grand
Strategy.
− Tahap 3 (Tahap Keputusan): hanya mengunakan satu teknik yaitu Matriks Perencanaan Strategi
Kuantitatif (QSPM). QSPM digunakan untuk mengevaluasi strategi secara objektif.
Analisis SWOT
Pearce dan Robinson (2008:299), dalam buku Manajemen Strategi menguraikan analisis SWOT
merupakan suatu cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan (STRENGHT),
kelemahan ( WEAKNESS ) intern perusahaan lalu peluang (OPPORTUNITY) dan ancaman (THREAT) di
dalam lingkungan yang di hadapi perusahaan. Analisis ini berdasarkan pada asumsi bahwa strategi
yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman.
Daftar Pustaka: