Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

STRATEGIC MANAGEMENT

ANALISIS SWOT
PADA PT INDOSAT OOREDOO

Disusun Oleh:
SUKRASNO
NIM: 55117120110
Mahasiswa Pascasarjana
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
Tahun 2018

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA
ABSTRAK

Indosat Ooredoo adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.


Beberapa faktor yang mendorong perkembangan industri telekomunikasi Indonesia saat
ini antara lain tingginya tingkat persaingan , bergesernya cara pandang para pelaku bisnis
di industri ini dalam berkompetisi, dan pesatnya perkembangan teknologi yang mengubah
cara masyarakat berkomunikasi.
Trend masyarakat saat ini sudah bergeser menjadi menggunakan aplikasi online seperti
WhatsApp, Line, dan sejenisnya Skema yang berbeda membuat WhatsApp dan kawan-
kawan menjadi pilihan utama masyarakat dalam komunikasi via telepon selular. Hal ini
tentunya menjadi ancaman namun juga sekaligus peluang bagi Indosat Ooredoo dalam
menjalankan bisnisnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tekanan persaingan terhadap Indosat
Ooredoo untuk produk 4G/LTE (mobile broadband) di era digital dan mengidentifikasi
pilihan strategi bisnis Indosat Ooredoo terkait produk 4G/LTE agar dapat tetap bertahan
dan menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan tekanan persaingan terhadap produk 4G/LTE Indosat Ooredoo adalah kuat.
Pilihan strategi generik yang sesuai bagi Indosat Ooredoo adalah pengembangan produk
4G/LTE yang bervariasi, disesuaikan dengan target pasar. Strategi low cost dapat
diterapkan untuk pelanggan yang lebih memilih operator yang menjual produk dengan
tarif termurah. Dengan memanfaatkan kekuatan (strengths) yang dimiliki Indosat Ooredoo
yaitu kekuatan merek, basis pelanggan yang atraktif, serta produk yang dikenal
bervariasi.
BAB I
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)

II.1. Latar Belakang


Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi dan hadirnya era digital, membuat
peranan telekomunikasi menjadi semakin penting. Selain itu perkembangan di bidang
dunia informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang
digunakan untuk menyampaikan informasi. Hal tersebut telah menimbulkan suatu
kondisi persaingan yang sangat ketat di antara perusahaan-perusahaan
telekomunikasi. Tingkat persaingan tersebut tidak lagi dalam skala domestik, tetapi
juga bersifat global/internasional. Sehingga untuk dapat memenangkan persaingan
tersebut, tentu diperlukan suatu strategi yang tepat dan penerapan yang baik. Dalam
konteks ini, penyusun mencoba menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman Indosat Ooredoo sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi di
Indonesia sebagai bahan studi.
II.2. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana analisis SWOT pada
Indosat Ooredoo.
II.3. Tujuan
Tujuan dibuatnya paper tentang Analisis SWOT pada Indosat Ooredoo ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategic Management.
II.4. Profil PT Indosat Ooredoo
II.4.1. Sejarah Perusahaan
PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1967 sebagai anak
perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International Telephone and Telegraph
Corporation (ITT). Tahun 1980, ITT menjual Indosat kepada pemerintah Indonesia.
Setelah transfer, Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk
Perseroan Terbatas, dan menjadi satu-satunya penyedia jasa telekomunikasi
internasional di Indonesia. Pada waktu itu, Pemerintah Indonesia mentransfer
kepemilikan fasilitas Indosat kepada Indosat. Tahun 1982, dalam rangka memisahkan
secara efektif jaringan telekomunikasi domestik dan internasional, seluruh kepemilikan
Perumtel pada kabel bawah laut internasional dan gerbang serta operator
internasionalnya di Jakarta ditransfer ke Indosat dan Indosat mentransfer aset tertentu
yang berhubungan dengan telekomunikasi domestik ke Perumtel. PT Satelit Palapa
Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat.
Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo
sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di
Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.
Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa
Efek di Indonesia, dan Amerika Serikat New York Stock Exchange. Indosat
merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah
pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat
peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam
tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar
Rp285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut
diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor
telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM
tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan
PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di
Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit
Palapa Indonesia (Satelindo). Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia di bawah
pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri menjual 41,94% saham Indosat ke
Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd (STT).. Dengan demikian, Indosat
kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003, Indosat melakukan
penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan
Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia. Pada
tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25% di Asia
Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom. Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki
oleh Qatar Telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia
Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS)
sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki
masing-masing 14,29% dan 44,90%. Di tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat
melalui tender offer (memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik).
Secara ringkas, sejarah singkat Indosat dapat disajikan dalam matriks berikut:
No Tahun Keterangan
1 1967 Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing
pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi
internasional melalui satelit internasional yaitu sebagai anak
perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International
Telephone and Telegraph Corporation (ITT)
2 1980 Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing
pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi
internasional melalui satelit internasional.
3 1994 Menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan New York Stock Exchange. Pemerintah Indonesia
dan publik masing-masing memiliki 65% saham dan 35% saham.
4 2001 Mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator selular dan
SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3)
sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia di
Indonesia.
5 2002 Mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator selular dan
SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3)
sebagai pelopor 6jaringan GPRS dan layanan m7ultimedia di
Indonesia.
6 2003 Bergabung dengan ketiga anak perusahaan yaitu, Satelindo, IM3,
dan Bima9graha, untuk menjadi operator selular terkemuka di
Indonesia.
No Tahun Keterangan
7 2006 Meraih lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di
Jakarta, Surabaya dan beberapa kota lainnya
8 2008 Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik
sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan
kepemilikan sebesar 65%. Selanjutnya Indosat dimiliki oleh Qatar
Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) atas nama Ooredoo Asia Pte. Ltd.
(dahulu Qtel Asia Pte. Ltd. (65%), pemerintah Indonesia (14,29%)
dan publik (20,71%). Indosat memperoleh lisensi tambahan
frekuensi 3G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan
anak perusahaan, IM2, memenangkan tender untuk lisensi
WiMAX yang diadakan pemerintah.
9 2009 Mendapatkan 2nd carrier 3G pada pita 2100MHz
10 2010 Memulai transformasi menyeluruh untuk menjadi perusahaan
yang lebih fokus dan efisien melalui restrukturisasi organisasi,
modernisasi dan ekpsi jaringan selular, dan inisiatif-inisiatif
mencapai keunggulan operasional.
11 2012 Momentum untuk maju sebagai organisasi berfokus pada
pelanggan yang mencapai 58,5 juta pelanggan didukung oleh
peningkatan jaringan serta inovasi produk yang berkelanjutan.
12 2013 Komersialisasi jaringan 3G Indosat di frekuensi 900MHz.
13 2014 Peluncuran dan komersialisasi layanan 4G di 900 Mhz dengan
kecepatan hingga 42 Mbps di beberapa kota besar di Indonesia.
14 2015 Indosat resmi berganti nama menjadi Indosat Ooredoo.
15 2016 Liberated customers to experience digital freely
18 2017 Celebrating 50 years of innovation towards building the nation

II.4.2. Komposisi Kepemilikan Indosat Ooredoo


Adapun kepemilikan saham Indosat Ooredoo saat ini (2018) adalah sebagai berikut:
No Kepemilikan Saham Pemilik/Pemegang Saham
1 65,00% Ooredoo Asia, Pte. Ltd
2 20,71% Masyarakat/Publik
3 14,29% Pemerintah RI
II.4.3. Produk dan Jasa Indosat Ooredoo
Sebagai perusahaan besar, Indosat Ooredoo menawarkan aneka produk dan
layanan yang selengkapnya disajikan dalam matriks berikut ini:
No Produk/Layanan Keterangan
1 Mobile - PRO Freedom Bundling Menawarkan komunikasi bisnis lebih
nyaman & aman antar karyawan,
perusahaan, dan pelanggan.
- PRO Freedom Combo Paket lengkap UNLIMITED untuk bisnis
pelanggan.
- PINTAR Paket prabayar komunikasi antar karyawan
Topup pulsa Rp 25.000/ bulan.
- Instant Office Solusi telekomunikasi lengkap dan instant
bagi pelaku usaha kecil.
- DUO Satu kartu seluler dengan 2 nomor (fixed
number & GSM).
- Paket Add On Mobile device management paket bisnis
data.
2 Convergence - Unified Communication Menawarkan pelanggan untuk selalu
terhubung, tidak peduli lokasinya, dengan
beragam perangkat pada saat bersamaan.
- Wireless VPN Akses internet via jaringan seluler selalu
dilindungi, dirancang untuk pelanggan
korporat.
No Produk/Layanan Keterangan
3 Internet of Thing - NEXThing Menghubungkan berbagai aplikasi bisnis
(IoT) dan perangkat penunjang dalam satu
ekosistem.
- NEXTFleet Solusi efektif manajemen armada.
- IoT Connect Memudahkan pelanggan dalam mengelola
dan mengoptimalkan koneksi selular dalam
IoT.
- Vehicle Telematics Memudahkan pelanggan mengelola
armada operasional dengan lebih efisien
dan aman.
- Workforce Management Solusi untuk meningkatkan produktivitas
dengan pengelolaan SDM yang visible.
- eMagic Memudahkan Anda mengelola
perangkat/mesin M2M dengan layanan full
managed, kombinasi multiaccess yang
aman dan handal.
- Wireless ATM Menghubungkan Terminal ATM dengan
ATM Server/Host Bank menggunakan
jaringan GSM.
- Wireless EDC Menghubungkan mesin EDC dengan server
EDC di perbankan melalui jaringan selular
GPRS/3G/HSDPA.
- YOLO Promosikan produk & mengajak pelanggan
datang ke toko Anda Real-time saat itu juga.
4 Managed - Managed Internet Services Pengelolaan koneksi internet dengan
Services kombinasi perangkat lainnya untuk
perusahaan.
- Managed Router Services Pengelolaan router untuk perusahaan.
- Managed Wifi Services Pengelolaan akses Wifi untuk perusahaaan.
- Managed VPN Services Pengelolaan WAN dan Router untuk
perusahaan.
- Managed Security Services Keamanan data untuk menunjang
kontinuitas dan pertumbuhan bisnis.
5 NEXThing - APLIKASI PERUSAHAAN Aplikasi berbasis Cloud untuk membantu
(SaS) perusahaan pelanggan dalam
mengembangkan bisnis, mengurangi biaya
operasi, dan mengoptimalkan proses bisnis
dengan mengelola dan mengintegrasikan
semua elemen, kantor, SDM, aset,
perangkat, sistem utama dan database
perusahaan.
No Produk/Layanan Keterangan
- THE PLATFORM (PaaS) Dengan lingkungan pengembangan aplikasi
berbasis open standard dan non-
proprietary, yan memungkinkan pelanggan
dengan cepat membuat, menyebarkan,
mengelola dan menjalankan semua jenis
aplikasi Cloud (Web, Mobile, Big Data dan
sebagainya, termasuk solusi terhubung
untuk IoT).
- KOTA DIGITAL Pengembangan dan pengelolaan kota
INDONESIA memanfaatkan Teknologi informasi dan
Komunikasi (TIK) agar lebih efektif dan
efisien.
6 IT Services - Data Center Menjamin kontinuitas operasi dan
pertumbuhan bisnis anda dengan layanan
data center yang aman dan always-on.
- Cloud Infrastructure Kebutuhan infrastruktur IT yang dinamis
-as-a-Service (IaaS) dengan biaya efisien.
- Disaster Recovery Menjamin kontinuitas operasi dan
Center pertumbuhan bisnis pelanggan.
- Mail on Cloud Solusi email berbasis cloud untuk bisnis
pelanggan.
- ITSP Product Offering Solusi IT komprehensif untuk
keberlangsungan bisnis pelanggan.
7 Connectivity - IPVPN Memastikan bisnis pelanggan tetap
terkoneksi dengan efektif dan efisien.
- Ethernet Link Memastikan biaya jaringan IP dengan
keandalan & keamanan jaringan pribadi.
- Leased Circuit Melindungi informasi penting perusahaan
Anda dengan koneksi point-to-point
teraman.
- Smart Connectivity Memastikan kapasitas jaringan terutilitasi
untuk produktivitas dan pertumbuhan bisnis
anda.
- IP Transit Menyediakan layanan jaringan IP Transit
internet domestik dan international bagi
ISP.
- Dedicated Internet Access Solusi koneksi internet cepat & andal untuk
kebutuhan mendesak bisnis online
pelanggan.
- i-Phone Layanan telepon tetap untuk komunikasi
suara, data maupun video.
No Produk/Layanan Keterangan
8 Satellite - TV Link Solusi berbasis waktu, fasilitas, dan
keahlian untuk penyiar atau agen berita
nasional maupun internasional.
- Transponder Menyewakan kapasitas transponder
berbasis bandwidth.

II.4.4. Misi, Visi, Nilai-Nilai, dan Tata Kelola Perusahaan


II.4.4.1 Visi Perusahaan
Visi Indosat Ooredoo adalah “Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan
di Indonesia”.
II.4.4.2 Misi Perusahaan
Untuk mewujudkan visi perusahaan tersebut, terdapat 4 (empat) misi perusahaan
yaitu:
- Layanan dan Produk yang Membebaskan
- Jaringan Data yang Unggul
- Memperlakukan Pelanggan Sebagai Sahabat
- Transformasi Digital

II.4.4.3. Nilai-Nilai (Values) Perusahaan


Terdapat 5 values yang dimiliki Indosat Ooredoo yaitu:
No Nilai-Nilai/Values Keterangan
1 Terpercaya Berpikir positif, konsisten dalam perkataan dan
perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan.
2 Tekad Menjadi Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan
Yang Terbaik perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan.
3 Cepat Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil
keputusan, bertindak dan beradaptasi.
4 Berjiwa Muda Enerjik, dinamis, dan berani menjadi penggerak
perubahan.
5 Peduli Menunjukkan perhatian, menghargai, serta melayani
sepenuh hati
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE REVIEW)

II.1. Analisis SWOT


SWOT merupakan akronim dari kata-kata Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Oportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi sedangkan peluang dan ancaman
merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan
dalam suatu bisnis yang bersangkutan.
Satu hal penting yang harus diperhatikan oleh para pengguna analisis SWOT adalah
bahwa analisis SWOT hanyalah sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi/permasalahan yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan
dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat yang memberikan jaminan didapatnya
solusi manjur bagi permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
II.2. Komponen Analisis SWOT
Analisis SWOT terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
1. Strengths (S), merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain relatif terhadap
pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan (Amin W.T, 1994, 75).
Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk
satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat
dalam organisasi yang berakibat pada kemilikan keunggulan komparatif oleh unit
usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber,
ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari para
pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani
oleh satuan usaha yang bersangkutan. Contoh-contoh bidang keunggulan itu antara
lain kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan di pasar,
hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak
yang berkepentingan.
2. Weaknesses (W), merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Jika orang berbicara tentang kelemahan yang kekurangan dalam hal sunber,
ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan
kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan
kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang
dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, ketrampilan
pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang
diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan
yang kurang memadai.
3. Opportunities (O), merupakan kondisi peluang berkembang di masa dating yang
terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.
Definisi sederhana tentang peluang ialah bebagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Yang dimaksud berbagai situasi tersebut
antara lain:
a) Kecenderungan penting yang terjadi di kalangan pengguna produk,
b) Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian,
c) Perubahan dalam kondisi persaingan,
d) Perubahan dalam peraturan perundangan yang membuka berbagai kesempatan
baru dalam kegiatan berusaha,
e) Hubungan dengan para pembeli yang akrab, dan
f) Hubungan dengan pemasok yang harmonis. (Siagian, 2008)
4. Threats (T), merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi
ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di
masa depan. Berbagai contohnya antara lain:
a) Masuknya pesaing baru di pasar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis,
b) Pertumbuhan pasar yang lamban,
c) Meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan,
d) Menguatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan
untuk diproses lebih lanjut menjadi produk tertentu,
e) Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai,
f) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang sifatnya restriktif. (Siagian,
2008).
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh dalam
melakukan analisis stratejik, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para
penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan
kemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk minimalisasi
kelemahan yang ada dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul
dan harus dihadapi. Jika para penentu strategi perusahaan mampu melakukan kedua hal
tersebut dengan tepat, biasanya upaya untuk memilih dan menentukan strategi yang
efektif (Siagian, 2008)
Penting pula untuk menyadari bahwa berbagai faktor kekuatan dan kelemahan yang
sifatnya kritikal berperan sangat penting dalam membatasi usaha pencarian berbagai
alternatif dan pilihan stratejik untuk digunakan. Dengan perkataan lain, dengan analisis
SWOT kompetensi khusus yang dimiliki dan kelemahan yan menonjol dapat dinilai dan
dikaitkan dengan berbagai faktor penentu keberhasilan suatu usaha.
Pengalaman banyak perusahaan menunjukkan bahwa analisis SWOT dapat diterapkan
dalam paling sedikit tiga bentuk untuk membuat keputusan sifatnya strategik pula, yaitu:
Pertama: analisis SWOT memungkinkan para pengambil keputusan kunci dalam suatu
perusahaan menggunakan kerangka berfikir yang logis dalam pembahasan yang mereka
lakukan yang menyangkut situasi dalam mana organisasi berada, identifikasi dan analisis
berbagai alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dan akhirnya menjatuhkan pilihan
pada alternatif yang diperkirakan paling ampuh.
Kedua: penerapan kedua dari analisis SWOT adalah dengan pembandingan secara
sistematik antara peluang dan ancaman eksternal disatu pihak dan kekuatan dan
kelemahan internal di lain pihak. Maksud utama penerapan pendekatan ini ialah untuk
mengidentifiasikan dan mengenali satu dari tempat pola yang bersifat khas dalam
keselarasan situasi internal dan eksternal yang dihadapi oleh satuan bisnis yang
bersangkutan
Ketiga: setiap orang yang sudah memahami dan pernah menggunakan analisis SWOT
pasti menyadari bahwa tantangan utama dalam penerapan analisis SWOT terletak pada
identifikasi dari posisi sebernarnya dari suatu satuan bisnis karena tidak mustahil suatu
satuan bisnis yang menghadapi berbagai peluang pada saat yang sama juga harus
berupaya menghilangkan berbagai ancaman.
II.3. Kombinasi Strategi Analisis SWOT
Berdasarkan empat komponen SWOT tersebut, ada beberapa kombinasi strategi yang
dapat dijalankan, yaitu:
1) Strategi SO
Strategi SO dipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia dalam
lingkungan eksternal. Dengan kata lain, penyelenggara dan pengelola pembangunan
daerah harus mampu meraih semua peluang berdasarkan kekuatan-kekuatan yang
dimiliki. Setiap peluang harus ditangkap berdasarkan pertimbangan kekuatan yang
dimiliki, bukan sekedar karena adanya peluang tersebut.
2) Strategi ST
Strategi ST digunakan untuk menghindari, paling tidak memperkecil dampak negatif dari
ancaman atau tantangan yang akan datang dari luar. Jika ancaman tersebut tidak bisa
diatasi dengan kekuatan internal maupun kekuatan eksternal yang ada, maka perlu dicari
jalan keluarnya, agar ancaman tersebut tidak akan memberikan dampak negatif yang
terlalu besar.
3) Strategi WO
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan
peluang dari lingkungan yang terdapat di luar. Setiap peluang yang tidak dapat dipenuhi
karena adanya kekurangan yang dimiliki, harus dicari jalan keluarnya dengan
memanfaatkan kekuatan-kekuatan lainnya yang tersedia.
4) Strategi WT
Strategi WT adalah taktik mempertahankan kondisi yang diusahakan dengan
memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Dengan kata lain,
jika sekiranya ancaman yang akan datang lebih kuat dari upaya pengembangan, maka
hal yang perlu dilakukan, adalah dengan menghentikan sementara usaha ekspansi
pengembangan, dengan menunggu ancaman eksternal yang datang menjadi hilang atau
reda.
BAB III
METODE (METHODS)

Untuk melakukan analisa SWOT pada Indosat Ooredoo, metode dan langkah-langkah
yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut:
III.1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara Strength
(S) dan Weakness (W), serta Opportunity (O) dan Threat (T). Kondisi berpasangan ini
terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang
tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus
diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan S harus selalu memiliki satu pasangan W dan
setiap satu rumusan O harus memiliki satu pasangan satu T. Kemudian setelah masing-
masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan
proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing
subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain
dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih
menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar
penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar
subyektifitas penilaian.

III.2. Model Kualitatif


Dalam membuat analisis SWOT kualitatif, urut-urutannya tidak berbeda jauh dengan urut-
urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat
pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif
setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O
memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi.
Selain itu subkomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas
dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat
dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya subkomponen S ada
sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah. Sebagai alat analisa,
analisis SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil
membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana
harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika
ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan.
Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi
organisasi.

III.3. Langkah – Langkah Analisis Data Dalam Analisis SWOT


Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis SWOT adalah memahami seluruh
informasi dalam suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang
terjadi dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah (Freddy Rangkuti, 2001:14)
Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data
mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini,
langkah-langkah analisis data dilakukan sebagai berikut:
1. Melakukan pengklasifikasian data, mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) sebagai faktor internal organisasi,
peluang (opportunities) dan ancaman (threats) sebagai faktor eksternal organisasi.
Langkah pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.
2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal organisasi
yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi
yaitu kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness).
3. Dari hasil analisis pada langkah ke-2 kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan
menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi
yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) untuk
diimplementasikan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
BAB IV
HASIL DAN DISKUSI (RESULT & DISCUSSION)

ANALISIS SWOT pada INDOSAT OOREDOO


4.1. Analisis Eksternal Perusahaan
4.1.1. Lingkungan Umum
Lingkungan ini adalah suatu tingkatan dalam lingkungan eksternal organisasi yang
menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada
dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan.
1) Faktor Ekonomi
Krisis moneter di masa lalu yang kemudian disusul dengan tejadinya krisis ekonomi telah
sempat membuat perekonomian Indonesia terpuruk. Melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif telah banyak menyulitkan perusahaan-
perusahaan di Indonesia, yang terutama diakibatkan besarnya pinjaman luar negeri yang
ditanggung perusahaan-perusahaan tersebut. Kontraksi ekonomi di tahun 1998 yang
ditandai dengan tingginya tingkat inflasi, banyaknya PHK, dan pada gilirannya
memperbesar jumlah penduduk miskin. Dengan turunnya pendapatan riil masyarakat
maka daya beli masyarakat melemah. Setelah perekonomian relatif membaik dalam
beberapa tahun berikutnya, pada tahun 2008 kembali terjadi krisis ekonomi meskipun
dampaknya tidak sedahsyat krisis ekonomi 1998. Setelah dua kali krisis ekonomi
tersebut, kondisi ekonomi dunia relative lebih stabil hingga saat ini. Namun demikian
imbas dari semua masalah di masa lalu tersebut sedikit banyak masih menyisakan
“bekas” bagi dunia usaha di Indonesia bahkan sampai saat ini.
2) Faktor Sosial
Jasa telekomunikasi pada saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik
untuk dunia usaha maupun di luar dunia usaha. Di sisi lain, jumlah penduduk usia
produktif akan terus meningkat yang tentunya akan semakin banyak memerlukan jasa
telekomunikasi dalam kegiatannya. Apalagi Hal-hal di atas merupakan peluang bagi
perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.
3) Faktor Politik
Selama dua dasawarsa terakhir, situasi politik dalam negeri dapat dikatakan relatif lebih
stabil setelah gonjang-ganjing tahun 1998. Hal ini sedikit banyak memberikan keuntungan
bagi keberlangsungan dunia usaha, termasuk di dalamnya bisnis telekomunikasi.
4) Faktor Teknologi
Di era digital ini, teknologi telekomunikasi sangat cepat berkembang, seiring dengan
berkembang pesatnya industri elektronika, komputer, dan smartphone. Trend teknologi
telekomunikasi ini semakin ke arah makin besarnya kapasitas, semakin sederhana
perangkatnya, perluasan daya jangkau, keamanan dan lebih mengutamakan privasi,
personalitas serta penambahan fasilitas yang lain yang tentunya semakin memanjakan
para pelanggan.
5) Faktor Ekologi
Pada saat ini dunia bisnis semakin dituntut tanggung jawabnya terhadap lingkungan.
Industri telekomunikasi telah mencoba membuat produk yang ramah lingkungan, dan bagi
sektor jasa telekomunikasi seperti Indosat Ooredoo relatif tidak menghasilkan limbah
yang berarti.
4.1.2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif
lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.
Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan persaingan dalam
suatu industri tergantung pada 5 (lima) kekuatan persaingan pokok, yaitu:
1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Berdasarkan kebijakan pemerintah, struktur pasar jasa telekomunikasi sudah diatur
sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk dalam industri ini
akan mengalami kesulitan. Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat
besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan
yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha
bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan. Jadi
dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat
memasuki industri ini, karena banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak
meruntuhkan pemain yang sudah ada.
2) Kekuatan tawar-menawar pembeli pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Untuk pelanggan telekomunikasi di Indonesia pada umumnya
kurang mempunyai daya tawar yang cukup kuat terhadap jasa telekomunikasi dasar
ataupun jasa sambungan langsung internasional, karena tidak punya banyak pilihan. Dan
untuk jasa sambungan bergerak (mobile), pelanggan memang cukup banyak pilihan,
tetapi hanya terbatas pada pilihan tertentu dan kurang bisa memuaskan pelayanan atas
jasanya. Jadi melihat hal di atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan
meningkat dari tahun ke tahun, apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan yang
belum digarap.
3) Kekuatan tawar-menawar pemasok
Industri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja untuk jaringan darat,
tapi juga di laut. Dengan kemajuan teknologi yang sudah sedemikian pesat, jaringan kabel
lama (tembaga) sudah tidak memadai lagi baik untuk mengakomodasi data maupun
informasi. Sebenarnya produsen kabel serat optik dalam negeri telah mampu memasok
kebutuhan nasional. Namun demikian, hampir sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik
dalam negeri masih diimpor dari luar negeri, sehingga bergantung pada produsen luar
negeri. Kondisi daya tawar perusahaan telekomunikasi Indonesia tidak terlalu lemah,
karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan. Akan tetapi jika terjadi fluktuasi dan
pelemahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing khususnya US dollar,
hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan.
4) Ancaman dari barang atau jasa pengganti
Telekomunikasi merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu dengan
manusia lainnya melalui berbagai media telekomunikasi. Sesuai dengan fungsinya
tersebut maka jika kita lakukan identifikasi ada beberapa jasa pengganti yang dapat
mengambil alih fungsi tersebut dari jasa telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa
pos, jasa pers, dan internet. Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan
kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan
jasa telekomunikasi dalam hal kecepatan dan kemudahan berkomunikasi.
5) Persaingan di antara perusahaan telekomunikasi
Kondisi persaingan industri telekomunikasi Indonesia dipengaruhi antara lain oleh aturan
mengenai struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan swasta dan BUMN.
Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar melalui
kerjasama patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen dengan PT Telkom dan
PT Indosat.
4.1.3. Lingkungan Operasi
Lingkungan operasi meliputi faktor-faktor pada situasi kompetitif yang mempengaruhi
keberhasilan perusahaan dalam mendapatkan sumber daya atau dalam keuntungan
pemasaran dari penjualan barang dan jasa.
1) Posisi Kompetitif
Posisi kompetitif Indosat Ooredoo dapat dikatakan cukup kuat, sebagai pemimpin pasar,
dan hanya menghadapi sedikit pesaing pada bisnis telekomunikasi internasional. Selain
itu juga didukung rangkaian produk dan jasa yang luas, kapasitas dan produktivitas yang
memadai, periklanan, dan yang cukup penting citra perusahaan.
2) Profil Pelanggan
Pelanggan dari Indosat Ooredoo meliputi rumah tangga dan kalangan bisnis. Dalam hal
ini pemakai utama dari telekomunikasi internasional adalah kalangan bisnis, yang banyak
digunakan untuk keperluan usaha. Kondisi perekonomian Indonesia akan mempunyai
pengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan volume pemakaian telekomunikasi
internasional.
3) Pemasok
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pengadaan telekomunikasi internasional
merupakan peralatan berteknologi tinggi. Sehingga, sebagian besar peralatan tersebut
didatangkan melalui pemasok luar negeri. Walaupun posisi daya tawar Indosat Ooredoo
cukup kuat, mengingat cukup banyaknya jumlah pemasok, namun penurunan nilai tukar
Rupiah sangat akan mempengaruhi besarnya dana yang diperlukan untuk mendatangkan
peralatan tersebut. Namun, pendapatan Indosat Ooredo dalam bentuk Dollar seperti
pendapatan dari incoming call cukup membantu.
4) Kreditor
Dilihat dari struktur kredit-modal, terlihat bahwa Indosat Ooredoo mempunyai struktur
yang berimbang, atau antara modal dan kredit jumlahnya sama. Dalam hal ini, mengingat
kemampuan Indosat Ooredoo dalam menghasilkan keuntungan maupun aset yang
dimilikinya, tidaklah terlampau sulit bagi Indosat Ooredoo untuk mendapatkan pinjaman
dari kreditor pada jumlah yang memadai.
5) Sumber Daya Manusia (SDM)
Indosat Ooredoo mempunyai SDM yang cukup baik, dengan komposisi 40%
berpendidikan Strata 1 ke atas. Selain itu SDM Indosat Ooredoo juga didukung dengan
program pelatihan berjenjang sesuai posisinya untuk meningkatkan keahlian.
4.2. Analisis SWOT
1. Strength (S)
Kekuatan Indosat Ooredoo antara lain terdapat pada:
 Pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional.
 Kekuatan manajemen dan budaya perusahaan.
 Produk dan jasa yang luas (banyak).
 Kualitas produk dan jasa yang baik.
 Teknologi yang mutakhir pada peralatannya.
 Image perusahaan yang baik.
 Memiliki fasilitas yang lengkap dan baik untuk karyawan maupun pelanggan.
 Jaringan operasional yang tersebar di seluruh Indonesia.
 Memiliki layanan purna jual yang dapat memenuhi permintaan pelanggan.
 Memiliki kualitas dan kuatitas SDM yang baik.
2. Weaknesses (W)
Kelemahan Indosat Ooredoo antara lain terdapat pada:
 Rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya
 Kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat
 Diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak
 Afiliasi yang kurang menguntungkan
3. Oppurtunities (O)
Peluang bagi Indosat Ooredoo antara lain terdapat pada:
 Besarnya pasar domestic Indonesia yang belum tergarap.
 Perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan.
 Bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan.
 Semakin meningkatnya hubungan pelanggan maka akan memicu perusahaan untuk
meningkatkan teknologi jaringan untuk para pelanggan sehingga lebih mempermudah
hubungan perusahaaan dengan para pelanggan.
 Memiliki hubungan yang luas pada tingkat internasional.
 Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang konsumtif dimana setiap individu
tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru dimana produk tersebut mampu memenuhi
kebutuhan mereka.
4. Threats (T)
Ancaman yang dihadapi Indosat Ooredoo dewasa ini antara lain:
 Pendapatan dari produk sangat tertekan akibat adanya kebijakan registrasi kartu yang
mengakibatkan menurunnya omzet penjualan kartu perdana Indosat Ooredoo secara
signifikan.
 Pasar domestik khususnya di luar Jawa 80% dikuasai oleh perusahaan pesaing
(Telkomsel). Kondisi ini akan semakin berat bila tidak ada terobosan strategi yang
spektakuler.
 Permasalahan sistem SDM Indosat, yaitu banyaknya karyawan yang sudah berumur
yang relatif tak mudah diajak “sprint” sebagaimana karyawan yang termasuk generasi
milenial.
 Kehadiran layanan chatting dan voice gratis seperti Blackberry Messenger (BBM),
Line, serta WhatsApp, dengan cepat menggerus layanan SMS dan telepon.
Bergesernya trend masyarakat yang kini menggunakan aplikasi online. Skema yang
berbeda membuat WhatsApp cs menjadi pilihan dalam komunikasi via telepon selular.
 Kompetitor global yang memasuki pasar domestik Indonesia.
 Ancaman masuknya pendatang baru yang selalu ada.
 Ancaman dari layanan atau jasa pengganti (substitusi) dari pesaing (baik pesaing lama
maupun pesaing baru).
BAB V
KESIMPULAN & REKOMENDASI (CONCLUSIONS & RECOMMENDATIONS)

V.1. Kesimpulan
Analisis SWOT merupakan sebuah alat analisis yang relatif cukup baik dan efektif
sebagai alat yang cepat sebagai alat bantu dalam rangka pengambilan keputusan
dalam organisasi/perusahaan bahkan individu. Selain itu, analisis SWOT juga dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk memperluas dan mengembangakan visi dan misi
suatu organisasi. Analisis SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu,
serta efektif karena kesederhanaannya.
Analisis SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa depan sebuah
organisasi melalui proses “instropeksi dan mawas diri” ke dalam, baik bersifat positif
maupun negatif. Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisis SWOT adalah
apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pengambilan keputusan harus
mengandung dan mempunyai prinsip; kembangkan kekuatan, minimalkan
kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman. Agar lebih
efektif, penggunaan analisis SWOT hendaknya harus bersifat fleksibel. Selain itu,
mengingat situasi dan kondisi yang begitu cepat berubah seiring dengan berjalannya
waktu, maka analisis SWOT harus sesering mungkin dibuat dan di-update.
Berdasarkan hasil analisis SWOT pada Indosat Ooredoo tersebut, terdapat 2 hal
yang dapat disimpulkan yaitu:
1) Diperlukan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat dalam industri telekomunikasi yang bukan hanya pada tingkat domestik
melainkan juga di tingkat global.
2) Ancaman besar yang dihadapi Indosat Ooredoo saat ini adalah kehadiran
layanan chatting dan voice gratis seperti Line dan WhatsApp yang menggerus
layanan SMS dan telepon. Namun dengan penerapan strategi yang tepat,
ancaman ini dapat diubah menjadi peluang besar bagi perusahaan.
V.2. Rekomendasi
 Indosat Ooredoo dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil
peluang-peluang yang bersifat strategis, serta memperbaiki kelemahannya
terutama menyangkut budaya bersaing dalam menghadapi ancaman masuknya
pendatang baru baik dari dalam maupun luar negeri.
 Membatasi diversifikasi bisnis secara selektif, sehingga tidak mempengaruhi
fundamental (core business) perusahaan.
 Strategi yang tepat untuk menyikapi pergeseran trend komunikasi masyarakat di
era digital antara lain dengan pengembangan produk 4G/LTE yang bervariasi,
disesuaikan dengan target pasar. Strategi low cost dapat diterapkan untuk
pelanggan yang lebih memilih operator yang menjual produk dengan tarif termurah.
Dengan memanfaatkan kekuatan (strengths) yang dimiliki Indosat Ooredoo yaitu
kekuatan merek, basis pelanggan yang atraktif, serta produk yang dikenal
bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hapzi Ali, 2018, Modul Strategic Management, Universitas Mercu Buana.


2. Website resmi Indosat Ooredoo https://indosatooredoo.com/id/personal tanggal 28
November 2018 pukul 21.30 WIB
3. Analisis SWOT pada PT Indosat https://dokumen.tips/documents/analisis-swot-pada-
pt-indosat.html tanggal 30 November 2018 pukul 20.15 WIB
4. Penelitian Detail
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail
&act=view&typ=html&buku_id=95598&obyek_id=4 tanggal 4 November 2018 pukul
19.30 WIB
5. Pengertian dan Langkah-langkah Analisa SWOT
https://www.wawasanpendidikan.com/2016/09/pengertian-dan-langkah-langkah-
analisis-SWOT.html tanggal 3 Oktober 2018 pukul 21.30 WIB
6. Teknik Analisa SWOT https://www.academia.edu/12941957/Teknik_Analisis_SWOT
tanggal 5 Oktober 2018 pukul 20.00 WIB
7. Hadapi Tantangan Berat, Indosat Beri Standar Stinggi Untuk Karyawan
http://nextren.grid.id/read/01997367/hadapi-tantangan-berat-indosat-beri-standar-
tinggi-ke-karyawan-tapi-tak-mau-phk?page=all tanggal 1 Desember 2018 pukul 21.30
WIB

Anda mungkin juga menyukai