Makalah Kelompok Kitee
Makalah Kelompok Kitee
PENDAHULUAN
Pada era perdagangan yang semakin maju saat ini, banyak kontraktor
Indonesia telah mengembangkan karirnya hingga ke manca negara. Pada kondisi
yang demikian, kebutuhan akan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja, bahkan
sampai ke perlindungan terhadap konservasi lingkungan dan keamanan
masyarakat sekitar lokasi kontruksi, sudah menjadi persyaratan yang tidak dapat
dihindari kontraktor, khusunya pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi skala
menengah dan besar yang beresiko sangat tinggi terhadap kecelakaan.
1
nya dapat terjamin. Hal ini sesuai dengan UU No, 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
Dalam makalah ini, penulis akan menjabarkan secara detail kriteria kerja
kode unit S.942100.001.015.01, yang berjudul “Melakukan Inspeksi K3
Konstruksi”. Isi dari kode unik ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan inspeksi K3 Konstruksi. Akan
dibahas lebih lanjut gerakan teknis apa saja yang dapat dilakukan untuk
memenuhi kriteria kerja yang telah ditetapkan
1.3 Tujuan
Mengetahui petunjuk teknis untuk memenuhi kriteria kerja dari kode unit
S.942100.001.015.01.
Memenuhi tugas mata kuliah K3LL.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Elemen Kompetensi :
3
Memeriksa pemenuhan standar K3 yang berlaku.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi kesehatan & Keselamatan
pekerja dan lingkungan kerja.
Memahami problema yang timbul antar pekerja.
Menentukan upaya perbaikan atau penyempurnaan dari kegiatan kesehatan
kerja yang dilaksanakan.
Perancah
Peraturan umum
Perancah harus dibuatkan untuk semua pekerjaan yang tidak bias
dikerjakan secara aman dalam ketinggian.
Perancah hanya dapat dibuat dan dirubah oleh pengawas yang ahli.
Pelataran Tempat Kerja
Peraturan umum
Semua perancah harus dilengkapi dengan platform untuk bekerja.
4
Pelataran paling sedikit dari tepi luarnya berjarak 60 cm dari sisi
dinding bangunan.
Penyediaan tempat yang bebas dari rintangan dan timbunan.
Pelataran bekerja harus menggunakan papan pengaman kakai
berukuran tebal minimal 2,5 cm dan lebar minimal 15 cm.
Harus benar-benar berkonstruksi kuat.
Plambing/Pemipaan
Fungsi instalansi plambing:
Penyediaan air bersih.
Membuang air kotor.
Jenis-jenis plambing:
Instalansi plambing air bersih.
Instalansi plambing air kotor.
Instalansi plambing air hujan.
Pemeriksaan dan pengujian
Objek pemeriksaan dan pengujian adalah instalansi pipa penyalur, tangki,
hydrostos, alat-alat perlengkapan dan pengaman.
Pengesahan
Sebelum instalansi plambing dipakai, pemilik mengajukan permohonan
pengesahan penggunaan kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota.
Sebelum dikeluarkan pengesahan, harus dilakukan pemeriksaan dan
pengujian pertama.
Peralatan Safety
Helm Proyek
Dipakai oleh seluruh Karyawan PP dan pekerja yang berada di area.
Masker
Dipakai melindungi dari debu akibat pelaksanaan kerja.
Sepatu Kerja
Dipakai oleh seluruh Karyawan PP dan pekerja di area proyek. Sepatu
ini melindungi kaki saat bekerja. Menggunakan sepatu safety dapat
menolong dari luka karena menginjak paku, menendang benda keras,
tertimpa benda, dan lainnya.
5
Lampu Steek
Dipakai sebagai rambu-rambu pengarah lalu lintas sementara.
Bendera
Membantu pengerjaan traffic management.
Rompi/Kaos
Digunakan sebagai pelindung badan pekerja
Pelindung Telinga
Pelindung telinga digunakan untuk melindungi pendengaran dari suara
bising yang terus-menerus. Suara bising yang melampaui batas dapat
menyebabkan telinga menjadi tuli.
Sarung Tangan
Sarung tangan dapat melindungi tangan dari luka dan penyakit kulit.
Sarung tangan yang digunakan haruslah tepat untuk pekerjaan yang
telah ditentukan.
6
Elemen Kompetensi :
Tahap Persiapan
Agar pelaksanaan inspeksi K3 berjalan lancar dan efektif, ada beberapa hal
yang harus anda persiapkan, yaitu:
Jadwal inspeksi dna tim inspeksi.
Peta inspeksi berdasarkan denah area kerja.
Jalur-jalur inspeksi K3.
Data potensi bahaya yang terkait dengan mesin, peralatan, material,
dan proses kerja.
Standar, peraturan, atau prosedur kerja yang berlaku.
Laporan inspeksi sebelumnya.
Data kecelakaan kerja.
Daftar atau hal-hal apa saja yang akan diinspeksi.
Alat pelindung diri (APD) yang diperlukan selama inspeksi.
Tahap Pelaksanaan
Bila persiapan Anda sudah matang dan terencana, saatnya Anda
melaksanakan inspeksi K3. Berikut langkah-langkahnya:
Menghubungi penanggung jawab bagian yang akan dikunjungi untuk
menginformasikan bahwa akan dilaksanakan inspeksi K3.
Usahakan untuk mengikuti peta dan jalur inspeksi yang sudah
direncanakan.
Mengamati rangkaian proses kerja untuk memastikan ada atau
tidaknya pelanggaran terhadap peraturan atau prosedur K3.
Mengamati tindakan perorangan atau perilaku pekerja apakah sudah
memenuhi persyaratan K3.
7
Mengumpulkan data atau memeriksa kembali data sesuai daftar
inspeksi yang telah dibuat. Daftar inspeksi bersifat permanen, tidak
boleh ada hal yang dipertimbangkan kembali selama pelaksanaan
inspeksi berlangsung. Daftar inspeksi harus ditinjau dan ditambahkan
atau direvisi seperlunya, misalnya perubahan prosedur kerja atau
perubahan proses kerja menggunakan peralatan tertentu.
Melakukan perbaikan sementara dengan segera apabila saat
pelaksanaan inspeksi ditemukan tindakan atau kondisi berbahaya.
8
cedera ringan yang
mengakibatkan
kehilangan waktu
kerja atau kerusakan
ringan pada aset
perusahaan
IV Dapat diabaikan Kemungkinan tidak
mempengaruhi
keselamatan dan
kesehatan pekerja, jadi
tidak
9
2.3 Laporan Kegiatan Inspeksi K3
Terdapat tiga tipe laporan inspeksi K3, antara lain [4] :
Laporan Keadaan Darurat, yaitu mencakup bahaya katastropik atau
kritis, laporan harus segera dibuat sebelum kecelakaan kerja terjadi
atau sesaat setelah inspeksi K3 dilaksanakan.
Laporan berkala, yaitu mencakup keadaan bahaya yang tidak masuk
kategori darurat. Laporan bisa dibuat dalam 24 jam setelah inspeksi.
Laporan ringkas, yaitu mencakup kesimpulan dari semua item laporan
terdahulu.
Laporan inspeksi K3 harus berisi nama departemen dan area yang
diinspeksi, nama dan jabatan yang mengadakan inspeksi, tanggal laporan
dibuat dan nama untuk siapa laporan dibuat. Adapun persyaratan dalam
membuat laporan inspeksi agar mudah dipahami dan ditindak lanjuti,
meliputi [2] :
Mencatat dan memberi tanda pada item temuan yang belum ditindak
lanjuti.
Setiap item harus diberi nomor urut.
Setiap item harus diberi kategori bahaya.
Menentukan siapa yang akan menindaklanjuti setiap item pada hasil
inspeksi.
Laporan inspeksi ditujukan kepada departemen yang diinspeksi dengan
tembusan kepada atasan.
Menentukan tindakan perbaikan sebagai tindak lanjut.
Melakukan evaluasi terhadap hasil inspeksi K3 untuk menentukan
tindak lanjut yang dilakukan guna pengembangan berkelanjutan.
Hasil inspeksi K3 adalah indikator keberhasilan atau kegagalan mengenai
kebijakan dan prosedur yang telah diterapkan di perusahaan. Bahaya yang
teridentifikasi pada akhirnya harus dihilangkan atau diminimalkan,
supervisor atau manajer yang bertanggung jawab atas hal ini.
Berikut dilampirkan contoh formulir laporan K3 Konstruksi [5] :
10
Gambar 1. Formulir Inventaris Peralatan Kerja [5].
11
Gambar 3. Formulir Masalah dan Rencana Lanjut [5].
12
KODE UNIT : S.942100.001.013.01
Elemen Kompetensi :
13
c) Job Instruction Training
d) Metode perintah lainnya seperti pelatihan untuk trainer, bagimana
mempersiapkan dan melakukan pelatihan yang baik
14
15
1.3 Program penyuluhan K3 diinformasikan
Setelah materi telah ditetapkan, maka program tersebut diinformasikan pada
pekerja. Informasi dapat berupa jaringan komunikasi (jarkom) di grup media
sosial tiap divisi perusahaan, dan undangan pelatihan yang dibagikan ke pekerja.
Elemen Kompetensi:
2. Menyelenggarakan penyuluhan tentang pelatihan K3 Konstruksi
Dengan hormat,
Bersama ini kami menyampaikan surat udangan dan menginformasikan bahwa
PT. Toyota Motor Manufacturing akan mengadakan Pelatihan Dasar/Job Safety
Analysis/Job Instruction Training yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Senin – Jumat
Tangga; : 4 – 8 Februari 2019
Tempat : Hotel ABCD No.10, Jakarta Pusat 12450
Semoga surat undangan pelatihan ini dapat diterima dengan baik dan menjadi
referensi dalam upaya pelaksanaan K3 di perushaan. Terlampir leaflet training dan
formulit pendaftaran traing.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
16
2.3 Sarana dan Prasarana Penyuluhan Disiapkan
a) Untuk instruktur : alat peraga sesuai kebutuhan, materi pelatihan berupa
powerpoint, konsumsi, salary dan souvenir penghargaan dari pihak
perusahaan
b) Untuk Peserta:
Sertifikat Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum
(AK3U) KEMNAKER RI
Surat Keputusan Penunjukan Ahli K3 Umum KEMNAKER RI [Bagi
yang telah bekerja]
Kartu Tanda Kewenangan Ahli K3 Umum KEMNAKER RI [Bagi
yang telah bekerja]
Sertifikat Internal Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum (AK3U) dan Surat Keterangan dari perusahaan terkait
Sertifikat Internal ISO 9001:2015 dari perusahaan terkait
Sertifikat Internal ISO 14001:2015 dari perusahaan terkait
Sertifikat Internal ISO 45001:2018 dari perusahaan terkait
Sertifikat Internal Basic First Aid dari perusahaan terkait
Sertifikat Internal Basic Fire Fighting dari peusahaan terkait
Sertifikat Internal Contractor Safety Management System (CSMS)
Training dari perusahaan terkait
Sertifikat Internal Job Safety Analysis (JSA) Training dari perusahaan
terkait
Pin+Lencana K3
Hardcopy Modul dan Regulasi K3
Flashdisk
Softcopy Materi Pembinaan
Konsumsi (2x coffee break & 1x lunch)/hari
Kemeja dengan desain sesuai ketentuan perusahaan terkait
Training Kit (Bag, Notes, Pen)
Souvenir
17
Contoh notulensi pelatihan
Sesi Pertama
Bapak Agus Sambutan dan Pembukaan
PUK SPSI PPMI Bekasi, PT. OAJ ( Oriental Acara ini di buka oleh Bapak Agus sebagai
Asahi Jp. Carton Box) salah satu penyelenggara kegiatan pelatihan K3
ini. Dalam sambutannya beliau menjelaskan
tentang profil serikat pekerja PUK SPSI PPMI
PT. OAJ Carton Box ( Oriental Asahi Jp.
Carton Box). Perusahaan tempat mereka
bekerja adalah perusahaan industri kemasan
karton bergelombang yang berlokasi di
Kawasan Industri MM 2100, tepatnya di Jl.
Sulawesi II, Blok F-5, Cikarang Barat, Bekasi,
Jawa Barat.
Materi Pengenalan K3
Materi pengenalan K3 ini pada dasarnya adalah
sebuah gambaran dari mengapa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja itu menjadi penting bagi
setiap pekerja, berikut adalah beberapa
ringkasan dari materi yang disampaikan :
18
· Materi selanjutnya adalah memberikan
contoh tentang kondisi kondisi di tempat kerja
yang berpotensi bahaya bagi pekerja, baik yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja maupun
penyakit akibat kerja.
19
menggambarkan tempat kerja mereka, seperti
mesin alat kerja yang digunakan, Alat
Pelindung Diri, serta peta potensi-potensi
bahaya di tempat kerja mereka seperti potensi
bahaya ergonomik, Stres, Panas, Debu, Bahan
Kimia, Listrik, Kebakaran dan lainnya.
20
yang menjadi perhatian lebih
diantaranya:
21
dan mewakili sudut pandang setiap pekerja di
masing masing bagian kerja. Pengetahuan yang
didapatkan pada pelatihan ini menjadi daya
tawar bagi pekerja untuk memperjuangkan hak-
hak mereka untuk bekerja di lingkungan yang
aman, sehat dan nyaman.
22
KODE UNIT : S.942100.001.003.01
Elemen Kompetensi :
23
3) Mengacu pada pemenuhan peraturan perundang-undangan terkait resiko
K3 (termasuk pilihan teknologi, pendanaan, persyaratan bisnisa dan
operasional serta pandangan pihak ketiga yang berhubungan dengan
aktivitas operasional organisasi
24
tempat kerja
4 Meningkatkan dan Melaksanakan audit internal Januari 2014 P2K3
memelihara kinerja Sistem Manajemen
K3 perusahaan Keselamatan Kerja minimal
setiap enam bulan sekali
ataupun jika ada kondisi yang
memerlukan tindakan audit
Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja baik secata internal
maupun eksternal
25
1) Data pelaksana konstruksi
2) Data proyek
3) Berita Acara Pemeriksaan
4) Kartu Pemeriksaan
5) Lembaran Pemeriksaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk menjamin tertibnya penyelenggaraan jasa konstruksi, dibutuhkan
seorang tenaga ahli dan terampil di bidang kesehatan dan keselamatan
kerja. Tenaga ahli ini disebut dengan “Ahli K3 Konstruksi”, yang
diharapkan mampu bekerja secara profesional sesuai dengan kebutuhan
pasar tenaga kerja dan dunua konstruksi. Untuk menyiapkan SDM Ahli
K3 Konstruksi, diperlukan suatu acuan kompetensi berupa SKKNI.
Kode unit S.942100.001.015.01 dalam SKKNI Ahli K3 Konstruksi
memiliki judul “Melakukan Inspeksi K3 Konstruksi” yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan inspeksi K3 Konstruksi.
Kode unit S.942100.001.015.01 memilki dua elemen kompetensi, yaitu
mengidentifikasi prosedur inspeksi K3 Konstruksi dan melaksanakan
inspeksi K3 Konstruksi sesuai denga prosedur yang telah ditetapkan.
Masing-masing elemen ini memilki kriteria unjuk kerja sebagai
eksekutornya. Kriteria unjuk kerja ini karen abertindak sebagai eksekutor,
perlu menerapkan langkah-langkah strategis agar elemen kompetensinya
tercapai, dan pada makalah ini telah dijabarkan semuanya.
3.2 Saran
Sebaiknya semua perusahaan terlebih dahulu menjabarkan kriteria unjuk
kerja pada setiap elemen kompetensinya, untuk menentukan langkah-
langkah strategis agar elemen kompetensi tercapai.
26
DAFTAR PUSTAKA
27