1. Apa saja berkas-berkas yang perlu dikumpulkan auditor dalam menjalankan
pemeriksaannya? Jawab: a) Pihak Klien seperti Neraca Saldo (Trial balance), Rekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation), Analisis Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule), Rincian Persediaan (Final Inventory List), Rincian Utang, Rincian Beban Umum dan Administrasi, Rincian Beban Penjualan dan Surat Pernyataan Langganan. b) Analisis yang dibuat oleh Auditor seperti Berita Acara Kas (Cash Count Sheet), Pemahaman dan Evaluasi Internal Control termasuk Internal Control Questionnaires, Analisis penarikan aktiva tetap, analisis mengenai cukup tidaknya allowance forbad debts, working Balance Sheet (WBS), Working Profit Loss (WPL), Top Schedule, Supporting Schedule, Konsep Laporan Audit (konsep Audit report) dan Management Letter. c) Pihak Ketiga misalnya jawaban konfirmasi Piutang, Utang, Dari Bank, Dari penasihat hukum perusahaan.
2. Apa tujuan dari kertas kerja audit?
Jawab: a) Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan b) Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan publik. c) Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari: i. Pihak Pajak ii. Pihak Bank iii. Pihak Klien d) Sebagai salah satu dasar penilaian auditor sehingga dapat dibuat evaluasi mengenai kemampuan auditor sampai dengan partner, sesudah selesai suatu penugasan. e) Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya. 3. Hal-hal apa saja yang membuat auditor memberikan informasi tentang klien kepada pihak lain? Jawab: a. Jika klien tersebut menginginkannya. b. Jika misalnya praktek kantor akuntan dijual kepada akuntan publik lain, jika kertas kerjanya diserahkan kepada pembeli harus atas seijin klien. c. Dalam perkara pengadilan (dalam perkara pidana). d. Dalam program pengendalian mutu, profesi akuntan publik dapat menetapkan keharusan untuk mengadakan peer review di antara sesama akuntan publik.
4. Apa saja jenis pengarsipan kertas kerja audit, sebutkan!
Jawab: a) Arsip kini (current file) b) Arsip permanen (permanent file) c) Correspondence File
5. Apa tujuan dari pembentukan arsip permanen?
Jawab: a. Untuk menyegarkan ingatan auditor mengenai informasi yang akan digunakan dalam audit tahun-tahun mendatang. b. Untuk memberikan ringkasan mengenai kebijakan dan organisasi klien bagi staf yang baru pertama kali menangani audit laporan keuangan klien tersebut c. Untuk menghindari pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun ke tahun. BAB 9 1. 2. Apa tujuan dari pengendalian internal? Jawab: Tujuan pengendalian internal adalah: 1. Strategis, sasaran- sasaran utama yang mendukung misi entitas. 2. Pelaporan keuangan (pengendalian internal atas pelaporan keuangan). 3. Operasi (pengendalian operasional). 4. Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang- undangan.
3. Apa saja komponen pengendalian internal?
Jawab: Menurut ISA 315 komponen pengendalian internal terdiri atas lima komponen: a) Control Environment (Lingkungan Pengendalian) b) Information System (Sistem Informasi) c) Control Activities (Kegiatan Pengendalian) d) Risk Assessment (Penilaian Resiko) e) Monitoring (Pemantauan) 4. Apa saja klasifikasi dalam pengendalian? Jawab: Klasifikasi dalam pengendalian: a. Preventive controls: mencegah kesalahan dan hal-hal yang tidak lazim. b. Detective controls: menemukan kesalahan untuk kemudian dikoreksi, atau tindakan perbaikan dapat diambil. c. Compensating controls: memberikan jaminan ketika ada kendala sumber daya yang membuat pengendalian langsung tidak dapat dilakukan. d. Steering control: mengarahkan tindakan koreksi untuk mencapai hasil yang diinginkan.