“DOROTHEA OREM”
Pendidikan : Sarjana
Suku/ Bangsa : Indonesia
Agama : Katolik
Status Kawin : Tidak menikah
Pekerjaan : Pastur
Alamat : Jalan Keuskupan Pangkal Pinang
1.1 Pemeliharaan Kecukupan Oksigen & Sirkulasi Adequacy of Self-Care
1. Unuversal Self
Rqquisites
Sebelum sakit:
Care
1.6 Pemeliharaan Keseimbangan antara Isolasi & Interasi Sosial Adequacy of Self-Care
Sebelum sakit: klien aktif berinteraksi dengan banyak orang setiap hari
Sesudah sakit (rawat ICU):
Adequate
Klien tampak tidak bisa memberikan respon terhadap suara perawat.
Klien tampak buka mata tetapi tidak memberikan respon pada lambaian Inadequate
tangan perawat.
Klien bergerak ketika diberikan rangsangan nyeri
1.7 Pencegahan Faktor Risiko yang Mengancam Hidup, Fungsi Adequacy of Self-Care
1. Unuversal Self Care Rqquisites
teratur.
Sejak sakit: klien butuh total care. Pengobatan dan perawatan Inadequate
sepenuhnya dilakukan oleh perawat dan dokter.
3.6 Pengetahuan tentang Efek dari Kondisi Patologis, Diagnosa Adequacy of Self-Care
Medik, dan Pengobatan
Klien benar-benar membutuhkan bantuan perawat dan keluarga untuk
Adequate
semua pemenuhan aktivitasnya.
Inadequate
Test Diagnostic:
1 20/10/2017
MSCT kepala tanpa kontras: (post cranioplasty pada 01/10/2017)
Terlihat lesi subdural dengan komponen udara, cairan, dan perdarahan
di regio frontotemporoparietal kiri yang mendorong hemisper kiri ke
kanan disertai subaracnoid hemorrage minimal di regio temporalis kiri.
Ujung VP Shunt proyeksi ventrikel lateralis kiri
Area hipodens pada basal ganglia kiri, dan lobus temporoocipital kiri
kesan berkurang.
Cerebellum dan batang otak baik.
23/10/2017
MSCT kepala tanpa kontras: (post craniotomi evakuasi hematome
dan pasang drain kepala)
Tidak tampak lagi area biconvex berdensitas air-fluid, hemorrhage di
frontotemporoparietal kiri, tidak tampak lagi pergeseran midline,
ventrikel lateralis kiri terbukaperbaikan.
Area hipodens pada basal ganglia kiri, dan lobus temporoocipital kiri
kesan bertambah.
Cerebellum dan batang otak baik.
2
Pemeriksaan laboratorium yang bermasalah
22/10/2017
Hb 12.1 g/dL
WBC 15.11 x 103/µl
Na 130 mmol/L K 3.6 mmol/L Cl 98 mmol/L
Anaisa Gas Darah:
pH 7.45 PCO2 31.1 PO2 149 HCO3 22 SpO2 99% (dengan
O2 5ltr/menit)
23/10/2017
Albumin 2.89 g/dL
Na 137 mmol/L K 3.1 mmol/L Cl 101 mmol/L
d.Dimer 11.540 ng/mL (18/10/2017) nilai normal 0 - 500
4.190 ng/mL (24/10/2017)
Terapi:
1 Pumpicel 2 x 40 mg (iv)
2 Phenitoin 3 x 100 mg (iv)
3 Brainact 3 x 250 mg (iv)
4 Stesolid 5 mg (jika kejang)
5 Fluimicil 1x10 cc
6 Laxadine 1x15 cc
7 Arcalin 1x1 tablet
8 Car-Q 1x1 tabet
9 Arricep 1 x 10 mg
10 Concor 1 x 2.5 mg
11 Divalvi 2 x 250 mg
12 Farmacrol 2x15 cc
13 Posafit 2x2 tablet
14 Cefazoline 2 x 1gr/10 cc NaCl 0.9% (drips)
15 Cernevit 1x1 flacon/100 ml NaCl 0.9% (drips)
16 Manitol 4 x 125 ml.
(...................................)
IDENTIFIKASI DIAGNOSA KEPERAWATAN
“NANDA”
Nama : Tn A
Unit : ICU
Tanggal : 23 Oktober 2017
Adequacy of Self
No Therapeutik Self Care Demand Nursing Diagnosis
Care Agency
1 DS: Inadequat Gangguan perfusi jaringan
DO: serebral berhubungan dengan
Kesadaran: somnolen (E2 M2 Vafasia) kerusakan atau hemoragik
Klien belum dapat memberikan jaringan otak
respon verbal atau facial pada perawat
Post op/tindakan bedah evakuasi
hematome dan pasang drain di kepala
Terdapat luka di kepala difiksasi
dengan bersih
Terpasang drain di kepala dengan
produksi darah 15m
Hasi CT Scan : Tidak tampak lagi
area biconvex berdensitas air-fluid,
hemorrhage di frontotemporoparietal
kiri, tidak tampak lagi pergeseran
midline, ventrikel lateralis kiri
terbukaperbaikan. Area hipodens
pada basal ganglia kiri, dan lobus
temporoocipital kiri kesan bertambah.
2 DS: Inadequat Hambatan mobilisasi fisik
DO: berhubungan dengan penurunan
Kesadaran: somnolen (E2 M2 Vafasia). kekuatan otot akibat kerusakan
Klien cenderung tertidur dan ngorok. fungsi otak
Respirasi dibantu dengan O2
5liter/menit via nasal canul.
Gambaran EKG pada monitor vital
sign menunjukkan Atrial Fibrilasi dan
kadang muncul VES (ventrikel ekstra
sistol).
Tampak klien terbaring lemah,
kesadaran somnolen dan hemiparese
dekstra. Kaki kanan mengalami
kontraktur.
Klien dibantu dalam memenuhi
kebutuhan eliminasi urin atau fekal
Klien mengalami ketidakseimbangan
fisik dan psikologis karena post-
operasi otak (craniotomy).
Klien sepenuhnya menerima regimen
terapeutik karena penurunan
kesadaran dan kelemahan fisik.
Activity daily life (ADL) dibantu
sepenuhnya.
3 DS: Inadequat Infeksi (resiko) berhubungan
DO: dengan adanya luka post operasi
Terdapat luka dekubitus di daerah di kepela, dan luka dekubitus di
sacrum dan tonjolan calaneus. sacrum dan tonjolan calcaneus
Post op/tindakan bedah evakuasi serta pemasangan alat invasif.
hematome dan pasang drain di kepala
Terdapat luka di kepala difiksasi
dengan bersih
Terpasang drain di kepala dengan
produksi darah 15ml
WBC 15.11 x 103/µl
Hb 12.1 g/dL
Intake cairan dan diit melalui NGT
Terpasang OPA, mulut tampak kotor,
berlendir, berbau, dan terdapat
berberapa geraham yang tanggal.
24/10/2 Mencuci tangan 6 langkah sesuai five moment Wanto Gangguan perfusi jaringan serebral b.d Wanto
017 hasil: tangan cuci dengan sabun sampai bersih Sinaga kerusakan atau hemoragik jaringan otak. Sinaga
Mengobservasi tanda-tanda vital S:
07:30 Hasil: BP140/93mmHg, HR 96kali/i, RR 20kali/i, Temp.36,2oC SpO2 O:
s.d 100% E3M4Vafasia, pupil isokor, ukuran
13:00 Mengkaji tingkat kesadaran klien 3/3mm, refeks cahaya. Sklera mata kiri
Hasil: E3M4Vafasia, pupil isokor, ukuran 3/3mm, refeks cahaya. Sklera tampak kotor
mata kiri tampak kotor. bantuan O2 3liter/i via nasa canul
Mengkaji kemampuan pernapasan klien dalam pemenuhan oksigen tampak drain terpasang dengan baik
hasil: klien dapat bernapas spontan dengan bantuan O2 3liter/i via nasa pada kepala bagian kiri, produksi drain
canu. tidak ada (vacum syringe kosong)
Memberikan massage pada bagian punggung dan daerah beresiko terjadi A: masalah gangguan perfusi serebral belum
dekubitus (tiap 2 jam) tertasi
hasil: terdapat luka dekubitus di sacrum dan calcaneus, serta jaringan P: lanjutkan intervensi, ditambahkan
nekrotik pada epidermis kaki. Punggung teraba hangat. Kaki kanan dan 1. monitor elektrolit darah
tangan kaku. 2. monitor balance cairan
Melanjutkan tatalaksana pemberian terapi obat 3. auskultasi bunyi napas
hasil: pumpicel 40mg (bolus), cefazodine 1gr, Fluimuicil 10cc, laxadine
15cc Hambatan mobilisasi fisik b.d penurunan
Membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan cairan, nutrisi dan eliminasi kekuatan otot akibat kerusakan fungsi otak.
hasil: diit cair 200 ml terpenuhi dengan pemberian melalui NGT S:
Memonitor dan catat produksi drain kepala klien O:
hasil: tampak drain terpasang dengan baik pada kepala bagian kiri, E3M4Vafasia, pupil isokor, ukuran
produksi drain tidak ada (vacum syringe kosong) 3/3mm, refeks cahaya. Sklera mata kiri
Mengkaji peralatan invasif yang terpasang pada klien tampak kotor
hasil: terdapat drain di kepala, CVC divena juguaris terfiksasi dengan terdapat luka dekubitus di sacrum dan
baik dan tidak ada tanda-tanda peradangan, terpasang urin cateter silicon calcaneus, serta jaringan nekrotik pada
tersambung dengan urin bag yang tergantung di bawah tempat tidur. epidermis kaki. Punggung teraba
Mengevaluasi balance cairan dalam 12 jam hangat. Kaki kanan dan tangan kaku.
hasil: balance cairan/12 jam (+) 135 terdapat drain di kepala, CVC divena
Melanjutkan tatalaksana pemberian terapi juguaris terfiksasi dengan baik dan
Brainact 250mg (iv bolus), Phenitoin 1amp (iv) terpasang urin cateter silicon
Mengkaji tanda-tanda peningkatan TIK tersambung dengan urin bag yang
BP 140/85mmHg, irama EKG atrial fibrilasi, HR 96kali/i, pupil 3/3mm, tergantung di bawah tempat tidur
sklera anemis, tidak ada mual-muntah. Klien baring dengan tenang/tidak BP 140/85mmHg, irama EKG atrial
gelisah. fibrilasi, HR 96kali/i, pupil 3/3mm,
sklera anemis
A: Masalah hambatan mobilitas fisik belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
25/10/2 Mencuci tangan 6 langkah sesuai five moment Wanto Gangguan perfusi jaringan serebral b.d Wanto
017 hasil: cuci tangan hingga bersih dengan menggunakan sabun Sinaga kerusakan atau hemoragik jaringan otak. Sinaga
Mengobservasi tanda-tanda vital S:
07:30 hasil: BP 154/96mmHg, HR 84kali/i, RR 15kali/i, Suhu 36,3oC, SpO2 O:
s.d 100%. Denyut Nadi teraba tidak teratur. BP 154/96mmHg, HR 84kali/i, RR
13:00 Mengkaji tingkat kesadaran klien 15kali/i, Suhu 36,3oC, SpO2 100%.
hasil: E3M4Vafasia, pupil isokor 2mm, refeleks cahaya +/+, klien Denyut Nadi teraba tidak teratur
membuka mata namun tidak ada kontak dengan pergerakan tangan perawat E3M4Vafasia, pupil isokor 2mm,
Mengkaji kemampuan pernapasan klien dalam pemenuhan oksigen refeleks cahaya +/+, klien membuka
hasil: klien dapat bernapas spontan dengan bantuan O2 3ltr/i, bunyi mata namun tidak ada kontak dengan
napas ronchi sebelah kiri (minimal) pergerakan tangan perawat
Mengkaji peralatan invasif yang terpasang pada klien BP 174/84 mmHg, HR 93kali/i, RR
hasil: drain sudah aff, CVC di vena jugularis tampak ada bula sekitar 27kali/i, SpO2 100%, EKG pada
fiksasi, terpasang urine cateter dengan produksi urine 50-110 cc/jam. monitor menggambarkan atrial fibriasi,
Melanjutkan tatalaksana pemberian terapi obat irama tidak teratur. Kesadaran
hasil: pumpicel 40mg, cefazodine 1gr. somnolen, mata terbuka namun tidak
Memberikan massage pada bagian punggung dan daerah beresiko terjadi ada respon pada pergerakan tangan
dekubitus (tiap 2 jam) perawat.
hasil: kulit teraba hangat, dan terdapat luka dekubitus pada sacrum dan A: Masalah gangguan perfusi jaringan serebral
calcaneus warna kemerahan diperban dengan bersih belum teratasi
Membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan cairan, nutrisi dan eliminasi P: Lanjutkan intervensi
hasil: diit cair 200 ml terpenuhi dengan pemberian melalui NGT
Melanjutkan tatalaksana pemberian terapi obat Hambatan mobilisasi fisik b.d penurunan
hasil: Fluimuicil 10cc, laxadine 15cc kekuatan otot akibat kerusakan fungsi otak.
Mengkaji kepatenan perban luka di kepala pasien S:
hasil: perban luka tampak bersih O:
Mengkaji tanda-tanda peningkatan TIK E3M4Vafasia, pupil isokor 2mm,
hasil: BP 190/130mmHg, HR 75kali/i, RR 18kali/i, SpO2 100%, dengan refeleks cahaya +/+, klien membuka
bantuan O2 3ltr/i mata namun tidak ada kontak dengan
Memonitoring balance cairan 24 jam terakhir pergerakan tangan perawat
Hasil: (+)330 BP 190/130mmHg, HR 75kali/i, RR
Monitoring cairan intravena via CVC 18kali/i, SpO2 100%, dengan bantuan
Hasil: Kalbamin 500ml/24 jam habis dan STOP, Ns 0,9% 5cc/jam, O2 3ltr/i
manitol 4x125 ml. BP 174/84 mmHg, HR 93kali/i, RR
Monitor elektrolit darah klien 27kali/i, SpO2 100%, EKG pada
hasil: Na 138, K 3,5 Cl 100 monitor menggambarkan atrial fibriasi,
Membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan cairan, nutrisi dan eliminasi irama tidak teratur. Kesadaran
hasil: diit cair II 200ml terlayani lewat NGT. somnolen, mata terbuka namun tidak
Melanjutkan tatalaksana pemberian terapi ada respon pada pergerakan tangan
hasil: brainact 250mg (iv bolus), Phenitoin 1amp (iv) perawat.
Mengobservasi tanda-tanda vital klien A: Masalah hambatan mobilitas fisik belum
hasil: BP 174/84 mmHg, HR 93kali/i, RR 27kali/i, SpO2 100%, EKG tertasi
pada monitor menggambarkan atrial fibriasi, irama tidak teratur. P: Lanjutkan intervensi
Kesadaran somnolen, mata terbuka namun tidak ada respon pada
pergerakan tangan perawat. Infeksi (resiko) b.d adanya luka post operasi di
kepela, dan luka dekubitus di sacrum dan
tonjolan calcaneus serta pemasangan alat
invasif.
S:
O:
drain sudah aff, CVC di vena jugularis
tampak ada bula sekitar fiksasi,
terpasang urine cateter dengan
produksi urine 50-110 cc/jam
diit cair 200 ml terpenuhi dengan
pemberian melalui NGT
terdapat luka dekubitus pada sacrum
dan calcaneus warna kemerahan
diperban dengan bersih