Anda di halaman 1dari 18

KONSEP KEPEMIMPINAN DAN EVIDENT BASE MANAGEMENT;

KEPEMIMPINANAN TRANSFORMASIONAL VS KEPEMIMPINAN


TRANSAKSIONAL

MATA KULIAH: KEPEMIMPINAN dan MANAJEMEN DALAM


KEPERAWATAN

DOSEN : ASNET LEO BUNGA, S.Kp. M.kes

Oleh :

FATIMA URA PABANNE (201701013)

JENITA L. SARANGA’ (201701016)

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SINT CAROLUS JAKARTA
2018
1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kelompok haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunianya kelompok dapat menyelesaikan penugasan ini sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan. Adapun judul dari penugasan ini adalah ” Konsep Kepemimpinan Dan
Evident Base Management; Kepemimpinanan Transformasional Vs Kepemimpinan
Transaksional”. Penugasan ini di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kepemimpinan dan Manajemen Dalam Keperawatan

Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Kepemimpinan dan Manajemen Dalam Keperawatan Ibu Asnet Leo
Bunga S.Kp, M. Kes yang telah memberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri berupa
tugas kelompok. Ungkapan rasa terima kasih kepada seluruh anggota kelompok atas
kerjasamanya yang sangat baik selama proses pembuatan penugasan ini.

Kelompok menyadari pembuatan penugasan ini masih jauh dari sempurna. Dan ini
merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu
dan kemampuan kelompok, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kelompok
harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok pada khususnya dan
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Jakarta, 29 Agustus 2018

Kelompok

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................... i

Kata Pengantar..................................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1

B. Tujuan.................................................................................................................... 2

1. Tujuan Umum………………………………………………………………… 2

2. Tujuan Khusus ……………………………………………………………… . 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Kepemimpinan ...................................................................................... 3


B. Jenis Kepemimpinan ........................................................................................... 3
1. Kepemimpinan Transformasional ……………………………………… ….. 3
2. Kepemimpinan Transaksional ……………………………………………...... 3
BAB III PEMBAHASAN …………………...…………………………………………… 8

A. Analisis Jurnal (PICOT) ………………………………………………………... 8

B. Pembahasan ……………………………………………………………………. 10

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………. 12

A. Kesimpulan............................................................................................................ 12

B. Saran ...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Era globalisasi dan pasar bebas dewasa ini berdampak pada persaingan diberbagai
sektor, termasuk sektor pelayanan kesehatan/rumah sakit. Dalam menghadapi persaingan
tersebut, perlu adanya perencanaan strategi yang kreatif dan efektif, serta adanya peran
serta dari manajemen kepemimpinan dalam meningkatkan mutu pelayanan yang
berkesinambungan dan paripurna (Nursalam, 2014). Metode kepemimpinan tradisional
tidak dapat digunakan lagi, karena pada saat ini organisasi membutuhkan manajer dan
pemimpin yang mampu mempengaruhi orang lain (Hayati, Charkhabi, & Naami, 2014),
mampu memotivasi anggotanya untuk menunjukkan kemampuan mereka yang paling
maksimal (Huber, 2010), berpikir jauh ke depan dan mampu mengantisipasi berbagai
perubahan yang mungkin akan terjadi di masa depan (Muninjaya, 2011), serta dapat
saling mendukung antara bawahan dan atasan (Marquis & Huston, 2010). Pemimpin
yang memenuhi kriteria seperti yang disebutkan diatas disebut dengan pemimpin
transformasional.
Pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang dapat menginspirasi para
pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan
organisasi dan memiliki pengaruh diantara pengikutnya, menaruh perhatian terhadap
kebutuhan pengembangan diri para pengikutnya, mengubah kesadaran para pengikut atas
isu-isu yang ada dengan memandang masalah lama dengan cara yang baru, serta
mampu menyenangkan hati dan menginspirasi para pengikutnya untuk bekerja keras guna
mencapai tujuan-tujuan bersama (Robbins dan Judge, 2008).
Kepemimpinan transformasional berfokus pada nilai sosial yang muncul pada
saat-saat penuh tekanan dan perubahan. Kepemimpinan jenis ini diperlukan untuk
memberikan kepercayaan dan kekuatan yang dibutuhkan oleh kelompok untuk berhasil
meskipun menghadapi tantangan yang sulit. Pemimpin transformasional dapat
menciptakan perubahan organisasional yang signifikan dan bertindak sebagai agen

4
perubahan, menciptakan motivasi yang tinggi serta kesetiaan diantara pengikutnya
(Sadeghi & Pihie, 2012).
Perawat pada kesehariannya dalam melayani pasien juga dapat mengalami saat-
saat penuh tekanan dan perubahan. Keperawatan dipandang sebagai pekerjaan yang
sensitif dan butuh motivasi. Kepemimpinan transformasional dapat digunakan sebagai
intervensi untuk meningkatkan performa perawat di rumah sakit (Hayati et al., 2014).
Perawat manajer berperan penting dalam memberikan kepuasan kerja terhadap perawat.
Gaya kepemimpinan transformasional dari perawat manajer berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja staf keperawatan, mengembangkan budaya pasien safety, dan
memberikan kepuasan terhadap pasien (Mäntynen et al., 2014).
Adanya kebutuhan akan pola kepemimpinan yang efektif, yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien, serta dapat mengembangkan
kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan
aman kepada pasien, membuat kelompok tertarik untuk membuat makalah yang berjudul
“kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional dalam keperawatan.
Makalah ini dibuat dengan melakukan literature review serta menganalisis jurnal yang
berkaitan dengan kepemimpinan transformatif dalam keperawatan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menganalisis dan mengaplikasikan kepemimpinan
transformasional dan transaksional dalam pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menganalisis konsep kepemimpinan transformasional dan
transaksional dalam keperawatan
b. Mahasiswa mampu menganalisis penelitian terkait kepemimpinan
transformasional dan transaksional dalam keperawatan
c. Mahasiswa mampu mensistensis konsep kepemimpinan transformasional dan
transaksional dalam keperawatan

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepemimpinan
Menurut Cherry & Jacob (2014) bahwa kepemimpinan adalah upaya seseorang
untuk mempengaruhi keyakinan, pendapat, argumen dirinya kepada orang lain baik
individu, kelompok dan masyarakat, yang merupakan kombinasi unsur dalam dirinya,
ketrampilan memimpin orang lain, dan situasi yang dihadapi. Kepemimpinan sebagai
suatu kompetensi yang luas mencakup dua dimensi yaitu mengelola diri sendiri dan
menanganai hubungan dengan yang lain yang keduanya dibutuhkan untuk berlatih dan
memimpin secara efektif (Bellack,dkk 2001)
Cherry & Jacob (2014), menjelaskan tujuan dari kepemimpinan yaitu
membimbing orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama, kepemimpinan
merupakan suatu unsur yang penting dalam memberikan pelayanan keperawatan di
rumah sakit, seorang pemimpin perawat yang efektif dapat memimpin dan memberikan
inspirasi bagi anggota kelompoknya untuk meningkatkan kualtitas pelayanan berpusat
pada pasien.Tiga aspek penting dalam kepemimpinan adalah pengaruh, legitimasi dan
tujuan (Nursalam, 2014).
B. Jenis-Jenis Kepemimpinan

James MacGregor Burns dalam Luthans (2006:653) mengidentifikasikan dua jenis


kepemimpinan politis, yaitu transaksional dan transformasional.

1. Kepemimpinan Tranformasional
Dalam Triatna (2006) mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional
mulai hangat dibicarakan akhir-akhir ini, dan dikembangkan oleh James Me
Gregor Burns pada tahun 1978 menerapkan dalam konteks politik namun
berkembang ke organisasi-organisasi lainnya. Kepimpinan transformasional itu
sendiri adalah suatu proses mempengaruhi anggota tim untuk mencapai misi dan
tujuan organisasi, mengajarkan anggota tim untuk menjadi pemimpin untuk
dirinya sendiri (Subhi& Yuniati2014).

6
Pada penelitian yang dilakukan Subhi& Yuniati (2014), menunjukkan bahwan
gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif pada kinerja staf.
Demikian juga dalam Cherry & Jacob (2014) menjelaskan bahwan karakteristik
gaya kepemimpinan transfirmasional meningkatkan kepuasan yang lebih tinggi
pada staf.
karakteristik dan pendekatan pemimpin transformasional yaitu (Luthans,
2006:654):
1. Karisma, yaitu: memberikan visi dan misi, memunculkan rasa bangga,
mendapatkan respek dan kepercayaan.
2. Inspirasi, yaitu: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan symbol
simbol untuk memfokuskan usaha, mengekspresikan tujuan penting dalam
cara yang sederhana.
3. Stimulasi intelektual, yaitu: menunjukkan inteligensi, rasional, pemecahan
masalah secara hatihati.
4. Memperhatikan individu, yaitu: menunjukkan perhatian terhadap pribadi,
memperlakukan karyawan secara individual, melatih, menasehati.

Menurut Robbins dan Judge (2008:91) dan Cavazotte (2012), terdapat empat
indikator kepemimpinan transformasional, yaitu:

1. Idealized influence (or charismatic influence)


Idealized influence mempunyai makna bahwa seorang pemimpin
transformasional harus kharisma yang mampu “menyihir” bawahan untuk
bereaksi mengikuti pimpinan. Dalam bentuk konkrit, kharisma ini ditunjukan
melalui perilaku pemahaman terhadap visi dan misi organisasi, mempunyai
pendirian yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap setiap keputusan
yang telah diambil, danmenghargai bawahan. Dengan kata lain, pemimpin
transformasional menjadi role model yang dikagumi, dihargai, dan diikuti
oleh bawahannya.

7
2. Inspirational motivation

Inspirational motivation berarti karakter seorang pemimpin yang mampu


menerapkan standar yang tinngi akan tetapi sekaligus mampu mendorong
bawahan untuk mencapai standar tersebut. Karakter seperti ini mampu
membangkitkan optimisme dan antusiasme yang tinggi dari pawa bawahan.
Dengan kata lain, pemimpin transformasional senantiasa memberikan
inspirasi dan memotivasi bawahannya.

3. Intellectual stimulation
Intellectual stimulation karakter seorang pemimpin transformasional yang
mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan dengan
cermat dan rasional. Selain itu, karakter ini mendorong para bawahan untuk
menemukan cara baru yang lbih efektif dalam menyelesaikan masalah.
Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu mendorong
(menstimulasi) bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif.

4. Individualized consideration

Individualized consideration berarti karakter seorang pemimpin yang mampu


memahami perbedaan individual para bawahannya. Dalam hal ini, pemimpin
transformasional mau dan mampu untuk mendengar aspirasi, mendidik, dan
melatih bawahan.Selain itu, seorang pemimpin transformasional mampu
melihat potensi prestasi dan kebutuhan berkembang para bawahan serta
memfasilitasinya. Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu
memahami dan menghargai bawahan berdasarkan kebutuhan bawahan dan
memperhatikan keinginan berprestas dan berkembang para bawahan.

2. Kepemimpinan transaksional
Robins & Judge (2008),mengemukakan bahwa pemimpin Transaksional
adalah pemimpin yang mengarahkan stafnya untuk mengikuti tugas dan tanggung
jawab yang sudah ditetapkan. Pemimpin transaksional memotivasi pengikutnya
dengan cara menukar imbalan untuk pekerjaan atau tugas yang telah dilaksanakan

8
misalnya dengan penghargaan, menaikkan upah terhadap pengikutnya yang
melakukan kinerja yang tinggi (Bass 1985 dalam Siswatiningsih, dkk 2016).

Karakteristik dan pendekatan pemimpin transaksional yaitu (Luthans, 2006:654):

1. Penghargaan kontingen, yaitu kontrak pertukaran penghargaan dengan usaha


yang dikeluarkan, menjanjikan penghargaan untuk kinerja baik, mengakui
pencapaian atau prestasi.
2. Manajemen berdasarkan kekecualian (aktif), yaitu: mengawasi dan mencari
pelanggaran terhadap aturan dan standar, mengambil tindakan korektif.
3. Manajemen berdasarkan kekecualian (pasif), yaitu: intervensi hanya jika standar
tidak dipenuhi.
4. Sesuka hati, yaitu: menghindari tanggung jawab, menghindari pengambilan
keputusan.

Menurut Robbins dan Judge (2008:91), kepemimpinan transformasional


lebih unggul dari pada kepemimpinan transaksional, dan menghasilkan tingkat
upaya dan kinerja para pengikut yang melampaui apa yang bisa dicapai kalau
pemimpin hanya menerapkan pendekatan transaksional. Berdasarkan kajian
kepemimpinan tersebut, tulisan ini akan membahas mengenai kepemimpinan
berdasarkan pendekatan transformasional. Pendekatan transformasional
merupakan pendekatan atau perspektif yang paling populer yang digunakan dalam
mempelajari kepemimpinan pada saat ini, serta dipandang sesuai dengan obyek
yang akan diteliti. Para pemimpin transformasional yang sesungguhnya yakni
ketika mereka memberikan kesadaran tentang apa itu benar, baik, indah, ketika
mereka membantu meninggikan kebutuhan dari para bawahan dalam mencapai apa
yang diinginkan dan dalam mencapai aktualisasi, para pemimpin membantu dalam
mencapai tingkat kedewasaan moral yang lebih tinggi, dan ketika para pemimpin
itu mampu menggerakkan para bawahannya untuk melepaskan kepentingan diri
mereka sendiri untuk kebaikan group, organisasi, maupun masyarakat (Sopiah,
2008:295).

9
Menurut Robbins dan Judge (2008:90), pemimpin transformasional adalah
pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan
kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan mereka mampu
memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya. Mereka menaruh
perhatian terhadap kebutuhan pengembangan diri para pengikutnya, mengubah
kesadaran para pengikut atas isu-isu yang ada dengan cara membantu orang lain
memandang masalah lama dengan cara yang baru, serta mampu menyenangkan
hati dan menginspirasi para pengikutnya untuk bekerja keras guna mencapai
tujuan-tujuan bersama.

Menurut Aznedra (2014) Perbandingan antara Pemimpin Transformasional


dan pemimpin Transaksional

Transformasional Trasnsaksional
- Mengidentifikasi dan - Fokus pada kegiatan sehari-hari
menjelaskan, dan memberdayakan dan nyaman dengan status quo
tim untuk mencapai visi dan - Menghargai staf untuk pekerjaan
tujuan yang diinginkan ("Saya akan
- Memberi makna dan tantangan melakukan X sebagai gantinya
untuk bekerja kamu melakukan Y")
- Dikagumi dan ditiru - Memantau kinerja, dan
- Memberikan bimbingan, arahan memperbaiki sesuai kebutuhan
kepada anggota tim secara atau
perorangan sesuai dengan - menunggu sampai terjadi masalah,
kebutuhan dan kemudian menghadapi
- Pemimpin lebih banyak memberi masalah
pengarahan - pertukaran upaya dan hasil antara
- Hubungan paternalistis pemimpin dan pengikut
- Peranan penting; charisma - hubungan kontraktural egaliter
pemimpin - peran pentingnya; kesetiaan pada
kontrak dan trus

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. ANALISIS JURNAL

1. Effect of transformational leadership on job satisfaction and patient safety outcomes


(Sheila A. Boamah, 2017)

a. Populasi
Sampel yang di gunakan sebanyak 378 perawat
b. Intervensi
-
c. Comparasi
-
d. Outcome
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa manajer perawat trans-formasional
meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan menciptakan lingkungan kerja yang
memungkinkan perawat merasa diberdayakan untuk memberikan perawatan yang
optimal. Konsisten dengan penelitian lain, gaya kepemimpinan positif, termasuk
perilaku kepemimpinan transformasional, telah dikaitkan dengan hasil pasien yang
lebih baik dan komplikasi yang lebih sedikit. Misalnya, dalam sebuah studi tentang
perawat Cana-dian, Higgins (2015) menemukan bahwa persepsi perawat perilaku
kepemimpinan transformasional manajer mereka memiliki efek negatif pada efek
samping yang diukur secara obyektif (yaitu, pasien jatuh dan infeksi hospi-tal) melalui
lingkungan praktek yang mendukung dan perilaku kewargaan organisasional. Wong
dan Giallonardo (2013) ditemukan kepemimpinan yang autentik itu secara bermakna
dikaitkan dengan penurunan efek samping yang dinilai perawat melalui kepercayaan
pada manajer dan bidang kehidupan kerja. Yang lain telah menunjukkan bahwa
kepemimpinan trans-formasional mendukung kualitas perawatan dan keahlian klinis (
McGuire & Kennerly, 2006 ).

11
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional adalah
yang terpenting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan meningkatkan kepuasan
perawat di tempat kerja. Mengingat prevalensi efek samping di rumah sakit dan
kekurangan kritis perawat, itu adalah c penting bahwa manajer terlibat dalam perilaku
kepemimpinan transformasional untuk memastikan bahwa lingkungan kerja
memberdayakan untuk mendukung perilaku praktik profesional perawat, yang pada
gilirannya, mengarah pada hasil yang lebih baik untuk pasien dan selanjutnya,
meningkatkan etensi perawat .
e. Time
-
2. The influences of nursing transformational leadership style on the quality of nurses’ working
lives in Taiwan: a cross-sectional quantitative study (Ping-Yi Lin, 2015)
a. Populasi
Para peserta dipilih dari 12 rumah sakit di Taiwan sebanyak 801 perawat, dan yang
mengisi kuesioner sebanyak 651
b. Intervensi
-
c. Comparasi
-
d. Outcome
Kepemimpinan transformasional berkontribusi signifikan terhadap dukungan pengawas.
Dukungan tempat kerja, terutama dari supervisor, adalah variabel mediator penting yang
menjelaskan hubungan antara kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja.
Komitmen organisasional adalah faktor terkuat yang relevan dengan kesehatan umum
e. Time
-
3. The effect of gender on transformational leadership and job satisfaction among Saudi nurses
(Mohammed G. Alghamdi, 2018)
a. Populasi
Tiga ratus delapan (51,3%) dari 600 perawat Saudi diminta untuk berpartisipasi dan-pate
menyelesaikan kuesioner

12
b. Intervensi
-
c. Comparasi
-
d. Outcome
Faktorial ANOVA menguji efek utama jender perawat, jenis kelamin manajer dan istilah
interaksi pada kepuasan kerja perawat, dan gaya kepemimpinan transformasional yang
dirasakan dari manajer mereka. Analisis ini menunjukkan efek utama dari gender manajer
pada kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan transformasional yang dirasakan manajer (p
<.05) tanpa pengaruh yang signifikan dari jenis kelamin perawat atau istilah interaksi pada
variabel-variabel ini. Analisis post hoc menunjukkan bahwa perawat tanpa memandang
jenis kelamin mereka melaporkan kepuasan kerja yang lebih tinggi dan gaya
kepemimpinan transformasional yang dirasakan manajer mereka ketika manajer mereka
adalah laki-laki.
e. Time
-
B. PEMBAHASAN

Menurut Robbins dan Judge (2008:91), kepemimpinan transformasional lebih unggul dari
pada kepemimpinan transaksional, dan menghasilkan tingkat upaya dan kinerja para pengikut
yang melampaui apa yang bisa dicapai kalau pemimpin hanya menerapkan pendekatan
transaksional.
Hal ini sejalan dengan ketiga penelitian terkait kepemimpinan transformasional diatas,
yang menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dapat meningkatkan
keselamatan pasien, meningkatkan kepuasan perawat di tempat kerja.
Kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan relasional di mana pengikut
memiliki kepercayaan dan menghormati pemimpin dan termotivasi untuk melakukan lebih
dari yang diharapkan secara formal dari mereka untuk mencapai tujuan organisasi ( Bass,
1985 ). Studi telah menunjukkan bahwa kepemimpinan trans-formasional adalah kunci dalam
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung di mana perawat secara struktural
diberdayakan untuk memberikan perawatan pasien yang optimal ( Cummings et al., 2010 )

13
Melalui motivasi inspiratif, pemimpin transformasional mengomunikasikan harapan
yang tinggi untuk mengikuti , yang mengilhami mereka untuk berkomitmen dan terlibat dalam
upaya mewujudkan visi bersama dalam organisasi.
Pemimpin transformasional adalah karismatik dan berpengaruh dalam kemampuan
mereka untuk mendorong karyawan melakukan lebih dari apa yang diharapkan dari mereka di
tempat kerja. Untuk mencapai kesuksesan, pemimpin transformasional memberi para
karyawan dengan rasa misi yang jelas, bagaimana pekerjaan mereka sesuai dengan tujuan
keseluruhan organisasi, rasa komitmen terhadap tujuan-tujuan tersebut, dan bagaimana
mendorong orang lain untuk mengikuti. Selain itu, para pemimpin ini memperhatikan
kebutuhan perawat dengan bertindak sebagai mentor dan pelatih, mendengarkan kekhawatiran
staf, dan menumbuhkan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan individu (Bass,
1998). Ketika perawat merasa bahwa manajer mereka mengambil minat dalam pengembangan
diri dan memberdayakan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka, mereka menjadi
lebih percaya diri dan terlibat di tempat kerja, yang pada akhirnya, meningkatkan kualitas
perawatan pasien (Purdy et al., 2010; Spence Laschinger, 2008).

14
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kepemimpinan Transaksional dapat diartikan sebagai cara yang digunakan seorang
pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan menawarkan imbalan/akibat
terhadap setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi.
2. Kepemimpinan Transformasional adalah kepemimpinan yang membawa organisasi
pada sebuah tujuan baru yang lebih besar dan belum pernah dicapai sebelumnya
dengan memberikan kekuatan mental dan keyakinan kepada para anggota agar
mereka bergerak secara sungguh- sungguh menuju tujuan bersama tersebut dengan
mengesampingkan kepentingan/keadaan personalnya.
3. Pendekatan transformasional merupakan pendekatan atau perspektif yang paling
populer yang digunakan dalam mempelajari kepemimpinan pada saat ini, serta
dipandang sesuai dengan obyek yang akan diteliti.
4. Para pemimpin transformasional yang sesungguhnya yakni ketika mereka
memberikan kesadaran tentang apa itu benar, baik, indah, ketika mereka membantu
meninggikan kebutuhan dari para bawahan dalam mencapai apa yang diinginkan dan
dalam mencapai aktualisasi, para pemimpin membantu dalam mencapai tingkat
kedewasaan moral yang lebih tinggi, dan ketika para pemimpin itu mampu
menggerakkan para bawahannya untuk melepaskan kepentingan diri mereka sendiri
untuk kebaikan group, organisasi, maupun masyarakat
5. Keduanya memiliki kesamaan dalam hal perlunya memberikan “sesuatu” kepada
anggota agar mereka bergerak sesuai tujuan organisasi, selain itu ada juga tiga
perbedaan antara jenis kepemimpinan ini, yakni :
a. Transaksional memberi imbalan berupa kebutuhan fisiologis bagi para
anggotanya sedangkan transformasional memberi inspirasi dan motivasi untuk
mendapatkan self esteem/harga diri dan aktualisasi diri.
b. Dalam hal kepentingan yang didahulukan, kepemimpinan transaksional
mementingkan kepentingan pribadi anggota untuk ditukar dengan imbalan agar ia
mau bekerja demi kepentingan bersama sedangkan transformasional

15
mementingkan kepentingan bersama dengan menjelaskan betapa pentingnya hal
tersebut sehingga anggota rela mengesampingkan kepentingan pribadinya.
c. Dalam hal situasi internal dan eksternal organisasi, transaksional biasanya dipakai
dalam situasi yang stabil dan dalam hal-hal teknis yang telah baku prosedurnya
sedangkan Transformasional dipakai dalam keadaan tak stabil dan atau terpuruk
serta dalam hal-hal yang bersifat strategis dan tak baku.
B. SARAN
1. Para pemimpin keperawatan di rumah sakit perlu mengembangkan diri secara
kontinyu untuk menjaga perilaku kepemimpinan transformasional mereka serta
memberikan mentoring kepada perawat kader, sehingga kualitas pelayanan
keperawatan tetap selalu terjaga yang diukur melalui budaya patient safety dan
kepuasan pasien.
2. Pengembangan diri dari para pemimpin di rumah sakit perlu adanya dukungan dari
pengelola rumah sakit. Pihak pengelola haruslah berinvestasi kepada pengembangan
diri staf, khususnya keperawatan, mengingat profesi keperawatan merupakan profesi
yang menjadi citra dari rumah sakit dan tolak ukur dari kualitas pelayanan secara
umum.

16
DAFTAR PUSTAKA

A.A. Gde Muninjaya, Manajemen Buku Kesehatan, Penerbit Buku. Kedokteran, Prestasi
Pustaka, Jakarta, 2011

Attari, M. (2013). The Impact of Transformational Leadership on Nurse Psychological.


International Journal of Hospital Research, 2(2), 71–76.

Aznedra, A. (2014). Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kepemimpinan


Transaksional Terhadap Kepuasan Kerja Asisten Apotekker di Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Batam, Retrieved from
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q

Bass, B.M., Waldman, D.A., Avolio, B.J., & Bebb, M. 1987. Transformational Leadership and
The Falling Dominoes Effect. Group & Organization Studies, 12: 73-91.

Bellack,J, P., Morjikian,R., Barger,S., Strachota, E., Fitzmaurice, J.,Kluzik, T., Lynch, E., tsao, J.
& H. o'neil, E. Developing BSN leaders for the future: The Fuld Leadership Initiative for
Nursing Education: Journal of Professional Nursing. Retrieverd Form
https://doi.org/10.1053/jpnu.2001.20247

Cherry B., & Jacob. S. R. (2014). Contemporary Nursing: Issues, Trends, and Management, ed6
:ElseveirISBN: 978-0-323-10109-7

Hayati, D., Charkhabi, M., & Naami, A. (2014). The Relationship between transformational
leadership and work engagement in governmental hospitals nurse: a survey study.
SpringerPlus, 25(3), 1–7.

Mohammed G. Alghamdi et all. 2018. The effect of gender on transformational leadership and
job satisfaction among Saudi nurse. Wille Jurnal Mäntynen, R., Vehviläinen-julkunen,
K., Partanen, P., Turunen, H., Miettinen, M., & Kvist, T. (2014). Changes in
Transformational Leadership and Empirical Quality Outcomes in a Finnish Hospital over
a Two-Year Period : A Longitudinal Study. Nursing Research and Practice, 2014.
http://doi.org/10.1155/2014/218069

Marquis. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran ;EGC

17
Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional edisi
4. Jakarta : Salemba Medika.

Ping-Yi Lin et all . 2015. The influences of nursing transformational leadership style on the
quality of nurses’ working lives in Taiwan: a cross-sectional quantitative study. BMC
Nursing

Robins, S, P. &Judge. (2008) .PerilakuOrganisasi Ed 2 :Salemba, Jakarta Empat, Hal 256.

Sadeghi, A., & Pihie, Z. A. L. (2012). Transformational Leadership and Its Predictive Effects on
Leadership Effectiveness. International Journal of Business and Social Science, 3(7),
186–197.

Sheila A. Boamah et all. 2017. Effect of transformational leadership on job satisfaction and
patient safety outcomes. Elsevier Inc

Subhi, R. E. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan


Dengan Penghargaan Sebagai Variabel Moderating. Retrieverd form
https://ejournal.stiesia.ac.id/jirm/article/view/447

Siswatiningsih, I., Raharjo, K. &Prasetya, A. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional


dan Transaksiona lTerhadap Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Komitmen Kerja,
Komitmen organisasional dan Kinerja Karyawan (studi pada Pegawai Rumah Sakit
Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Kediri) bisnis dan Manajemen. Retriverd from
http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jbm/article/view/413

Triatna, C. (2005). Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dalam Mewujudkan Mutu


Sekolah, Jurnal Administrasi Pendidikan vol. III no.
http://ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs/issue/view/691

18

Anda mungkin juga menyukai