A. Defenisi
Epidural hematome merupakan perdarahan yang terdapat antara dura dan
lapisan dalam tengkorak akibat injury atau robekan arteri mayor dari dura, yang
sifatnya serius atau emergenci karena dapat menimbulkan kompresi pada
jaringan otak (Lewis, et al., 2011).
Epidura hematom disebut juga hematom ekstradural merupakan perdarahan
antara dura dan tengkorak akibat fraktur tengkorak atau robekan arteri (lebih
sering arteri meningeal) yang cenderung berkembang secara cepat sehingga
mendorong dura dari tengkorak sekaligus menekan organ intrakranial (LeMone,
et all., 2015).
Epidural Hematoma adalah terkumpulnya darah antara dura dan tengkorak
bagian dalam, akibat laserasi dari arteri meningeal tengah atau juga robekan
vena sinus yang dapat mengakibatkan kecemasan atau koma (Morton &
Fontaine, 2013).
Gambar 1.1
Anatomi Otak (The Internet Stroke Center, 2011)
Gambar 1.2
Anatomi Pembuluh Darah Otak (The Internet Stroke Center, 2011)
3. Sirkulus Wilis.
Pada bagian dasar otak, arteri karotis dan vertebrobasilar bersatu
membentuk lingkaran yang disebut sirkulus Willis. Dari lingkaran sirkulus
Wilisi inilah berpangkal arteri-arteri lain seperti arteri serebral anterior
(ACA), arteri serebral medial (MCA), arteri serebral posterior (PCA) untuk
menyuplai darah ke seluruh bagian otak. Karena arteri karotis dan arteri
vertebrobasilar membentuk lingkaran, maka jika salah satu arteri utama
tersumbat, arteri kecil dibagian distal yang disuplainya dapat menerima
darah dari arteri lain (sirkulasi kolateral).
Gambar 1.3
Anatomi Sirkulus Willis (The Internet Stroke Center, 2011)
Gambar 1.4
Percabangan Arteri Cerebral Anterior (The Internet Stroke Center, 2011)
2) Arteri Cerebral Medial (ACM).
Arteri serebral medial merupakan cabang terbesar dari arteri karotis
internal. Arteri ini menyuplai darah ke sebagian lobus frontal, permukaan
lateral lobus temporal dan parietal, termasuk area motorik dan sensorik
utama pada wajah, tenggorokan, tangan dan lengan, dan hemisfer otak
yang dominan, area untuk berbicara. Arteri serebral medial ini
merupakan arteri yang paling sering tersumbat pada kasus stroke.
Gambar 2.5
Percabangan Arteri Cerebral Medial (The Internet Stroke Center, 2011)
Gambar 1.6
Arteri Lentikulostriate dan Stroke Lacunar (The Internet Stroke Center, 2011)
3) Arteri Cerebral Posterior.
Arteri serebral posterior menempel pada sebagian besar individu dari
arteri basilar tapi kadang-kadang berasal dari arteri karotis interna
ipsilateral. Arteri serebral posterior menyuplai darah ke lobus temporal
dan oksipital dari hemisfer otak kiri dan kanan. Oklusi yang terjadi pada
arteri serebral posterior umumnya akibat sekunder dari emboli yang
berasal dari segmen bawah sistem basilar vertebra atau jantung.
Manifestasi klinik akibat oklusi arteri serebral posterior tergantung pada
lokasi oklusi, dan dapat meliputi sindrom thalamic, sindrom perforat
thalamic, sindrom Weber, hemplegia kontralateral, hemianopsia dan
berbagai gejala lainnya, termasuk buta warna, gangguan penglihatan,
disleksia verbal dan halusinasi. Temuan yang paling umum pada infark di
lobus oksipital adalah gangguan lapang pandang pada sisi yang
berlawanan.
Gambar 1.7
Percabangan Arteri Cerebral Posterior (The Internet Stroke Center, 2011)
C. Patoflowdiagram
DAFTAR PUSTAKA